OJK
ANGGOTA KELOMPOK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan sebuah lembaga baru yang dirancang untuk
melakukan pengawasan secara ketat lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal,
reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi.
Menurut UU No. 21 tahun 2011 yang dimaksud dengan OJK adalah Lembaga yang
berfungsi menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sector jasa keuangan.
B. SEJARAH BERDIRINYA OJK
OJK adalah lembaga yang sudah berdiri sejak 16 Juli 2012 lalu. Sejarah berdirinya OJK
adalah berangkat dari upaya untuk menghadirkan sistem pengaturan dan pengawasan pada
kegiatan jasa keuangan di Indonesia.OJK terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai Pasal 4 dalam UU tersebut, Otoritas
Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar semua sektor jasa keuangan terselenggara
secara adil, teratur, transparan dan akuntabel.
C. VISI DAN MISI OTORITAS JASA KEUANGAN
OJK
VISI
Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa
keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya
saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
MISI
TUJUAN
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan:
2. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
3. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
4. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
FUNGSI
• Mengawasi aturan main yang sudah dijalankan dari forum stabilitas keuangan;
• Menjaga stabilitas sistem keuangan;
• Melakukan pengawasan non-Bank dalam struktur yang sama seperti sekarang;
• Pengawasan Bank keluar dari otoritas BI sebagai bank sentral dan dipegang oleh
lembaga baru.
WEWENANG
Kewenangan pengawasan OJK terhadap bank dan lembaga keuangan non-bank Menetapkan kebijakan
operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan; Mengawasi pelaksanaan tugas
pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif; Melakukan pengawasan, pemeriksaan,
penyidikan, perlindungan konsumen dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku, dan
atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan; Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan atau pihak
tertentu; Melakukan penunjukan pengelola statuter; Menetapkan penggunaan pengelola statuter;
Menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan; Memberikan dan atau mencabut: izin usaha, izin orang
perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan
kegiatan usaha, pengesahan, persetujuan atau penetapan pembubaran dan penetapan lain Tujuan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.