Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HANA LAILATUL FAIZAH

NIM : C1C021027

TUGAS MATA KULIAH : KONSEP DASAR dan FASE AUDITING

1. Seorang auditor akan menemui banyak masalah selama melakukan proses kerja.
Masalahnya juga beragam mulai dari masalah etis maupun tidak etis yang
berhubungan dengam profesi auditor. Kasus yang dialami pada PT Garuda Indonesia
dimana Laporan Keuangan Tahunan Garuda tersebut dinyatakan cacat setelah
ditemukan bahwa Garuda Indonesia mengakui pendapatan terkait kerjasama yang
dilakukan dengan PT Mahata Aero Teknologi atas pembayaran yang akan diterima
Garuda setelah penandatanganan perjanjian. Sehingga hal tersebut berdampak pada
laporan Laba Rugi Garuda. Dari hal yang terjadi ini komisaris Garuda tidak turut
menandatangani Laporan Keuangan 2018 tersebut. Dari kasus ini seorang Akuntan
Publik atas nama Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto,
Fahmi, Bambang dan Rekan dikenakan sanksi atas keasalahan yang sudah dilakukan
tersebut. Sebagai seorang auditor harus waspada dan mengetahui tanda-tanda dari
masalah kecilpun yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu, pengetahuan
tentang masalah kecil ataupun besar harus dipahami untuk melindungi profesi auditor.
2. Dalam kasus yang dialami oleh PT Garuda Indonesia. Pihak yang salah adalah dari
sisi auditor. Karena dari kasus yang terjadi ini Kementerian Keuangan menemukan
telah terjadi pelanggaran atas Standar Audit dan Standar Profesional Akuntan Publik
yaitu yang terdapat pada Standar Audit 315 yang merupakan standar audit yang
mengatur tentang pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material
melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya. Standar Audit 500 yang
mengatur tentang bukti audit. Serta Standar Audit 560 yang mengatur bagaimana
auditor mempertimbangkan peristiwa kemudian dalam auditnya. Hal ini terjadi karena
dari pihak Kantor Akuntan Publik dimana tempat akuntan public Kasner Sirumampea
bekerja belum menerapkan system pengendalian mutu secara optimal terkait
konsultasi dengan pihak eksternal. Sehingga terjadi kesalahan sedimikian rupa yang
menyebabkan komisarisnGaruda tidak mau turut menandatangani laporan keuangan
yang telah dibuat tersebut, karena terdapat kesalahan yang sangat berdampak pada
perubahan laporan laba rugi perusahaan tersebut.
3. Atas kesalahan yang telah diperbuat oleh pihak Akuntan Publik Kasner Sirumapea
tersebut, dijatuhkan sanksi dengan dasar pelanggaran Pasal 69 Undang-undang
Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang mengatur bahwa laporan keuangan
yang disampaikan kepada otoritas pasar modal harus disusun berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku umum,nah dalam kasus ini masih terjadi kesalahan sehingga
tidak sesuai dengan standard akuntansi yang berlaku umum. Peraturan OJK Nomor
13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan, SA 315, SA 500, dan SA 560, serta SA 700
yang mengatur tentang perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan.
Sehingga dari pihak pihak Otoritas Jasa Keuangan memberikan perintah tertulis
terhadap Kantor Akuntan Publik milik Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan
untuk segera memperbaiki dan menyajikan kembali laporan keuangan tahunan tahun
buku 2018 serta dari pihak Otoritas Jasa Keuangan juga menjatuhkan sanksi
administratif berupa denda sebesar 100 juta rupiah. Sanksi denda masing-masing
sebesar 100 juta rupiah dikenakan kepada seluruh anggota direksi Garuda dan 100
juta rupiah secara tanggung renteng kepada seluruh anggota direksi dan dewan
komisaris yang menandatangani Laporan Tahunan PT Garuda Indonesia tahun buku
2018. Tidak hanya dari pihak OJK yang memberikan sanksi, namun dari Tim Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi
pembekuan izin selama 12 bulan terhadap Akuntan Publik Kasner Sirumapea dan
memberikan peringatan tertulis dengan disertai kewajiban memperbaiki sistem
pengendalian mutu KAP pada Kantor Akuntan Publik Tanubrata, Sutanto, Fahmi,
Bambang & Rekan.

Anda mungkin juga menyukai