Anda di halaman 1dari 44

I

Harapan Etika

• Aulia Noor H
023161022

• Bidari Dhaifina Y.A


Kelompok 7 023161026

• Kesya Lusiana P
023161038
I
Etika lingkungan untuk bisnis:
pertarungan kredibilitas, reputasi
dan keunggulan kompetitif

Harapan baru untuk bisnis


Harapan
Etika Tanggapan dan
Perkembangan

Etika lingkungan untuk akuntan


– akuntan profesional
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif

• Dukungan untuk sebuah bisnis dan bisnis pada umumnya bergantung pada
kredibilitas yang ditempatkan pemangku kepentingan dalam komitmen
perusahaan, reputasi perusahaan, dan kekuatan daya saingnya.

• Semua ini bergantung pada kepercayaan bahwa tempat pemangku kepentingan


dalam kegiatan perusahaan, kepercayaan, pada gilirannya, bergantung pada
nilai-nilai dan interes mereka.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif

Faktor yang memengaruhi harapan publik untuk perilaku bisnis:

 Fisik (kualitas udara dan air, keselamatan)  Persaingan (tekanan global)

 Moral (keinginan untuk keadilan dan  Penyimpangan keuangan (banyak


kesetaraan di rumah dan diluar negeri) skandal,korban,keserakahan)

 Penilaian yang buruk (kesalahan operasi,  Akuntabilitas ( keinginan untuk transparansi)


kompensasi eksekutif)  Sinergi ( publisitas, perubahan sukses)
 Aktivis Pemangku kepentingan (etike  Penguatan hukum kelembagaan
investor,konsumen,ahli lingkungan hidup) (peraturan baru lingkungan, whistle blowing)
 Ekonomi (kelemahan, tekanan untuk
bertahan hidup)
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif Masalah Lingkungan

• Tidak ada yang membangkitkan opini publik sebelumnya mengenai sifat dari perilaku
perusahaan yang baik lebih dari kesadaran bahwa kesejahteraan fisik publik dan
kesejahteraan sebagian pekerja sedang terancam oleh aktivitas perusahaan.
• Dua masalah yang terkait dengan polusi udara yang lebih lambat untuk disadari adalah
hujan asam, yang menetralkan danau atau menggugurkan dedaunan, serta disipasi atau
menipisnya lapisan ozon.
• Pengakuan bahwa pencemaran air merupakan suatu permasalahan yang memerlukan
tindakan telah disejajarkan dengan kepedulian terhadap menipisnya ozon, sebagian
karena terbatasnya kemampuan kita untuk memahami sifat alami yang tepat dari risiko
logam air dan dioxin.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif Sensitivitas Moral

• Selama periode tahun 1980-1990 an, terdapat peningkatan yang signifikan dalam
sensitivitas diakibatkan oleh kurangnya kejujuran dan perbedaan dalam perlakuan yang
adil kepada individu dan kelompok dalam masyarakat.

• Beberapa kelompok bertanggung jawab untuk kesadaran sosial yang tinggi, termasuk
gerakan feminis dan juru bicara bagi orang dengan mental yang terganggu dan
penyandang cacat, untuk orang-orang pribumi dan minoritas.

• Sensitivitas moral juga terlihat pada isu-isu


internasional dan domestic. Kampanye untuk memboikot
pembelian dari perusahaan-perusahaan yang terlibat
dalam penggunaan tenaga kerja anak atau
mempekerjakan tenaga kerja dengan upah yang
rendah di negara-negara asing memberikan kesaksian
yang cukup.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan Penilaian yang buruk dan aktivis
Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif pemangku kepentingan

• Para direktur, eksekutif, dan manajer adalah manusia dan mereka membuat
kesalahan. Kadang masyarakat atau kelompok tertentu tersinggung pada tahap
ini akibat penilaian yang buruk, serta mengambil tindakan untuk membuat
direktur dan manajemen menyadari bahwa mereka tidak menyetujuinya.

Contoh: Keputusan oleh Shell Inggris untuk


menenggelamkan penyimpanan minyak kapal
Brent Spar di laut dalam, dari pada
membawanya ke dekat pantai menyebabkan
demontrasi untuk mendukung Greenpeace, yang
mencoba menghentikan pembuangan minyak di
lautan dan memboikot SPBU Shell di Eropa.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan Ekonomi dan tekanan –


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif tekanan kompetitif

• Ada beberapa hal yang mendasari atau factor sekunder yang juga memengaruhi.
Sebagai contoh, secara umum, laju aktivitas ekonomi melambat pada akhir
periode 1980-an, awal periode 1990-an, serta sebelum dan setelah zaman
millennium.
• Perkembangan pasar global telah mendorong produksi dan sumber produk di
seluruh dunia. Restrukturisasi telah dilihat sebagai pendorong produktivitas dan
memungkinkan biaya yang lebih rendah dengan tarif yang lebih rendah dari
pekerjaan domestic.
• Demikian juga, mengingat persaingan yang lebih besar, volume yang lebih besar
tentu akan meningkatkan laba sehingga tekanan pada perusahaan tidak akan
berkurang pada tingkat yang telah di alami di masa lalu.
Harapan Etika I
Skandal Keuangan: Jurang
Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan
Harapan dan Jurang
Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif Kredibilitas

• Sebagai akibat dari guncangan yang berulang-ulang ini, masyarakat menjadi


sinis terhadap integritas keuangan perusahaan, yang begitu banyak sehingga
istilah jurang harapan telah diciptakan untuk menggambarkan perbedaan antara
apa dipikirkan oleh masyarakat tentang apa yang mereka dapatkan dalam
alporan keuangan yang telah diaudit dan apa yang sebenarnya masyarakat
dapatkan.

• Kurangnya kredibilitas telah menyebar dari pelayanan keuangan untuk mencakup


bidang lain dari aktivitas perusahaan dan telah dikenal sebagai jurang kredibilitas.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan Kegagalan Tata Kelola


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif dan Penilaian Risiko

• Reformasi tata kelola dianggap perlu untuk melindungi kepentingan umum. Di mana
direktur diharapkan untuk menilai dan memastikan bahwa risiko yang dihadapi oleh
perusahaan mereka telah dikelola dengan baik, risiko etika sekarang terlihat menjadi
aspek kunci dari proses. Reformasi tata kelola memastikan bahwa tidak akan terjadi
keterlambatan pada hal tersebut.
Contoh: Jelas terlihat dari serangkaian krisis yang melibatkan enron Arthur Andersen dan
WorldCom bahwa cara saat ini dalam mengatur perusahaan dan melaporkan kegiatan
mereka tidak memadai untuk melindungi interes investor, serta lebih luas lagi melindung
kepentingan masyarakat dipasar yang tertib dan aktivitas perusahaan.

• Dalam kasus enron, worldcom, dan kasus-kasus lainnya pengawasan direktur perusahaan
gagal mengetahui terjadinya keserakahan eksekutif, manajer, dan karyawan lainnya.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan Peningkatan Akuntabilitas


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif yang Diinginkan

• Kurangnya kepercayaan dalam proses kegiatan juga melahirkan keinginan untuk


meningkatkan akuntabilitas pada pihak investor dan terutama oleh para pemangku
kepentingan lainnya.

• Perusahaan diseluruh dunia telah merespons dengan menerbitkan informasi lebih lanjut
dalam situs web mereka dan laporan bebas tentang kinerja dari corporate social
responsibility mereka, termasuk subjek atau topic, seperti lingkungan,kesehatan, filantropi,
serta dampak social lainnya.

• Meskipun beberapa informasi dalam laporan ini condong kearah sasaran manajemen,
verifikasi eksternal dan reaksi terhadap informasi yang salah secara berangsur-angsur
memperbaiki isi informasi yang terkandung. Tren ini jelas ke arah peningkatan laporan
nonfinansial, yang sesuai dengan harapan masyarakat yang terus tumbuh.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan Peningkatan Akuntabilitas


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif yang Diinginkan

• Di Indonesia terdapat beberapa contoh kasus pelanggaran etika terhadap akuntabilitas,


seperti :
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan Sinergi Di antara Faktor-


Faktor dan Penguatan
Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif
Kelembagaan

• Hubungan diantara faktor-faktor yang • Kesadaran masyarakat berdampak


mempengaruhi ekspektasi masyarakat atas pada politisi yang bereaksi dengan
etika kinerja telah diidentifikasi, tetapi tidak menyiapka undang-undang yang baru
diketahui sejauh mana hubungan tersebut atau mengetatkan peraturan.
saling memperkuat satu sama lain dan
menambah keinginan masyarakat untuk • Banyaknya permasalahan etika yang
bertindak. disoroti memfokuskan pemikiran tentang
perlunya tindakan yang lebih etis.
• Eksekutif bisnis tidak membuat keputusan
yang tepat, serta etika konsumen atau
investor bertindak dan berhasil membuat
perusahaan mengubah praktik mereka atau
meningkatkan struktur tata kelolanya untuk
memastikan bahwa pengambilan keputusan
dimasa depan lebih sehat.
Harapan Etika I

Etika Lingkungan untuk Bisnis: Pertarungan


Kredibilitas, Reputasi dan Keunggulan Kompetitif Hasil

• Secara jelas, harapan masyarakat • Organisasi-organisasi seperti


telah berubah untuk menunjukan Greenpeace dan Polluton Probe,
menurunnya toleransi, meningkatkan sekarang mengawasi hubungan
moral, kesadaran, dan harapan yang bisnis dengan lingkungan.
lebih tinggi dari perilaku bisnis.

• Dalam merespons meningkatnya • Dalam menghadapi semua


harapan-harapan ini, sejumlah interesnya, politisi telah merespons
pengawas dan penasihat telah muncul dengan meningkatkan peraturan,
untuk membantu atau mendesak denda, dan hukuman baik individu
masyarakat umum dan bisnis. maupun perusahaan yang
melakukan penyimpangan.
Harapan Etika I

Harapan Baru Untuk


Mandat Baru untuk Bisnis
Bisnis

• Perubahan-perubahan dalam harapan • Milton Friedman sendiri


masyarakat telah memicu sebuah mengungkapkan pandangan
evolusi dalam mandat untuk bisnis: bahwa keuntungan harus
laissez-faire, laba hanya dari Milton diperoleh berdasarkan undang-
Friedman telah diganti dengan undang dan etika kebiasaan
pandangan bahwa bisnis ada untuk masyarakat.
melayani masyarakat, bukan
• Keberhasilan masa depan akan
sebaliknya.
bergantung pada sejauh mana
bisnis dapat menyeimbangkan
keuntungan dan interes pemangku
kepentingan.
Harapan Etika I

Harapan Baru Untuk Tata Kelola dan Kerangka


Bisnis Kerja Akuntabilitas yang Baru

• Berdasarkan analisis ini, perusahaan- • Tujuan dan proses tata kelola harus
perusahaan sukses akan dilayani mengarahkan perhatian pada
dengan sangat baik oleh mekanisme prespektif-prespektif baru ini.
tata kelola dan akuntabilitas yang
berfokus pada sebuah kumpulan • Demikian juga kerangka
hubungan fidusia yang berbeda dan akuntabilitas modern harus
lebih luas dibandingkan dengan masa mencakup laporan – laporan yang
lalu. fokus pada perspektif – perspektif
itu. Jika tidak, harapan masyarakat
• Kesetiaan direktur dan eksekutif tidak akan dipenuhi dan peraturan
harus mencerminkan interes tersebut dibuat untuk memastikan
pemangku kepentingan, terkait perhatian dan fokus tersebut.
dengan sasaran, proses, dan hasil.
Harapan Etika I

Harapan Baru Untuk Peranan Fidusia yang Diperkuat


Bisnis bagi Akuntan Profesional

• Harapan masyarakat untuk laporan • Tanggung jawab fidusia utama


kinerja perusahaan yang dapat dari akuntan seharusnya kepada
dipercaya tidak dapat dipenuhi, masyarakat atau untuk
kecuali para akuntan profesional kepentingan umum.
yang mempersiapkan atau mengaudit
laporan tersebut memfokuskan • Jika sebaliknya harapan para
loyalitas utama mereka pada pemangku kepentingan dalam
kepentingan umum atau mengadopsi masyarakat tidak akan terpenuhi
prinsip-prinsip, seperti kebebasan dan kredibilitas perusahaan akan
penelitian, objektivitas, dan integritas terkikis, demikian pula kredibilitas
yang melindungi kepentingan umum. dan reputasi dari profesi akuntansi.
Harapan Etika I

Tanggapan dan Kemunculan Model-model Tata Kelola dan


Perkembangan Akutabilitas Pemangku Kepentingan

• Reaksi oleh bisnis terhadap evolusi dari mandat keuntungan murni menjadi pengenalan
adanya saling ketergantungan antara bisnis dan masyarakat menjadi lebih mudah diamati
sering bergulirnya periode 1990an sebagai tambahan, beberapa tren paling penting
lainnya yang dikembangkan sebagai hasil dari tekanan ekonomi dan kompetitif yang telah
dan terus memiliki efek pada etika bisnis dan kepada akuntan profesional.
Tren ini mencakup: Meskipun perubahan yang signifikan juga
a. Memperluas kewajiban hukum terjadi dalam cara organisasi beroperasi
untuk direktur perusahaan mencakup:
b. Pernyataan manajemen keopada :a. Reorganisasi, pemeberdayaan karyawan,
pemegang saham atas dan penggunaan data elektronik yang
kecukupan pengendalian internal berhubungan, dan
dan b. Meningkatkan ketergantungan manajemen
c. Ketetapan niat untuk mengelola pada indikator kinerja nonkeuangan yang
risiko dan melindungi reputasi digunakan secara nyata.
Harapan Etika I

Tanggapan dan Kemunculan Model-model Tata Kelola dan


Perkembangan Akutabilitas Pemangku Kepentingan

Peta Akuntabilitas
Pemegang
Pemangku saham
Kepentingan Debitur & kariawan
Perusahaan kreditur
Perusahaan pelanggan
pesaing

Pemerintah pemasok

Lainnya termasuk media, yang


dapat terpengaruhi oleh atau yang
dapat memengaruhi pencapaian
tujuan perusaan
Harapan Etika I

Tanggapan dan Manajemen Berdasarkan Nilai, Reputasi,


Perkembangan dan Risiko

• Singkatnya-terutama mengingat kasus Enron, Artur Andersen Worlcom, serta kasus-


kasus lainya-direktur, eksekutif dan akuntan profesional akan menemukan bahwa
memenuhi harapan para pemangku kepentingan adalah faktor yang menjadi
semakin penting.

Hal tersebut akan mengakinbatkan penggalian nilia-nilai yang menentukan


reputasi perusahaan, dan mengelolah nilai-nilai ( tersebut ) sehingga resiko-resiko
potensial dapat dihindari dan atau dikurangi secara efektif.

Mengabaikan resiko-resiko etika ini akan membahanyakan nasib perusahaan


seperti kegagalan-kegagalan perusahaan yang ditunjukan sebelumnya.
Harapan Etika I

Tanggapan dan Kemunculan Model-model Tata Kelola dan


Perkembangan Akutabilitas Pemangku Kepentingan

Penentu Reputasi

Keandalan
Kredibilitas

Reputasi
Perusahaan

Sifat dapat dipercaya


Tanggung jawab
Harapan Etika I

Tanggapan dan Manajemen Berdasarkan Nilai, Reputasi,


Perkembangan dan Risiko

• Singkatnya-terutama mengingat kasus Enron, Artur Andersen Worlcom, serta kasus-


kasus lainya-direktur, eksekutif dan akuntan profesional akan menemukan bahwa
memenuhi harapan para pemangku kepentingan adalah faktor yang menjadi
semakin penting.

Hal tersebut akan mengakibatkan penggalian nilia-nilai yang menentukan reputasi


perusahaan, dan mengelolah nilai-nilai ( tersebut ) sehingga resiko-resiko potensial
dapat dihindari dan atau dikurangi secara efektif.

Mengabaikan resiko-resiko etika ini akan membahanyakan nasib perusahaan


seperti kegagalan-kegagalan perusahaan yang ditunjukan sebelumnya.
Harapan Etika I

Tanggapan dan
Perkembangan Akuntabilitas

• Munculnya interes pemangku kepentingan dan akuntabilitas, serta krisis keuangan yang
menimpa Enron, Artur Andersen, dan WordCom, telah menngkatkan keinginan untuk
membuat laporan ( kinerja perusahaan ) yang lebih relevan dengan berbagai intres dari
pemangku kepentingan.
• Perbaikan yang diperlukan dalam integritas,transparasi dan akurasi telah memotivasi diskusi
diantara akuntan ( profesional ) untuk mengenai sifat pedoman yang seharusnya mereka
gunakan ungtuk menyusun laporan keuangan-aturan-aturan atau prinsip-prinsip.
• Keinginan untuk relevansi telah melahirkan gelombang dalam laporan, terutama yang
bersifat nonfinansial, dan telah disesuaikan dengan kebutuhan pemangku kepentingan
tertentu.
Harapan Etika I

Tanggapan dan Etika Perilaku dan


Perkembangan Perkembangan Dalam
Etika Bisnis

• Dalam menaggapi perubahan yang telah dijelaskan sebelumnya, ada sebuah minat
terbaru mengenai bagaimana filsuf mendefenisiskan bagaimana etiakaperilaku, dan
pelajaran-pelajan yang telah dipelajari selama berabad-abad.

• Selain itu, pada tingkat aplikasi yang lebih tinggi, beberapa konsep dan istilah telah
dikembangkan yang memfasilitasi pemahaman akan evolusi yang terjadi dalam
akuntabilitas bisnis dan dalam perbuatan keputusan etika.
Harapan Etika I
Etika lingkungan untuk
Peran dan
akuntan- akuntan
Perilaku
professional

• Akuntan professional berutang loyalitas utama mereka pada kepentingan umum, tidak
hanya untuk kepentingan finansial diri mereka sendiri, Direktur atau manajemen perusahaan,
atau para pemegang saham saat ini dengan mengorbankan para pemegang saham di
masa depan.

• Akuntan profesioanal harus memastikan bahwa nilai-nilai etika mereka mutakhir dan bahwa
mereka disiapkan untuk bertindak pada nilai-nilai tersebut untuk menguji peran
mereka,serta untuk menjada kredibilitas –dan dukungan untuk –profesi.
Harapan Etika I
Etika lingkungan untuk
akuntan- akuntan Tata Kelola
professional

• Globalisasi dan internasionalisasi telah berkembang dalam dunia usaha, pasar modal,
dan akuntabilitas perusahaan. Perusahaan dengan transaksi diseluruh dunia sadar bahwa
mereka semakin bertanggung jawab untuk setiap operasi mereka dan mencari cara yang
efektif untuk mengelola, memperhitungkan, dan mengungkapkan kegiatan seluruh dunia.

• Dalam profesi akuntansi, gerakan menuju harmonisasi secara global sekumpulan prnsip-
prinsip akuntansi dan audit yang berlaku secara umum (GAAP dan GAAS) untuk
memberikan efisiensi analitis bagi penyedia modal pasar-pasar dunia serta efisiensi
komputasi dan aaudit diseluruh dunia.
Harapan Etika I
Etika lingkungan untuk
Layanan yang
akuntan- akuntan
Ditawarkan
professional

• Kemunculan dan pertumbuhan perusahaan multidisiplin di akhir periode 1990-an yang


melibatkan para professional, seperti pengacara dan insinyur untuk menyediakan jaminan
yang lebih luas dan layanan lain untuk klien audit mereka, telah dibatasi oleh SEC yang
telah direvisi dan standar-standar lainnya, serta beberapa perusahaan audit utama telah
menjual sebagian dari unit konsultasi mereka.

• Para akuntan professional harus sangat mewaspadai terjadinya konflik,dimana nilai-nilai


dan kode-kode dari professional lain yang merekan pekerjakan berbeda dari profesi
akuntansi.
II
Kejadian Enron Memotifasi
Reformasi Tata Kelola dan Etika

• Aulia Noor H
023161022

• Bidari Dhaifina Y.A


Kelompok 7 023161026

• Kesya Lusiana P
023161038
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Reformasi tatakelola dan
Akuntabilitas

Ringkasan dan urutan waktu kejadian, serta perkembangannya


Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Latar Belakang Masalah Enron disebabkan oleh kegagalan dewan


direksi untuk menjalankan pengawasan yang
memadai.

Apakah yang terjadi? Siapakah yang disalahkan?


The Powers Report The Senate Subcommittee Report
Powers report disiapkan oleh tiga Subkomite Permanen Senat pada
orang subkomite dari dewan enron yang Laporan Investigasi dirilis pada
diketahui oleh Wolliam Powers yang Peranan Direksi dalam Keruntuhan
bergabung dengan dewan pada bulan Enron, pada 8 Juli 2002.
September 2001 dan mengundurkan diri
pada bulan Februari 2002.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Kegagalan direksi untuk mengawasi atau mengelola enron secara memadai


Bagaimana Dewan Direksi dan Enron Diorganisasi, dan Bagaimana Melakukan Fungsinya?

Dewan Enron diselenggarakan menjadi  Audit dan Komite Kepatuhan Enron meninjau
lima komite: akuntansi dan kepatuhan program, disetujui
Enron laporan keuangan danlaporan, dan
 Komite Eksekutif bertemu pada dasar utama penghubung dengan Andersen.
yang diperlukan untuk menangani
 Komite yang dibentuk yang Kompensasi dan
urusan mendesak tikar Ters antara
dipantau kompensasi Enron poli - ibukota
jadwal rapat Dewan.
dan rencana untuk direktur.
 Keuangan bertanggung jawab untuk
 Komite nominasi yang mencalonkan individu
menyetujui transaksi yang besar,
untuk melayani sebagai Direktur.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Transaksi enron yang dipertanyakan


 Melebih-lebihkan pendapatan dan  Menghindari aturan-aturan akuntasni
keuntungan; untuk penilaian saham Enron;
 Meningkatkan kas dan  Secara tidak benar memperkaya
menyembunyikan utang atau beberapa eksekutif Enron;
kewajiban yang terkait;  Memanipulasi harga saham Enron
 Offset (saling menutupi) kerugian sehingga menyesatkan investor dan
terhadap investasi saham Enron memperkaya eksekutif Enron yang
pada perusahaan lain; memegang opsi saham.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Budaya Enron

Kurangnya Integritas Melakukan Praktik


Karyawan Akuntansi Agresif

Kurangnya Loyalitas Pertumbuhan


pada perusahaan Perusahaan menjadi
Prioritas Utama
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Konflik Kepentingan dalam Enron

Board of Director (Dewan Direktur, direktur Eksekutif dan Direktur Non


Eksekutif) terlalu mempercayai Ken Lay dan Andi Fastow untuk melayani
interes mereka, dan membiarkan kegiatan bisnis tertentu mengandung unsur
konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi
berdasarkan informasi yang hanya bisa diakses oleh pihak dalam
perusahaan (insider trading), termasuk praktik akuntansi dan bisnis tidak
sehat.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

WHISTLE-BLOWER
 Wistle-Blower adalah karyawan, pekerja atau mantan karyawan, anggota
dari suatu institusi atau organisasi yang melaporkan suatu tindakan yang
dianggap melanggar ketentuan pihak yang berwenang.

 Tidak berani bersuara karena kasus Enron yang melibatkan semua pihak
internal dan mereka juga dijanjikan dengan keuntungan yang besar dari
transaksi-transaksi tersebut

 Surat Sherron Watkins yang dikirim pada tanggal 15 Agustus 2001 beserta
kesaksiannya untuk Senate Subcommittee menjelaskan bahwa praktik
akuntansi agresif yang dilakukan oleh Enron akan meledak.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Peran Arthur Andersen


Peran KAP Arthur Andersen dalam kaitannya dengan Enron

1 Sebagai auditor

2 Konsultasi Akuntansi dan lainnya termasuk transaksi SPE

3 Internal auditor, karena fungs ini dikontrak keluar oleh


Enron untuk Arthur Andersen
4 Penashat masalah perpajakan

5 Penasihat, pengkaji dari pengungkapan (masalah)


keuangan
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Tatakelola dan system pengendalian enron dicurangi


Manajemen Enron yang tidak terkendali merupakan kesalahan para direktur sendiri,
mereka gagal dalam memahami peran mereka yang mencangkup tantangan dan siklus
kepatuhan, serta terlalu mempercayai ketika mendapat peringatan bahwa pertanyaan-
pertanyaan harus ditekan dan memberi kepercayaan jabatan kepada Fastow yang
terbukti melakukan kecurangan.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Bank bersedia menjadi kaki tangan dalam SPE enron dan prabayar
Prabayar” Enron adalah mekanisme bagi Enron untuk mencatat transaksi prabayar dalam
pengiriman energi masa depan sebagai laba operasi dan arus kas saat ini, bukan sebagai
arus kas dari operasi pembiayaan.

Roach Report Menyatakan


“Di bawah struktur pembayaran Enron, partisipasi akan mengirimkan uang tunai (dana
yang ditujukan kepada Enron) ke pihak ketiga, dalam pertukaran untuk pengiriman masa
depan sejumlah komoditas tetap. Selanjutnya, pihak ketiga akan masuk ke dalam
pegaturan yang identik dengan Enron, dan secara efektif bertindak sebagai jalan bagi
bank untuk sampai ke Enron.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Lanjutan: Roach Report Menyatakan


Enron akan membayarkan dananya kembali dalam jumlah komoditas tetap, yang akan
melewati pihak ketiga dalam perjalanan ke Bank. Sampai saat ini, semua merupakan
perdagangan yang “nyata” karena ketiga pihak menanggung resiko bahwa harga dasar
komoditas akan berubah. Hal ini disebut resiko harga dan merupakan elemn penting
dalam suatu transaksi perdagangan yang benar.

Akan tetapi, prabayar Enron juga mensyaratkan transaksi yang dikenal sebagai “barter”
untuk mengurangi resiko harga. Berdasarkan perjanjian barter, Enron menukar herga
mengambang dari komoditas untuk harga tetap dari komoditas. Efek bersihnya adalah
membatalkan semua resiko harga apapun bagi semua pihak dalam perdagangan. Pihak
ketiga menjadi tidak independen dan ketentuan prabayar telah ditentukan berdasarkan
keputusan Enron.”
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Penghindaran 1. Duplikasi dari kerugian ekonomi tunggal (pengurangan


kerugian yang sama sebanyak dua kali);
pajak oleh
enron 2. Pergeseran dari dasar pengenaan pajak dari aset yang tak
disusutkan (tidak kena pajak) menjadi suatu aset tersusutkan (kena
pajak), dengan sedikit atau tanpa pengeluaran;

3. Timbulnya biaya pemotongan pajak untuk pembayaran pokok


(yang sangat dipertanyakan);

4. Timbulnya biaya jasa bagi pihak yang memberikan bantuan


untuk wajib pajak lainnya.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Bencana Enron

Dampak

Kasus Enron telah meningkatkan kesadaran


masyarakat, politisi dan regulator akan
kegagalan tata kelola beserta dampaknya.

Hal ini memicu perkembangan perbaikan kerangka


kerja baru tata kelola di AS dengan mengusung
konsep-konsep kunci yang mencangkup akuntabilitas,
transparasi, independensi, objektivitas, tugas fidusia,
dan keutamaan kepentingan publik.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Tatakelola dan perubahan akuntabilitas
hingga worldcom

Worldcom: katalis akhir

Penggelembungan arus kas dan pendapatan.

WorldCome akan mencoret $ 50,6 M pada goodwill atau


asset tidak berwujud lainnya.

CEO WorldCom telah dipinjami dana sebesar $ 408,2 juta


seharus digunakan untuk membeli saham WorldCom ketika
harga saham jatuh tetapi digunakan untuk kepentingan
pribadi.
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Reformasi tatakelola = sarbaned oxley act
(sox) 2002

Bagian Judul
1, 2, 3 Judul Pendek, Definisi, Daftar Isi
101-109 I Dewan Pengawasan Perusahaan Publik
201-209 II Auditor Independen
310-308 III Tanggung Jawab Perusahaan
401-409 IV Pengungkapan Keuangan yang Ditingkatkan
501 V Analisis Konflik Kepentingan
601-604 VI Sumber Daya dan Wewenang Komisi
701-705 VII Studi dan Laporan
801-807 VIII Akuntabilitas Penipuan Kejahatan Perusahaan
901-906 IX Tambahan Hukuman Kejahatan Kerah Putih
1001 X Pengembalian Pajak Perusahaan
1001-1007 XI Penipuan dan Akuntabilitas Perusahaan
Kejadian Enron Memotifasi II
Reformasi Tata Kelola dan Etika
Reformasi tatakelola = sarbaned oxley act
(sox) 2002

Bagian Judul
1, 2, 3 Judul Pendek, Definisi, Daftar Isi
101-109 I Dewan Pengawasan Perusahaan Publik
201-209 II Auditor Independen
310-308 III Tanggung Jawab Perusahaan
401-409 IV Pengungkapan Keuangan yang Ditingkatkan
501 V Analisis Konflik Kepentingan
601-604 VI Sumber Daya dan Wewenang Komisi
701-705 VII Studi dan Laporan
801-807 VIII Akuntabilitas Penipuan Kejahatan Perusahaan
901-906 IX Tambahan Hukuman Kejahatan Kerah Putih
1001 X Pengembalian Pajak Perusahaan
1001-1007 XI Penipuan dan Akuntabilitas Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai