Anda di halaman 1dari 18

TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI

& KOMISARIS

KELOMPOK 2 :
Ekamerlin Cahayani (E2B018317)
Putri (E2B018365)
Ardiana (E2B018343)
Linda Puji
Astuti (E2B018359)
Maharani
Vika KP
DIREKSI K OMI SA RI
S
Adalah organ perseroan yang Adalah organ perseroan
bertanggung jawab penuh atas bertugas yang
melakukan
pengurusan perseroan untuk secara umum dan atau khusus sesuai
pengawasan
kepentingan & tujuan perseroan, dengan anggaran dasar serta
serta mewakili perseroan, baik di memberi nasehat kepada direksi.
dalam maupun diluar pengadilan,
dengan ketentuan anggaran
sesuai
dasar.
SUB POKOK BAHASAN

F u n g s i d i r e k s i dan dewan komisaris

Re g ul a s i d i r e k s i

Re g ul a s i komisaris

O r i e n t a s i komisaris dan d i r e k s i baru

D i r e k t u r dan ko misa ri s

independen
1. Fungsi d i r e k s i dan dewan komisaris
Fungsi direksi Fungsi dewan komisaris
 P engur usan per ser oan unt uk kepent i ngan per ser oan dan
ses uai dengan maksud dan tujuan perseroan  Melakukan penga at as
wasan
 Waji b ber i t i kad bai k dan ber t anggung jaw ab dalam kebijakan pengurusan
melakukan pengurusan dalam perseroan
 M e mbuat dan meny i mpan
r i s al ah
 Wajib mewakili perseroan baik diluar maupun di dalam pengadilan
r a pa t dewan komisaris
 Wajib membuat & memelihara d a f t a r pemegang saham,risalah,RUPS,
dan risalah rapat di r e ks i, menyelenggarakan pembukuan perseroan,  M ember i kan l apor an
melaporkan kepemilikan sahamnya
t ent ang t u gas pengawasan
 Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian kepada R P U S .
perseroan apabila yang bersangkutan bersalah/lalai dalam
menjalankan tugasnya.
2. Regulasi d i r e k s i

Direksi menurut Direksi menurut


UU UU
BUMN perseroan Terbatas

Direksi menurut
Direksi menurut
Peraturan Otoritas
peraturan menteri
Jasa Keuangan
BUMN
(OJK)
Direksi menurut UU
BUMN
Ketentuan tentang direksi BUMN diatur dalam UU No.19 tahun 2003
tentang BUMN. Beberapa hal pokok, yang diatur dalam UU tersebut antara
lain adalah sebagai berikut :
 Pasal 16 mengenai pengangakatan direksi BUMN
 Pasal 17 mengenai pemberhentian direksi.
 Pasal 19 mengenai kewajiban direksi.
 Pasal 25 mengenai larangan bagi direksi.
Direksi menurut peraturan menteri
BUMN
Tugas dan tanggung jawab direksi diatur dalam pasal 19 dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-
01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN adalah sebagai berikut:
▪ Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan iktikad baik untuk kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud
dan tujuan BUMN, serta memastikan agar BUMN melaksanakan tanggung jawab sosialnya,
serta
memperhatikan kepentingan dari berbagai pemangky kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
▪ Salah seorang anggota direksi ditunjuk oleh rapat direksi sebagai penanggung jawab dalan penerapan dan
pemantauan gcg di BUMN yang bersangkutan.
▪ Direksi harus menyampaikan informasi mengenai identitas,pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan
dewan
komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan dan /atau perusahaan lain, termasuk rapat-rapat
yang
dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan dewan
komisaris/dewan
pengawas), serta gaji, fasilitas dan /atau tunjangan lain yang diterima dari BUMN yang bersangkutan dan anak
perusahaan/perusahaan patungan BUMN yang bersangkutan untuk dimuat dalamlaporan tahunan BUMN.
▪ Direksi wajib melaporkan kepada BUMN mengenai kepemilikan sahamnya dan /atau keluarganya (istri/suami
dan anak-anaknya) pada BUMN yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk perubahannya.
Direksi menurut UU perseroan
Terbatas
Menurut Pasal 1 dalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang
dimaksud dengan direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan, baik di dalam maupun diluar
pengadilan, sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Berdasarkan Pasal 93 ayat(1) dalam undang-undang tersebut, yang dapat
diangkat
menjadi anggota direksi adalah orang-perseroan yang cakap melakukan perbuatan hukum,
kecuali dalam waktu 5(lima) tahun sebelum pengangkatannya pernah:
▪ Dinyatakan pailit;
▪ Menjadi anggota direksi atau anggota dewan yang dinyatakan bersalah
komisaris menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit;
atau
▪ Pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan .atau
yang berkaitan dengan sektor keuangan.
D i r e k s i menurut P e r a t u r a n O t o r i t a s J a s a
Keuangan ( O J K )
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain di atur tentang direksi sebagai berikut:

▪ Pasal 2

Direksi emiten atau perusahaan publik paling kurang terdiri dari 2(dua) orang anggota direksi. Di mana satu diantara
anggota direksi diangkat menjadi direktur utama atau presiden direktur.

▪ Pasal 3

Anggota direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Anggota direksi dapat diangkat untuk masa jabatan tertentu
dan dapat diangkat kembali. Satu periode masa jabatan direksi paling lama 5 (lima) tahun atau sampai dengan
oenutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud.

▪ Pasal 4

Berdasarkan Pasal 4 dalam peraturan tersebut, yang dapat menjadi anggota direksi adalah orang-perseorangan
yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat;
3 . Regulasi Komisaris

Komisaris menurut UU BUMN

Komisaris menurut UU Perseroan

Terbatas Komisaris menurut Komite

Nasiona GCG
4 . o r i e n t a s i bagi anggota D i r e k s i dan Ko m i s a r i s
Baru
▪ Program pengenalan Perusahaan di BUMN
Program pengenalan tersebut meliputi:
1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh BUMN;
2. Gambaran mengenai BUMN terkait dengan tujuan, sifat, dan ruang lingkup kegiatan, kinerja
keuangan dan perasi perusahaan, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangkapanjang,
posisi kompetitif, resiko, dan masalah-masalah strategis lainnya;
3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan,audit internal dan eksternal,
sistem dan kebijakan pengendalian internal termasuk komite audit;
4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab dewan komisaris/dewan pengawas
dan direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.
5. Program pengenalan BUMN dapat berupa presentasi, pertemuan kunjungan ke perusahaan,
dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan
BUMN di mana program tersebut dilaksanakan.
Program Pengenalan Perusahaan
d i Perusahaan P u b l i k
Perusahaa publik dapat menyelenggarakan program kursus pengenalan(induction course) bagi para
anggota direksi dan dewan komisaris yang baru diangkat untuk pertama kalinya menjadi komisaris/direksi.
Pelaksanaan program tersebut dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pihak ketiga, seperti Indonesian
Society of Independent Commisioners (ISICOM) dan forum Cosporate Governance inIndonesia (FGCI). ISIVOM
telah menyusun pedoman komisaris independen yang diharapkan dapat menjadi sumber bagi para komisaris
independen di perusahaan publik. Selain itu, ISICOM juga aktif melakukan sosialisasi prinsip-prinsip GCG dan
lokakarya eksekutif (excetive workshop) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para
komisaris independen. Sementara itu, FCGI adalah sebuah organisasi non-pemerintah (non-goverment
organization) yang beranggotakan berbagai asosiasi bisnis dan profesi yang bekerja saa dan berpartisipasi dalam
mengembangkan dan mensosialisasikan praktik terbaik corporate governance kepada dunia bisnis di Indonesia
dengan mengacu kepada international best practices.
5 . D i r e k t u r dan Komisaris
Independen

Pengertian Direktur
dan Komisaris
Persyaratan dan
Independen
Masa Jabatan
Direktur dan Kendala dalam
Komisaris Independen Implementasi Direktur
dan Komisaris
Independen
Peng ertian D i r e k t u r dan
Komisaris Independen

Direktur independen Komisaris Independen

Adalah Profesional yang menjadi Adalah anggota komisaris yang


Direktur Perusahaan Tercatat yang memenuhi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
persyaratan sebagai berikut: Tidak mempunyai anggota komisaris lainnya, anggota
hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama dewan direksi, dan pemegang saham
Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; Tidak
mempunyai hubungan afiliasi dengan direktur pengendali.
lainnya dan/atau komisaris Perusahaan Tercatat
yang bersangkutan; Tidak bekerja rangkap sebagai
komisaris di perusahaan lainnya yang terafiliasi
dengan Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
Tidak bekerja rangkap sebagai direktur di
perusahaan lainnya; Memahami peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
Persyaratan dan M a s a J a b a t a n D i r e k t u r
dan Komisaris Independen

Komisaris independen dan atau direktur independen perusahaan


tercatat yang masa jabatannya belum berakhir pada 31 Juli 2014, maka
komisaris independen dan atau direktur independen tersebut dapat
menyelesaikan masa jabatannya sesuai dengan periode pengangkatannya
yang ditetapkan dalam anggaran dasar dan atau RUPS perusahaan
tercatat. Masa jabatan tersebut fihitunh sebagai 1 periode.
Kendala dalam Implementasi D i r e k t u r
dan Komisaris Independen
Lemahnya pengawasan yang independen dan terlalu bersanya kekuasaan
eksekutif telah menjadi sebagian dari penyebab tumbangnya perusahaan-perusahaan
dunia, seperti Enron Corp, WorldCom, dan lain-lain. Selain itu, lemahnya
pengawasan terhadap manajemen juga diindikasikan sebagai salah satu penyebab
krisis finansial di Asia, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, pemberdayaan
komisaris dengan memperkenalkan komisaris independen yang diharapkan menjadi
penggerak GCG telah menjadi bagian dari reformasi kehidupan bisnis Indonesia
Pasca krisis.
KESIMPULAN
Tanggung jawab Dewan Komisaris yang paling utama adalah memonitor
kinerja manajemen perusahaan dan berusaha mencapai tingkat imbal balik
(return) yang memadai bagi pemegang saham. Selain itu, Dewan Komisaris juga
harus mencegah timbulnya benturan kepentingan dan menyeimbangkan berbagai
kepentingan di perusahaan. Agar Dewan dapat melaksanakan tanggung jawabnya
secara efektif, maka Dewan harus mampu melakukan penilaian yang objektif dan
independen. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
perusahaan selalu mematuhi ketentuan peraturan hukum yang berlaku. Agar
Dewan dapat melaksanakan tugas dengan baik, perlu kriteria mengenai Dewan
Komisaris yang meliputi kompetensi, komposisi.
Any
quest i ont
1.
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai