Anda di halaman 1dari 6

TEORI AKUNTANSI

“RUANG LINGKUP TEORI AKUNTANSI DI MASA MENDATANG”

Oleh:
Kelompok 13

A.A Ayu Dinda Andini Putri (1933122001)


Ni Kadek Sukasih (1933122023)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
2022
RUANG LINGKUP TEORI AKUNTANSI DI MASA MENDATANG

1. TREN AKUNTANSI
Adolf J.H. Enthoven (1995) dalam Accounting Research Monograph No. 5 dengan
judul Mega Accountancy Trends, berdasarkan Mega Trend 2000-nya Naisbitt dalam
Harahap(2008), ia merefleksikan megatrend akuntansi akan menghadapi persoalan
sebagai berikut :
1. Perlunya akuntansi memberikan pengukuran efisiensi dan produktivitas.
2. Perlunya keterpaduan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnya.
3. Perlunya mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang relevan.
Kualitas relevan sudah menjadi ciri akuntansi, namun sampai saat ini kualitas ini
dinilai belum dapat tercapai. Kemudian untuk mengantisipasi tren tersebut di atas maka
Ethoven menganjurkan penyempurnaan insfrastruktur akuntansi agar bisa memenuhi
tuntutan tren tersebut. Trend itu yang dibuat Ethoven ini beranjak dari megatrend-nya
naisbitt yaitu:
1. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
2. Dasar pemikiran orang akan beralih dari skup jangka pendek ke skup jangka
panjang.
3. Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industry ke masyarakat informasi.
4. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti kekuasaan
ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau net-working, kekuasaan sudah
tidak dikedepankan lagi.
5. Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan ke pilihan
banyak.
6. Pertumbuhan ekonomi akan beralih dari dunia bagian utara ke bagian selatan.
7. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan ke
democrasi partisipasi.
8. Dari bantuan institusi ke mandiri
9. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi lunak.
10. Kekuasaan akan beralih dari sebtralisasi ke desentralisasi
Kesepuluh shift inilah yang dijadikan dasar oleh Enthoven untuk memprediksi
pengaruh tren itu ke dalam profesi dan bidang ilmu akuntansi.
Masyarakat pada dasarnya menginginkan akuntansi yang memberikan informasi
yang adil dan benar yang hakikatnya adalah pertanggungjawaban. Berbagai skandal
korporasi yang melibatkan akuntansi belakangan ini semua kian menuntut akuntan yang
bertanggung jawab. Baru-baru ini keluar buku Megatrends 2010 yang ditulis oleh Patrice
Aburdene (2005). Beliau mengemukakan paling tidak ada tujuh kecenderungan bisnis
yang tentu nantinya akan mempengaruhi profesi akuntansi. Dan Teori akuntansi ke 7
Megatrend adalah:
1. Kekuatan Spiritual (The Power of Spirituality)
2. Munculnya Kapitalisme yang sadar (The Down of Conscious Capitalism)
3. Pemimpin lahir dari level tengah (Leading from the Middle)
4. Bisnis Spiritual (Spirituality in Business)
5. Konsumen berbasis Nilai (The Value-Driven Consumer)
6. Gelombang Solusi Kesadaran (The Wave of Conscious Solutions)
7. Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab social (The
Socially Responsibility Investment Boom).
Dari ke-7 megatrend ini baru trends no.7 yang mulai ditanggapi oleh profesi
akuntansi. Dalam teori dan standar akuntansi yang belum memberikan pedoman yang
tetap. Megatrend lainnya sama sekali belum terlihat arah dan penunjuk untuk
memenuhinya.

2. BEBERAPA TOPIK BARU DALAM AKUNTANSI


Perkembangan terakhir yang masih terus menjadi bahan riset dan pengembangan bidang
akuntansi yang menjadi tren di antaranya adalah:
a. Akuntansi Internasional
Perkembangan bisnis secara global menuntut perubahan-perubahan mendasar
terhadap sistem laporan keuangan sesuai dengan standar internasional. IFRS
(International Financial Reporting Standard) merupakan syarat mutlak yang akan
diberlakukan untuk setiap institusi bisnis yang terdaftar di lantai bursa Amerika dan
Eropa. Walaupun begitu, IFRS masih menjadi polemik untuk beberapa negara
khususnya di Jepang maupun Indonesia bahkan memilki image negative di kalangan
para akuntan. Amerika serikat memutuskan untuk memakai IFRS mulai tahun 2011
sedangkan Uni Eropa sudah mulai mewajibkan untuk mempersiapkan laporan
keuangan dengan standar IFRS.
Ada beberapa kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam dimensi
internasional yang terus tumbuh. Kekuatan kekuatan itu adalah:
- Faktor - faktor lingkungan baik negara maju atau negara berkembang.
- Internasionalisasi Disiplin Akuntansi.
b. Akuntansi Islam
Menurut Sofyan S. Harahap dalam (Akuntansi Social ekonomi dan Akuntansi Islam
hal 56) mendefinisikan: ”Akuntansi Islam atau Akuntansi syariah pada hakekatnya
adalah penggunaan akuntansi dalam menjalankan syariah Islam. Akuntansi syariah
ada dua versi, Akuntansi syariah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era
dimana masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi
SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya. Kedua akuntansi syariah
yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai oleh
sistem nilai kapitalis yang berbeda dari sistem nilai Islam.
c. Akuntansi Sumber Daya Manusia
The Comitee on Human Resources Accounting dan AAA (Belkaoui1985)
mendefinisikan ASDM adalah “Proses mengidentifikasi dan mengukur data tentang
sumber daya manusia dan menyampaikan informasi ini kepada mereka yang
berkepentingan. Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM) ini adalah
memberikan informasi tentang sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang
berguna bagi pengambilan keputusan. Secara umum fungsi ASDM ini adalah:
- Untuk melengkapi informasi tentang nilai SDM untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan tentang perolehan, alokasi, pengembangan,
pemeliharaan SDM agar tercapai efektifitas tujuan organisasi,
- Untuk memberikan informasi kepada manajer personalia agar dia dapat secara
efektifmemonitor dan menggukanakan SDM,
- Memberikan indicator dalam pengawasan aktiva,
- Membantu pengembangan prinsip manajemen dengan menjelaskan akibat
keuangan dari berbagai praktik ASDM.
d. Triple Entry Accounting System
Dalam sistem ini, transaksi dicatat tiga dimensi. Model ini merupakan
pengembangan dari double entry bookeeping system. Dalam model ini bukan saja
transaksi yang mempengaruhi pos-pos pada sisi aktiva dan pasiva yang dilaporkan
tapi juga force atau power yang menyebabkannya. Triple entry memiliki force
account yang mencatat beberapa faktor antara lain perubahan harga, perubahan
jumlah, atau perubahan volume terhadap arushasil dan biaya. Model ini sebenarnya
merupakan upaya untuk menambah informasi kepada pembaca khususnya pihak
manajemen dan para pengambil keputusan yang berkepentingan dengan laporan
keuangan perusahaan.

e. Employe Reporting
Employee reporting merupakan bentuk laporan keuangan yang memuat informasi
yang relevan bagi karyawan atau serikat pekerja. Beberapa hal yang mendesak dan
mendorong perlunya employee reporting ini (Purdy dalam belkaoui,1985), adalah :
- Tekanan semakin besar akan perlunya full disclosure.
- Praktek dan masalah yang berkaitan dengan hubungan perburuhan.
- Munculnya perdebatan tentang demokratisasi perusahaan.
- Perkembangan di negara lain akan perlunya informasi dimaksud.
f. Value Added Reporting
Value Added Reporting (VAR) atau laporan pertambahan nilai berkaitan juga
dengan akuntansi SDM dan pelaporan karyawan terutama dalam hal informasi yang
disajikan.VAR ini masih belum diwajibkan sebagai laporan utama di berbagai
negara, jadi masih dalam tahap wacana akademik. VAR ini sebenarnya menutupi
kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama, neraca, laba
rugi, arus kas. Karena semua laporan ini gagal memberikan informasi Total
produktivitas dari perusahaan, dan share dari setiap stakeholders yang ikut dalam
proses manajemen yaitu pemegang saham,kreditur, pegawai dan pemerintah.
g. Akuntansi Keperilakuan
Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi aspek
penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan
dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal user) dan
pemakai eksternal (external user). Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk
melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Pihak eksternal juga memiliki suatu
rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi.
h. Multi Diciplines Paradigma
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan semakin munculnya
paradigma baru yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan
yang semakin erat antara satu disiplin ilmu dengan ilmu lainnya. Fenomena ini juga
melanda akuntansi. Oleh karena itu, perkembangan disiplin dan profesi akuntansi di
tanah air jangan sampai lengah dan terlambat mengantisipasi perubahan ilmu dan
teknologi yang demikian cepat.

i. Akuntansi dan Pembangunan Berkelanjutan


Akuntansi ini mencoba menjelaskan perlunya alat ukur untuk memudahkan para
pengambil keputusan dalam memanage masalah pembangunan, lingkungan, dan
aspek social ekonominya.
j. Hipotesis Pasar Efisien
Teori ini menyatakan bahwa pasar akan menyesuaikan diri dengan setiap informasi
baru yang dikeluarkan mengenai saham. Ada beberapa syarat untuk menciptakan
pasar yang efisien, yaitu:
- Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan saham.
- Semua informasi tersedia secara Cuma-Cuma bagi semua peserta pasar.
- Semua sepakat terhadap implikasi informai saat ini terhadap harga sekarang dan
distribusi harga masa yang akan dating dari tiap saham.
k. Krisis Akuntansi
Krisis akuntansi mungkin muncul dari:
- Profesi aakuntansi
- Kecurangan dalam lingkungan akuntansi
- Menurunnya workload dalam proses akuntansi
- Iklim organisasi di kantor akuntan
- Problema produksi ilmu pengetahuan dalam akuntansi

Anda mungkin juga menyukai