Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam makalah ini kita akan menguji hubungan informasi financial dan non financial
dalam ketetapan perbankan,sebagian besar mengarah pada pengungkapan laporan keuangan yang
palsu yang saling berhubungan dengan untuk disajikan bagi para pihak luar yang mana kita
berkosentrasi pada isu isu yang sudah terjadi sekarang ini setiap pengungkapan dan pelaporan
keuangan kepada penyedia laporan dan dari segi profesi keuangan ,kepentingan relatif sering
terjadi kecurangan atau laporan keuangan yang palsu
Neraca lajur merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan idealnya meliputi laporan neraca, laba rugi, perubahan modal, arus kas,
laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik, dan catatan atas laporan keuangan
(Hendriksen dan Breda, 2000). Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat
memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang kinerja dan kekayaan suatu perusahaan.
Namun biasanya perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, dan
laporan laba rugi. Laporan keuangan dibuat dengan dasar kejujuran, dan netral (artinya, laporan
keuangan dibuat tidak berdasarkan atas “pesanan” dari pemilik atau manajemen). Ada banyak
pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002), pihak-pihak tersebut
antaran lain Investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Setiap laporan yang dibuat oleh perusahaan
mengandung arti sehingga bagi mereka yang memperoleh laporan tersebut dapat memahami apa
yang terjadi dalam tubuh perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat dilihat
kondisi perusahaan sesungguhnya pada saat ini atau pada suatu periode tertentu. Kondisi yang
dimaksud adalah kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Agar laporan keuangan yang
disajikan dalam angka-angka dapar diartikan, perlu dilakukan analisis yang mendalam. Analisis
ini digunakan untuk mengkaji, mengukur dan memahami hal-hal yang tertulis dalam laporan.
Dari analisis ini dapat diketahui kondisi dan keadaan perusahaan.Alat analisis yang dapat
digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan .
I. 2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, masalah dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut : 1. Pengertian, tujuan Laporan Keuangan ? 2. Bagaimana
Penyusunan,Analisis Laporan Keuangan ?
I. 3 TUJUAN PENULISAN
Sebagai Tugas Kelompok Menganalisa Laporan Keuangan Keuangan Pada Koperasi Serba
Usaha Surya Indah Untuk Mengetahui Neraca Dan Rasio Liquiditas
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Laporan Keuangan
A. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang
memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta
hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan pengertian dan
definisi laporan keuangan dari berbagai sumber:
1. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara
seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga
ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal :
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
2. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories.
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk
membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informsi tersebut (M.
Sadeli, 2002:2). Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa laporan
keuangan mencerminkan semua transaksi usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik
peningkatan maupun penurunan bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal. Oleh karena itu
laporan keuangan merupakan mediya yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi
ekonomis suatu perusahaan.
B. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai
suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam
pembuatan keputusan-keputusan ekonomi. Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan
Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang
menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai
pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indicator kesuksesan suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan
laporan keuangan antara lain:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
posisi
2 Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar .
3. Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau
pertanggung jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya
C. Pihak-pihak yang Berkepentingan
Dalam praktiknya, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan
adalah sebagai berikut
1. Investor
penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil
pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
2. Karyawan
karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
3. Pemberi pinjaman pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam
tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan
utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5. Pelanggan para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
bergantung pada perusahaan.
6. Pemerintah pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan
statisti lainnya
D. Jenis-jenis Laporan Keuangan Jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut
1. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang mengilustrasikan pencapaian keberhasilan atau
kegagalan yang menimpa suatu usaha dalam jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai atau
diukur dengan jumlah satuan uang. Rugi atau laba perusahaan dapat dihitung dengan
membandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah beban selama satu periode akuntansi. Jika
jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan jumlah beban atau hutang maka perusahaan
tersebut mendapatkan laba. Sebaliknya, jika jumlah pendapatan lebih kecil dari pada beban,
maka usaha tersebut menderita kerugian. Dalam laporan rugi-laba harus mencakup unsur-unsur,
antara lain sebagai berikut. Pendapatan. Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi
harus diperinci, manakah yang termasuk ke dalam pendapatan dari usaha pokok (pendapatan
operasional) dan mana yang merupakan pendapatan di luar usaha pokok (pendapatan non
operasional). Beban atau Biaya-biaya. Sama halnya dengan pendapatan, beban yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan selama satu periode akuntansi harus diperinci mana yang termasuk
beban operasional dan mana yang termasuk beban nonoperasional, Saldo rugi-laba. Saldo rugi-
laba kita peroleh dengan cara membandingkan antara jumlah perincian pendapatan dan jumlah
perincian beban atau biaya-biaya. Pencatatan laporan rugi laba dapat dibuat dalam dua bentuk,
yaitu sebagai berikut. Laporan rugi laba model single step. Laporan rugi-laba berbentuk single
step atau biasa disebut bentuk langsung, merupakan bentuk laporan rugi-laba yang
menggabungkan semua unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi satu
kelompok. Cara penyusunannya adalah bagian pertama merupakan perincian pendapatan baik
pendapatan operasional maupun non operasional. Kemudian bagian kedua adalah perincian
beban baik beban operasional maupun non operasional. Setelah itu, pada bagian ketiga adalah
saldo rugi-laba yang merupakan selisih antara jumlah perincian pendapatan dan jumlah perincian
beban. Laporan rugi-laba model multiple step. Model multiple step disebut juga bentuk
bertahap, dimana bentuk pencatatan rugi-laba untuk pendapatan dan beban dipisahkan antara
usaha operasional dan usaha non operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut pada
bagian pertama merupakan perincian pendapatan operasional, lalu bagian kedua adalah perincian
beban operasional. Kemudian pada bagian ketiga adalah saldo rugi-laba operasional. Bagian
keempat untuk memerinci pendapatan maupun beban nonoperasional, lalu bagian terakhir untuk
mencari saldo rugi-laba bersih.
2. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal
adalah suatu laporan keuangan PT yang mengilustrasikan perubahan-perubahan atas modal yang
terjadi pada suatu periode akuntansi. Perubahan modal awal menjadi modal akhir akan terlihat
pada laporan perubahan modal ini. Dalam laporan perubahan modal mengandung unsur-unsur,
antara lain sebagai berikut. Modal awal adalah modal yang diinvestasikan pada awal memulai
usaha atau bisa juga disebut awal periode akuntansi. Rugi atau laba perusahaan untuk suatu
periode akuntansi tertentu. Jika suatu usaha mendapatkan laba maka akan terjadi penambahan
modal awal. Demikian sebaliknya. Setoran modal atau tambahan investasi merupakan
penambahan investasi modal oleh pemilik usaha selama kegiatan usaha berlangsung atau selama
periode akuntansi berjalan. Suntikan modal ini akan meningkatkan jumlah nominal modal awal.
Prive (penarikan pribadi pemilik). Suatu saat kadang pemilik mengambil sejumlah aktiva atau
laba perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan pribadi ini akan mengakibatkan
berkurangnya modal awal.
3. Neraca laporan keuangan.
Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang mengilustrasikan posisi
keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, utang, dan modal. Penyusunan laporan
neraca dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut. Account Form atau neraca yang
disusun berbentuk rekening. Neraca yang berbentuk rekening memiliki dua belah kolom, yaitu
debit dan kredit. Untuk kolom debit, merinci unsur-unsur aktiva (pemasukan/penerimaan),
sedangkan kolom kredit merinci utang dan modal. Neraca berbentuk laporan (Report Form),
biasanya menyusun aktiva, utang, dan modal secara berurut-urut dari atas ke bawah disebut
neraca berbntuk laporan. Prinsip penyusunan aktiva, utang, dan modal sama seperti bentuk
rekening.
4. Laporan Arus Kas Laporan arus kas (cash flow statement atau statement of cash flows)
adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Laporan arus kas
ini memiliki manfaat yang besar bagi mereka yang membutuhkan laporan keuangan. Salah satu
manfaat dari laporan arus kas ini adalah untuk melakukan penilaian mengenai kemampuan
organisasi tersebut dalam memanfaatkan arus kas yang mereka miliki. Bagi sebuah badan usaha,
laporan arus kas ini merupakan salah satu laporan keuangan yang memiliki nilai pokok dalam
aktivitas perusahaan mereka. pengklasifikasian pelaporan arus kas dilakukan berdasara aktivitas
operasi, investasi serta permodalan. Definisi aktivitas operasi adalah sebuah kegiatan yang
menjadi fokus kegiatan utama bagi perusahaan untuk mendapatkan pemasukan. Dimana dalam
aktivitas ini terdapat pross pembelian atau pemroduksian barang serta jasa. Disamping itu ada
juga aktivitas penjualan serta pendistribusian barang serta jasa pada pelanggan. Aktivitas
investasi diartikan sebagai proses pembelian serta penjualan aset yang bersifat mendukung
proses aktivitas perusahaan. Seperti tanah, gedung, mesin serta aktiva lain yang pembeliannya
tidak dimaksudkan untuk proses penjualan secara rutin. Termasuk dalam aktivitas keuangan ini
adalah proses pembelian serta penjualan instrumen keuangan lain, seperti proses pemberian dan
penagihan pinjaman. Sementara aktivitas pendaaan merupakan transaksi dan aktivitas dimana
kas didapatkan dari serta dibayar kembali kepada pemiliknya serta pada pemberi utang atau
kreditur
2.2 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
A. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan
adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga
mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan
sekarang. Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara
suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai
makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan
keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian
laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya. Laporan keuangan merupakan
sumber informasi penting bagi pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dipakai
sebagai alat untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil
yang dicapai oleh perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan, mengadakan interprestasi
atau analisa terhadap laporan finansiil suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa
untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan yang bersangkutan
(Bambang Riyanto, 1995). Dengan mengadakan interprestasi dan analisa terhadap laporan
keuangan akan diperoleh informasi dan data keuangan yang terperinci dan akan diperoleh semua
jawaban yang berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh
perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan (S. Munawir, 1995).
B. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha
kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan
mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur
itu dari tahun ke tahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya Secara lengkap menurut
Harahap (2004 : 195 ) kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagi
berikut : Dapat memberikan informasi yang lebih luas,lebih dalam dari pada yang terdapat pada
laporan keuangan biasanya. Dapat mengali informasi yang tidak tampak secara kasat mata
(eksplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuanngan (implicit).
Dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. Dapat
membongkar hal-hal yang bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan
maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. Mengetahui sifat-sifat
hubungan akhirnya dilapangan untuk prediksi dan peningkatan (rating). Dapat menentukan
peringkat (rating) perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
Dapat membendingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya
atau dengan standart industri normal atau standart ideal. Dapat memahami situasi dan kondisi
keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan sebagainya ; Bisa juga memprediksi potensi apa
yang mungkin dilakukan perusahaan di masa yang akan datang. Dapat memberikan informasi
yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan
dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain: Dapat
menilai Prestasi perusahaan Dapat memproyeksikan kauangan perusahaan. Dapat menilai
kondisi masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu. Posisi keuangan Hasil-hasil
perusahaan Liquiditas ; Solvabilitas ; Aktivitas : Rentabilitas dan Prifitabilitas ; Indikator pasar
modal
C. Rasio Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan perlu
diadakan interpretasi atau analisa terhadap data keuangan dari suatu perusahaan, dan data
keuangan tersebut tercermin dalam laporan keuangan. Dalam mengadakan interpretasi dan
analisa laporan keuangan suatu perusahaan, maka diperlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran
yang sering digunakan dalam analisa keuangan adalah rasio keuangan. Berikut ini merupakan
beberapa pengertian dan definisi rasio keuangan dari beberapa sumber: 1. Rasio keuangan adalah
angka yang diperoleh dari hasil perbandigan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya
yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (bararti). Misalnya antara hutang dan
modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan
sebagainya (Syafri, 2008:297). 2. Rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai
kinerja dan kondisi keuangan perusahaan (Sawir, 2009:6). *Analisa Rasio Keuangan Analisa
rasio keuangan dapat memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditur dan
investor dan memberikan pandangan tentang bagaimana kira-kira dana dapat diperoleh. Analisa
rasio keuangan meliputi dua jenis perbandingan yaitu:
1. Analisa dalam memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan
datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Jika rasio keuangan
disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun, analisa dapat
mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan apakah telah terdapat
suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya didalam kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan selama jangka waktu tersebut. Rasio keuangan juga dapat diperhitungkan
berdasarkan laporan keuangan performa atau proyeksi dan diperbandingkan dengan rasio
sekarang atau masa lalu.
2. Perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya
yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada suatu titik yang sama (perbandingan
eksternal). Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi
keuangan dan prestasi perusahaan hanya dengan cara membandingkan rasio keuangan
suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis seorang analis dapat memberikan
pertimbangan yang realistis.
D. Jenis-jenis Rasio Keuangan Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara
item-item pada laporan keuangan (neraca dan laporan rugi-laba). Ada 5 jenis rasio keuangan
yaitu (Lukas Prasetya, 2001 : 415): (J Wild John, K R Subramanyam, dan Robert F Halsey,
2005:38-39): a. Analisis Kredit (Risiko)
1. Likuiditas, untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
2. Struktur Modal dan Solvabilitas, untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka
panja. Analisis Profitabilitas . Tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment-ROI).
Untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan utang. . Kinerja
Operasi, untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi Pemanfaatan aktiva (Asset
Utilization), untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan,
disebut pula perputaran (Turn Over)
BAB I11 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan adalah Koperasi adalah badan hukum yang didirikan
oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para
anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial, dan Budaya Sesuai Dengan Nilai Dan Prinsif Koperasi. (UU
No 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian) Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang
memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta
hasil yang dicapai selama periode tertentu laporan keuangan mencerminkan semua transaksi
usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik peningkatan maupun penurunan bersih nilai
ekonomi bagi pemilik modal. Oleh karena itu laporan keuangan merupakan mediya yang paling
penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan
disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-
keputusan ekonomi. Pihak-pihak yang Berkepentingan
1. Investor
2 Karyawan
3 Pemberi pinjaman
4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
5. Pelanggan
6. Pemerintah Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan
memuaskan atau tidak memuaskan. Agar laporan keuangan yang disajikan dalam angka-angka
dapar diartikan, perlu dilakukan analisis yang mendalam. Analisis ini digunakan untuk mengkaji,
mengukur dan memahami hal-hal yang tertulis dalam laporan. Dari analisis ini dapat diketahui
kondisi dan keadaan perusahaan.Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan rasio-rasioll keuangan perusahaan . Ada 5 jenis rasio keuangan yaitu
(LukasPrasetya, 2001 : 415):
1. Leverage ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk perusahaan
2. Liquidity ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
yang jatuh tempo
3. Asset Management Ratios, mengukur seberapa efektif peusahaan mengelola aktivanya
4. Profitability Ratios, mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan laba.
5. Market-Values Ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di pasar
modal.
3. 2 Saran
uraian di atas, saran yang dapat kelompok kami berikan adalah : Agar kiranya Setiap Perusahaan
Maupun Organisasi Pemerintah Menyusun Laporan Keuangan Dengan Lebih Baik Lagi Agar
Dapat Diketahui Kondisi Dan Keadaan Keuangan Organisasi Lebih Baik Lagi

DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta. . Sadeli, lili, 2002. Dasar-dasar Akuntansi, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Sawir, Agnes,
2009. http://www.anneahira.com/laporan-keuangan-pt.htmhttp://cafe-
ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-
laporan1.http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kas.
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_arus_kas www.google.com

Anda mungkin juga menyukai