Value For Money Audit mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna laporan
tersebut (Malan, 1984). Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada
tindakan dan kejadian ekonomi yang menggambarkan kinerja
entitas atau fungsi yang diaudit.
Ekonomi mempunyai arti biaya terendah, sedangkan efisiensi
mengacu pada rasio terbaik antara output dengan biaya (input).
Audit ekonomi dan efisiensi bertujuan :
Menentukan apakah suatu entitas telah memproleh,
melindungi, dan menggunakan sumber dayanya secara
ekonomis dan efisiensi
Untuk mengetahui penyebab terjadinya praktik yang tidak
ekonomis atau tidak efisien, termasuk ketidak mampuan
AUDIT organisasi dalam mengelola sistem informasi, prosedur
administrasi, dan struktur organisasi.
EKONOMI & EFISIENSI Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efisiensi sama
dengan jenis audit yang lainnya. Secara umum, tahapan-tahapan
audit yang dilakukan meliputi:
Perencanaan audit
Mereview sistem akuntansi dan pengendalian intern
Menguji sistem akuntansi dan pengendalian intern
Melaksanakan audit
Menyampaikan laporan.
Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan tingkat
pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan
tujuan yang ditetapkan sebelumnya, dan apakah entitas yang diaudit telah
mempertimbangkan alternatif lain yang memberikan hasil yang sama dengan
biaya yang paling rendah.
Secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan audit efektivitas atau audit program
AUDIT adalah untuk :
EFEKTIVITAS Menilai tujuan program, baik yang baru maupun yang sudah berjalan,
apakah sudah memadai dan tepal;
Performance Review
An “Arrangement Review”
“By Product” VFM work Pekerjaan yang dilakukan untuk menilai
secara obyektif VFM dan
Pekerjaan yang dilakukan untuk
membandingkannya dengan kriteria
Pekerjaan yang merupapakan tujuan menjamin/memastikan bahwa klien
(pembanding) valid yang dapat dilakukan
sekunder yang biasanya kurang telah melakukan tugas administrasi yang
dengan membandingkan hasil kinerja
terstruktur dan berupaya untuk mencari diperlukan. Arrangement Review
masa lalu, target sebelumnya, atau
penghematan-penghematan dengan memberikan gambaran bagi auditor
kinerja organisasi lainnya.
melakukan sedikit perubahan namun untuk me-review kinerja dan me-review
seringkali memiliki manfaat yang jasa-jasa tertentu/khusus.
subtansial.
Value For Money Audit
Prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi dalam audit kinerja dalam melaksanakan
proses audit kinerja pada organisasi sektor publik (pemerintahan), yaitu:
1. Seorang auditor harus telah diakui dapat melakukan pemeriksaan (audit): 2. Seorang auditor harus mematuhi kode etik yang berlaku.
Mempunyai pemahaman tentang akun-akun yang ada, sesuai dengan 3. Seorang auditor harus dapat melakukan audit dengan
peraturan yang berlaku serta mentaati undang-undang yang ada. bertanggungjawab, karena terdorong oleh kesadaran bahwa
audit yang akan dilaksanakannya pada organisasi sektor
Auditor telah diakui kemampuannya dalam melakukan praktik audit.
publik, terutama untuk memenuhi kepentingan masyarakat.
Auditor harus dapat memahami apakah klien telah memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki secara ekonomis, efisien, dan efektif.
Standar Audit Standar Umum
Pemerintahan (SAP) a. Staf yang ditugasi untuk melaksanakan audit harus secara
kolektif memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk
Tahun 1995 tugas yang disyaratkan.
a. Perencanaan a. Bentuk
d. Penyajian laporan
d. Pengendalian Manajemen.
e. Distribusi Laporan
Audit Kinerja Pemerintah Daerah
Dalam Konteks Otonomi Daerah
1 2 3
Pengawasan Pengendalian (control) Pemeriksaan (audit)
Kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang
Pengawasan mengacu pada tindakan Pengendalian adalah mekanisme yang
memiliki independensi dan memiliki
atau kegiatan yang dilakukan oleh pihak dilakukan oleh eksekutif (pemerintah)
kompetensi professional untuk
di luar eksekutif (yaitu masyarakat dan untuk menjamin dilaksanakannya sistem
memeriksa apakah hasil kinerja
DPR/DPRD) untuk mengawasi kinerja dan kebijakan manajemen sehingga
pemerintah telah sesuai dengan standar
pemerintahan. tujuan organisasi tercapai.
kinerja yang ditetapkan
Permasalahan Audit
Kinerja Lembaga
Pemerintah Di Indonesia Reposisi Lembaga Pemeriksa. Otonomi dan
desentralisasi fiskal memberikan keleluasaan bagi
pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan
Sebagai upaya untuk meningkatkan pengawasan dan
daerah. Salah satu yang harus diantisipasi adalah
pemeriksaan dalam rangka memberantas praktik KKN,
kemungkinan terjadinya perpindahan penyelewengan dan
pemerintah bersama DPR kemudian mengesahkan
KKN dari pemerintah pusat ke daerah. Cara untuk mengatasi
Undang- Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
masalah tersebut adalah dengan mengoptimalkan fungsi
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
pengawasan oleh DPRD. Beberapa kelemahan dalam
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Undang-Undang No.
melakukan audit pemerintahan di Indonesia yaitu,
28 Tahun 1999 tersebut kemudian menjadi landasan
kelemahan bersifat inherent dan kelemahan bersifat
hukum dibentuknya Komisi Pemeriksa Kekayaan
struktural.
Penyelenggara Negara (KPKPN).
Link Video Presentasi Kelompok D
https://drive.google.com/file/d/1zvHVOeMmdPLcGiX6OXvzecMqTKETx-3V/view?usp=sharing
Thank you!