Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI KOMPETITIF GENERIK

Oleh:
1. Reni Anggreiny S (C4C020004)
2. Wahyu Salasi Nindyanti Jaladhini (C4C020016)

Program Pendidikan Profesi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jenderal Soedirman
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan dalam dunia usaha dewasa ini tampak meningkat. Hal ini
menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara
kompetitif menghadapi pesaing. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh laba serta
dapat bertahan selama bertahun-tahun dengan tumbuh dan berkembang, tidak boleh
menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau yang kurang efisien, kurang ahli dan
tidak profesional. Perusahaan harus mengelola usahanya dengan menggunakan
manajemen yang baik, sehingga perusahaan dapat bertahan hidup dan terus berkembang
dimasa yang akan datang.

Keunggulan bersaing penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan


bisnis karena tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi yaitu bagaimana operasional
perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan
dan memaksimalkan keuntungan. Dalam sebuah bisnis perusahaan harus memiliki
strategi untuk terus mengembangkan produk baik itu dalam menciptakan produk baru
maupun meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan. Dengan cara ini
diharapkan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan
atau profit. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh
kinerja perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk
mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan
akan mengalami kebangkrutan.

Semakin ketatnya persaingan dunia bisnis sebagai akibat dari adanya


pertambahan dan perkembangan jumlah perusahaan industri yang memasuki pasar.
Sebagai akibatnya perusahaan itu perlu membuat standar khusus terhadap produk yang
dihasilkannya, yaitu semakin menarik perhatian konsumen, dan tidak mudah ditiru oleh
lawan pesaing. Masalah persaingan dalam kondisi zaman saat ini merupakan tantangan
yang tidak ringan bagi usaha-usaha yang ada terutama usaha kecil menengah, tanpa
dibekali kemampuan dan keunggulan bersaing yang baik maka produk-produk yang
dihasilkan tidak akan mampu bertahan atau bersaing dengan usaha-usaha lain.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan strategi bersaing?


2. Apa yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif?
3. Apa yang dimaksud strategi bersaing generic versi porter?
4. Apa yang dimaksud strategi bersaing generic versi glueck?
5. Bagaimana masing-masing strategi hubungannya dengan lima kekuatan bersaing?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan lebih luas mengenai strategi bersaing.
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai keunggulan kompetitif.
3. Untuk memperoleh informasi mengenai strategi bersaing generic versi porter.
4. Untuk memperoleh informasi mengenai strategi bersaing generic versi glueck.
5. Untuk memperoleh informasi mengenai hubungan masing-masing strategi dengan
lima kekuatan bersaing.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Bersaing


Menurut Hunger dan Wheelen (2006) strategi bersaing adalah strategi bisnis yang
berfokus pada peningkatan posisi bersaing produk dan jasa perusahaan dalam industri
atau segmen pasar tertentu yang dilayani perusahaan dan mengatasi masalah bagaimana
perusahaan dan pesaingnya dapat bersaing dalam bisnis dan industri.
Menurut Kotler dan Amstrong (2003) pesaing sangat penting untuk dipelajari
supaya bisa membuat suatu strategi pemasaran yang efektif. Suatu perusahaan perlu
untuk mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan dan pola reaksi pesaingnya.
Jadi dapat disimpulkan dari beberapa teori yang ada bahwa strategi bersaing adalah
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. Walaupun lingkungan yang relevan
sangat luas, meliputi kekuatan-kekuatan sosial sebagaimana juga kekuatan-kekuatan
ekonomi, aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah industri dimana perusahaan
tersebut bersaing. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan
aturan permainan persaingan selain juga strategi- strategi yang secara potensial tersedia
bagi perusahaan, makakuncinya terletak pada kemampuan yang berlainan diantara
perusahaan-perusahaan yang bersangkutan untuk menanggulanginya.
Menurut Porter (1985), ada dua hal yang mendasari strategi bersaing adalah daya
tarik industri untuk mendapatkan kemampuan laba jangka panjang dan posisi bersaing
relative dalam industrinya entah itu dalam negara maupun luar negara bidang produksi
maupun jasa, aturan persaingan dicakup didalam lima kekuatan bersaing antara lain:
masuknya pesaing baru, ancaman dari produk pengganti /subtitusi, kekuatan penawaran
(tawar-menawar) pembelian, kekuatan penawaran pemasok, dan persaingan diantara
pesaing-pesaing yang ada.
Lima kekuatan persaingan diatas mencerminkan kenyataan bahwa persaingan
dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada para pemain yang ada. Pelanggan,
pemasok, produk pengganti, serta pendatang baru potensial semuanya merupakan
"pesaing" bagi perusahaan-perusahaan dalam industri dan dapat lebih atau kurang
menonjol tergantung pada situasi tertentu.
Lima kekuatan tersebut ditujukan pada gambar ini:

a. Strategi Bersaing dan Strategi Bisnis


Strategi bersaing memiliki lingkup yang lebih sempit dibanding strategi bisnis.
Strategi bersaing meliputi upaya-upaya perusahaan untuk menarikpelanggan,
mempertahankan diri dari tekanan persaingan dan memperkuat posisi pasar. Sementara
strategi bisnis meliputi strategi bersaing suatu perusahaan dan strategi perusahaan dalam
menghadapi isu‐isu yang muncul dan strategi‐strategi fungsional.Setiap perusahaan akan
selalu mencoba pendekatan yang dianggap paling cocok untuk menarik minat
pelanggannya. Mereka berharap akan memperoleh hasil berupa kesetiaan konsumen
untuk membeli ulang, mengalahkan pesaing dan memperoleh posisi yang baik di pasar.

2.2 Pengertian Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memiliki kinerja


yang jauh lebih tinggi dan unggul dibandingkan kompetitor dalam industri sejenis
melalui karakteristik dan sumber daya yang dikelola secara maksimal. Suatu perusahaan
dikatakan memiliki keunggulan jika mempunyai karakteristik, seperti kompetensi khusus,
misalnya memiliki mutu yang baik, mempunyai saluran distribusi yang lebih lancar,
penyerahan produk yang lebih cepat dan memiliki merek produk yang terkenal.
Sederhananya, keunggulan kompetitif adalah kemampuan dan kelebihan yang dimiliki
perusahaan dibanding perusahaan lainnya. Konsep ini diperkenalkan pertama kali pada
tahun 1985 oleh Michael E. Porter, dimana Porter menjelaskan bahwa keunggulan
kompetitif ialah jantung dari kinerja perusahaan di tengah persaingan yang semakin
kompetitif serta bagaimana perusahaan mempraktikan berbagai strategis supaya lebih
maju.

 Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan
fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya
menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk
konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan
tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri
dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus
berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah
kelompok kecil konsumen. Strategi Porter mensyaratkan adanya penataan organisasi,
prosedur pengendalian, sistem intensif yang berbeda. Perusahaan besar dengan akses
sumber daya yang besar biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau
dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil sering bersaing dengan landasan fokus.

Porter menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya


manfaat untuk mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah ada
dan unit bisnis yang potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber daya
dapat meningkatkan keunggulan kompetitif karena dengan demikian biaya berkurang dan
diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter juga menekankan perlunya perusahaan
mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis otonomi secara efektif agar
memperoleh keunggulan kompetitif.

Menurut David (2011), ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu atau memiliki
sesuatu yang diinginkan oleh kompetitor, maka perusahaan tersebut merepresentasikan
keunggulan kompetitif. Menurut teori keunggulan kompetitif tersebut diketahui bahwa
suatu perusahaan untuk menjadi lebih unggul dari perusahaan lainnya harus memiliki
strategi-strategi tertentu dan memperhatikan kinerja perusahaan tersebut agar menjadi
lebih meningkat setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahunnya, apabila hal tersebut
tercapai maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif. 

Saat ini banyak ditemukan perusahaan-perusahaan yang mempunyai keunggulan


kompetitif, dengan menggunakan berbagai jenis cara yang telah dijelaskan sebelumnya.
Contoh yang pertama adalah pada maskapai penerbangan Air Asia, dimana maskapai
tersebut menawarkan harga penerbangan rute nasional dan internasional yang rendah atau
murah, dimana harga penerbangan tersebut dapat dikatakan sangat berbeda dengan harga-
harga yang biasanya ditawarkan oleh maskapai penerbangan lainnya yang biasanya jauh
lebih mahal. Hal ini membuat maskapai penerbangan Air Asia mempunya keunggulan
dengan menawarkan harga penerbangan yang lebih murah, sehingga dapat bersaing dan
lebih unggul dari perusahaan penerbangan lainnya.

Contoh lainnya adalah perusahaan Astra Internasional, dimana perusahaan


tersebut memiliki karakteristik kewirausahaan yang baik untuk menghadapi kesenjangan
dalam tenaga kerja yang mereka hadapi, dengan cara merekrut fresh graduate dan lulusan
universitas setiap tahunnya di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memenangkan
persaingan dan memperoleh sumber manusia yang baik. Cara inilah yang membuat Astra
Internasional memiliki keunggulan kompetitif.

Perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dengan


meningkatkan sumber daya manusia, sosial, dan kinerja dari perusahaan tersebut akan
menjadi lebih unggul dari perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif menjadi sesuatu
yang penting untuk dicapai karena memiliki manfaat yang sangat menguntungkan bagi
ekonomi dan citra perusahaan tersebut.

2.3 Strategi Generik Menurut Porter


Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan
kompetitif dari tiga landasan yang berbeda, yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi dan
fokus. Porter menamakan strategi ini strategi generic (generic strategic). Definisi strategi
generik menurut M. Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka
mengungguli pesaing dalam industri sejenis.

Strategi generik dari Michael E. Porter. Strategi ini terdiri dari strategi
keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan strategi fokus. Strategi keunggulan biaya
secara keseluruhan merupakan strategi yang membuat unit bisnis bekerja keras mencapai
biaya produksi dan distribusi terendah, sehingga harganya dapat lebih rendah daripada
pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar. Strategi Diferensiasi merupakan strategi
unit bisnis yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan
manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar. Sedangkan
strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang memfokuskan diri pada satu atau lebih
segmen pasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar.

Keunggulan atau kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian


produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para
konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat dua tipe alternatif kepemimpinan biaya:

Tipe 1 adalah strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk atau jasa
kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.

Tipe 2 adalah strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa
kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar. Strategi ini bertujuan
untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin
dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran (target) dari strategi
tipe 1 maupun strategi tipe 2 adalah pasar yang besar.

Tipe 3 strategi generik Porter adalah diferensiasi. Pembedaan atau diferensiasi


(differentiation) adalah sebuah strategi yang bertujuan menghasilkan produk atau jasa
yang dianggap unik di industri dan diarahkan kepada konsumen yang relatif peka
terhadap harga. Fokus (focus) berarti memproduksi produk dan jasa yang memenuhi
kebutuhan sekelompok kecil konsumen.
Dua tipe alternatif strategi fokus adalah Tipe 4 dan Tipe 5:

Tipe 4 adalah strategi fokus biaya rendah (low-cost focus) yang menawarkan produk
atau jasa kepada sekelompok kecil (kelompok ceruk) konsumen pada harga terendah yang
tersedia di pasar.

Tipe 5 adalah strategi fokus nilai terbaik (best-value focus) yang menawarkan produk
atau jasa kepada sejumlah kecil konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia di
pasar. Strategi ini juga disebut “diferensiasi terfokus” yang bertujuan untuk menawarkan
kepada ceruk konsumen tertentu produk atau jasa yang dengan lebih baik memenuhi selera
dan permintaan mereka dibandingkan produk pesaing. Sasaran (target) dari strategi Tipe 4
dan Tipe 5 adalah pasar yang kecil. Namun perbedaannya adalah bahwa Tipe 4
menawarkan produk atau jasa kepada ceruk konsumen tertentu pada harga terendah,
sedangkan Tipe 5 menawarkan produk atau jasa kepada ceruk konsumen tertentu pada
harga yang lebih tinggi namun dengan fitur tambahan yang cukup banyak sehingga
tawaran tersebut dianggap memiliki nilai terbaik.

Lima strategi Porter tersebut menyiratkan pengaturan organisasional, prosedur


pengendalian, dan sistem insentif yang berbeda. Perusahaanperusahaan yang lebih besar
dengan akses ke sumber daya yang juga lebih besar umumnya bersaing dengan strategi
kepemimpinan biaya dan atau 8 diferensiasi, sementara perusahaan-perusahaan yang lebih
kecil sering kali berkompetisi dengan menggunakan strategi fokus.

Lima strategi generik Porter diilustrasikan di tabel dibawah dimana strategi


diferensiasi (Tipe 3) dapat dijalankan baik di pasar target kecil maupun pasar target besar.
Namun bukan hal yang efektif untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya di pasar
yang kecil karena umumnya memiliki margin laba yang terlampau sempit. Serupa
dengannya, tidak efektif untuk menggunakan strategi fokus di pasar yang besar karena
umumnya skala ekonomi akan memudahkan strategi kepemimpinan biaya rendah atau
nilai terbaik untuk mencapai atau mempertahankan keunggulan kompetitif.

Lima Strategi Generik Porter


 Tipe 1 : Kepemimpinan Biaya—Biaya Rendah
 Tipe 2 : Kepemimpinan Biaya—Nilai Terbaik
 Tipe 3 : Diferensiasi
 Tipe 4 : Fokus—Biaya Rendah
 Tipe 5 : Fokus—Nilai Terbaik

a. Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2)


Perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan biaya
rendah (Tipe 1 dan Tipe 2) harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara-cara
yang sulit ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing dapat dengan relatif lebih
mudah atau tidak mahal meniru metode kepemimpinan biaya sang pemimpin,
keunggulan pemimpin tersebut tidak akan bertahan cukup lama untuk
memberikan suatu hasil yang besar di pasar. Untuk menjalankan strategi
kepemimpinan biaya secara berhasil, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa
total biaya di seluruh rantai nilainya lebih rendah dibandingkan total biaya
pesaing. Terdapat 2 cara untuk mencapai hal tersebut yaitu:
1) Menjalankan aktifitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing
dan mengontrol berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya
aktifitas rantai nilai.
2) Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi
atau memangkas aktifitas-aktifitas yang menambah biaya.
Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan
harus berhati-hati agar tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga
yang agresif sehingga laba mereka menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada
sama sekali. Strategi kepemimpinan biaya Tipe 1 dan Tipe 2 akan sangat efektif
dalam kondisi-kondisi berikut :
1) Ketika persaingan harga antar pesaing sangat ketat.
2) Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan
tersedia dari semua penjual.
3) Ketika ada beberapa cara untuk mencapai deferensiasi produk yang
memiliki nilai bagi pembeli.
4) Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang
sama.
5) Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah
membeli dari satu penjual kepenjual yang lain.
6) Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan
untuk meminta penurunan harga.
7) Ketika pendatangan industri baru menggunakan harga perkenalan yang
rendah untuk menarik pembeli dan membangun bisnis konsumen.
Strategi kepemimpinan harga biasanya berhasil mempengaruhi seluruh
perusahaan, sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah,
hak istimewa yang terbatas (hak istimewa ini diberikan untuk tingkatan tertentu,
misal tunjangan sopir, tunjangan voucher telepon genggam, dan lain-lain.) ketidak
toleransian terhadap limbah, penyaringan yang ketat atas permintaan anggaran,
pengendalian yang luas, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan
untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya
pengendalian biaya. Beberapa risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan
biaya adalah bahwa pesaing mungkin saja ‘mengimitasi’ strategi tersebut
sehingga menyebabkan penurunan laba di industri secara keseluruhan, bahwa
berbagai trobosan dalam industri bisa membuat strategi tersebut tidak efektif atau
bahwa ketertarikan pembeli beralih kefitur-fitur lain diluar harga

Keuntungan kepemimpinan biaya:

 Perusahaan yang berbasis biaya rendah dapat memperoleh pendapatan diatas rata-rata


meskipun persaingan dipasar sangat kuat.
 Posisi sebagai pemimpin pasar berbasis biaya juga memberikan fleksibilitas kepada
perusahaan untuk bekerja sama dengan pemasoknya.

Kerugian kepemimpinan biaya:


 Strategi ini sangat tergantung dengan kemampuan pesaing dalam mengimitasi dan
meniru kesuksesan diferensiasi strategi produk.
 Perusahaan bisa terjebak dengan memberikan diferensiasi yang terlalu banyak pada
produknya.

Contoh perusahaan yang menerapkan:

· Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga proses produksi bisa
dipotong, efisiensi dapat tercapai.

· Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya adalah Wal-
Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and Sratton.

· Kemasan Isi ulang kecap bangau

b. Strategi Diferensiasi (Tipe 3)


Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas ratarata
dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat sensitivitas
konsumen terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai
penghalang masuk industri-perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan
kompetesnsi tersendiri mereka untuk membedakan produk mereka melaluai cara-
cara tertentu agar dapat besaing dengan sukses. Strategi diferensiasi yang berhasil
memungkinkan sebuah perusahaan membebankan harga yang lebih tinggi untuk
produknya dan tetap mempertahankan loyalitas konsumen karena konsumen
sudah terpikat oleh produk diferensiasi tersebut. Beberapa fitur khusus yang
membedakan suatu produk dari produk lain mencakup layanan yang superior,
ketersediaan onderdil atau komponen, rancangan mesin, penampilan produk,
umur manfaat, atau kemudahan penggunaan. Contoh perusahaan yang melakukan
strategi ini : Maytag (peralatan), Mercedez (otomotif) dan WordPerfect
(perangkat lunak).
Risiko menjalankan strategi diferensiasi adalah bahwa produk yang unik
kurang mendapat penilaian yang baik dari konsumen untuk menjustifikasi harga
yag lebih tinggi. Selain itu pesaing bisa jadi dengan cepat mencari cara untuk
meniru fitur-fitur diferensiasi. Oleh karenanya perusahaan harus mencari sumber-
sumber keunikan yang tahan lama dan tidak dapat dengan cepat atau murah ditiru
oleh perusahaan pesaing.
Strategi diferensiasi Tipe 3 sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut :
1) Ketika banyak ada cara untuk mendiferensiasikan produk atau jasa dan
banyak pembeli memandang perbedaan ini sebagai sesuatu yang bernilai
2) Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam
3) Ketika tidak banyak perusahaan pesaing yang mengikuti pendekatan
diferensiasi serupa
4) Ketika perubahan teknologi berlangsung cepat dan kompetisi yang terjadi
di seputar fitur-fitur produk yang berubah denagn pesat.

Keunggulan Strategi Diferensiasi:

1) Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk Suatu produk


pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada
prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau
jasa kita, perlu dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam
pemasaran kita meningkat kembali.
2) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh
konsumen

Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih melekat


di benak konsumen. Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada
produk maupun jasa kita, akan membuat konsumen lebih mudah untuk
mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of
interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh
produk atau jasa yang lain. Bagi para marketing, keuntungan yang
akan diperoleh adalah mereka menjadi lebih percaya diri dalam
memasarkan produknya. Dikatakan lebih percaya diri karena dengan
adanya keunikan tersebut, para marketing akan dapat menjelaskan
produk atau jasa mereka dengan lebih mudah dan hal tersebut juga
akan lebih menarik bagi konsumen.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki
oleh produk maupun jasa lain akan merupakan suatu hal yang selalu
memancing rasa ingin tahu konsumen. Berbekal rasa ingin tahu
tersebut, konsumen akan tertarik untuk mengetahui produk atau jasa
tersebut dengan lebih dalam dan biasanya, pada akhirnya konsumen
akan tertarik untuk mencoba mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.

3) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik
dibandingkan dengan produk atau jasa yang lain
Dengan adanya keunikan yang kita miliki, maka produk kita akan
terlihat lebih baik dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut
adalah nilai tambah dari produk atau jasa yang kita pasarkan. Suatu
produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan yang relatif
sama dengan produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di
mata konsumen, karena pada prinsipnya, konsumen sering merasa
jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang keunggulannya relatif
sama dengan yang lain. Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang
menarik dari produk atau jasa kita, maka hal tersebut akan membuat
konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang kita
hasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi
tersebut, maka pada konsumen juga akan lebih tertarik untuk mencoba
menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kita
dibandingkan produk atau jasa yang lain.
4) Diferensiasi akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita
pasarkan menjadi lebih tinggi
Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset
yang berharga bagi kita. Dengan keunikan produk atau jasa tersebut,
kita dapat menjual produk atau jasa kita dengan harga yang lebih
tinggi. Dikatakan bahwa kita dapat menjual produk kita dengan harga
yang lebih tinggi karena dengan keunikan yang kita miliki, kita dapat
dengan percaya diri mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang
dimiliki oleh kita tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain. Jadi,
dengan kata lain, kita bisa mempromosikan bahwa harga yang kita
pasarkan merupakan suatu hal yang wajar karena konsumen bisa
menikmati keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang
lain.
5) Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang
surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya
diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku
pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa
ditawarkannya.
6) Membantu terciptanya image produk
Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin
memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan
semakin banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka
semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk
yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat
menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang
Anda bidik.

Diferensiasi dapat dilakukan dalam banyak bentuk, seperti diferensiasi


dalam:

 Gengsi
 Teknologi
 Inovasi
 Fitur
 Jasa pelayanan pelanggan
 Jaringan dealer 
Kekurangan dari strategi diferensiasi:

 Strategi ini sangat tergantung dengan kemampuan pesaing dalam


mengimitasi dan meniru kesuksesan deferensiasi strategi produk.
 Perusahaan bisa terjebak dengan memberikan diferensiasi yang
terlalu banyak bagi produknya.
 Dengan memberikan diferensiasi yang salah, perusahaan bisa
merusak citra perusahaan itu sendiri

Contoh Perusahaan menggunakan Strategi Differensial:

· Starbuck dengan kopinya yang berbeda dengan coffe shop lain, sehingga
pengunjung betah berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang cukup
mahal dari yang lain..

- PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa


dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara.
- Contoh jasa pengiriman cepat ( overnight delvery ) dari federal express.

c. Strategi Fokus (Tipe 4 dan Tipe 5)


Strategi fokus yang berhasil bergantung pada segmen industri yang
ukurannya memadai, memiliki potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak penting
bagi keberhasilan pesaing utama lainnya. Strategi-strategi seperti penetrasi pasar
dan pengembangan pasar menawarkan keunggulan fokus yang substansial.
Strategi fokus paling efektif ketika konsumen mempunyai preferensi atau
kebutuhan khusus dan ketika perusahaan pesaing tidak berusaha untuk
menspesialisasi diri di segmen target yang sama.
Risiko menjalankan strategi fokus antara lain kemungkinan bahwa
banyak pesaing akan menyadari strategi fokus yang berhasil dan menirunya atau
bahwa preferensi konsumen berubah ke arah atributatribut produk yang
diinginkan oleh pasar secara keseluruhan. Sebuah organisasi yang menggunakan
strategi fokus mungkin berkonsentrasi pada kelompok konsumen, pasar geografis,
atau segmen lini produk tertentu untuk dapat dengan lebih baik melayani pasar
yang lebih sempit namun terdefinisikan secara jelas daripada pesaing yang
melayani pasar yang lebih luas. Sesuai dengan namanya, fokus berarti menyasar
kelompok konsumen yang lebih sempit atau dalam pemasaran lazim dikenal
dengan istilah ceruk pasar. Ceruk pasar adalah kelompok konsumen yang
memiliki kombinasi kebutuhan atau sumber daya yang lebih spesifik. Misalnya,
konsumen yang suka manis tetapi menderita diabetes. Strategi fokus berbiaya
rendah (Tipe 4) atau bernilai terbaik (Tipe 5) bisa sangat menarik ke dalam
kondisi-kondisi berikut :
1) Ketika ceruk pasar target besar, menguntungkan, dan sedang
bertumbuh.
2) Ketika pemimpin pasar tidak melihat ceruk tersebut penting bagi
keberhasilan mereka
3) Ketika pemimpin pasar menganggap terlalu mahal atasu sulit untuk
memenuhi kebutuhan khusus dari ceruk pasar target di samping tetap
memperhatikan kebutuhan konsumen arus utama mereka
4) Ketika industri memiliki banyak ceruk dan segmen yang berbeda dan
dengan demikian, kemungkinan pelaku strategi fokus memilih ceruk yang
relatif menarik dan sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya.
5) Ketika tidak banyak pesaing berusaha berspesialisasi di segmen target
yang sama.

Keunggulan strategi focus:

- Perusahaan bisa mendapatkan sedikit pesaing dan penjual yang


mempunyai
kekuatan tawar yang lemah apabila perusahaan menargetkan produknya 
pada segmen pasar yang kurang sensitif terhadap harga
- Perusahaan dengan strategi fokus, paham mengenai ceruk pasarnya dan
mengenalnya dengan baik 

Kerugian strategi focus:

- Adanya ancaman dari perusahaan berbasis diferensiasi yang mungkin a
kan mengambil celah pasar dari perusahaan strategi fokus.
- Kemungkinan perubahan rasa atau kebutuhan dari konsumen pada
celah pasar 
- Kenyataan bahwa perusahaan pengadopsi strategi focus masih beropera
si pada skala kecil menyulitkan perusahaan untuk menurunkan biaya
produksi secara signifikan

Contoh Perusahaan:

- Apple, yang berfokus kepada produknya selama bertahun tahun tanpa


terpengaruh pasar.
- BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan
mobil-mobil mewah kelas atas. Strategi BMW tersebut bertentangan
dengan paradigma umum industri mobil, yaitu memproduksi mobil untuk
pasar masal.
- Motor Gede Harley Davidson.

Perbedaan 3 Strategi Generik

Cost Leadership Differentiation Focus


Definisi Sebagai produsen yang Berusaha menjadi Perusahaan yang
berbiaya rendah dalam sebuah perusahaan bersaing ddalam
industrinya yang unik didalam cakupan persaingan
perindustriannya yang sempit dalam
suatu industri.
Cangkupan Besar Besar/Kecil Kecil
Pangsa Pasar
Cangkupan Besar Besar/Kecil Kecil
Pesaing
Strategi yang Fokus terhadap perilaku Fokus terhadap Fokus terhadap satu
digunakan biaya terhadap konsumen permintaan lini produk/jasa.
konsumen
Harga yang Biaya produk/jasa rendah, Produk/jasa yang Produk/jasa yang
dicapai sehingga harga penjualan dihasilkan unik, dihasilkan lebih
produk/jasa paling rendah berbeda dengan unggul disbanding
diantara pesaing lainnya. produk/jasa yang dengan pesaing
dihasilkan oleh para lainnya, karena
pesaing lainnya. khusus concern pada
satu lini produk/jasa.
Harga Harga rendah Harga tinggi (karena Harga bisa rendah
Penjualan tidak mempedulikan atau juga tinggi.
harga penjualan) Tergantung focus
terhadap biaya atau
differentiation

Hubungan Strategi Generik Porter dengan Lima Kekuatan Bersaing

Lima kekuatan Biaya Strategi Diferensiasi Strategi Focus


bersaing Kepemimpinan
Ancaman Kemampuan untuk Loyalitas pelanggan Mencegah pendatang
Pendatang baru memotong harga dapat mencegah potensial. Fokus
sebagai pembalasan pendatang potensial mengembangkan
menghaalangi kompetensi inti yang
pendatang potensial dapat bertindak
sebagai entry barrier.
Kekuatan pada Kemampuan untuk Pembeli besar Pembeli besar
pembeli menawarkan harga memliki energi lebih memliki energi lebih
yang lebih rendah sedikit untuk sedikit untuk
untuk pembeli yang bernegosiasi karena bernegosiasi karena
kuat. beberapa alternatif. beberapa alternatif.
Kekuatan pada Lebih baik terisolasi Lebih mampu untuk Pemasok memiliki
penjual dari pemasok yang meneruskan kenaikan Kekeuatan karena
kuat. harga pemasok volume yang rendah,
kepada pelanggan. tetapi differensiasi
focus perusahaan
adalah lebih mampu
untuk lulus pada
harga pemasok.
Barang pengganti Dapat menggunakan Pelanggan yang Produk khusus &
harga rendah untuk menjadi melekat kompetensi inti
mempertahankan diri membedakan atribut, melindungi terhadap
pengganti. menguragi ancaman pengganti
pengganti.
Intensitas Lebih mampu Loyalitas merek Rivals tidak dapat
persaingan bersaing di harga. untuk menjaga memenuhi
pelanggan dan differensiasi yang
saingan. berfokus pada
pelanggan.

2.3 Strategi Generik Menurut Glueck

Glueck berpendapat bahwa pada prinsipnya terdapat empat macam strategi generik.
Keempatnya dikenal sebagai strategi stabilitas (Stability strategy), strategi ekspansi
(Expansion strategy), strategi penciutan (Retrenchment strategy) dan combinasi
(Combination).

A. Strategi stabilitas
Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar
dan fungsi-fungsi perusahaan, karena berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala
bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif rendah
resiko dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi
matang/dewasa.

1.Tidak ada pertambahan pada produk,pasar dan fungsi-fungsi perusahaan.


2.Peningkatan efisiensi.
3.Resikonya kecil
4.Alasan menggunakan strategi ini :
 Perusahaan telah berhasil dan menguntungkan pada saat ini.
 Mudah menerapkan.
 Takut ada pemborosan.

B. Strategi ekspansi
Strategi ekspansi menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan
fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi
selainkeuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko
kegagalan yang tidak kecil.

1. Menitik beratkan pada pertambahan pada produk,pasar dan fungsi-fungsi


perusahaan.
2. Meningkatkan aktivitas perusahaan.
3. Resiko tinggi.
4. Alasan menggunakan strategi ini:
 Masyarakat akan diuntungkan dengan adanya perluasan usaha.
 Adanya tekanan dari pihak luar

C. Strategi penciutan
Strategi penciutan dimaksudkan untuk melakukan pengurangan, atas pasar
maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash flow)
negatif. Biasanya strategi ini diterapkan pada perusahaan yang sedang menurun (decline).
1. Pengurangan atas produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan.
2. Penekanan pada pengurangan bisnis.
3. Kondisi bisnis menurun
4. Karena unit-unit tertentu memerlukan penambahan untuk mengatasi
masalah yang timbul (SBU).
5. Alasan menggunakan strategi ini:
 Adanya kesempatan yang lebih baik dibidang lain
 Kekuatan yang tidak mampu menghadapi persaingan
 Unit bisnis merugi terus.
 Unit bisnis tidak dapat memenuhi target yang telah ditentukan.
D. Strategi combinasi
Perubahan eksternal seringkali hadir secara tidak seragam (dan bahkan terkadang
sulit diduga) terhadap berbagai lini produk (produk line) yang dihasilkan suatu
perusahaan seperti daur hidup produk (product life cycle) yang tidak seragam, maka
perusahaan tersebut dapat saja melakukan kombinasi atas ketiga jenis strategi di atas
secara bersama.
1. Gabungan strategi diatas pada situasi dan kondisi yang berbeda.
2. Alasan menggunakan strategi ini :
 Terjadinya perubahan yang cepat.
 Adanya tahap-tahap kehidupan yang berbeda dari sebuah produk

BAB III

KESIMPULAN
Formulasi strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat divisi atau
tingkat unit bisnis. Strategi ini harus konsisten dengan strategi bisnis keseluruhan yang
dikhususkan untuk line of business tersebut. Salah satu pendekatan yang berguna untuk
perumusan strategi bisnis adalah analisis kompetitif dari Michael porter. Analisis tersebut
sesungguhnya didasarkan pada analisis terhadap lima kekuatan kompetitif yaitu ancaman pesaing
baru, kekuatan tawar-menawar dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli, ancaman
produk pengganti serta pesaing antar perusahaan yang sudah ada di dalam industri.

Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh keunggulan


kompetitif dari tiga landasan yang berbeda, yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus.
Porter menamakan strategi ini strategi generic (generic strategic). Definisi strategi generik
menurut M. Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli
pesaing dalam industri sejenis.

Strategi generik dari Michael E. Porter. Strategi ini terdiri dari strategi keunggulan biaya,
strategi deferensiasi dan strategi fokus. Strategi keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan
strategi yang membuat unit bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi terendah,
sehingga harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar.
Strategi Diferensiasi merupakan strategi unit bisnis yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja
terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar
pasar. Sedangkan strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang memfokuskan diri pada satu
atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih besar.

Terdapat perbedaan strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus biaya. Dimana
terdapat perbedaan dalam persyaratan dari strategi generic ini dimana strategi keunggulan biaya,
diferensiasi dan fokus resiko dari masing masing strategi ini berbeda dan begitu pula pada
resikonya. Ada beberapa strategi untuk bersaing di pasar yang bergolak dan memiliki laju cepat
dimana strategi ini disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi demi dapat meningkatkan
kegiatan usaha perusahaan dalam menjalankan strategi dari michael porter ini.
Dalam realitas, perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi generik.
Perusahaan yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal mencapai sesuatupun
dikatakan ‘terperangkap di tengah’. Perusahaan yang seperti itu berada pada posisi yang tidak
menguntungkan karena pemimpin biaya, diferensiator, atau penganut strategi fokus akan
memiliki posisi yang lebih baik untuk bersaing dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah
sering merupakan manifestasi dari ketidak bersediaan perusahaan untuk membuat pilihan secara
tegas mengenai cara bersaing. Perusahaan mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala
cara dan tidak mencapai satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda
biasanya memerlukan tindakan yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai