Anda di halaman 1dari 19

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.29773/PP/M.

XVII/15/2011

Jenis Pajak

: Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak

: 2007

Pokok Sengketa

: bahwa nilai sengketa dalam sengketa banding ini adalah Koreksi


Penghasilan Neto sebesar Rp.1.419.492.839,00, yang terdiri dari:
1. Koreksi Positif atas Biaya Usaha sebesar Rp.557.787.753,00, yang
terdiri dari:
Koreksi Positif Biaya Perjalanan dan Penginapan sebesar
Rp.258.378.651,00,
Koreksi Positif Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan sebesar
Rp.57.343.150,00,
Koreksi Positif atas Legal dan Perizinan (Iuran kepada
APIMI) sebesar Rp.210.278.640,00,
Koreksi Positif Biaya Asuransi sebesar Rp.25.103.312,00,
Koreksi Positif Biaya Lain-Lain sebesar Rp.6.684.000,00;
2. Koreksi atas Biaya dari Luar Usaha sebesar Rp.861.705.086,00,
berupa Rugi Penjualan / Penghapusan Aktiva Tetap, yang berasal
dari:
Koreksi
Fiskal
Positif
menurut
Terbanding
Rp.447.376.048,00,
Koreksi
Fiskal
Negatif
menurut
Terbanding
Rp.414.329.038,00,
Selisih Rp.861.705.086,00.

.
Koreksi Positif Biaya Perjalanan dan Penginapan sebesar
Rp.258.378.651,00
Menurut Terbanding: bahwa ketika Terbanding mengklarifikasi transaksi tersebut,
Pemohon Banding tidak dapat menjelaskan ketentuan-ketentuan
terkait reimbursement biaya perjalanan dinas yang dapat di klaim
oleh Pemohon Banding ke klien, sehingga Terbanding
menyimpulkan bahwa validitas bukti-bukti terkait biaya perjalanan
dinas tersebut diragukan, karena diantara biaya-biaya tersebut tidak
dapat dipisahkan mana yang bisa dimintakan penggantian dan mana
yang tidak.
Koreksi Positif Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan sebesar
Rp.57.343.150,00
bahwa dari LPP dan KKP yang dari KPP Pratama Jakarta Cempaka
Putih, Terbanding menemukan bahwa bukti-bukti transaksi terkait
biaya pemeliharaan dan perbaikan tersebut tidak termasuk dalam
data yang diserahkan oleh Pemohon Banding pada saat pemeriksaan,
sehingga bukti-bukti tersebut tidak dapat dipertimbangkan pada saat
proses penyelesaian keberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 26A
UU KUP, bahwa dari uraian dan penjelasan tersebut, Terbanding
berpendapat bahwa atas koreksi biaya perbaikan dan pemeliharaan
sebesar Rp.57.343.150,00 tetap dipertahankan.

Koreksi Positif atas Legal dan Perizinan sebesar Rp.210.278.640,00


bahwa pada saat pembahasan akhir keberatan, Pemohon Banding
juga menunjukkan bukti transfer untuk pembayaran iuran APIMI
tertanggal 11 Januari 2008, akan tetapi dari risalah pembahasan akhir
pemeriksaan diketahui bahwa bukti tersebut belum diberikan pada
saat pemeriksaan sehingga sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 26A
UU KUP tidak dipertimbangkan dalam proses penyelesaian
keberatan, bahwa dari penjelasan tersebut di atas, maka Terbanding
tetap mempertahankan koreksi pemeriksa terhadap biaya legal dan
perizinan sebesar Rp.210.278.640,00.
Koreksi Positif Biaya Asuransi sebesar Rp.25.103.312,00
bahwa selama proses pemeriksaan dan penyelesaian keberatan,
Pemohon Banding tidak memberikan bukti-bukti terkait dengan
biaya asuransi ini, sehingga Terbanding tetap mempertahankan
koreksi yang dilakukan oleh pemeriksa.
Koreksi Positif Biaya Lain-Lain sebesar Rp.6.684.000,00
bahwa dari risalah pembahasan akhir diketahui bahwa selama proses
pemeriksaan sampai pembahasan akhir Pemohon Banding tidak
menunjukkan bukti pembayaran iklan di harian Pontianak Post
sebesar Rp.4.164.000,00 sehingga sebagaimana diatur dalam Pasal
26A UU KUP bukti tersebut tidak dipertimbangkan dalam proses
penyelesaian keberatan, bahwa dari penjelasan tersebut di atas, maka
Terbanding tetap mempertahankan koreksi pemeriksa terhadap biaya
lain-lain sebesar Rp.6.684.000,00.
Koreksi Positif Biaya Perjalanan dan Penginapan sebesar
Rp.258.378.651,00
Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi biaya ini
sebesar Rp.258.378.651,00, karena biaya perjalanan dan penginapan
tersebut dikeluarkan, terutama dalam rangka perjalanan dinas
staff/tenaga ahli Pemohon Banding dari dan ke kebun-kebun client di
lapangan, yang lokasinya memang berada di pedalaman Kalimantan,
sehingga mutlak diperlukan perjalanan dan penginapan sebagai
bagian dari pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan oleh staff /
tenaga ahli Pemohon Banding.
Koreksi Positif Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan sebesar
Rp.57.343.150,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi ini sebesar
Rp.57.343.150,00, karena biaya-biaya ini dikeluarkan terkait dengan
perbaikan dan pemeliharaan kantor/mess Perusahaan Pemohon
Banding yang disediakan di lapangan untuk keperluan operasional
staff/tenaga ahli Pemohon Banding selama bertugas di lapangan.
Koreksi Positif atas Legal dan Perizinan (Iuran kepada APIMI)
sebesar Rp.210.278.640,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi biaya ini
sebesar Rp.210.278.640,00, karena biaya ini merupakan iuran yang

wajib dibayar Pemohon Banding kepada asosiasi investor


perkebunan dalam rangka mendapatkan informasi-informasi terkini
di bidang agronomi, teknik, teknologi dan manajemen perkebunan
dan pabrik kelapa sawit, biaya ini merupakan sarana pelatihan dan
pendidikan staff/tenaga ahli Pemohon Banding agar dapat
meingkatkan kompetensinya di bidang konsultasi agronomi dan
manajemen perkebunan/pabrik kelapa sawit, dan biaya ini telah
dibayar oleh Pemohon Banding pada tanggal 11 Januari 2008.
Koreksi Positif Biaya Asuransi sebesar Rp.25.103.312,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi ini, karena
biaya ini merupakan asuransi atas harta Pemohon Banding yang
digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan Pemohon Banding.
Koreksi Positif Biaya Lain-Lain sebesar Rp.6.684.000,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi ini, karena
biaya ini sebenarnya terdiri dari biaya iklan rekruitmen pegawai di
surat khabar sebesar Rp.4.164.000,00 dan biaya surat khabar sebesar
Rp.2.520.000,00.
Pendapat Majelis : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Terbanding melakukan
koreksi atas Biaya Usaha sebesar Rp.1.133.747.686,00 dengan alasan
merupakan kenikmatan sesuai Pasal 9 ayat (1) tidak dapat dibiayakan
dan sebagian lagi tidak ada bukti pendukungnya. Pemohon Banding
tidak setuju sebesar Rp 557.787.753,00 atas koreksi tersebut.
bahwa peraturan yang terkait dengan pokok sengketa dalah sebagai
berikut:
bahwa Pasal 9 ayat (1) huruf e dan g Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyatakan sebagai
berikut :
Huruf e
penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali
penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai serta
penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di
daerah tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan .
Huruf g
harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan dan warisan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) huruf a dan b,
kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayarkan oleh
Wajib Pajak orang pribadi pemeluk agama Islam dan atau Wajib
Pajak Badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam
kepada badan amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh
Pemerinah.

bahwa Pasal 6 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 7 Tahun


1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 menyatakan sebagai berikut:
kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki
dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
bahwa Pasal 23 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008.
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan buktibukti sebagai berikut:
1. Lembar rekapitulasi bukti-bukti atas Surat Permohonan Banding,
2. Lembar perhitungan rugi penjualan/penghapusan aktiva tetap
fiskal tahun 2007,
3. Lembar Fixed Assets Komersial Write Off Tahun 2007,
4. Fotokopi SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2005 dan 2006,
5. Bukti-bukti pendukung biaya (Satu Odner).
bahwa Majelis memerintahkan kepada Terbanding dan Pemohon
Banding untuk melakukan uji bukti di persidangan.
bahwa dalam uji bukti tersebut Terbanding menyampaikan halhal sebagai berikut:
Koreksi Biaya
258.378.651,00

Perjalanan

dan

Penginapan

sebesar

Rp

bahwa uji bukti dilakukan terhadap dokumen berupa General Ledger,


Rincian Payment Voucher dan Payment Voucher dengan hasil
sebagai berikut :
bahwa uji bukti dilakukan terhadap biaya sebesar Rp 393.960.722,00
dengan perincian terdapat bukti sebesar Rp 287.911.363,00 dan tidak
ada bukti sebesar Rp.106.049.359,00 serta belum diuji bukti sebesar
Rp 10.658.827,00.
bahwa pada saat uji bukti dilakukan terdapat pengeluaran yang
bersifat natura yaitu biaya pengobatan dan pembelian obat di
Poliklinik sebesar Rp 8.532.800,00 (No ref: PV96, JV09/1, PV115).
Sesuai Pasal 9 ayat (1) UU PPh pengeluaran tersebut tidak dapat
dibiayakan.
bahwa berdasarkan uji bukti, atas koreksi biaya perjalanan dan
penginapan yang tidak ada bukti sebesar Rp 106.049.359,00
sehingga Terbanding berpendapat biaya tersebut tidak dapat
dibebankan sebagai biaya usaha.
bahwa berdasarkan perjanjian kerjasama dengan PT XXX yang
disampaikan pada saat keberatan diketahui bahwa dalam Pasal 7 ayat
(2): yang menanggung biaya yang dikeluarkan Pemohon Banding
adalah client Pemohon Banding yaitu PT XXX. Demikian juga
terhadap client-client Pemohon Banding yang lainnya berlaku
perjanjian sebagaimana perjanjian dengan PT XXX.

bahwa berdasarkan penjelasan tersebut


berpendapat tetap mempertahankan koreksi.
Koreksi biaya
57.343.150,00

Perbaikan

dan

diatas,

Pemeliharaan

Terbanding
sebesar

Rp

bahwa uji bukti dilakukan terhadap dokumen General Ledger,


Rekening Koran, Payment Voucher, Kuitansi, Nota dan STTS.
bahwa Pemohon Banding memberikan bukti atas koreksi biaya
perbaikan dan pemeliharaan terdiri atas 10 (sepuluh) transaksi yaitu:
- Perbaikan Mess (bukti kuitansi dan Nota),
- Ganti & Pasang saluran pembuangan Wastafel (kuitansi),
- Sekat & pemasangan kaca kantor (kuitansi),
- Lembur dan konsumsi perbaikan kantor (kuitansi),
- DP pembuatan Pos Satpam & kamar (kuitansi),
- Pelunasan pembuatan Pos Satpam (kuitansi),
- Pemasangan perbaikan pompa air kantor (kuitansi & Nota)
- Perbaikan cucian piring (nota),
- Perbaikan Mess 1 dan 2 (kuitansi),
- Pembayaran PBb Tahun 2007.
Koreksi biaya Legal dan Perizinan (Iuran APIMI) sebesar Rp
210.278.640,00
bahwa uji bukti dilakukan terhadap dokumen General Ledger, Slip
Pengiriman Uang, Tagihan APIMI dan Jurnal Voucher.
bahwa atas koreksi biaya Legal dan Perizinan Pemohon Banding
memberikan bukti-bukti. Bukti tagihan APIMI diketahui bahwa
pembayaran sebesar Rp 210.278.640,00 untuk tagihan 3 tahun yang
berbeda yaitu:
Tahun 2005
: Rp
39.362.650,00
Tahun 2006
: Rp 106.170.792,00
Tahun 2007
: Rp
64.754.197,00
Total
Rp 210.287.640,00
bahwa berdasarkan prinsip Matching Cost Agains Revenue,
seharusnya biaya yang dapat dibebankan untuk tahun 2007 adalah
biaya untuk tahun 2007 saja. Dalam kasus ini seharusnya biaya legal
dan perizinan yang dibebankan adalah sebesar Rp.64.754.197,00.
Namun demikian Terbanding berpendapat bahwa iuran APIMI
adalah sumbangan sesuai Pasal 9 ayat (1) huruf g UU PPh yang tidak
dapat dibiayakan.
Koreksi biaya Asuransi sebesar Rp 25.103.312,00
bahwa uji bukti dilakuan terhadap dokumen berupa debit note, jurnal
voucher, general ledger, SPT Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2007.
bahwa dari bukti-bukti yang dibawa oleh Pemohon
diketahui bahwa biaya-biaya asuransi dibayarkan untuk:
1. Direktur,
2. Manager,
3. Executive.

Banding,

bahwa dari pembayaran asuransi tersebut diketahui dari SPT


Tahunan PPh Pasal 21 Tahun 2007 dan bukti 1721 A1 atas ketiga
orang diatas belum dimasukkan sebagai penghasilan atas
penerimaan/penghasilan asuransi yang dibayarkan oleh Perusahaan.
Koreksi Biaya Lain-Lain sebesar Rp 6.684.000,00
Bahwa uji bukti dilakukan terhadap dokumen berupa: bukti
pemasangan iklan, tagihan pihak ke-3, bukti transfer, 4 kuitansi
pembayaran koran Jakarta Pos, Jawa Pos dan Borneo News.
Bahwa Pemohon Banding pada saat uji bukti memberikan dokumen
atas 5 bukti biaya lain-lain yang terdiri dari 5 (lima) transaksi yaitu:
- Biaya Iklan Pontianak Post
Didukung oleh bukti berupa bukti pemasangan iklan, tagihan
pihak ketiga, bukti transfer bank dan tagihan sewa dari kantor
pos dan kuitansi pembayaran ke kantor pos,
- Empat transaksi pembayaran koran didukung bukti berupa empat
kuitansi pembayaran koran dan petty cash voucher.
bahwa namun demikian Terbanding berpendapat bahwa berhubung
pada saat pemeriksaaan Pemohon Banding tidak memberikan bukti
pendukung sehubungan dengan biaya lain-lain maka bukti
pendukung yang disampaikan pada saat uji bukti tidak dapat
dipertimbangkan.
bahwa dalam uji bukti tersebut
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Koreksi Biaya
258.378.651,00

Perjalanan

dan

Pemohon

Penginapan

Banding

sebesar

Rp

bahwa sesuai dengan kondisi lapangan tidak semua pengeluaran


biaya bisa diperoleh bukti eksternal oleh karenanya biaya sebesar Rp
106.049.359,00 dapat dibebankan sebagai biaya karena secara nyata
dan fakta memang biaya tersebut dikeluarkan oleh Perusahaan dalam
rangka memperoleh penghasilan, dan sebagian bukti asli diserahkan
untuk client.
bahwa mengenai belum diuji sebesar Rp 10.658.827,00 Pemohon
Banding telah menyediakan bukti-bukti secara lengkap, bukti
eksternal yang dianggap tidak ada bukti sebagian diserahkan kepada
client karena reimbursement sebesar Rp 30.491.594,00 dan Rp
34.381.256,00.
bahwa sesuai dengan perjanjian biaya yang menjadi tanggungan
client adalah biaya yang berkaitan dengan pegawai yang
diperbantukan sedangkan biaya-biaya tersebut bukan merupakan
biaya pegawai yang diperbantukan dan tidak dibayar/ditanggung
oleh client. Dengan demikian merupakan biaya perusahaan.
Koreksi biaya
57.343.150,00

Perbaikan

dan

Pemeliharaan

sebesar

Rp

bahwa Pemohon Banding tidak setuju karena biaya-biaya


dikeluarkan berkaitan dengan perbaikan dan pemeliharaan
kantor/mess perusahaan yang disediakan di lapangan untuk
keperluan operasional staff/tenaga ahli perusahaan selama
menjalankan tugas pekerjaan di lapangan.
Koreksi biaya Legal dan Perizinan (Iuran APIMI) sebesar Rp
210.278.640,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi ini karena biaya
ini merupakan biaya yang wajib dibayar kepada asosiasi investor
perkebunan guna mendapatkan informasi terkini dibidang agronomi,
teknik, teknologi dan manajemen perkebunan dan pabrik kelapa
sawit.
bahwa biaya sebesar Rp 210.278.640,00 merupakan biaya per
setengah tahun pertama tahun 2007 dan merupakan tunggakan biayabiaya tahun 2005 dan 2006 belum dicatat dalam tahun 2005 dan
2006 karena belum dibayar.
Koreksi biaya Asuransi sebesar Rp 25.103.312,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi ini karena
asuransi tersebut merupakan jaminan atas staff/tenaga ahli dalam
menjalankan tugas di daerah pedalaman Kalimantan, biaya tersebut
ada bukti pendukungnya;
Koreksi Biaya Lain-Lain sebesar Rp 6.684.000,00
bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi ini karena biaya
tersebut terdiri dari biaya iklan rekrutmen pegawai di surat kabar
sebesar Rp 4.164.000,00 dan biaya surat kabar sebesar Rp
2.520.000,00.
bahwa Majelis telah memeriksa bukti-bukti yang disampaikan oleh
Pemohon Banding dengan hasil sebagai berikut:
Koreksi Positif Biaya Perjalanan dan Penginapan sebesar
Rp.258.378.651,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti-bukti berupa
Petty Cash Voucher, Slip Payment, Invoice dan hasil uji bukti
diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
bahwa yang dilakukan uji bukti adalah sebesar Rp 339.746.699,00,
setelah diteliti ternyata yang ada buktinya sebesar Rp 287.911.363,00
dan tidak ada bukti sebesar Rp 106.049.359,00 dan belum diuji bukti
sebesar Rp 10.658.827,00.
bahwa didalam bukti biaya sebesar Rp 287.911.363,00 terdapat biaya
pengobatan dan pembelian obat sebesar Rp.8.532.800,00, dan
selebihnya sebesar Rp.279.378.563,00 merupakan biaya yang dapat
dikategorikan sebagai biaya perjalanan dan penginapan.

bahwa menurut pendapat Majelis terdapat cukup bukti yang


mendukung adanya biaya perjalanan dan penginapan sebesar Rp
258.378.651,00.
bahwa menurut pendapat Majelis biaya tersebut masih mempunyai
hubungan dengan kegiatan usaha Pemohon Banding.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
koreksi Terbanding atas biaya perjalanan dan penginapan sebesar Rp
258.378.651,00 tidak dipertahankan.
Koreksi positif biaya perbaikan dan pemeliharaan sebesar
Rp.57.343.150,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti-bukti berupa
Petty Cash Voucher, kuitansi pembayaran, SPPT PBB tahun 2007
dan Nota pembelian barang diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:
bahwa terdapat bukti pengeluaran sebesar Rp 57.343.150,00 berupa
biaya perbaikan Mess, biaya penggantian dan pemasangan Wastafel,
biaya pemasangan kaca, upah lembur dan Konsumsi kantor,
Pembuatan Pos Satpam , Pembayaran PBB Tahun 2007, biaya
perbaikan pompa air kantor dan biaya perbaikan cucian piring.
bahwa menurut pendapat Majelis biaya tersebut dipergunakan untuk
keperluan perbaikan dan pemeliharaan kantor/mess yang disediakan
di lapangan bagi para staff dan tenaga ahli perusahaan sehingga
masih berhubungan dengan kegiatan usaha Pemohon Banding.
bahwa menurut pendapat Majelis, terdapat cukup bukti yang
mendukung adanya biaya perbaikan dan pemeliharaan sebesar Rp
57.343.150,00.
bahwa berdasarkan uraian tersebut, Majelis berkesimpulan koreksi
Terbanding sebesar Rp 57.343.150,00 atas biaya perbaikan dan
pemeliharaan tidak dipertahankan.
Koreksi Positif atas Legal dan Perizinan (Iuran kepada APIMI)
sebesar Rp.210.278.640,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti-bukti berupa
Jurnal Voucher periode Desember 2007(JV 12/1), Slip pengiriman
uang bank BRI dan Appendix B dari APIMI diperoleh fakta-fakta
sebagai berikut:
bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan terbanding, Kegiatan
usaha Pemohon Banding adalah Jasa Konsultasi Bisnis dan
Manajemen (KLU: 74140) dengan uraian kegiatan sebagai konsultan
dan pengelolaan manajemen atas lahan perkebunan antara lain
menyediakan pegawai atau karyawan atau staff yang memenuhi
standard dan persyaratan, memberikan bantuan dan nasehat yang
bersifat pengarahan mengenai masalah keuangan, perkebunan berupa
advis agronomis serta pengawasan lahan dan pabrik.

bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan terbanding, metode


pembukuan yang dilakukan Pemohon Banding adalah Accrual Basis
dengan tahun buku 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
bahwa terdapat bukti penagihan dari APIMI berupa tagihan
pembayaran Membership Subscription Fee kepada Pemohon
Banding.
bahwa Pemohon Banding melakukan pencatatan subscription feeAPIMI sebesar Rp.210.278.640,00 pada bulan Desember 2007.
bahwa terdapat bukti pembayaran iuran keanggotaan kepada APIMI
berupa Slip Pengiriman Uang Dalam Negeri sebesar USD 23.225,00
atau ekuivalen dengan Rp.219.708.500,00 (termasuk biaya
adm/charges).
bahwa pembayaran biaya legal dan perizinan sebesar Rp
210.278.640,00 diperuntukan bagi :
- Pembayaran iuran setengah tahun (Th 2007) sebesar
Rp 64.754.197,00
- Pembayaran iuran satu tahun (Th 2006) sebesar
Rp 106.170.792,00
- Pembayaran iuran setengah tahun (Th 2005) sebesar
Rp 39.362.651,00
bahwa Majelis meyakini pembayaran iuran keanggotaan tersebut
mempunyai kaitan dengan usaha Pemohon Banding karena
dibayarkan dalam rangka untuk mendapatkan informasi-informasi
terkini di bidang agronomi, teknik, teknologi dan manajemen
perkebunan dan pabrik kelapa sawit, yang digunakan oleh Pemohon
Banding dalam melakukan kegiatan usahanya.
bahwa metode pembukuan adalah Acrual Basis, mengingat biaya
legal dan perizinan sebesar Rp 210.278.640,00 diperuntukan bagi
pembayaran iuran selama 3 tahun yaitu tahun 2005, 2006 dan 2007,
maka menurut pendapat Majelis, biaya iuran yang dapat dibebankan
sebagai biaya di tahun 2007 adalah pembayaran iuran hanya untuk
tahun 2007 saja yaitu sebesar Rp 64.754.197,00.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
Koreksi Terbanding atas biaya legal dan perizinan sebesar Rp
210.278.640,00 tidak dipertahankan sebesar Rp 64.754.197,00 dan
dipertahankan sebesar Rp.145.524.443,00.
Koreksi Positif Biaya Asuransi sebesar Rp.25.103.312,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti-bukti berupa
Jurnal Voucher periode Juni 2007(JV 08/1) dan Mei 2007 (JV 05/2),
dan Debit Note dari EPA Management Sdn Bhd diperoleh fakta-fakta
sebagai berikut:
bahwa Pemohon banding mencatat adanya pembayaran berupa GHA
Insurance sebesar Rp 7.273.682,00 (equal dengan RM 2.797,57) dan
GHS Insurance sebesar Rp.17.829.630,00 (equal dengan RM
6.857,55) atau total sebesar Rp.25.103.312,00.
bahwa pembayaran biaya asuransi yang dilakukan oleh Pemohon
Banding didukung dengan bukti.

bahwa tidak dilaporkannya biaya asuransi tersebut sebagai


penghasilan di SPT Tahunan PPh Pasal 21/1721 A1 tidak dapat
dijadikan argumen untuk tidak mengakui biaya asuransi tersebut,
karena biaya tersebut memang telah dibayar oleh Pemohon Banding.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
koreksi Terbanding atas biaya asuransi sebesar Rp 25.103.312,00
tidak dipertahankan.
Koreksi Positif Biaya Lain-Lain sebesar Rp.6.684.000,00
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti-bukti berupa
Jurnal Voucher periode September 2007(JV 09/1), Payment Voucher,
Pemberitahuan tunggakan tagihan pemasangan iklan dari CV ABC,
Petty Cash Voucher dan kuitansi pembayaran diperoleh fakta-fakta
sebagai berikut:
bahwa pembayaran sebesar Rp 6.684.000,00 yang dilakukan oleh
Pemohon Banding merupakan biaya iklan lowongan pekerjaan di
Pontianak Post sebesar Rp.4.164.000,00 dan biaya langganan Koran
Jakarta Pos dan Jawa Pos selama tahun 2007.
bahwa pembayaran biaya lain-lain sebesar Rp 6.684.000,00
didukung dengan bukti-bukti berupa Cash Payment, Petty Cash
Voucher dan Kuitansi Pembayaran.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
koreksi positi Terbanding atas biaya lain-lain sebesar Rp
6.684.000,00 tidak dipertahankan.
Koreksi atas Biaya dari Luar Usaha sebesar Rp.447.376.048,00,
berupa Rugi Penjualan / Penghapusan Aktiva Tetap
Menurut Terbanding: bahwa koreksi positif rugi penjualan Aktiva Tetap yang
diperuntukkan sebagai fasilitas/kenikmatan karyawan sehingga atas
kerugian penjualan tidak dapat dikurangkan sebagai biaya yang tidak
memenuhi Pasal 6 ayat 1 huruf d UU PPh dan write off Aktiva Tetap
yang tidak didukung dengan bukti yang memadai.
Menurut Pemohon : bahwa sedangkan mengenai rugi penghapusan aktiva tetap, adalah
didasarkan atas pemeriksaan fisik oleh staff Pemohon Banding yang
ternyata bahwa aktiva yang dihapus tersebut merupakan aktiva yang
hilang/tidak dapat dipakai lagi dan penghapusan ini juga telah
didukung oleh bukti tertulis yang disetujui oleh manajemen
Pemohon Banding.
Menurut Majelis

: bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Terbanding melakukan


koreksi atas biaya dari luar usaha berupa rugi penghapusan dan
penjualan aktiva tetap sebesar Rp.447.376.048,00, dikarenakan
kerugian atas penjualan aktiva tersebut adalah atas aktiva yang
diperuntukkan sebagai fasilitas/kenikmatan karyawan sehingga tidak
dapat dikurangkan sebagai biaya sebagaimana diatur dalam Pasal 6
ayat 1 huruf d UU PPh dan penghapusan Aktiva Tetap yang tidak
didukung dengan bukti yang memadai.

bahwa peraturan perpajakan yang terkait dengan pokok sengketa


adalah sebagai berikut:
Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 17 TAHUN
2000 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan:
Ayat (1)
Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian,
penambahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali
tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna
usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dilakukan dalam
bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah
ditentukan bagi harta tersebut.
Ayat (2)
Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) selain bangunan, dapat juga dilakukan
dalam bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat, yang
dihitung dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa
buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan
sekaligus, dengan syarat dilakukan secara taat asas.
Ayat (8)
Apabila terjadi pengalihan atau penarikan harta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d atau penarikan harta
karena sebab lainnya, maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut
dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau
penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh dibukukan
sebagai penghasilan pada tahun terjadinya penarikan harta
tersebut.
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan
dokumen-dokumen sebagai berikut :
- Rekapitulasi Write Off dan Sales,
- Lampiran SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2005 dan 2006,
tentang Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal,
- Persetujuan Write Off,
- Rekap penjualan aktiva,
- Dua penawaran pembelian PC dari Artha Computer dan XYZ,
- Slip setoran BRI,
- Nota Kredit,
- Rekening Koran.
bahwa Majelis memerintahkan kepada Terbanding dan Pemohon
Banding untuk melakukan uji bukti di persidangan:
bahwa dalam uji bukti tersebut Terbanding menyampaikan halhal sebagai berikut:
bahwa penjualan aktiva tetap hanya ada 2 penawaran sedangkan
barang-barang aktiva tetap lainnya yang terjual tidak ada penawaran
dari pembeli.

bahwa berita acara write off hanya diketahui pihak manajemen tanpa
disaksikan oleh pihak ekstern dan persetujuan pihak manajemen
hanya tertera tanda tangan tanpa nama dan jabatan sehingga
Terbanding berpendapat atas kejadian tersebut tidak dapat dipastikan
kebenarannya.
bahwa berdasarkan rekapitulasi write off diketahui masih terdapat
nilai sisa buku atas aktiva tetap yang dihapuskan. Berdasarkan Pasal
11 Undang-undang Pajak Penghasilan bahwa pembelian aktiva tetap
hanya dapat dibebankan melalui penyusutan bukan melalui
pembebanan secara langsung pada saat dihapuskan tahun 2007.
bahwa Terbanding telah melihat bukti penjualan aktiva berupa slip
setoran Bank (Rp.96.980.000,00 + Rp 650.000.000), penerimaan
secara tunai Rp 4.550.000,00 dan penjualan yang belum dibayar
(masih menjadi piutang Rp 30.000.000,00).
bahwa berdasarkan data penawaran dari PT XYZ, harga jual
Pemohon Banding lebih rendah:
- Laptop Toshiba M40-P545 penawaran Rp 3.500.000,00 dijual Rp
3.000.000,00,
- Laptop Sony T250 penawaran Rp 4.000.000,00 dijual
Rp.3.600.000,00,
- 2 Laptop Sony Viao penawaran Rp 6.000.000 dijual Rp
5.600.000,00 dan Rp 5.700.000,00.
bahwa dari transaksi tersebut, Terbanding berpendapat bahwa terjadi
transaksi yang tidak wajar dikarenakan harga jual lebih rendah dari
penawaran pembeli.
bahwa dalam surat bantahan Pemohon Banding, penyusutan tahun
2005 menyatakan sebesar Rp 30.315.555,00 akan tetapi dalam
lampiran SPT Tahunan PPh Badan tahun 2005 sebesar Rp
42.007.222,00. Terdapat selisih sebesar Rp 11.691.667,00 dengan
demikian nilai sisa buku seharusnya menjadi lebih rendah sebesar Rp
11.691.667,00 sehingga menimbulkan nilai kerugian yang
seharusnya menjadi lebih rendah sebesar Rp. 11.691.667,00.
bahwa dalam uji bukti tersebut
menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

Pemohon

Banding

bahwa berdasarkan Pasal 11 ayat (8) Undang-undang Pajak


Penghasilan diatur mengenai penarikan aktiva tetap karena rusak,
hilang dll, maka nilai sisa buku bisa diakui sebagai kerugian.
bahwa tidak semua penawaran tidak sesuai dengan transaksi yang
terealisasi. Namun secara fakta memang ada pembeli yang tidak
sesuai dengan penawaran dan setelah transaksi terjadi ternyata bisa
disetujui dengan harga tersebut.
bahwa adalah wajar apabila terjadi harga penawaran tidak sesuai
dengan harga transaksi.
bahwa penyusutan tahun 2005 sebesar Rp 30.315.555,00 merupakan
perhitungan kembali atas laba/rugi penjualan aktiva tetap pada tahun
2007 karena ada aktiva berupa mobil yang dijual pada tahun 2006

sehingga akumulasi penyusutan mobil sebesar Rp 11.691.667,00


harus dikeluarkan dari perhitungan karena telah terjual di tahun
2006. Dengan demikian perhitungan rugi penjualan pada tahun 2007
telah benar sesuai dengan yang Pemohon Banding ajukan.
bahwa Majelis telah memeriksa bukti-bukti yang disampaikan
Pemohon banding berupa Rekapitulasi Write Off dan Sales,
Lampiran SPT Tahunan PPh Badan Tahun 2005, dan 2006 tentang
Daftar Penyusutan dan Amortisasi Fiskal, Persetujuan Write Off,
Rekap Penjualan Aktiva, Dua Penawaran Pembelian PC dari Artha
Computer dan XYZ, Slip setoran BRI, Nota Kredit dan Rekening
Koran Bank BRI bulan Desember 2007, dengan hasil sebagai
berikut :
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, Terbanding menetapkan
rugi penjualan dan penghapusan aktiva tetap adalah sebesar Rp
260.743.736,00, sedangkan rugi penjualan dan penghapusan aktiva
tetap menurut SPT Tahunan adalah sebesar Rp 708.119.784,00,
sedangkan dalam surat keberatan maupun bandingnya Pemohon
Banding menyampaikan bahwa rugi penjualan dan penghapusan
aktiva tetap adalah sebesar Rp.1.122.448.822,00.
bahwa menurut pendapat Majelis, koreksi Terbanding atas
biaya/penghasilan dari luar usaha yang berasal dari rugi penjualan
dan penghapusan aktiva tetap adalah sebesar Rp 447.376.048,00,
dengan demikian sengketa atas koreksi biaya/penghasilan dari luar
usaha adalah sebesar Rp 447.376.822,00.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap dokumen berupa
Slip setoran BRI, Nota Kredit dan Rekening Koran Bank BRI bulan
Desember 2007, terdapat bukti penerimaan uang masuk sebagai
hasil penjualan aktiva tetap dengan perincian sebagai berikut:
No
1
2
3
4

Tanggal Diterima
31 Desember 2007
18 Desember 2007
28 Desember 2007
13 Desember 2007
Total

Nilai Uang
4.500.000,00
350.000.000,00
300.000.000,00
96.980.000,00
751.480.000,00

Keterangan

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, nilai uang sebesar Rp


751.480.000,00 merupakan nilai penjualan atas aktiva dengan
perincian sebagai berikut:
No

Kode Aktiva

Jenis Aktiva

FA 00000004

Meja Kursi

FA 00000005

FA 00000006

Nilai Buku (Rp)

Harga Jual (Rp)

Rugi (Rp)

5.489.583,00

2.500.000,00

(2.989.583)

Laptop Toshiba M40-P545

11.673.112,00

3.000.000,00

(8.673.112)

Netbook Sony T 250

14.245.000,00

3.600.000,00

(10.645.000)

FA 00000013

Lap Top

17.852.083,00

4.500.000,00

(13.352.083)

FA 00000025

Meja Direktur

8.812.500,00

1.500.000,00

(7.312.500)

FA 00000026

Meja Arsif

FA 00000030

Meja & Kursi

FA 00000041

Tabung Gas

FA 00000042

Tempat Tidur

10

FA 00000045

Karpet Rumah

881.250,00

200.000,00

(681.250)

1.762.500,00

600.000,00

(1.162.500)

172.187,00

150.000,00

(22.187)

22.597.708,00

8.000.000,00

(14.597.708)

645.833,00

500.000,00

(145.833)

11

FA 00000052

Lemari Pakaian

12

FA 00000084

Stand Rak Panasonic

13

FA 00000085

Kulkas Electrolux

14

FA 00000094

15

1.466.000,00

700.000,00

(766.000)

240.625,00

250.000,00

9.375

1.257.187,00

300.000,00

(957.187)

Rak Buku GBL 2 Unit

618.750,00

300.000,00

(318.750)

FA 00000099

Kaca Cermin

120.312,00

80.000,00

(40.312)

16

FA 00000108

Kulkas Toshiba

1.370.760,00

500.000,00

(870.760)

17

FA 00000109

Mesin Cuci Panasonic 7.5

984.187,00

600.000,00

(384.187)

18

FA 00000111

Kursi Tamu

3.713.542,00

2.500.000,00

(1.213.542)

19

FA 00000117

Lemari Pakaian 2 Pintu

2.518.750,00

1.800.000,00

(718.750)

20

FA 00000131

Sofa

3.437.500,00

2.000.000,00

(1.437.500)

21

FA 00000133

AC Toshiba 1 PK 2 Unit

5.893.750,00

3.000.000,00

(2.893.750)

22

FA 00000140

Meja & Kursi

1.800.000,00

700.000,00

(1.100.000)

23

FA 00000142

2 Unit Kursi Isabel

816.667,00

250.000,00

(566.667)

24

FA 00000143

Kipas Angin Maspion

250.000,00

100.000,00

(150.000)

25

FA 00000144

Kipas Angin Maspion

250.000,00

100.000,00

(150.000)

26

FA 00000147

TV Sony

3.600.000,00

2.400.000,00

(1.200.000)

27

FA 00000149

Laptop Fujitsu

16.650.000,00

4.200.000,00

(12.450.000)

28

FA 00000151

4 unit Kursi

900.000,00

400.000,00

(500.000)

29

FA 00000153

4 unit Computer

18.000.000,00

10.000.000,00

(8.000.000)

30

FA 00000155

Printer HP F380

1.200.000,00

800.000,00

(400.000)

31

FA 00000158

2 Unit UPS Prolink 600 VA

1.000.000,00

300.000,00

(700.000)

32

FA 00000161

Computer Samsung

4.500.000,00

2.500.000,00

(2.000.000)

33

FA 00000162

Computer Samsung

4.500.000,00

2.500.000,00

(2.000.000)

34

FA 00000166

Laptop Sony Vaio

21.870.000,00

5.600.000,00

(16.270.000)

35

FA 00000167

Laptop Sony Vaio

22.300.000,00

5.700.000,00

(16.600.000)

36

FA 00000172

Kompor Gas

290.000,00

150.000,00

(140.000)

37

FA 00000176

Kipas Panasonic

420.000,00

200.000,00

(220.000)

38

FA 0000164

Motor Cycle Honda Mega-Pro

17.872.000,00

12.500.000,00

(5.372.000)

39

FA 0000165

Motor Cycle Honda Mega-Pro

17.872.000,00

12.000.000,00

(5.872.000)

40

FA 0000015

Kursi Putar Besar

783.333,00

250.000,00

(533.333)

41

FA 0000029

Printer Canon IP1700

636.458,00

300.000,00

(336.458)

42

FA 0000101

TV Sony 21

1.618.750,00

700.000,00

(918.750)

43

FA 0000110

Rinnai Kompor Gas 3 Tungku

202.940,00

150.000,00

(52.940)

44

FA 0000129

AC Split 1,5 PK

4.640.625,00

2.000.000,00

(2.640.625)

45

FA 0000138

Tabung Gas

172.187,00

150.000,00

(22.187)

46

FA 0000174

1 Unit AC Toshiba RAS070KPX4

3.350.000,00

1.000.000,00

(2.350.000)

47

FA 00000001

Honda CRV

236.262.500,00

150.000.000,00

(86.262.500)

48

FA 00000002

Kijang Inova

174.100.417,00

100.000.000,00

(74.100.417)

49

FA 00000003

Land Cruiser

356.020.833,00

120.000.000,00

(236.020.833)

50

FA 00000168

Land Cruiser (2nd hand)

610.317.525,00

280.000.000,00

(330.317.525)

1.627.949.354,00

751.530.000,00

(876.419.354)

Total

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, terdapat penjualan aktiva


sebesar Rp.30.000.000,00 yang menurut Pemohon Banding belum
dilakukan pembayaran dan masih menjadi piutang lain-lain, yaitu
dengan perincian sebagai berikut:
No

Asset Code

Jenis Aktiva

FA 0000014

Daichi KAP

FA 0000031

Generator Krisbow

Net Book Value (Rp)

Sold (Rp)

Rugi (Rp)

5.328.125,00

800.000,00

(4.528.125)

59.375.000,00

15.000.000,00

(44.375.000)

FA 0000032

Generator Krisbow

FA 0000033

Kulkas Hitachi 2D

3.231.594,00

700.000,00

(2.531.594)

FA 0000036

AC Toshiba 5 Unit

18.159.167,00

3.000.000,00

(15.159.167)

FA 0000043

Tempat Tidur

17.205.000,00

1.000.000,00

(16.205.000)

FA 0000049

Kursi Keluarga

9.833.333,00

1.500.000,00

(8.333.333)

FA 00000100

Tempat Tidur

4.125.000,00

3.000.000,00

(1.125.000)

FA 00000113

Tempat Tidur

3.132.292,00

500.000,00

(2.632.292)

10

FA 00000114

Spring Bed

2.777.083,00

500.000,00

(2.277.083)

11

FA 00000148

Lemari Besi

2.000.000,00

500.000,00

(1.500.000)

12

FA 00000154

Printer HP

Total

12.864.583,00

3.000.000,00

(9.864.583)

2.650.000,00

500.000,00

(2.150.000)

140.681.177,00

30.000.000,00

(110.681.177)

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap dokumen Laporan


Keuangan tahun 2007 Pemohon Banding (audited) halaman 1
terdapat pos piutang lain-lain sebesar Rp.30.000.000,00 namun
demikian pada bagian penjelasan (halaman 10) tidak terdapat
penjelasan tentang sumber timbulnya piutang lain-lain tersebut.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, tidak terdapat bukti adanya
pembayaran atas aktiva tetap seperti diuraikan pada tabel diatas
sebesar Rp 30.000.000,00.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
tidak terdapat cukup bukti yang menunjukan adanya penjualan aktiva
tetap sebesar Rp 30.000.000,00.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, menurut pendapat Majelis
besarnya kerugian sebagai akibat penjualan aktiva yang didukung
dengan bukti adalah sebesar (Rp.876.419.354,00) dan yang tidak
didukung dengan cukup bukti adalah sebesar (Rp.110.681.177,00).
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, kerugian akibat
penghapusan aktiva tetap menurut Pemohon Banding adalah sebesar
(Rp 133.985.146,00).
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti berupa
lembar perhitungan rugi penjualan/penghapusan aktiva tetap fiskal
tahun 2007, lembar Fixed Assets komersial-Write Off dan lembar
Depreciation Detail By Period, jumlah kerugian penghapusan aktiva
menurut Pemohon Banding adalah sebesar (Rp 133.985.146,00),
namun demikian tidak terdapat bukti berupa berita acara
penghapusan aktiva yang ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan/pejabat yang berwenang.
bahwa menurut pendapat Majelis tidak terdapat cukup bukti yang
menunjukan adanya kerugian akibat penghapusan aktiva tetap
sebesar (Rp 133.985.146,00).
bahwa menurut pendapat Majelis, besarnya kerugian sebagai akibat
penjualan dan penghapusan aktiva yang didukung dengan bukti
adalah sebesar (Rp.876.419.354,00) dan yang tidak didukung dengan
cukup bukti sebesar (Rp 244.666.323,00) yang berasal dari kerugian
atas penjualan aktiva sebesar (Rp 110.681.177,00) dan kerugian
penghapusan aktiva tetap sebesar (Rp 133.985.146,00).

bahwa
menurut
pendapat
Majelis,
besarnya
kerugian
penjualan/penghapusan aktiva tetap yang didukung dengan bukti
menurut Majelis adalah sebesar (Rp 876.419.354,00), sedangkan
menurut Terbanding adalah sebesar (Rp260.743.736,00) dengan
demikian terdapat selisih sebesar Rp 615.675.618,00.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
koreksi terbanding atas koreksi kerugian penghapusan/penjualan
aktiva tetap sebesar Rp.861.705.086,00, tidak dipertahankan sebesar
Rp.861.705.086,00 dan besarnya kerugian penjualan/penghapusan
aktiva tetap menurut Majelis adalah sebesar (Rp.876.419.354,00).
Koreksi Positif
Rp.32.400.000,00

Kredit

Pajak

PPh

Pasal

23

sebesar

Menurut Terbanding: bahwa koreksi positif bukti potong PPh Pasal 23 sebesar
Rp.32.400.000,00 karena tidak ada fisik bukti potongnya.
Menurut Pemohon : bahwa untuk memenuhi syarat formal banding, 50% dari PPh yang
terutang menurut SKPKB atau sebesar Rp.74.218.150,00 telah
Pemohon Banding bayar, yakni melalui pemotongan/pemungutan
oleh pihak lain sebagaimana yang tercantum dalam kredit pajak pada
Surat Keputusan Keberatan tersebut di atas.
Menurut Majelis

: bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis alasan Terbanding


melakukan koreksi positif kredit pajak PPh Pasal 23 sebesar Rp
32.400.000,00 dikarenakan tidak terdapat phisik bukti potong.
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan
dokumen-dokumen sebagai berikut :
- Rekening Koran Bank Rakyat Indonesia No: 00000262-01000404-30-5 Periode bulan Mei 2007,
- Debit Note No: KAP 008/07 Tanggal 01 Mei 2007 dan No:
007/07 tanggal 01 Mei 2007,
- Akte Perjanjian Kerjasama.
bahwa Majelis memerintahkan Terbanding dan Pemohon Banding
untuk melakukan uji bukti di persidangan.
bahwa dalam uji bukti tersebut Terbanding menyampaikan, bahwa
Pemohon Banding pada saat uji bukti tidak dapat menunjukan bukti
potong atas PPh Pasal 23 sebesar Rp.23.400.000,00.
bahwa dalam uji bukti Pemohon Banding menyampaikan tidak
setuju atas koreksi kredit pajak PPh Pasal 23 karena telah
dipungut/dipotong oleh Client pada saat Pemohon Banding
mengajukan/menerima tagihan.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap SPT Tahunan PPh
Badan, Rekening Koran Bank Rakyat Indonesia No: 00000262-01000404-30-5 Periode bulan Mei 2007, Debit NoteNo: KAP 008/07
Tanggal 01 Mei 2007 dan No: 007/07 tanggal 01 Mei 2007 dan Akte
Perjanjian Kerjasama, dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut :
bahwa Penghasilan yang diperoleh dan PPh Pasal 23 yang dipotong
menurut Pemohon Banding selama tahun 2007 sebagai berikut :

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Nama Pemotong
PT Salonok Ladang Mas
PT GHI
PT.Harapan Hibrida Kalbar
PT Sumber Mahardhika Graha
PT Salonok Ladang Mas
PT.Harapan Hibrida Kalbar
PT GHI
PT Sumber Mahardhika Graha
PT.Harapan Hibrida Kalbar
PT.Harapan Hibrida Kalbar
PT GHI
PT GHI
TOTAL

DPP (Rp)

PPh Pasal 23
(Rp)

No Bukti Potong

360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000
360.000.000

16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000
16.200.000

4.320.000.000

194.400.000

003/SLM/II/2007
14/KAP-GCM/2007
011/HHK-LGE/II/2007
07/KAP-SMG/2007
002/SLM/V/2007
039/HHK-LGE/V/2007
23/KAP-GCM/2007
24/KAP-SMG/2007
023/BP.PPh23/SBE/VI/2007
024/BP.PPh23/SBE/VI/2007

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen SPT


Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2007, yang menjadi sengketa kredit
pajak PPh Pasal 23 adalah PPh Pasal 23 yang dipotong oleh PT GHI
sebesar Rp 32.400.000,00.
bahwa dalam Lampiran III SPT Tahunan PPh Badan tidak
mencantumkan nomor bukti potong atas PPh Pasal 23 yang telah
dipotong oleh PT GHI sebesar Rp.23.400.000,00.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, tidak terdapat dokumen
berupa bukti potong atas kredit pajak PPh Pasal 23 yang dipotong
oleh PT GHI sebesar Rp.32.400.000,00.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap bukti berupa
Rekening Koran Bank BRI diperoleh bukti bahwa terdapat arus kas
masuk di rekening Pemohon Banding pada tanggal 08 Mei 2007
sebesar Rp.379.800.000,00 dan pada tanggal 09 Mei 2007 sebesar
Rp 379.800.000,00 atau total sebesar Rp 759.600.000,00.
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap dokumen berupa
Debit NoteNo: KAP 008/07 Tanggal 01 Mei 2007 dan No: 007/07
tanggal 01 Mei 2007 diperoleh petunjuk bahwa Pemohon Banding
menerbitkan debit Note kepada PT GHI pada tanggal 01 Mei 2007
masing-masing sebesar Rp 396.000.000,00 dan Rp.396.000.000,00
(included PPN 10%).
bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis, terbukti terdapat arus kas
sebesar Rp.759.600.000,00 dengan perincian perhitungan sebagai
berikut :
Uraian
Jasa Manajemen
PPN
Total
PPh Pasal 23
Jumlah Yang diterima melalui Bank BRI

Nilai (Rp)
720.000.000,00
72.000.000,00
792.000.000,00
32.400.000,00
759.600.000,00

bahwa menurut pendapat Majelis, atas penghasilan yang diterima


oleh Pemohon Banding sebesar Rp 720.000.000,00 (excluded PPN)
dari PT GHI telah dipotong PPh Pasal 23 oleh PT GHI sebesar
Rp.32.400.000,00.

bahwa menurut pendapat Majelis, atas dasar keadilan bahwa apabila


Pemotong Pajak yaitu PT GHI tidak membuat bukti potong dan/atau
tidak melaporkan dan/atau menyetorkan PPh Pasal 23 ke negara
maka kesalahan ada pada Pemotong Pajak.
bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, Majelis berkesimpulan
koreksi Terbanding atas kredit PPh Pasal 23 sebesar Rp
32.400.000,00 tidak dipertahankan.
bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai
Sanksi Administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi
tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya.
bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, rekapitulasi pendapat
Majelis atas tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut :
No
1
2
3

Uraian Koreksi
Biaya Usaha
Penghasilan (Rugi) dari Luar Usaha
Kredit Pajak PPh Ps.23

Jumlah

Total Pokok Sengketa


(Rp)
557.787.753,00
861.705.086,00
32.400.000,00

Tidak Dipertahankan
(Rp)
412.263.310,00
861.705.086,00
32.400.000,00

Dipertahankan
(Rp)
145.524.443,00
0,00
0,00

1.451.892.839,00

1.306.368.396,00

145.524.443,00

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis


berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding
Pemohon Banding, sehingga Penghasilan Netto untuk Tahun Pajak
2007 dihitung kembali sebagai berikut:
Biaya usaha menurut Terbanding
Koreksi biaya usaha yang diajukan sengketa
Koreksi biaya usaha yang tidak dipertahankan
Koreksi biaya usaha yang dipertahankan
Biaya usaha menurut Majelis

Rp 4.533.496.044,00
Rp 557.787.853,00
Rp 412.263.310,00
Rp 145.524.443,00
Rp 4.945.759.354,00

Penghasilan (Rugi) Luar Usaha usaha menurut Terbanding


Koreksi yang tidak dipertahankan
Penghasilan (Rugi) Luar Usaha menurut Majelis

(Rp 501.554.512,00)
(Rp 615.675.618,00)
(Rp1.117.230.130,00)

Kredit Pajak PPh Pasal 23 menurut Terbanding


Koreksi Kredit Pajak PPh Pasal 23 yang diajukan sengketa
Koreksi Kredit Pajak PPh Pasal 23yang tidak dipertahankan
Koreksi Kredit Pajak PPh Pasal 23 yang dipertahankan
Kredit Pajak PPh Pasal 23 menurut Majelis

Rp 162.000.000,00
Rp 32.400.000,00
Rp 32.400.000,00
Rp
0,00
Rp 194.400.000,00

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis menghitung


kembali Pajak Penghasilan Pasal 25 Badan yang terutang untuk
Tahun Pajak 2007 sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Uraian
Peredaran Usaha
Harga Pokok Penjualan
Laba Bruto
Biaya Usaha
Penghasilan Neto Dalam Negeri
Penghasilan (Rugi) dari Luar Usaha
Penghasilan (Rugi) neto komersial
Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Koreksi Fiskal Positif
Koreksi Fiskal Negatif
Penghasilan Netto
Kompensasi Kerugian
Penghasilan Kena Pajak

(Rp.)
4.320.000.000,00
0,00
4.320.000.000,00
4.945.759.354,00
(625.759.354,00)
(1.117.230.130,00)
(1.742.989.484,00)
(8.321.093,00)
1.287.343.832,00
(10.851.014,00)
(474.817.759,00)
0,00
(474.817.759,00)

14
15
16
17

18

Pajak Penghasilan Badan Yang Terutang


Kredit Pajak
Pajak Penghasilan Yg Kurang/ (Lebih
Dibayar)
Sanksi Administrasi :
Bunga Pasal 13 ayat (2) KUP
Kenaikan pasal 13 ayat (3) KUP

0,00
212.085.170,00
(212.085.170,00)

Jumlah PPh yang masih harus dibayar

(212.085.170,00)

0
0

Memperhatikan

Surat Banding Pemohon Banding, Surat Uraian Banding Terbanding,


hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan serta
kesimpulan di atas.

Mengingat

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.


2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir


dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.
3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang


Nomor 17 Tahun 2000.
Memutuskan

Menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon


Banding terhadap keputusan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor: : KEP-1406/WPJ.06/BD.06/2009 tanggal 4 Desember 2009,
tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Penghasilan Badan Tahun Pajak 2007 Nomor: 00003/206/07/024/08
tanggal 10 Desember 2008, dengan perhitungan menjadi sebagai
berikut :
Penghasilan Netto
Kompensasi Kerugian
Penghasilan Kena Pajak
Pajak Penghasilan Badan Yang Terutang
Kredit Pajak
Pajak Penghasilan Yg Kurang/(Lebih bayar)
Sanksi Administrasi :
Bunga Pasal 13 ayat (2) KUP
Kenaikan pasal 13 ayat (3) KUP

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

(474.817.759,00)
0,00
(474.817.759,00)
0,00
212.085.170,00
(212.085.170,00)

Rp
Rp

0,00
0,00

Jumlah PPh yang masih harus dibayar

Rp

(212.085.170,00)

Anda mungkin juga menyukai