Anda di halaman 1dari 3

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Kecamatan Entikong
a. Petani

: 5. 847 orang.

b. Buruh

265 orang.

c. Pedagang

592 orang.

d. Jasa

420 orang.

e. PNS

237 orang

f.

108 orang.

TNI/Polri

g. Lain-lain

146 orang

sumber : http://setda.sanggau.go.id/

DAMPAK KEBIJAKAN (PENCABUTAN PERDAGANGAN LINTAS NEGARA)


PERDAGANGAN LINTAS BATAS ENTIKONG-TUBEDU

SEBELUM
sejak tahun 1970-an di Entikong sudah ada
perdagangan perbatasan dengan negeri jiran
(Malaysia). "Saat itu pelaku usaha di perbatasan
masih bersifat barter barang, hasil bumi atau
produk lokal ditukar dengan barang asal jiran,

SESUDAH
Banyak warga yang kehilangan mata
pencaharian dikarenakan tidak ada lalu lintas
barang di Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB)
Entikong

Sejak dibukanya jalan darat tahun 1974 intensitas


belanja barang dan barter bertambah mudah
dengan fasilitas belanja 600 ringgit Malaysia yang
diperuntukkan bagi masyarakat perbatasan
sesuai dengan perjanjian Sosek Malindo. Sejak
berdirinya PPLB Entikong sampai saat ini semua
kebutuhan akan sembako kebanyakan disuplai
dari Malaysia, melalui Entikong

Dikabarkan di Entikong banyak warga Indonesia yang hijrah ke Tebedu dan memilih
menjadi warga negara Malaysia. Mereka tidak mempunyai pilihan karena di
daerahnya berbagai infrastruktur, seperti jalan raya, listrik, air bersih, dan pendidikan
jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan di Malaysia di wilayah perbatasan. Di
Malaysia listrik, air bersih dan gas merupakan kebutuhan dasar yang menjadi hak
warga negara sehingga pemerintah wajib menyediakannya. Tentu saja hal itu
terbalik dengan kondisi di Indonesia (baca: di perbatasan). Penduduk di Entikong
harus menadah air hujan untuk keperluan MCK (mandi, cuci dan kakus). (2011)

kebijakan Kartu Identitas Lintas Batas (KILB) hanya mengakomodir kepentingan pribadi.
Masyarakat perbatasan, memerlukan mata pencaharian dari perdagangan.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan kembali membuka jalur


perdagangan ekspor-impor perbatasan antara Entikong di Kalimantan Barat (Kalbar) dengan
Tebedu di Serawak

Anda mungkin juga menyukai