Anda di halaman 1dari 3

Board Manual PT.

Transportasi Jakarta

Pelaksanaan prinsip GCG adalah suatu keharusan dalam pengelolaan perusahaan agar hubungan kerja
yang efektif antara direksi dan dewan komisaris., maka perlu adanya kebijakan tata laksana kerja direksi
dan dewan komisaris (board manual) dalam PT transportasi Jakarta melalui keputusan direksi PT
Transportasi Jakarta.

BAB 1 Pendahuluan

Di dalam pendahuluan terdapat penjelasan tentang board manual. Di mana board manual itu sendiri
harus memenuhi karakteristik yg terdapat di dlm PT transjkt, terdapat 3 poin.

Lalu ada 5 tujuan yang diharapkan pt transjakarta agar dapat mewujudkan pengelolaan perusahaan
yang baik.

BAB 2 Dasar Hukum

Terdapat 9 peraturan UU untuk menjadi dasar board manual.

1. UU tentang perusahaan daerah


2. UU tentang PT
3. Peratuan pemerintah tentang BUMD
4. Peraturan daerah DKI tentang pembentukan BUMD perusahaan daerah PT transjakarta
5. Peraturan daerah DKI tentang perubahan atas peraturan daerah PT transjkt
6. Keputusan Gubernur Prov DKI tentang pembinaan dan pengembangan BUMD Prov DKI Jkt.
7. Keputusan Gubernur Prov DKI tentang pedoman penyusunan rencana kerja, anggaran
perusahaan, laporan keuangan BUMD dilingkungan pemprov DKI JKT
8. Keputusan Gubernur Prov DKI tentang pedoman penilaian tingkat kesehatan BUMD
dilingkungan pemprov DKI JKT
9. Keputusan Gubernur Prov DKI tentang penerapan praktik GCG pada BUMD.
Keputusan Gubernur Prov Dki tentang pengangkatan

BAB 3 Istilah yang Digunakan

Dalam board manual terdapat 37 istilah yang di jelaskan

BAB 4 Hubungan Kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi

Menjelaskan keberhasilan penerapan GCG dengan cara bergantung pada hubungan kerja antar organ
perusahaan agar terjalinnya hubungan yang baik dalam pelaksanaan tugas, maka terdapat mekanisme
kerja direksi dan dewan komisaris harus di atur agar masing – masing dapat menjalankan tugas dan
fungsinya secara efektif dan efisien. Dengan itu maka PT transjkt menerapkan 11 prinsip dalam menjaga
hubungan kerja yang baik antara dewan komisaris dengan direksi. (terdapat di manual board)
BAB 5 Dewan Komisaris

Terdapat persyaratan dan komposisi dewan komisaris yang harus di penuhi;

A. Persyaratan

1. Persyaratan formal, dimana persyaratan formal salah satunya yaitu dewan komisaris tidak boleh
memangku jabatan rangkap sebagai anggota direksi, anggota komisaris dan jabatan lain pada
BUMN, BUMD, BUMS yang dapat menimbulkan bentroknya kepentingan, tidak pernah
melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dalam waktu 5 tahun sebelum
pengangkatannya, tidak ada hubungan sedarah berkeluarga dan perkawinan dengan derajat
ketiga.
2. Persyaratan Material, adalah persyaratan kualitas perorangan sesuai kebutuhan perusahaan.
Yaitu; mempunyai akhlak dan moral yang baik, memilki integritas, memahami masalah-masalah
maanjemen yang saling berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memilki pengetahuan di
bidang usaha pengetahuan, menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya, dan memilki kemauan yang kuat untuk memajukan dan mengembangkan
perusahaan.

B. Terdapat komposisi dewan komisaris, yaitu;

1. Dewan komisaris sekurang kurang nya 2 orang, dan maksimal sama dengan jumlah anggota
dewan direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai komisaris utama.
2. Perusahaan dapat memilki komisaris independen dengan jumlah sekurangnya 30% dari jumlah
jajaran anggotan dewan komisaris.

C. Selanjutnya terdapat keanggotaan dewan komisaris

D. Pelaksanaan fit and proper test

E. Masa jabatan dewan komisaris

F. Program pengenalan dewan komisaris

G. Program peningkatan pengetahuan dewan komisaris

H. Komisaris independen

Tanggung jwb dewan komisaris

Menjelaskan tanggung jawab dewan komisaris dan berwenang mengawasi direksi dan memberikan
nasihat dalam menjalankan pengurusan perusahaan. Pengawasan dan pemberian nasihat oleh dewan
komisaris dilaksanakan dengan prinsip prinsip yang ada di board manual salah satunya yaitu setiap
anggota dewan komisaris ikut bertanggung jwb secara pribadi atas kerugian perusahaan apabila yang
bersangkuatan bersalah atau lalai dalam melaksanakan tanggung jwbnya.

Tugas dan Kewajiban dewan komisaris


Menjelaskan tentang kebijakan umum, pembagian tugas, tugas pengawasan, tugas RUPS, tugas dalam
permasalahan dan keluhan dari stakeholder, tugas dalam sistem pengendalian intern, tugas dalam
manajemen risiko, tugas dalam sistem teknologi informasi, tugas dalam pengelolaan SDM, Tugas dalam
kebijakan akuntansi, tugas dalam pengadaan barang dan jasa, tugas dalam kebijakan mutu dan
pelayanan, pengawasan terhadap kepatuhan dalam perUU-an, tugas pengawasan terhadap kepatuhan
RKAP dan RJPP, tugas dalam pemberian otoritas, tugas dalam penetapan KAP, whistle blowing,
pengawasan kinerja perusahaan, menilai kinerja direksi, tugas dalam remunerasi dewan komisaris dan
direksi, tugas dalam nominasi dan seleksi calon direksi.

Evaluasi Kinerja dewan Komisaris

Wewenang dewan komisaris

Hak dewan komisaris

Etika Jabatan

Rapat Dewan komisaris

Hubungan kerja dengan direksi

Benturan kepentingan

Komite komite dewan komisaris

BAB 6 DIreksi

bab 6 sama halnya dengan bab 5 yang menjelaskan persyaratan, tanggung jwb, Evaluasi Kinerja, tugas
dan kewajiban, Wewenang, Hak, Etika Jabatan, Rapat Direksi. Di bab 6 juga menjelaskan sekertaris
perusahaan, saturan pengawas intern.

BAB 7 Proedur-prosedur Terkait dengan Tugas dan Kewajiban Direksi

Menjelaskan bagaimana prosedur terkait dengan tugas dan kewajiban direksi yaitu, penyusunan laporan
keuangan tahunan, penyusunan laporan audit kepatuhan terhadap peraturan per UU-an dan
pengendalian internal, penyusunan hasil evaluasi kinerja, penyusunan laporan pelaksanaan CSR,
penyusunan RJPP (rencana jangka panjang perusahaan), penyusunan RKAP (rencana kerja dan anggaran
perusahaan).

BAB 8 Penggunaan Waktu, Sarana, dan Fasilitas Perusahaan

Menjelaskan tentang penggunaan waktu, sarana, dan fasilitas perusahaan untuk berjalannya
perusahaan secara efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai