Anda di halaman 1dari 11

KOMITE AUDIT :

Peran, Tanggung Jawab,


Komposisi, Keefektifan
Oleh Kelompok 5 :
Ines Fadhillah (2017161350001)
Kristianingsih (2017161350012)
Marchella Rompis (2017161350007)
Wahyu Ningsih (2017141350007)
Komite Audit
Secara sederhana, Komite Audit adalah suatu badan atau
komite yang dibentuk oleh jajaran Dewan Komisaris
dengan tujuan untuk membantu melakukan pengecekkan,
pemeriksaan, dan penelitian yang dianggap penting
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi jajaran direksi
dalam pengelolaan perusahaan tercatat.
Menurut para ahli, salah satunya Manuputty
mengungkapkan bahwa Komite Audit juga bisa disebut
sebagai perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris, yang
bertugas menjalankan fungsi pengawasan terhadap
Direksi.
PERAN KOMITE AUDIT DALAM PENCIPTAAN
GOOD CORPORATE GOVERNACE

Peran komite audit memenuhi prinsip


01 fairness (kesetaraan).
Manajemen perusahaan dalam kegiatan operasional yang dilakukan
membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak. Dalam rangka menjalin
kerja sama yang baik, manajemen perusahaan hendaknya berlaku adil
terhadap seluruh pihak yang ada, di mana tidak ada pihak yang lebih
dipentingan atau semua dianggap sama, sesuai dengan hak dan kewajiban
masing-masing pihak. Kemampuan untuk berlaku fair kepada seluruh pihak
yang terlibat dalam kerja sama membuat manajemen perusahaan terhindar
dari tuntutan pihak tertentu yang dirugikan.
Komite audit memiliki kemampuan untuk memenuhi prinsip kewajaran di
mana komite audit memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan
kepada manajemen perusahaan dalam rangka memberikan perlakuan yang
wajar atau setara kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan perusahaan.
Kondisi yang ada mendatangkan kemampuan untuk memperlakukan seluruh
pihak stakeholders secara adil.
PERAN KOMITE AUDIT DALAM PENCIPTAAN
GOOD CORPORATE GOVERNACE
Peran komite audit memenuhi prinsip
02 responsibility (pertanggungjawaban)
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional dibatasi oleh adanya aturan atau
undangundang yang harus ditaati. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan juga melakukan
bisnis yang sehat, bukan untuk kepentingan perusahaan sendiri tetapi juga
memperhatikan nilai-nilai etika dalam bisnis. Kondisi yang ada membuat adanya prinsip
responsibility merupakan bagian dari prinsip good corporate governance, sebab dalam
prinsip responsibility diupayakan perusahaan tidak melakukan pelanggaran terhadap
aturan atau undang-undang yang berlaku atau mampu memenuhi tanggung jawab social
yang seharusnya dimiliki. Keberadaan komite audit di perusahaan diharapkan mampu
mewujudkan hal tersebut,sebab dengan adanya komite audit ada pengawasan bagi
operasional bisnis perusahaan yang dilakukan oleh anggota manajemen dengan tujuan
untuk tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan atau undang-undang yang berlaku,
sehingga perusahaan tidak melakukan pelanggaran terhadap pihak-pihak lain,sesuai
dengan aturan atau undang-undang yang berlaku. Hal ini membuktikan bahwa
keberadaan komite audit mampu menciptakan good corporate governance dengan
upaya memenuhi prinsip pertanggung-jawaban
PERAN KOMITE AUDIT DALAM PENCIPTAAN
GOOD CORPORATE GOVERNACE

Peran komite audit memenuhi prinsip


03 accountability (akuntabilitas)  

Komite audit memiliki peran untuk memenuhi prinsip akuntabilitas


dalam usaha melakukan pengawasan terhadap proses manajemen
risiko dan keberlangsungan fungsi pengawasan di perusahaan. Komite
audit memiliki kekuatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap
laporan dari auditor internal perusahaan.
Manfaat dari peran komite audit untuk melakukan pemeriksaan
terhadap laporan auditorinternal adalah kemampuan meninjau
anggota manajemen perusahaan yang harus bertanggung jawab atas
kesalahan atau kecurangan yang mendatangkan kerugian bagi
perusahaan,sehingga dengan demikian upaya untuk menciptakan
kelejalasan akuntabilitas di perusahaan semakin jelas dengan
keberadaan komite audit.
PERAN KOMITE AUDIT DALAM PENCIPTAAN
GOOD CORPORATE GOVERNACE

Peran komite audit memenuhi prinsip


04 transparency (keterbukaan informasi)
Keberadaan komite audit di perusahaan diharapkan akan mendorong manajemen
perusahaan untuk melakukan proses penelahaan, pemeriksaan dan pengawasan
terhadap upaya penyusunan laporan keuangan. Hal tersebut diharapkan juga
membuat manajemen perusahaan untuk terbuka dalam penyajian laporan keuangan
bahkan informasi-informasi lain yang dipandang penting yang disajikan bersama
dengan laporan keuangan. Peranan komite audit berkaitan dengan good corporate
governance dapat juga disebabkan oleh kemampuan dari komite audit untuk
mengelola risiko.
Pengawasan menyeluruh tersebut bukan hanya pengawasan dalam bidang laporan
keuangan saja, tetapi juga perilaku-perilaku yang ada saat menjalankan
operasional perusahaan. Tugas komite audit tersebut pada akhirnya akan
mendatangkan dorongan bagi direksi untuk lebih terbuka terhadap informasi yang
dimiliki terutama untuk menyeimbangkan informasi yang akhirnya tidak ada indikasi
bagi direksi perusahaan untuk menggunakan informasi lebih yang dimiliki untuk
TANGGUNG JAWAB
KOMITE AUDIT
Secara spesifik, Komite Audit membantu tugas
Dewan Komisaris dari sisi pengawasan
(controlling) dan bertanggung jawab untuk
menjaga akses komunikasi antara para
pemangku kepentingan (Dewan Komisaris,
Direksi, Manajer Keuangan, Audit Internal, dan
Akuntan Independen).
Komite Audit juga membantu dalam hal
pengawasan terhadap Direksi dan membuat
rekomendasi atas suatu tindakan kepada
seluruh jajaran Direksi. Komite Audit berperan
penting dalam membantu Direksi untuk
mencapai Tata Kelola Perusahaan (GCG) yang
baik.
KOMPOSISI KEANGGOTAAN
KOMITE AUDIT
Kriteria keanggotaan dan komposisi komite audit memberikan
penekanan bahwa komite audit lebih merupakan bagian dari dewan
komisaris, dan bukan bagian dari manajemen. Komite audit, oleh karena
itu, umumnya ditempatkan langsung dibawah dewan komisaris sejajar
dengan komite lainnya seperti komite kompensasi, komite anggaran,
komite nominasi dan komite teknologi dalam bagan organisasi dewan
direksi.
Komposisi komite audit dibuat agar terbentuk independensi yang
berpengaruh pada kinerja komite audit. Semakin besar jumlah anggota
komite audit diyakini dapat menghambat tindakan manajemen laba
tetapi jika terlalu sedikit juga tidak baik karena pengalaman yang
dimiliki tidak beragam.
Syarat keanggotaan komite audit agar dapat bekerja
secara efektif, Alijoyo (2003) mengatakan bahwa:

Para anggota secara bersama-sama memiliki keseimbangan antara skill dan pengalaman
dengan latar belakang pemahaman yang luas mengenai bisnis secara umum

Anggota dari Komite Audit harus independen, obyektif, dan professional

Anggota dari Komite Audit harus memiliki integritas, dedikasi, pemahaman yang baik
tentang organisasi, pemahaman yang baik tentang lingkungan bisnis, dan pemahaman yang
baik tentang resiko dan pengendalian

Sedikitnya satu anggota Komite Audit memiliki pemahaman yang baik mengenai laporan
keuangan perusahaan

Di atas semua persyaratan di atas, Ketua Komite Audit harus memiliki kemampuan
komunikasi dan kepemimpinan yang sangat bagus dan efektif.
KEEFEKTIVAN KOMITE AUDIT
Efektivitas Komite Audit Dalam..-Amalia, Nofa Prima 7 Komite audit efektif yaitu komite audit
yang kinerjanya independen dalam mengawasi manajemen sehingga membuat pelaporan
keuangan menjadi berkualitas. Independen berarti anggota komite audit tidak berkaitan dengan
posisi operasional perusahaan, tidak bekerja di KAP, tidak mempunyai hubungan bisnis,
hubungan kekeluargaan dengan direksi dan komisaris, tidak berperan sebagai manajemen
maupun pemegang saham sehingga tidak terjadi benturan kepentingan yang mempengaruhi
keputusan dalam memberikan pendapat sesuai etika profesionalnya.

Berdasarkan peraturan Bapepam yang mengatur bahwa ketua komite audit adalah seorang
komisaris independen, maka diyakini seorang ketua komite audit yang juga merupakan seorang
komisaris independen merupakan orang-orang yang sedang ataupun pernah menjabat sebagai
top management di beberapa perusahaan (Wardhani dan Joseph, 2010: 8)

Kompetensi yang harus dimiliki adalah pengetahuan dan pemahaman tentang akuntansi, audit,
pengendalian internal, tata kelola dan dapat berpikir kritis. Setidaknya komite audit
berkompetensi dalam akuntansi dan keuangan karena berhubungan dengan persoalan proses
pelaporan keuangan.
KESIMPULAN
Keberadaan Komite Audit yang profesional dan independen dalam
suatu perusahaan menjadi syarat mutlak untuk menjaga
kepentingan stakeholders dan melindungi hak-hak pemegang
saham. Inilah yang menjadi faktor penentu untuk menciptakan value
added dan penerapan GCG bagi perusahaan sehingga proses
controlling tersebut dapat berjalan dengan semestinya. Komite Audit
yang profesional artinya memiliki kompeten dan keahlian spesifik
khususnya di bidang akuntansi dan keuangan. Sedangkan
independen artinya bebas atau tidak terikat dengan pihak mana pun.
Dengan semakin dibutuhkannya peran Komite Audit yang notabene
memiliki jabatan, tugas, dan tanggung jawab yang strategis dalam
suatu organisasi, diharapkan ke depannya terbuka peluang bagi
para profesional untuk mengisi dan mengemban amanah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai