Anda di halaman 1dari 22

BAB 14 : O J K

(OTORITAS JASA KEUANGAN)


DIFINISI
OTORITAS JASA KEUANGAN
 Otoritas Jasa Keuangan 
Adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21
tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan
di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang
selanjutnya disingkat OJK.

 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didirikan untuk menggantikan


peran BAPEPAM-LK.
SEJARAH TERBENTUKNYA OJK

 Pada awal pemerintahan Presiden Habibie, pemerintah


mengajukan Rancangan Undang-Undang tentang Bank
Indonesia yang memberikan independensi kepada Bank
Sentral.Rancangan Undang-Undang ini di samping
memberikan independensi, juga mengeluarkan fungsi
pengawasan perbankan dari Bank Indonesia.
 Ide pemisahan fungsi pengawasan dari Bank Sentral ini
datang dari Helmut Schlesinger, mantan Gubernur
Bundesbank (Bank Sentral Jerman) yang pada waktu
penyusunan Rancangan Undang-Undang (kemudian
menjadi Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia) bertindak sebagai konsultan. Mengambil
pola Bank Sentral Jerman yang tidak mengawasi bank.
VISI & MISI
OTORITAS JASA KEUANGAN

Visi OJK
Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang
terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,
dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar
perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat
memajukan kesejahteraan umum.

Misi OJK adalah:


1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
secara teratur, adil,  transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
dan
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Tujuan, Fungsi, Tugas, Dan Wewenang
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan:
a. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

b. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara


berkelanjutan dan stabil; dan
c. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan


pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan.
Tujuan, Fungsi, Tugas, Dan Wewenang
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;

b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan

c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun,


Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Tujuan, Fungsi, Tugas, Dan Wewenang
OJK mempunyai wewenang:
 Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan
bank yang meliputi:
1. perizinan untuk pendirian bank, pembukaan kantor bank,
anggaran dasar, rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan
dan sumber daya manusia, merger, konsolidasi dan akuisisi
bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan
2. kegiatan usaha bank, antara lain sumber dana, penyediaan
dana, produk hibridasi, dan aktivitas di bidang jasa;
Tujuan, Fungsi, Tugas, Dan Wewenang
OJK mempunyai wewenang:
 Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank
yang meliputi:
1. Likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, kualitas aset, rasio
kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian
kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, dan
pencadangan bank;
2. Laporan bank yang terkait dengan kesehatan dan kinerja
bank;
3. Sistem informasi debitur;
4. Pengujian kredit (credit testing); dan
5. Standar akuntansi bank;
Tujuan, Fungsi, Tugas, Dan Wewenang
OJK mempunyai wewenang:
 Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-
hatian bank, meliputi:
1. Manajemen risiko;
2. Tata kelola bank;
3. Prinsip mengenal nasabah dan anti pencucian uang; dan
4. Pencegahan pembiayaan terorisme dan kejahatan
perbankan; dan

 Pemeriksaan bank.
STRUKTUR ORGANISASI OJK
 1. Dewan Komisioner OJK
 2. Pelaksana Kegiatan Operasional
Pelaksana kegiatan Operasional:
1. Ketua dewan komisioner memimpin Bidang manajemen stategis 1
2. Wakil ketua dewan komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis
II.
3. Kepala Eksekutif pengawas perbankan memimpin bidang pengawasan
sector perbankan
4. Kepala eksekutif pengawas pasar modal memimpin pengawasan sector
pasar modal
5. Kepala eksekutif pengawas perasuransian, dana pension, Lembaga
pembiayaan, dan Lembaga jasa Keuangan lainnya memimpin bidang
pengawasan sector IKNB
6. Ketua dewan audit memimpin bidang audit internal dan manajemen
resiko dan
7. Anggota dewan komisioner bidang edukasi dan perlindungan konsumen
memimpin bidang edukasi dan perlindungan konsumen
KODE ETIK
 Kode etik OJK adalah norma dan asas mengenai
kepatutan dan kepantasan yang wajib dipatuhi dan
dilaksanakan oleh seluruh Anggota Dewan Komisioner,
Pejabat, dan Pegawai OJK dalam pelaksanaan tugas.
 Komite etik adalah organ pendukung Dewan Komisioner
yang bertugas mengawasi kepatuhan Dewan komisioner,
pejabat, dan pegawai OJK terhadap kode etik.
PENERBITAN SEKURITAS : PROSES
PENDAFTARAN
 Proses registrasi membutuhkan pengungkapan yang memadai tentang
perusahaan, manajemen dan rencana penggunaan dana yang diterima dari
hasil penjualan. Pendaftar harus menyiapkan laporan keuangan yang sudah
diaudit. Laporan Keuangan diperlukan dalam prospectus selama 3 tahun
terakhir atau sejak berdirinya perusasahaan kurang dari 3 tahun. OJK juga
membutuhkan setidaknya 5 tahun informasi Keuangan tertentu yang
menyajiakn keterangan berdasarkan empat laporan Keuangan.
 Pernyataan Registrasi

Pernyataan registrasi harus ditandatangani oleh direktur dan dewan komisaris


perusahaan. Perusahaan kemudian menyerahkan pernyataan registrasi kepada
OJK yang kemudian ditelaah oleh Biro Penilaian Keuangan.
 Tinjauan OJK dan Penawaran Publik

OJK berusaha untuk menyediakan pengungkapan penuh dan wajar dari


seluruh informasi yang signifikan agar dapat membantu investor dalam
menilai risiko dan ekspetasi imbal hasil surat berharga, namun OJK tidak
menjamin nilai dari saham ataupun obligasi tersebut.
PERSYARATAN LAPORAN BERKALA
UU Pasar Modal 1995 mengatur perdagangan surat berharga dan
membebankan kewajiban pelaporan terhadap perusahaan yang memiliki
saham diperdagangkan di salah satu bursa efek. Apabila sebuah
perusahaan dikatakan sebagai perusahaan terbuka atau go public, maka
perusahaan tersebut harus menyampaikan laporan tahunan dan laporan
keuangan periodik termasuk laporan yang di minta oleh OJK
Laporan tahunan perusahaan terdiri atas:
1. Ikhtisar Keuangan

2. Laporan Dewan Komisaris

3. Laporan Direktur

4. Profil Perusahaan

5. Analisis dan Diskusi Manajemen

6. Tata Kelola Perusahaan

7. Pernyataan Tanggungjawab Direksi atas Laporan Keuangan

8. Audit Atas Laporan Keuangan

9. Tanda Tangan Dewan Direktur dan Komisaris


PENERAPAN KETENTUAN SARBONES-OXLEY ACT
TAHUN 2002 DI PASAR MODAL INDONESIA
 Dewan Pengawas perusahaan Akuntansi Publik
OJK sebagai pengatur pasar modal, mewajibkan registrasi dari akuntan
yang ingin terlibat dalam kegiatan pasar modal. Selain itu, OJK memiliki
kewenangan untuk menyutujui, menunda, dan menolak registrasi akuntan.
 Auditor Independen

Untuk meningkatkan tingkat independensi auditor, OJK menerbitkan


aturan No.VIII.A.2 tentang independensi akuntan yang memberikan jasa
audit di pasar modal. Salah satu aturan nya adalah melarang auditor dari
menawarkan jasa non atestasi untuk klien mereka.
 Tanggung Jawab Perusahaan

OJK berdasarkan peraturan Bapepam – LK No.IX.1.5 tentang petunjuk p


embentukan dan implementasi tugas dari komite audit telah mewajibkan
perusahaan penerbit atau perusahaan terbuka untuk memilki komite audit.
 Peningkatan Pengungkapan Keuangan

pasal 402 dari SOX menyatakn bahwa untuk menghindari terjadinya


benturan kepentingan, maka perusahaan dilarang untuk memberikan
pinjaman pribadi kepada seluruh direksi atau staff eksekutif.
PERSYARTAN PENGUNGKAPAN

Hal-hal yang harusdiungkapkandalamdiskusi dan analisismanajemen:


1. Telaah atas segmen usaha

2. Analisis atas kinerja keuangan perusahaan, termasuk analisis komparatif atas tahun berjalan
dan tahun sebelumnya.
3. Analisis atas kemampuan pembayaran utang dan tingkat pelunasan piutang.

4. Diskusi mengenai komitmen dalam pengeluaran modal

5. Menggambarkan dan mendiskusikan transaksi yang tidak biasa dan tidak sering terjadi yang
mempengaruhi informasi keuangan.
6. Komponen – komponen penting atas pendapatan dan biaya.

7. Kenaikan yang signifikan pada tingkat penjualan, pengaruh terhadap kenaikan harga dan
kenaikan volume penjualannya, serta diskusi mengenai dampak peluncuran produk baru.
8. Diskusi tentang pengaruh perubahan harga pada penjualan dan pendapatan.

9. Informasi penting dan fakta – fakta yang muncul setelah auditor memberikan laporan.

10. Diskusi tentang prospek usaha dengan didukung oleh data kuantitatif yang memadai.

11. Strategi pemasaran produk perusahaan.

12. Diskusi dan gambaran mengenai kebijakan  dividen serta pembayaran dividen untuk 2 tahun
yang akan datang.
13. Penggunaan dan hasil penawaran public.

14. 14.Informasi penting lainnya yang terkait dengan aturan dan hukum yang memengaruhi
kondisi keuangan perusahaan.
15. Perubahan kebijakan akuntansi dan dampaknya terhadap kondisi Keuangan perusahaan
 Pengungkapan Performa
Laporan proforma digunakan untuk menunjukkan
pengaruh dari transaksi utama yang terjadi setelah akhir
periode fiskal atau yang terjadi sepanjang tahun tetapi tidak
mencerminkan laporan keuangan historis perusaan secara
penuh.

Anda mungkin juga menyukai