Anda di halaman 1dari 5

CONTOH SOAL KASUS

Accounting Change and


Error Correction
PT TRIPAI bergerak dalam bidang pembuatan kue. Perusahaan membuat Laporan Keuangan per 31
Desember 2018 dan telah melakukan proses tutup buku. Pada saat menyusun laporan keuangan per 31
Desember 2019 (belum dilakukan proses tutup buku), Internal auditor PT TRIPAI menemukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pembayaran gaji karyawan untuk bulan September 2018 sebesar Rp.83.000.000,- dicatat oleh bagian
Akuntansi, sebesar Rp.38.000.000,-.
2. PT TRIPAI memiliki ruang gedung yang belum terpakai. Pada 1 Oktober 2018, perusahaan menyewakan
ruang tersebut dan menerima uang sewa gedung dari PT ARTS yang dibayarkan untuk masa sewa 2
tahun. Besar sewa tiap bulan adalah Rp.3.000.000,-. Oleh perusahaan, penerimaan tersebut dicatat
seluruhnya sebagai rent revenue. Tidak terdapat pencatatan pendapatan sewa pada tahun 2019.
3. Pada 23 Desember 2019, terdapat penerimaan piutang dari pelanggan senilai Rp. 76.000.000,-.
Namun transaksi tersebut dicatat oleh bagian akuntansi sebagai pelunasan hutang kepada supplier
senilai Rp.67.000.000,-.
4. Beban listrik, air, dan telepon bulan Desember 2019 sebesar Rp.9.000.000,- akan dibayar oleh
perusahaan pada tanggal 10 Januari 2020. Perusahaan belum mencatat accrued utilities expenses ini.
5. Sejumlah peralatan pembuatan kue senilai Rp.100.000.000,- diperoleh pada tanggal 1 Juli 2017. Aset
tersebut diperkirakan memiliki masa manfaat 5 tahun dan nilai sisa Rp.5.000.0001 -. Pada awal tahun
20191 diestimasi ternyata masa manfaat asset tersebut adalah 8 tahun (sejak tanggal perolehan) dan
aset tersebut tidak memiliki nilai sisa lagi. Metode penyusutan sebelum dan sesudah perubahan
menggunakan metode garis lurus. Selama tahun 2019 belum ada pencatatan beban penyusutan.
 
Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan PT TRIPAI per 31 Desember 2019 untuk transaksi-transaksi diatas.
Asumsi: perusahaan tidak menggunakan jurnal pembalik.
1. Pembayaran gaji karyawan untuk bulan September 2018 sebesar
Rp.83.000.000,- dicatat oleh bagian Akuntansi, sebesar Rp.38.000.000,-.
Yang dicatat
Salary expense Rp. 38.000.000
Cash Rp. 38.000.000

Seharusnya dicatat
Salary expense Rp. 83.000.000
Cash Rp. 83.000.000

Koreksi
Retained Earnings Rp. 45.000.000
Cash Rp. 45.000.000
(Tidak boleh dimasukkan ke akun salary expense karena merupakan
akun nominal dan sudah di tutup pada periode sebelumnya)
2. PT TRIPAI memiliki ruang gedung yang belum terpakai. Pada 1 Oktober 2018, perusahaan
menyewakan ruang tersebut dan menerima uang sewa gedung dari PT ARTS yang dibayarkan
untuk masa sewa 2 tahun. Besar sewa tiap bulan adalah Rp.3.000.000,-. Oleh perusahaan,
penerimaan tersebut dicatat seluruhnya sebagai rent revenue. Tidak terdapat pencatatan
pendapatan sewa pada tahun 2019.

Yang dicatat
Cash Rp. 72.000.000
Rent revenue Rp. 72.000.000

Seharusnya dicatat
Cash Rp. 72.000.000
Unearned Rent Revenue Rp. 72.000.000
Unearned Rent Revenue Rp. 9.000.000 3 bulan x
3.000.0000
Rent revenue Rp. 9.000.0000

Koreksi
Retained Earnings Rp. 63.000.000
Unearned Rent Revenue Rp. 27.000.000
Rent revenue Rp. 36.000.000

Anda mungkin juga menyukai