Anda di halaman 1dari 6

No 4.

Ukuran, Komposisi, dan Kompetensi Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi syarat kemampuan dan integritas sehingga
pelaksanaan
fungsi pengawasan dan pemberian nasihat untuk kepentingan perusahaan dapat dilaksanakan
dengan
baik. Anggota Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan perusahaan untuk kepentingan
pribadi, keluarga,
kelompok usahanya dan atau pihak lain. Anggota Dewan Komisaris harus memahami dan
mematuhi
Menurut anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugasnya.
Untuk itu Dewan
Komisaris harus memahami dan melaksanakan Pedoman GCG.

KNKG, jumlah anggota Dewan Komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas


perusahaan
dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan keputusan. UK Code B.1
Supporting Principle
menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris harus cukup memadai sehingga memenuhi
persyaratan
bisnis dan dewan dapat dikelola tanpa gangguan yang tidak semestinya dan tidak boleh
begitu besar untuk
menjadi berat. Sebagian besar kode tata kelola perusahaan menentukan bahwa ukuran dewan
komisaris
harus sesuai, tidak boleh terlalu besar, tapi tidak terlalu kecil. Dewan Komisaris dapat terdiri
dari Komisaris yang tidak berasal dari pihak terafiliasi yang dikenal sebagai
Komisaris Independen dan Komisaris yang terafiliasi. Yang dimaksud dengan terafiliasi
adalah pihak yang
mempunyai hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota
Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri. Mantan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
yang terafiliasi serta karyawan perusahaan, untuk jangka waktu tertentu termasuk dalam
kategori terafiliasi.
Jumlah Komisaris Independen harus dapat menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan
secara efektif
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sebaiknya salah satu dari Komisaris
Independen harus mempunyai latar belakang akuntansi atau keuangan. Saat ini ketentuan
Bursa mengharuskan paling sedikit
proporsi Komisaris Independen terhadap total anggota Dewan Komisaris adalah 30%.

Selain aspek independensi, aspek kompetensi juga perlu diperhatikan dalam menentukan
komposisi
Dewan Komisaris. Menurut ASEAN CG Scorecard, paling tidak satu komisaris harus
memiliki pengalaman
bekerja di industri dimana perusahaan berada. Selain itu, sebaiknya perusahaan memiliki
kebijakan yang
mendorong komposisi anggota Dewan Komisaris maupun Direksi beragam. Keragaman ini
dapat terkait
dengan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, gender, dan lainnya.

Prinsip VI.E.3 OECD menyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris harus mampu
berkomitmen secara
efektif dengan tanggung jawab mereka. Jika seorang anggota komisaris memegang jabatan
terlalu banyak,
maka komitmennya dapat terganggu dan hal ini dapat mengganggu kinerjanya. ASEAN CG
Scorecard
menyarankan agar ada kebijakan yang membatasi rangkap jabatan sebagai komisaris di
beberapa perusahaan
terbuka, yaitu maksimal lima kursi dewan di perusahaan terbuka yang dapat dipegang secara
bersamaan
oleh seorang komisaris.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 jumlah anggota dewan Komisaris
paling sedikit
DOKUMEN
tiga orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Dari jumlah tersebut,
paling tidak satu
orang anggota dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia. Dewan Komisaris dipimpin
oleh Presiden
Komisaris atau Komisaris Utama. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris
Independen.
Paling kurang 50% dari jumlah anggota dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Setiap usulan
penggantian dan/atau pengangkatan anggota dewan Komisaris kepada Rapat Umum
Pemegang Saham
IAI
harus memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi.Anggota dewan
Komisaris harus
memenuhi persyaratan telah lulusPenilaianKemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia. Anggota dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan
sebagai anggota
dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan
lembaga
keuangan. Mayoritas anggota dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan keluarga
sampai dengan
derajat kedua dengan sesama anggota dewanKomisaris dan/atau anggota Direksi.

Menurut Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER — 01
/MBU/2011, komposisi
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, paling sedikit 20% merupakan anggota Dewan
Komisaris/Dewan
Pengawas Independen.
No.5 Asurans terhadap independensi komisaris independen.

UU PT menyatakan pula bahwa perseroan dapat mengatur adanya satu orang atau lebih
Komisaris
Independen yang merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham utama,
anggota
direksi dan atau anggota Dewan Komisaris lainnya. Keberadaan komisaris independen telah
diatur Bursa
Efek Indonesia melalui peraturan BEI tanggal 1 Juli 2000 mengenai beberapa kriteria tentang
komisaris
independen adalah sebagai berikut:

1. Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham


mayoritas atau
pemegang saham pengendali (controlling shareholders) Perusahaan Tercatat yang
bersangkutan;
2. Komisaris independen tidak memiliki hubungan dengan direktur dan/atau komisaris
lainnya
Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
3. Komisaris independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang
terafiliasi
dengan Perusahaan Tercatat yang bersangkutan;
4. Komisaris independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal;
5. Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan
merupakan
pemegang saham pengendali (bukan controlling shareholders) dalam Rapat Umum Pemegang
Saham
(RUPS).
Dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 disebutkan bahwa Emiten dan Perusahaan Publik
wajib memiliki
Komite Audit yang diketuai oleh Komisaris Independen. Komisaris independen adalah
anggota Komisaris yang:

1. Berasal dari luar emiten atau perusahaan publik;


2. Bukan merupakan orang yang bekerja pada emiten dan perusahaan publik dan mempunyai
wewenang
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan serta mengawasi
kegiatan
emiten atau perusahaan publik dalam waktu enam bulan terakhir;
3. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada emiten atau
perusahaan publik;
4. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau perusahaan publik, Komisaris,
Direksi, atau
pemegang saham utama emiten atau perusahaan publik;
5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan
usaha emiten atau perusahaan publik; dan
6. Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak

DOKUMEN independen.
Kedudukan komisaris independen sangat penting agar pengambilan keputusan dewan
komisaris dapat
bersifat objektif dalam mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan. Dari perspektif
keagenan, keberadaan
komisaris independen dapat mengurangi benturan kepentingan antara pemegang saham
dengan manajemen
perusahaan serta antara pemegang saham pengendali dengan non-pengendali.
IAI
Independensi anggota komisaris independen tergantung kepada beberapa hal, di antaranya
lama periode
menjabat sebagai komisaris independen di perusahaan tersebut. BEI telah mengeluarkan
aturan mengenai
masa jabatan direktur independen maupun komisaris independen perusahaan publik
maksimal dua
periode berturut-turut. Aturan tersebut terdapat dalam Surat Keputusan Direksi PT BEI
Nomor KEP-
00001/BEI/01-2-14 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan
Saham dan
Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Aturan yang
terbit pada 20
Januari 2014 itu mulai berlaku pada tanggal 30 Januari 2014. Dalam ASEAN CG Scorecard,
masa jabatan
maksimal komisaris independen adalah 9 tahun.

Anda mungkin juga menyukai