Anda di halaman 1dari 8

A Pengelabuan Transaksi Keuangan ( Abuse of financial transsaction )

Transaksi Keuangan adalah semua transaksi bisnis yang mempengaruhi


perubahan nilai aset atau laba peruusahan, semua traaksi keuangan menjadi
objek kecuangan karna sudah pasti akan mendatangkan keuntungsn bagi
para pelaku, karna selain itu selain transaksi Pengeluaran dan Beban,
Pendapan, barang Produksi/ penjualan dan aktiva Tetap juga menjadi
sasaran pelaku tindak Kecurangan. Untuk bisa meloloskan transaksi yang
tidak wajar terkai dengan objek tersebut masih diperlukan Pengelabuan
(Menghindarkan Pengawasan ) yang Menyangkut tiga aspek lain yaitu:
(1) dokumen dan data transaksi,(2) kas dan Bank (3) Pembukuan Akuntansi
karna itu, kecuranagan khususnya yang khususnya yang bernilai besar atu
yang sering dilakukan berulang kali cenderung melibatkan banyak
pihak(berjamaah) berikut ini akan diuraikan apa saja yang menjadi incaran
para Pelaku
1 Pengelabuan Biaya dan Transaksi Pembelian
Dalam skala perusahaan yang besar Transaksi yang banyak ialah hal yang
biasa dalam sehari, banyak pihak yang berkepentingan,banyaknya pos
angaran dan kerumitan akuntansi yang dijalankan selain itu, jumlah
supplier, dokumen + bukti transaksi, serta pejabat yang terlibat yang
semakin memperparah kerumitannya.
Objek Kecurangan Contoh Modus Kecurangan
Megajuakan Klaim Reinsburesment dengan kuitansi
Bukti Fiktif fiktif atas transaksi yang Tidak perna ada, Mark Up
Nilai Transaksi, Menyiasati keabsahan bukti Transaksi
Megajuakan Klaim Pengeluaran Lebih dari sekali
Klaim ganda melalui jalur yang berbeda ( Misalnya, klaim cash
advence disusul dengan klaim R eimburserment, klaim
pada cost center yang berbeda, klaim pada bulan yang
berbeda, pengulangan klaim dengan memanfaatkan
Kelemahan Pengendalian dsb)
Sengaja membuat saldo Kewajiban Pembayaran ( Via
Utang fiktif otoritas jurnal, seperti mengeluarkan ‘ Purchase Invoice
‘ Fiktif)
Pembelian tidak Mengabaikan prosedur pembelian untuk memperlancar
sesuai SOP transaksi pembelian

Pembelian tidak Kerjasama dengan Pihak Vendor untuk memasukan


sesuai “spec” barang dengan kualitas dibawah spesifikasi
2 Pengelabuan Pengakuan Pendapatan dan Piutang
Ini merupakan sasaran lain dari para pelaku Kecurangan, namun, mereka
menyadari bahwa resko terbonkarnya penyimpangan cukup tinngi. Mengapa?
Karna setidaknya ada dua pihak yang corcern dengan kebenaran trasaksi ini, yaitu
pertama, para pelanggan/ konsumen terkadang mengajukan Keluhan. Kedua ada
sejumlah pihak di perusahaan yang memperhatikan perumbuhan perdapatan (
target omzet) penjualan dari waktu ke waktu karena itu jarang sekali pelaku
kecurangan bisa leluasa bermain di lingkup ini.praktek kecurangan umumya
ditemui pada orang –orang lapangan ( salesman atau petugas collection ) yang
melarikan uang / cek hasil penjualan yang harus disetor kepada perusahaan.
Namun, tetap ada beberapa celah diluar penggelapan uang penjualan yang perlu di
waspadai, pada tabel berikut
Objek Kecuranagan Contoh modus kecuraagn
Penggerusan Membatalkan Beberapa transaksi penjualan yang sudah
pendapatan terjadi
Pendapatan fiktif Dalam rangka memenuhi target penjualan ( untuk
mengejar bonus) membuat transaksi yang ada melebihi
kuota
Piutang fiktif Sengaja membuat saldo tagihan/ piutang( via otoritas
jurnal ) yang selanjutnya siap ditagihkan ke pihak
tertagih
Pemutihan piutang Melakukan pemutihan piutang dari pihak tertentu dengan
kompensasi yng di berikan oleh pihak Tertagih

2 Pengelabuan Inventory
Pihak yg melakukan Praktek ini sudah tentu orang-orang yang berkutat di sekitar
penanganan fisik dan adminitras/inventory/ Persedian Perusahaan.biasanya
kecurangan leluasa dilakuakn karna mereka yang bekerja dilingkup kerja ini
kurang mendapat perhatian dari atasan

Objek Kecuranagan Contoh modus kecuraagn


Fisik Barang  ‘Pengutilan’ barang karena berbagai alasan
inventory dengan( dikomsumsi sendiri,dijual diluar, dll)
dengan memanfaatkan otoritas ( Kepercayaan
penuh yang diberikan atasan)
 Menukar barang (bahan baku,WIP, Finished
Goods dengan barang lain atau Palsu.
Selisih kurang stok  Menyiasati selisih kurang pada barang kolian
dengan cara ‘menyumpel’ ruang pada isi
kemasan.(menggunakan potongan kertas
 Menyiasati selisih kurang dengan barang dari
sumber lain . hhhasil mengutil dari tempat lain
Mutasi barang  Melakukan ‘mutasi’ pengeluaran barang fiktif (
seperti menyisipkan kuantiti pada pemakaian
untuk promosi).
 Mengambil barang dengan memanfaatkan
kelemahan pihak pembeli yang tidak melakukan
inspeksi/ perhitungan fisik barang

3 Pengelaban Aktiva Tetap


Seperti diingkup inventory praktek kecurangan sekitar Aktiva tetap umumnya
juga dilakukan oleh orang yang bertugas mengadminitrasikan aset ini.
pengelabuan aktiva tetap biasanya dijumpai pada berbagai perusahaan,
mengingat rata-rata tertib administrasi tidak sesuai dengan semestinya.
Objek Kecuranagan Contoh modus kecuraagn
Fisik barang aktiva Identik dengan inventori yaitu pengutian barang,
tetap menukar barang dengan barang palsu dan menukar
barang secara diam-diam
Daftar dan label Tidak mencatat barang baru( atau menghilangkan
inventaris catatan Record terkait barang lama) pada daftar
inventaris, termasuk menghilangkan label inventaris
pada fisik barang.
Kepemilikan Melakukan pengalihan kepemilikan Aset tertentu(
tanah, banguang dll) menjadi atas nama pribadi
melalui pembuatan dokumen ‘aspal’ ( bukti atau akta
jual beli, jaminan bank dsb.

4 Pengelabuan Dokumen dan Data


Dokumen Data Transaksi “Aspa” yang diramui dengan baik tidak hanya
berfungsi sebagai pendukung transaksi untuk menyiasati persyaratan yang
berlaku tetapi juga memuluskan transaksi melewati berbagai bureaucrazy
barrier
Objek Kecuranagan Contoh modus kecuraagn
Dokumen fiktif Vendor Pengelabuan Dokumen terait persayaratan badan
hukum, Company profile financial statement, izin
usaha/ produksi, Paten /lisensi, sertifikasi produk dan
sebagainya guna memenuhi persyaratan
prakualifikasi tender atau kualifikasi barang/jasa
yang dimasukan oleh tender
Dokumen Fiktif Pengelabuan klausur kontrak kerja ( misalnya, termin
pendukung Transaksi pembayaran, sanksi/ denda keterlambatan dll), bukti
serah terima barang, sertifikat ‘QS Pass’ , dokumen
kepabeanan, pelabuhan garansi bank dan sebagainya.
Pengalihan Sdokumen Persyaratan deposit, bank garansi , jaminan aktiva,
yang dijaminkan sueat utang dari pihak supplier/clien. Dialihkan
sebagai jamianan ke pihak peminjam atau dipindah
tangankan untuk kepentingan pelaku kecurangan.
Pengelabuan data dan Memanipulasi data sebagai persyaratan pemenuhan
Laporan transak ( misalnya terkait transaksi jaminan dll)
dengan membuat laporan keberhasilan yng tidak
sesuai fakta sebenarnya.

6. Peneglabuan Kas dan Bank


Meskipun kas dan bank merupakan “ gudang uangnya perusahaan “ , tidaklah
mudah melakuakn manipulasi disana semua standar maksimum verifikasi baik
pada tahap presentasi, eksekusi, transaksi, maupun post transaksi, biasanya
berlaku disini. Peluang justru dimiliki oknum yang sangat dipercaya perusahaan
karena sudah bertahn-tahun menjadi pemegang kunci brankas perusahaan ini.
Objek Kecuranagan Contoh modus kecuraagn
Pengutilan uang Pengutilan uang tunai ( atau memakai uang sementara
tunai dipety Cash waktu) dikhas kecil, mengutil dengan cara memanfaatkan
kecerobohan penyimpanan fisik uang tunai, menyiasati
pencatatan mutasi pada Loogbook kas kecil, pemakia kas
bon dalam jangka waktu lama dan ditunda penyelasiannya.
Pengiasatan Membuka cek/giro dengan memasukan tanda tangan
pengeluaran bilyet pejabat dan stempel perusahan, menambahkan nilai fiktif
chek/giro pada transaksi pembayaran lewta cek/giro ( umumnya ,
pada transaksi berfrekuensi besar, seperti pada pembayaran
ke vendor belanja rutin atau pengelauran operasi rutin).
Pengutilan simpanan Menyiasti simpanan “idle fund” perushaan yang relatif
bank banyak daalm bentuk sertifikat deposito.
Pemanfaatan Menyiasati pencairan pagu ( plafond) penarikan dana
fasilitas pinjaman pinjamaan modal kerja atau pinjaman investasi dari bank
bank untuk keperluan pribadi.

7. Pengelabuan Jurnal Akuntansi


Deperteemen akuntasi adalah benteng terakhr dari jalur pengawasan keuangan
karena itu ada koorporasi yang mengabungkan kedua fungsi ini, finance dan
Accounting. Mengingat begitu luasnya cakupan transaksi yang harus diverifikasi
dan dibukukan, umumnya koorporasi berskala nasional memiliki unit akuntasi
disetiap cabang khusus di Indonesia, depertemen akuntasi juga mengurusi
kewajiban pajak perusahaan. jadi, personil akuntasi kerab di-set bekerja secara
spesialisasi, sehinngga sulit dimutasi ( rolling) posisinya. Kondisi ini
menyebabkan anatr seksi didalamnya tidak saling mengetahui apanya yang
dikerjakan seksi lain.
Objek Kecuranagan Contoh modus kecuraagn
Pengalihan Membukukan pengeluaran, pendapatan, atau transaksi
pembukuan ke cash basis lainnya ke pos lain
perkiraan akun lain
Koreksi jurnal dan Melakuakn koreksi dengan cara “menembak” nilai saldo
saldo secara “single suatau perkiraan/akun; mengalihkan saldo
entry” perkiraan/akun ke pos lainnya, yang akan
mengakibatkan inkonsitensi saldo.
Penggunaan Membuat pos perkiraan/akun fiktif untuk
perkiraan/akun fktif menyebunyikan transaksi yang sebenarnya ( seperti
untuk pembukuan biaya fiktif mengklopkn kas/bank,
pengeluaran pendaptan dan pajak).
Pencatatan secara off Melakukan pembukuan terseindiri terhadap transaksi
balance sheet yang sebenarnya dapat dicatat dalam pembukuan resmi
Pembukuan ganda ( Membuat dua jenis sistem dan mekanisme jurnal
double book keeping) akunats dengan tujuan pengelabuan pajak

8. Pengelabuan Sistem (System Destruction)


Tindak kecurangan dalam Penglabuan Sistem dalam melakukannya para pelaku
penyimpangan harus menunjang tindak kecurangan sebagi berikut :
 Strukur organisasi
 Prosedur kerja dan kebijakan iternal
 Piranti lunak aplikasi komputer
 Rekrutmen dan penetapapn SDM
Beberapa kelemahan sistem yang terkadang memang secara sengaja didesian oleh
para pelaku kecurangan, karena mereka rengah memegang jabatan yang memiliki
otoritas cukup untuk “menyangkangi” sistem, akan dibahas sbb :
a Struktur organisasi dan deskripsi Tugas
Demi penyederhanaan dokumen, umumnya Standart Operating Procedure (SOP)
hanya mengatur busines process yang bersifat lintas unit kerja.pengaturan detail
kerja di internal audit kerja menjadi kewenagan head to unit bersangkutan. Pada
situasi lain, pembuatan SOP hanya didasrkan pada Konsessus antar unit kerja,
tidak di pandu oleh pihak independen sebagai advisor.kondisi ini menjadi ruang
bagi terjadinya Penyiasatan Sistem dimana mekanisme kerja hanya didasarkan
pada jenjang komando dan kebiasaan tidak Tertulis
Objek Pengelabuan Contoh modus Pengelabuan sistem
Tidak adanya sistem  Pengesahan ( Persetujuan) proposal, transaksi
Dual Control dalam atau laporan keuangan dengan hanya dimiliki oleh
Organisasi seseorang yang menjadi aktor utama kecurangan
 Mekanisme persetujuana berjenjang atau dual
Approval hanya bersifat formalitas, karena adanya
lock of power
Pendelegasian otoritas  Atasan mendelegasikan secara penuh dengan
yang relatif luas supervisi yang penuh kepada salah satu
bawahnnya
 Pelaku kecurangan Mendapat wewenang penuh
sehingga atasan tidak mengetahui berbagai
penyimppangan yang dilakukannya
Birokrasi yang tidak  Praktek kecurangan dapat mulus dilakukan
Mengedepankan melalui mekanisme birokrasi karena antara satu
Transparasi pihak dan pihak lainnya yang dilibatkan tidak
saling mengetahui
 Praktek Kecurangan di lakukan secara
“ Berjamaah” oleh semua Peronil unit kerja
dimana mekanismenya di atur secara diam-diam
dan hanya diketahui dalam unit tersebut.

b Prosedur kerja dan Kebijakan Internal


SOP/Kebijakan, Terkadang dijadikan “Kambing Hitam” oleh para pelaku
kecurangan. Mereka sering menggugat hal-hal yang tidak di atur secara eksplisit
sehingga menjadi ‘pembenaran’ atas suatu praktek Kecurangan.
objek Pengelabuan Contoh modus Pengelabuan sistem
Aktivitas penting  Tumpuhan Limbah yang tidak memiliki
orgnisasi yang tidak mekanisme penjualan yang efektif dan efisien
diatur secara memadai  Pembelian barang non Inventory yang tidak
dibuat berdasarkan SOP

Kebijakan yang  Disyaratkan pembelian harus melalui vendor


longgar atau tumpang resmi sering kali di abailkan
tindih  Pengeluaran biaya dibenarkan melalui petty cash
atau cek giro

Kelemahan evaluasi  Penyimpangan SOP/Kebijakan Pertanggung


terhadap efektivitas jawaban Uang
implementasi  Diberikan ruang untuk menyusun Kebijakan
SOP/Kebijakan Panduan teknis Implementasi

c Piranti Lunak Aplikasi Komputer


Penyalagunaan sistem Hampir seluruhnya dilakukan oleh para use/operator sistem
tersebut. Namun. Dalam”kejahatan kerah putih” tidak jarang para pelaku memiliki
latar belakang sebagai IT spesialist yan memahami cara menyiasati busines
process
Objek Pengelabuan Contoh modus Pengelabuan sistem
Perubahan Kebijakan  Memberi batasan otoritasi
transaksi via  Memberikan diskon yang lebih besar kepda
parameter sistem pelanggan tertentu

Penyusun Data Via  Penyusupan vendor atau custumer fiktif


fasilitas master data  Memberikan akses yang terdaftar sebagai
suplayer dengan kuota transaksi kecil

Otomatis formulstid  Bekerja sama dengan sistem Programmer


transaksi melalui  Programmer diminta pelaku untuk men-set
program coding pengecualian tertentu

Pengelabuan data  Menonaktifkan Fungsi audit trail terhadap jenis


transaksi transaksi tertentu

Penggunaan akses  Memanfaatkan Kelemahan Proteksi Passwor dari


sebagai user fiktif user tertentu
 Membuat sistem user pendaftaran fiktif

d Rekrutmen dan penempatan SDM


Aktor utamanya ialah tak lain pejabat yang memiliki otorias yang cukup untuk
yang mengatur personil atau pegawai di bawah kepemimpinannya
Objek Pengelabuan Contoh modus Pengelabuan sistem
Merekrut SDM yang  Merekrut SDM yang bertipe Loyalitas dan atas
berintegrasi Rendah alasan Kekerabatan
 Menempatkan SDM yang cacat moral dalam
tim kerja

Mengalihkan SDM  Menciptakan situsasi yang tidak Kondusif badi


yang dianggap SDM
penghalang  Mutasi ke tempat lain bawahan yang di terlihat
mencurigai
Melibatkan SDM  Membuat skenario agar Personil Lain yang lugu
dengan Tujuan Untuk dapat ikut arus dalam proses penyimpangan
Tutup Mulut  membagikan jatah uang ddngar kepada bawahan
yang tidak terlibat langsung

B Penyiasatan Laporan dan Pengabaian Informasi


Penyiasatan Laporan dan Pengabaian Informasi sebenarnaya dua hal yang
perpisah. Penyiasatan Laporan(Windows Dressing) dilakukan guna menghindari
kecurigaan dari atasan atau pihak-pihak yang menjalankan fungsi pengawasan
pengabaian informasi ( avoindance of information ) justru dilakukan oleh mereka
yang seharusnya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi menjadi bagian dari
“Mafia” Tindak kecurangan.
Objek Pengelabuan Contoh modus Pengelabuan sistem
Menyiasati Laporan  Memberikan laporan keuangan yang palsu yang
Keuangan sudah di poles
 Laporan keuangan yang sudah di audit tidak
sesuai dengan keadaan sebenarnya

Menyiasati laporan  Membuat laporan aktivitas yang tidak sesuai


Pertanggung jawaban  Membuat laporan saldo fisik tidak sesuai kondisi
aktivitas rutin yang sebenarnya

Menyiasati Laporan  Membuat laporan pengeluaran yang sudah


Realisasi aktivitas mengalami Penggelembungan
berbasis proyek  Klaim Pengeluaran Biaya iklan

Mengabaikan  Pimpinan sebagai Aktor yang merancang


Informasi Penting Kecurangan
Yang Masuk  Adanya mafia internal Menyiasati Laporan
Realisasi aktivitas berbasis proyek

Anda mungkin juga menyukai