Anda di halaman 1dari 14

PERPAJAKAN II

Ida I.D.A.M Manik Sastri, S.E, M.Si, Ak, CA

Kelompok 11:

A.A. Ayu Dinda Andini Putri (1933122001)

Ni Kadek Sukasih (1933122023)


Pajak Daerah & PB1
Pengertian Pajak Daerah Ciri – ciri Pajak Daerah
a. Pajak daerah bisa berasal dari pajak asli

Dalam Undang-undang Pajak Daerah daerah atau pajak pusat yang diserahkan

dan Retribusi Daerah Nomor 28 Tahun ke daerah sebagai pajak daerah

2009, Pajak Daerah adalah kontribusi b. Pajak daerah hanya dipungut di wilayah

wajib kepada daerah yang terutang oleh administrasi yang dikuasainya.

orang pribadi atau badan yang bersifat c. Pajak daerah digunakan untuk membiayai

memaksa berdasarkan undang-undang urusan/pengeluaran untuk pembangunan

dengan tidak mendapatkan imbalan dan pemerintahan daerah.

secara langsung dan digunakan untuk d. Pajak daerah dipungut berdasarkan

keperluan daerah bagi sebesar- Peraturan Daerah (PERDA) dan Undang-

besarnya kemakmuran rakyat. . undang sehingga pajaknya dapat


dipaksakan kepada subjek pajaknya.
Jenis – Jenis Pajak Daerah

Pajak Provinsi Pajak Kabupaten/Kota

Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di 1. Pajak Hotel. 9. Pajak Restoran.


1.
Atas Air
2. Pajak Hiburan. 10. Pajak Reklame.
Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
2.
(BBNKB)
3. Pajak Parkir. 11. Pajak Air Tanah.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-
3. 4. Pajak Penerangan Jalan.
KB)

Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air 5. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
4.
Bawah Tanah.
6. Pajak Sarang Burung Walet.
5. Pajak Rokok.
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perko-
7.
taan
Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangu-
8.
nan.
Tarif Pajak Provinsi

1. Pajak Kendaraan Bermotor dan 2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan


Kendaraan di Atas Air Bermotor (BBNKB)

Tarif yang yang dikenakan untuk kendaraan bermotor Tarif yang dikenakan BBNKB, rinciannya sebagai berikut:
beragam, rinciannya sebagai berikut: a. Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan
a. Bagi kepemilikan kendaraan motor pertama sebesar masing-masing sebagai berikut:
2%, kemudian untuk kendaraan bermotor kedua • Penyerahan pertama sebesar 10%.
sebesar 2,5% dan akan meningkat untuk kepemilikan • Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%.
setiap kendaraan bermotor seterusnya sebesar 0,5%. b. Khusus kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-
b. Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan, tarif alat besar yang tidak menggunakan jalan umum, tarif
pajaknya sebesar 2%. pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
c. Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh pemerintah • Penyerahan pertama sebesar 0,75%.
pusat dan daerah sebesar 0,50%. • Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar
d. Bagi kepemilikan kendaraan bermotor alat berat 0,075%.
sebesar 0,20%.
Tarif Pajak Provinsi

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air
(PBB-KB) Bawah Tanah.

Tarif PBB-KB sebagai berikut: Tarif Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah sebagai
a. Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor titetapkan berikut:

sebesar 5%. a. Dasar pengenaan pajak adalah nilai perolehan air tanah

b. Tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebagaimana b. Nilai perolehan air tanah dinyatakan dalam satuan rupiah

yang dimaksud pada poin sebelumnya, dapat diubah oleh c. Penghitungan Nilai Perolehan Air Tanah sebagaimana yang

Pemerintah dengan Peraturan Presiden, dalam hal: dimaksud pada ayat (2) dengan cara mengalikan volume air yang

• diambil dengan harga dasar air.


Terjadi kenaikan harga minyak dunia melebihi 130% dari
d. Penghitungan Harga Dasar Air sebagaimana yang dimaksud pada
asumsi harga minyak dunia yang ditetapkan dalam
ayat (3) dengan cara mengalikan faktor nilai air dengan Harga Air
Undang-undang tentang Anggaran Pendapatan dan
Baku.
Belanja Negara tahun berjalan.
e. Nilai Perolehan Air Tanah dan Harga Air Baku sebagaimana
• Diperlukan stabilitas harga bahan bakar minyak untuk
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)ditetapkan dengan Peraturan
jangka waktu paling lama 3 tahun sejak ditetapkannya
Walikota
Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak
f. Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20%.
Daerah dan Retribusi Daerah.
g. Besaran pokok Pajak Air Tanah yang terutang dihitung dengan
cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak.
Tarif Pajak
Kabupaten/Kota
1. Pajak Hotel.
Tarif pajak hotel dikenakan sebesar 10% dari jumlah yang harus dibayarkan kepada hotel dan
masa pajak hotel adalah 1 bulan.
2. Pajak Restoran.
Tarif pajak restoran sebesar 10% dari biaya pelayanan yang ada diberikan sebuah restoran.
3. Pajak Hiburan.
Kisaran tarif untuk pajak hiburan ini adalah 0%-35% tergantung dari jenis hiburan yang
dinikmati.
4. Pajak Reklame.
Tarif untuk pajak reklame ini adalah 25% dari nilai sewa reklame yang bersangkutan.
5. Pajak Air Tanah.
Pajak yang dikenakan atas penggunaan air tanah untuk tujuan komersil. Besar tarif Pajak Air
tanah adalah 20%.
Tarif Pajak
Kabupaten/Kota
6. Pajak Penerangan Jalan. Tarif Pajak Penerangan Jalan terbagi menjadi 3, yakni:
• Tarif Pajak Penerangan Jalan yang disediakan oleh PLN atau bukan PLN yang digunakan
atau dikonsumsi oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, sebesar 3%.
• Tarif Pajak Penerangan Jalan yang bersumber dari PLN atau bukan PLN yang digunakan
atau dikonsumsi selain yang dimaksud pada poin pertama sebesar 2,4%.
• Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan
sebesar 1,5%.
7. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
• Tarif untuk mineral bukan logam sebesar 25%,
• Tarif untuk batuan sebesar 20%.
8. Pajak Parkir.
Lahan yang kapasitasnya bisa menampung lebih dari 10 kendaraan roda 4 atau lebih dari 20
kendaraan roda 2. Tarif pajak yang dikenakan sebesar 20%.
Tarif Pajak
Kabupaten/Kota
9. Pajak Sarang Burung Walet.
Merupakan pajak yang dikenakan atas pengambilan sarang burung walet. Tarif pajak sarang
burung walet sebesar 10%.
10. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
• Pajak untuk pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang bernilai kurang dari 1
miliar sebesar 0,1%.
• Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang bernilai lebih dari 1 miliar sebesar
0,2%.
• Sedangkan tarif untuk pemanfaatan yang menimbulkan gangguan terhadap lingkungan,
dikenakan tarif sebesar 50%.
11. Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.
Tarif dari pajak ini sebesar 5% dari nilai bangunan atau tanah yang diperoleh orang pribadi atau
suatu badan tertentu.
PAJAK RESTORAN (PB1)

Berbeda dengan PPN yang dipungut oleh Pemerintah


Pusat, Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pajak untuk restoran
dipungut oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dan sebelumya
disebut dengan Pajak Bangunan 1 (PB1). Menurut Undang-
Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (UU PDRD), Pajak
Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh
restoran. Biasanya PB1 diterapkan setelah biaya servis yang
juga dibebankan kepada konsumen.
Objek dan Sesuai dengan Pasal 37 ayat (1) dan (2) UU PDRD, yang

Subjek PB1
menjadi Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang
disediakan oleh restoran dari pelayanan penjualan
makanan/minuman yang dikonsumsi pembeli, baik dikonsumsi di
tempat pelayanan maupun di tempat lain (dibawa pulang).

Subjek Pajak Restoran artinya subjek yang dikenakan atau


dipungut PB1, yaitu pembeli dari layanan yang disediakan oleh
restoran tersebut. Jadi, PB1 tidak dibebankan kepada pemilik
resto, akan tetapi dikenakan pada pembeli atau konsumennya.
Pajak Restoran (PB1)

Wajib Pajak PB1


WP Pajak Restoran adalah wajib pajak yang harus
memungut dari pembeli dan menyetorkan Pajak PB1
Restoran tersebut ke kas negara. WP PB1 ini
merupakan pemilik atau yang menjalankan kegiatan
dari usaha restoran tersebut. Tetapi tidak semua
Con
te nts
restoran memiliki kewajiban menyetorkan PB1.
Her
e

Con
te nts
Her
e
Tarif Pajak Restoran
Con
te n
ts H
e re
Dalam Pasal 40 ayat (1) UU PDRD ditegaskan bahwa
Con
te n
batas maksimum tarif Pajak Restoran sebesar 10%.
ts H
e re
Service tax (pajak restoran) itu pajak yang sudah
Con
te n
ts H
e re ditetapkan pemerintah, sedangkan service charge
adalah biaya yang ditetapkan oleh restoran.
Pajak Restoran PB1

Cara Menghitung Pajak Restoran Pembayaran dan Pelaporan PB1

Dasar Pengenaan Pajak PB1 adalah jumlah a. Cara Bayar Pajak Restoran.
pembayaran yang diterima atau yang seharusnya Pembayaran PB1 ini harus dilakukan setiap bulan.
diterima oleh resto tersebut. Jumlah pembayaran itu Penyetoran PB1 ini dapat dilakukan secara langsung
biasanya termasuk biaya layanan (service charge) yang mendatangi Kantor Badan Pendapatan Daerah
dikenakan oleh restoran. Rumus untuk menghitung (Bapenda) atau Dispenda Kodya/Kabupaten/Provinsi
pajak restoran, sebagai berikut: tempat domisili usaha.
b. Cara Lapor Pajak Restoran
“Rumus Pajak Restoran (PB1) = DPP x Tarif Pajak Pelaporan Pajak PB1 Restoran ini juga dilakukan di
Restoran” Kantor Dispenda/Bapenda Kodya/Kabupaten/Provinsi
tempat domisili usaha, sama seperti pada waktu
pembayaran/penyetoran PB1.
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai