Anda di halaman 1dari 7

Jenis Laporan Keuangan LPD

LPD harus menyampaikan laporan kepada Desa Pakraman melalui Pengawas Internal dan
kepada Gubernur, Bupati/Walikota serta MUDP melalui LPLPD mencakup:

a) Laporan bulanan, terdiri dari:


1. Laporan kegiatan dan perkembangan pinjaman.
Laporan kegiatan dan perkembangan pinjaman adalah laporan yang menyajikan
kegiatan LPD dan perkembangan kegiatan pinjaman dari dana Bantuan Langsung
Masyarakat yang berasal dari APBN, APBD, Swadaya Masyarakat maupun
Partisipasi dari dunia usaha dan dana yang bergulir secara periodik (per bulan).
Indikator utama yang dapat dihasilkan secara langsung dari laporan ini adalah
saldo pinjaman, tingkat pengembalian pinjaman dan jumlah tunggakan.
2. Neraca percobaan.
Neraca percobaan merupakan sebuah daftar semua akun buku besar. Daftar ini
berisi nama akun dan nilainya. Nilai yang disajikan adalah saldo debit maupun
kredit. Saldo debit ditampilkan di sisi (kolom) debit dan saldo kredit ditampilkan
di sisi kredit.
3. Laporan neraca.
Laporan neraca merupakan bagian dari laporan keuangan LPD yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan LPD tersebut
pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas,
dan ekuitas.
4. Laporan laba/rugi.
Laporan laba/rugi merupakan bagian dari laporan keuangan LPD yang dihasilkan
pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur penerimaan dan
biaya sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
b) Laporan tiga bulanan, mencakup:
1. Laporan penilaian kesehatan LPD (CAMEL).
Laporan penilaian kesehatan LPD merupakan salah satu cara untuk mengetahui
keberhasilan atau perkembangan usaha LPD baik dalam pengelolaan keuangan
maupun manajemen usaha. Penilaian tingkat kesehatan LPD hanya bisa dilakukan
dengan menggunakan laporan keuangan yang diterbitkan oleh LPD tersebut,
sehingga adanya laporan keuangan LPD menjadi sangat penting dalam
pengambilan keputusan LPD kedepannya. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali
No. 11 Tahun 2013, untuk menilai tingkat kesehatan LPD pada dasarnya
menggunakan 5 aspek penilaian yang disebut “CAMEL” yang meliputi Capital,
Assets Quality, Management, Earnings, dan Liquidity.
2. Laporan penilaian peringkat risiko LPD.
Laporan penilaian risiko merupakan suatu penilaian yang dilakukan untuk menilai
tingkat risiko yang dapat timbul dalam kegiatan operasi LPD. Risiko-risiko yang
dimaksud yakni risiko pinjaman yang diberikan, risiko likuiditas, risiko
operasional dan risiko modal.
c) Laporan tahunan, mencakup:
1. Laporan rencana kerja dan anggaran pendapatan belanja LPD.
Laporan rencana kerja dan anggaran pendapatan belanja merupakan laporan yang
memuat pencapaian rencana kerja dan anggaran pendapatan belanja LPD selama
satu periode (satu tahun).
2. Laporan pertanggung jawaban akhir tahun.
Laporan pertanggungjawaban akhir tahun merupakan laporan yang memuat
pertanggungjawaban pengurus terhadap penggunaan sumberdaya yang dimiliki
LPD selama tahun berjalan.
3. Laporan hasil pertanggungjawaban audit pengawas internal.
Laporan hasil pertanggungjawaban audit internal merupakan laporan yang
memuat hasil audit pertanggungjawaban yang dilakukan oleh komisi audit
internal LPD.

Selain menggunakan Peraturan Darah (Perda) atau Peraturan Gubernur (Pergub), LPD juga
harus menggunakan standar ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) dalam menyusun
laporan keuangannya karena Perda ataupun Pergub tidak termasuk standar akuntansi. Memang
peraturan daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) merupakan regulasi utama yang
mendukung keberadaan LPD, tetapi ketika berbicara akuntabilitas maka LPD perlu memilih
standar akuntansi yang ada. Dengan menggunakan standar akuntansi yang tepat maka akan
menghasilkan daya banding LPD dengan LPD dan industri sejenis bisa dilakukan dengan baik.

Laporan keuangan entitas menurut standar ETAP meliputi:

a) Neraca (posisi keuangan)


Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas
pada akhir periode. Dengan kata lain, neraca merupakan laporan yang menunjukkan
keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan suatu entitas
terdiri dari asset, kewajiban dan ekuitas (modal) pada suatu waktu tertentu. Berikut
merupakan format laporan neraca!
b) Laporan laba/rugi
Laporan laba rugi merupakan bagian dari suatu laporan keuangan LPD yang menyajikan
seluruh unsur pendapatan serta beban LPD sehingga nantinya akan menghasilkan kondisi
laba bersih atau rugi bersih dalam suatu periode buku atau periode akuntansi. Secara
teknis laporan laba rugi LPD tidak berbeda dengan laporan laba rugi lainnya, dimana
laporan laba rugi LPD terdiri dari pos-pos yaitu pendapatan operasional, beban
operasional, pendapatan non operasional, dan beban non operasional.
c) Laporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menggambarkan perubahan baik berupa
peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama satu periode. Laporan perubahan
ekuitas dapat memberikan informasi tentang penyebab dari adanya perubahan modal.
Beberapa data yang diperlukan untuk membuat laporan ini adalah modal awal, prive atau
pengambilan dana pada periode tersebut dan total laba atau rugi bersih yang diperoleh.
Berikut merupakan format laporan perubahan ekuitas!
d) Laporan arus kas
Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas LPD yang masuk dan keluar.
Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator untuk memprediksi arus kas
di periode yang akan datang. Laporan arus kas merupakan bentuk pertanggungjawaban
arus kas masuk dan keluar selama periode pelaporan. Laporan Arus Kas penting untuk
difahami karena saat LPD mengalami kondisi luar biasa seperti yang terjadi pada tahun
2020 yaitu Pandemi Covid-19. Berikut merupakan format laporan arus kas!
e) Catatan atas laporan keuangan LPD
CALK merupakan informasi tambahan yang disajikan dalam laporan keuangan. CALK
memberikan penjelasan naratif atas rincian jumlah yang disajikan dalam laporan
keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengukuran dalam laporan
keuangan. CALK LPD memuat paling tidak:
1. Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi.
2. Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak
disajikan dalam laporan keuangan sehingga relevan untuk memahami laporan
keuangan.
3. Pengungkapkan kebijakan akuntansi yang memuat:
 Dasar pengukuran yang digunakan dalam penggunaan laporan keuangan;
dan
 Kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan untuk memahami
laporan keuangan.
4. Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan,
tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan misalnya kekhususan LPD
yang menggunakan regulasi Perda, Pergub, Awig-Awig dan Perarem Desa Adat
selaku pemilik tunggal.

Anda mungkin juga menyukai