Anda di halaman 1dari 3

MATERI NO 2

Peran Dewan Komisaris dan Direksi dalam Menegakkan Standar Etika:


Dalam Butir VI.B dari OECD CG Principles disebutkan bahwa Dewan Komisaris memiliki
peran
penting dalam pengaturan ethical tone sebuah perusahaan, tidak hanya untuk tindakan
sendiri, tetapi juga
dalam mengawasi Direksi/manajemen kunci dan konsekuensinya bagi manajemen secara
umum. Standar
DOKUMEN
etika yang tinggi penting untuk perusahaan dalam jangka panjang sebagai sarana agar
perusahaan menjadi
kredibel dan dapat dipercaya, tidak hanya dalam operasi sehari-hari, tetapi juga sehubungan
dengan
komitmen jangka panjang perusahaan.

Kode etik perusahaan secara luas berfungsi sebagai standar perilaku baik untuk Dewan
Komisaris dan
IAI
Direksi maupun manajemen kunci sebagai dasar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang
mungkin
sering bertentangan. Paling tidak, kode etika harus menetapkan batas-batas yang jelas pada
usaha untuk
mengejar kepentingan pribadi, termasuk yang berhubungan dengan transaksi saham
perusahaan.

Dewan Komisaris dan Direksi harus memberikan teladan atas pelaksanaan prinsip etika, nilai
dan peraturan
kepada seluruh pihak didalam perusahaan. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya, wajib mentaati Standar Etika dan dilarang mengambil
keuntungan pribadi
baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain gaji dan
tunjangan lainnya,
termasuk santunan purna jabatan yang diterimanya sebagai anggota Dewan Komisaris dan
Direksi sesuai
peraturan perundang-undangan yangberlaku.
Direksi berkewajiban memastikan kepatuhan dari seluruh Karyawan Perusahaan dan pihak-
pihak yang
terkait di luar Perusahaan terhadap Standar Etika Perusahaan, termasuk menyelesaikan setiap
konflik yang
timbul.

MATERI NO 10
Fungsi Pengawasan:

Menurut OECD Principle ke VI, salah satu tugas dewan komisaris adalah memonitor dan
mengelola potensi
benturan kepentingan dari manajemen, anggota Dewan serta pemegang saham. Termasuk
juga memonitor
jika terjadi penyalahgunaan aset perusahaan dan penyelewengan dalam transaksi dengan
pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.

Hal ini merupakan fungsi penting dewan komisaris dalam mengawasi sistem pengendalian
internal
perusahaan yang meliputi pelaporan keuangan dan penggunaan aset perusahaan serta
menjaga perusahaaan
dari transaksi dengan pihak terkait yang sangat berlebihan. Fungsi-fungsi ini kadang-kadang
ditugaskan
kepada auditor internal yang memiliki akses langsung ke dewan komisaris.

Dewan komisaris harus mendorong karyawan yang ingin melaporkan perilaku yang
melanggar hukum/
tidak etis tanpa takut akan mendapat pembalasan. Adanya kode etik perusahaan dapat
membantu proses
ini dengan adanya perlindungan hukum bagi individu yang bersangkutan. Dalam sejumlah
perusahaan,
baik audit komite atau komite etika yang ditetapkan sebagai titik kontak, untuk karyawan
yang ingin
melaporkan tentang tindakan tidak etis atau perilaku ilegal yang mungkin juga
membahayakan integritas
laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai