Oleh:
Kelompok 13
1. TREN AKUNTANSI
Adolf J.H. Enthoven (1995) dalam Accounting Research Monograph No. 5 dengan
judul Mega Accountancy Trends, berdasarkan Mega Trend 2000-nya Naisbitt dalam
Harahap(2008), ia merefleksikan megatrend akuntansi akan menghadapi persoalan
sebagai berikut :
1. Perlunya akuntansi memberikan pengukuran efisiensi dan produktivitas.
2. Perlunya keterpaduan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnya.
3. Perlunya mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang relevan.
Kualitas relevan sudah menjadi ciri akuntansi, namun sampai saat ini kualitas ini
dinilai belum dapat tercapai. Kemudian untuk mengantisipasi tren tersebut di atas maka
Ethoven menganjurkan penyempurnaan insfrastruktur akuntansi agar bisa memenuhi
tuntutan tren tersebut. Trend itu yang dibuat Ethoven ini beranjak dari megatrend-nya
naisbitt yaitu:
1. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
2. Dasar pemikiran orang akan beralih dari skup jangka pendek ke skup jangka
panjang.
3. Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industry ke masyarakat informasi.
4. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti kekuasaan
ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau net-working, kekuasaan sudah
tidak dikedepankan lagi.
5. Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan ke pilihan
banyak.
6. Pertumbuhan ekonomi akan beralih dari dunia bagian utara ke bagian selatan.
7. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan ke
democrasi partisipasi.
8. Dari bantuan institusi ke mandiri
9. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi lunak.
10. Kekuasaan akan beralih dari sebtralisasi ke desentralisasi
Kesepuluh shift inilah yang dijadikan dasar oleh Enthoven untuk memprediksi
pengaruh tren itu ke dalam profesi dan bidang ilmu akuntansi.
Masyarakat pada dasarnya menginginkan akuntansi yang memberikan informasi
yang adil dan benar yang hakikatnya adalah pertanggungjawaban. Berbagai skandal
korporasi yang melibatkan akuntansi belakangan ini semua kian menuntut akuntan yang
bertanggung jawab. Baru-baru ini keluar buku Megatrends 2010 yang ditulis oleh Patrice
Aburdene (2005). Beliau mengemukakan paling tidak ada tujuh kecenderungan bisnis
yang tentu nantinya akan mempengaruhi profesi akuntansi. Dan Teori akuntansi ke 7
Megatrend adalah:
1. Kekuatan Spiritual (The Power of Spirituality)
2. Munculnya Kapitalisme yang sadar (The Down of Conscious Capitalism)
3. Pemimpin lahir dari level tengah (Leading from the Middle)
4. Bisnis Spiritual (Spirituality in Business)
5. Konsumen berbasis Nilai (The Value-Driven Consumer)
6. Gelombang Solusi Kesadaran (The Wave of Conscious Solutions)
7. Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab social (The
Socially Responsibility Investment Boom).
Dari ke-7 megatrend ini baru trends no.7 yang mulai ditanggapi oleh profesi
akuntansi. Dalam teori dan standar akuntansi yang belum memberikan pedoman yang
tetap. Megatrend lainnya sama sekali belum terlihat arah dan penunjuk untuk
memenuhinya.
e. Employe Reporting
Employee reporting merupakan bentuk laporan keuangan yang memuat informasi
yang relevan bagi karyawan atau serikat pekerja. Beberapa hal yang mendesak dan
mendorong perlunya employee reporting ini (Purdy dalam belkaoui,1985), adalah :
- Tekanan semakin besar akan perlunya full disclosure.
- Praktek dan masalah yang berkaitan dengan hubungan perburuhan.
- Munculnya perdebatan tentang demokratisasi perusahaan.
- Perkembangan di negara lain akan perlunya informasi dimaksud.
f. Value Added Reporting
Value Added Reporting (VAR) atau laporan pertambahan nilai berkaitan juga
dengan akuntansi SDM dan pelaporan karyawan terutama dalam hal informasi yang
disajikan.VAR ini masih belum diwajibkan sebagai laporan utama di berbagai
negara, jadi masih dalam tahap wacana akademik. VAR ini sebenarnya menutupi
kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama, neraca, laba
rugi, arus kas. Karena semua laporan ini gagal memberikan informasi Total
produktivitas dari perusahaan, dan share dari setiap stakeholders yang ikut dalam
proses manajemen yaitu pemegang saham,kreditur, pegawai dan pemerintah.
g. Akuntansi Keperilakuan
Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi aspek
penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan
dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal user) dan
pemakai eksternal (external user). Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk
melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Pihak eksternal juga memiliki suatu
rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi.
h. Multi Diciplines Paradigma
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan semakin munculnya
paradigma baru yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan
yang semakin erat antara satu disiplin ilmu dengan ilmu lainnya. Fenomena ini juga
melanda akuntansi. Oleh karena itu, perkembangan disiplin dan profesi akuntansi di
tanah air jangan sampai lengah dan terlambat mengantisipasi perubahan ilmu dan
teknologi yang demikian cepat.