Anda di halaman 1dari 5

Kewenangan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Terbatas (PT)

1. Kewenangan Direksi
Kewenangan Direksi PT berdasarkan Pasal 92-98 Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ialah:

a. Mengelola perseroan dan membuat keputusan yang dianggap baik


untuk kepentingan perseroan. Mengelola perseroan artinya mengurus dan
memimpin perusahaan agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien,
sehingga dapat mencapai tujuan dan menciptakan nilai bagi pemegang
saham atau stakeholder lainnya. Sementara membuat keputusan yang
dianggap baik untuk kepentingan perseroan artinya menentukan tindakan
atau keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan perseroan dan
memberikan manfaat bagi pemegang saham atau stakeholder lainnya.
Keputusan yang dianggap baik untuk perseroan biasanya didasarkan pada
analisis yang cermat dan pertimbangan yang matang mengenai dampak dan
risiko yang mungkin terjadi atas keputusan tersebut.
b. Menetapkan kebijakan perusahaan dan strategi bisnis untuk mencapai
tujuan perseroan. Menetapkan kebijakan perusahaan dan strategi bisnis
adalah proses perencanaan yang dilakukan untuk menentukan arah dan
tujuan jangka panjang perusahaan serta cara mencapainya. Tujuannya
adalah untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan dengan cara yang paling
efektif dan efisien. Kebijakan perusahaan mencakup seperangkat aturan,
prosedur, dan pedoman yang ditetapkan oleh manajemen untuk mengatur
operasi sehari-hari perusahaan. Kebijakan ini mencakup berbagai hal,
seperti pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, operasional,
kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain sebagainya.

Sementara strategi bisnis adalah rencana jangka panjang yang dibuat oleh
manajemen untuk mencapai tujuan perseroan. Strategi bisnis mencakup
pemilihan pasar, produk atau layanan, serta metode penjualan yang akan
digunakan. Selain itu, strategi bisnis juga mencakup pemilihan sumber daya
dan teknologi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis.
c. Mengelola aset perseroan, seperti uang, barang, atau jasa, serta
mengambil keputusan tentang investasi. Mengelola aset perseroan berarti
mengatur dan memanfaatkan sumber daya perusahaan, seperti uang, barang,
atau jasa, secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bisnis. Tugas
Direksi dalam mengelola aset perseroan termasuk merencanakan,
mengendalikan, dan memantau penggunaan sumber daya perusahaan.

Direksi juga harus membuat keputusan yang tepat tentang investasi, yaitu

memilih aset yang akan diinvestasikan agar dapat memberikan keuntungan

bagi perseroan. Keputusan tentang investasi meliputi memilih jenis

investasi, menentukan besaran investasi, dan menentukan jangka waktu

investasi. Dalam mengambil keputusan tentang investasi, Direksi harus

mempertimbangkan risiko investasi, potensi keuntungan, dan kebutuhan

keuangan perseroan. Selain itu, manajemen juga harus mempertimbangkan

faktor eksternal seperti kondisi pasar, kebijakan pemerintah, dan persaingan

industri.

Dalam menjalankan tugas mengelola aset perseroan, Direksi harus

memastikan bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan bisnis. Hal ini mencakup pengelolaan kas,

inventaris, dan aset lainnya, serta pengelolaan investasi perusahaan agar

dapat memberikan hasil yang optimal bagi pemegang saham atau

stakeholder lainnya.

d. Menetapkan kebijakan karyawan dan manajemen sumber daya


manusia. Menetapkan kebijakan karyawan dan manajemen sumber daya
manusia (SDM) adalah proses merancang, mengimplementasikan, dan
mengawasi seperangkat aturan dan prosedur yang berkaitan dengan
manajemen karyawan dan SDM perusahaan. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa perusahaan dapat mempekerjakan, mengelola, dan
memotivasi karyawan secara efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai
tujuan bisnisnya. Dalam menetapkan kebijakan karyawan dan manajemen
SDM, Direksi harus memastikan bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan
regulasi dan hukum yang berlaku, serta dapat mendukung pencapaian
tujuan bisnis perusahaan. Kebijakan yang efektif dapat membantu
perusahaan memperoleh karyawan yang berkualitas dan memotivasi
karyawan untuk memberikan kinerja terbaik mereka, sehingga dapat
membantu meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan.
e. Menjalin hubungan dengan pihak-pihak terkait, seperti karyawan, investor,
pelanggan, dan pemasok. Menjalin hubungan dengan pihak-pihak terkait
seperti karyawan, investor, pelanggan, dan pemasok mengacu pada upaya
untuk membangun dan memelihara hubungan positif dengan orang-orang
atau kelompok yang memiliki keterkaitan dengan suatu organisasi atau
bisnis. Membangun hubungan yang baik dengan karyawan dapat membantu
meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas, serta mempertahankan
sumber daya manusia yang berkompeten di dalam perusahaan. Dalam hal
investor, hubungan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan dan
dukungan finansial untuk perusahaan.

Kewenangan Direksi PT dapat berbeda-beda tergantung pada peraturan


perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan dalam Anggaran Dasar
masing-masing perusahaan.

2. Kewenangan Dewan Komisaris


a. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan,
surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokan keadaan uang kas
dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah
dijalankan oleh Direksi.
b. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan
tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
c. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat
Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau
lebih anggota Direksi dari jabatan (jabatan mereka) apabila anggota Direksi
tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
1) Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan secara tertulis
kepada Direksi yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan
tindakan tersebut dengan tembusan kepada Direksi, pemberitahuan
tersebut disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kalender
setelah ditetapkannya pemberhentian sementara;
2) Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang
menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
sesuai maksud dan tujuan Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan, pembatasan kewenangan berlaku sejak keputusan
pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan :
- Terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang
menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara;
- Lampaunya jangka waktu penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham, atau Rapat Umum Pemegang Saham tidak
dapat mengambil keputusan, atau Rapat Umum Pemegang
Saham membatalkan pemberhentian sementara tersebut, maka
pemberhentian sementara menjadi batal dan anggota Direksi
yang diberhentikan sementara berhak menduduki jabatannya
semula;
3) Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilanpuluh) hari setelah
pemberhentian sementara harus diselenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham oleh Dewan Komisaris yang akan memutuskan
untuk membatalkan atau menguatkan keputusan pemberhentian
sementara tersebut. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi
kepada masyarakat dan Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
tersebut;
4) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut, anggota Direksi yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.
d. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh secara tanggung
renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau
kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
e. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian
Perseroan, apabila dapat membuktikan:
1) Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
2) Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik, penuh tanggung
jawab dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan;
3) Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengawasan yang mengakibatkan kerugian; dan
4) Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai