Anda di halaman 1dari 8

STANDAR AUDIT 315

Pengidentifikasian dan Penilaian


Risiko Kesalahan Penyajian
Material melalui Pemahaman atas
Entitas dan Lingkungannya
Kasus menyangkut Tiga Kelalaian Auditor Garuda
Standar Audit 315 Indonesia
 Kementerian Keuangan memaparkan tiga kelalaian Akuntan
Publik (AP) dalam mengaudit laporan keuangan PT 
Garuda Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018. Hal itu akhirnya
berujung sanksi dari Pusat Pembinaan Profesi Keuangan
(PPPK).

Kasus PT. Adapun, laporan keuangan tersebut diaudit oleh AP Kasner


Sirumapea dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata,
Garuda Sutanto, Fahmi, Bambang, dan Rekan.

Indonesia
Sebelumnya, laporan keuangan Garuda Indonesia menuai
polemik. Hal itu dipicu oleh penolakan dua komisaris Garuda
Indonesia, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria untuk
mendatangani persetujuan atas hasil laporan keuangan 2018.

Keduanya memiliki perbedaan pendapat terkait pencatatan


transaksi dengan Mahata senilai US$239,94 juta pada pos
pendapatan. Pasalnya, belum ada pembayaran yang masuk
dari Mahata hingga akhir 2018.
Sekretaris Jenderal Kemenkeu
Hadiyanto merinci kelima
kelalaian yang dilakukan. Pertama,
AP bersangkutan belum secara
tepat menilai substansi transaksi AP ini terbukti
untuk kegiatan perlakuan
akuntansi pengakuan pendapatan melanggar Standar
piutang dan pendapatan lain-lain.
Sebab, AP ini sudah mengakui
Audit (SA) 315,
pendapatan piutang meski secara
nominal belum diterima oleh
perusahaan.
Terakhir, AP juga tidak bisa mempertimbangkan fakta-fakta setelah
tanggal laporan keuangan sebagai dasar perlakuan akuntansi, di mana
hal ini melanggar Standar audit. Tak hanya itu, Kantor Akuntan Publik
(KAP) tempat Kasner bernaung pun diminta untuk mengendalikan
standar pengendalian mutu KAP.

"KAP mau tidak mau harus comply dengan seluruh standar ini," jelas
dia.

Sebelumnya, Kemenkeu menjatuhkan dua sanksi kepada Akuntan https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190628124


946-92-407304/kemenkeu-beberkan-tiga-kelalaian-audi
Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) tor-garuda-indonesia
Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan terkait dengan polemik
laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk tahun
buku 2018.

Tak hanya itu, KAP yang mengaudit laporan keuangan Garuda


Indonesia juga dikenakan peringatan tertulis disertai kewajiban untuk
melakukan perbaikan terhadap Sistem Pengendalian Mutu KAP dan
dilakukan reviu oleh BDO International Limited kepada KAP Tanubrata,
Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan.
• akuntan publik belum secara tepat menilai substansi transaksi untuk kegiatan perlakuan akuntansi
terhadap pengakuan piutang dan pendapatan lain-lain secara sekaligus di awal, melanggar Standar
Audit (SA) 315.
• Kasner dinilai melakukan pelanggaran berat yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap opini
Laporan Auditor Independen (LAI). Kasner memlakukan 3 hal pelanggaran.
• Pertama, dia belum secara tepat menilai substansi transaksi untuk kegiatan perlakukan akuntansi
terkait pengakuan piutang dan pendapatan lain-lain secara sekaligus di awal.
• Kemudian, Kasner dikatakan belum sepenuhnya mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat
untuk menilai ketepatan perlakukan akutansi sesuai dengan subtansi transaksi dari perjanjian yang
melandasi transksi tersebut. Hal ini melanggar Standar Audit 500.
• "Ketiga akuntan publik belum mempertimbangkan fakta-fakta setelah tanggal laporan keuangan,
sebagai dasar pertimbangan ketepatan perlakuan. Ini melanggar Standar Audit 560," jelas dia
Dokumentasi

• Auditor harus memasukkan hal-hal berikut ini dalam dokumentasi audit:


• Strategi audit secara keseluruhan;
Rencana Akuntan Publik Kasner Sirumapeayang mengaudit laporan keuangan Garuda
Indonesia juga dikenakan peringatan tertulis disertai kewajiban untuk melakukan
perbaikan terhadap Sistem Pengendalian Mutu KAP dan dilakukan reviu oleh BDO
International Limited kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan.
• Rencana audit;
menilai substansi transaksi untuk kegiatan perlakuan akuntansi terhadap pengakuan
piutang dan pendapatan lain-lain secara sekaligus di awal
• Setiap perubahan signifikan yang dilakukan selama perikatan audit terhadap strategi
audit atau rencana audit secara keseluruhan, dan alasan atas perubahan tersebut.
(Ref: Para. A16-A19)
Pertimbangan Tambahan dalam Perikatan Audit Tahun Pertama

Auditor harus melakukan aktivitas berikut


ini sebelum memulai audit tahun pertama:
• Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220
tentang penerimaan hubungan dengan klien dan
perikatan audit tertentu;
• Melakukan komunikasi dengan auditor,
untuk mematuhi ketentuan etika yang
relevan. (Ref: Para. A20)

Anda mungkin juga menyukai