Disusun oleh:
Kelompok 5
F1 Akuntansi
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
2022
RMK 3
Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dan Dewan Direksi Serta Struktur Pengawasan
Berdasarkan Prinsip GCG
Menurut Pasal 110 ayat (2) UUPT, ketentuan persyaratan di atas tidak mengurangi
kemungkinan instansi teknis yang berwenang menetapkan persyaratan tambahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Jika Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, maka
tanggung jawab sebagaimana dimaksud diatas, berlaku secara tanggung renteng bagi setiap
anggota Dewan Komisaris (Pasal 114 ayat (3) UUPT).
E. Komposisi Direksi
Anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris harus dipilih dan ditetapkan sedemikian
rupa, sehingga komposisi Direksi sebagai organ pengelolaan dan komposisi Dewan
Komisaris sebagai organ pengawasan, masing-masing terdiri dari para Direktur dan
Komisaris yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk
memenuhi secara tepat peran pengelolaan Direksi dan peran pengawasan Dewan Komisaris
dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Komposisi Direksi harus dibentuk sedemikian rupa sehingga anggota-anggotanya secara
kelompok memiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk
memenuhi secara tepat peran Direksi.
2. Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris yang dapat didahului dengan usulan
dari Komite Nominasi dan Remunerasi, RUPS menetapkan remunerasi Direksi. Dewan
Komisaris secara berkala mereview sistem dan remunerasi Direksi.
3. Remunerasi anggota Direksi dapat terdiri dari gaji, tunjangan perumahan, tunjangan
kendaraan, tunjangan pajak dan tunjangan lainnya serta tunjangan setelah berakhirnya
masa jabatan, termasuk tantiem dan bonus yang berkaitan dengan kinerja Direksi.
4. Remunerasi total bagi Direksi harus diungkapkan.
5. Komposisi Dewan Komisaris harus dibentuk sedemikian rupa sehingga anggota-
anggotanya secara kelompok memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keahlian yang
dibutuhkan untuk memenuhi secara tepat peran Dewan Komisaris.
6. Untuk memampukan Dewan Komisaris dalam memberikan advis dan supervisi secara
independen kepada Direksi, Dewan Komisaris harus terdiri dari Komisaris independen
yang cukup jumlahnya. Komisaris dipandang independen jika individu tersebut tidak
memiliki hubungan usaha atau pribadi dengan korporasi atau Direksinya yang
mengakibatkan benturan kepentingan. Anggota Dewan Komisaris harus menghindari
untuk menerima jabatan Direktur atau posisi yang semacam atau berperan sebagai
penasihat dalam korporasi pesaing penting.
7. Remunerasi Dewan Komisaris harus diusulkan, dapat dengan melalui Komite Nominasi
dan Remunerasi, oleh Dewan Komisaris untuk diputuskan oleh RUPS. Jumlah
remunerasi yang diusulkan kepada RUPS tersebut, ditetapkan dengan
mempertimbangkan peran setiap anggota Dewan Komisaris dan situasi ekonomi serta
kinerja korporasi. Disamping itu juga harus dipertimbangkan posisinya sebagai
Komisaris Utama dan ketua serta keanggotaannya dalam komite-komite.
Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta pailit
tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam kepailitan tersebut, maka
Pasal 104 ayat (2) UUPT mengatur bahwa setiap anggota Direksi secara tanggung-renteng
bertanggung jawab atas seluruh kewajiban yang tidak terlunasi dari harta pailit tersebut.
Tanggung jawab yang dimaksud diatas, berlaku juga bagi Direksi yang salah atau lalai yang
pernah menjabat sebagai anggota Direksi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sebelum
putusan pernyataan pailit diucapkan.
Anggota Direksi dapat tidak bertanggung jawab atas kepailitan Perseroan sebagaimana
dimaksud diatas, jika dapat membuktikan bahwa: (i) kepailitan tersebut bukan karena
kesalahan atau kelalaiannya; (ii) telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, kehati-
hatian, dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan; (iii) tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun
tidak langsung atas tindakan pengurusan yang dilakukan; dan (iv) telah mengambil tindakan
untuk mencegah terjadinya kepailitan.