Persekutuan:
Pendirian,
Pengoperasian,
dan Perubahan
Keanggotaan
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Persekutuan
15-2
Partnerships
• Persekutuan (Partnerships) merupakan bentuk
usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa
individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka dalam satu usaha tertentu
15-4
Partnerships
15-5
Partnerships
15-6
Partnerships
15-7
Definition of a Partnership
• Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPer) dan Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi hak
dan kewajiban setiap sekutu ke sekutu lain dan
kreditor dalam persekutuan.
15-9
KARATERISTIK PERSEKUTUAN
15-13
Limited Liability Limited Partnership
15-14
Partnership Formation
15-15
Partnership Formation
15-16
Partnership Formation
15-17
Partnership Formation
• Setiap sekutu harus setuju atas presentase
ekuitas yang akan dimiliki masing-masing atas
aset bersih persekutuan.
• Secara umum, saldo modal ditentukan
proporsional dari modal yang disetorkan
masing-masing sekutu.
• Contoh : Jika A menyetorkan 70% dari aset
bersih persekutuan bersama B, maka A akan
memiliki 70% bagian modal dan B akan
mendapatkan 30% bagian modal.
15-18
Partnership Formation
15-19
Contoh
15-21
Jurnal mencatat penyetoran modal awal
• Januari 20x1
Kas 13.000.000
Persediaan 9.000.000
Peralatan 19.000.000
Kewajiban 11.000.000
Modal, Aldi 20.000.000
Modal, Bayu 10.000.000
• Modal dari persekutuan adalah Rp.30.000.000. Nilai
tersebut adalah penjumlahan masing-masing sekutu dan
juga merupakan nilai aset dikurangi dengan kewajiban.
Bayu akan menerima sepertiga kepemilikan modal
dalam persekutuan dengan kontribusi Rp.10.000.000
• Jumlah bagian modal masing-masing sekutu tidak harus
sebanding dengan modal yang disetorkan. Sekutu dapat
memutuskan modal sama rata.
15-22
Key Observations
15-23
Key Observations
15-24
Partner’s Accounts
15-25
Akun modal (Capital Accounts)
15-26
Capital Accounts
• Setiap sekutu memiliki satu akun modal, yang
biasanya bersaldo kredit.
• Dalam keadaan tertentu, akun modal seorang
sekutu bisa saja berlado debit disebut defisiensi
(deficiency) atau kadang-kadang dikatakan
defisit, yang terjadi karena kerugian dan
penarikan modal seorang sekutu melebihi modal
yang disetor dan pembagian keuntungan.
• Defisiensi biasanya akan hilang dengan
tambahan modal disetor.
15-27
Drawing Accounts
• Para sekutu biasanya melakukan penarikan atas
aset dari persekutuan sepanjang tahun sebagai
antisipasi atas keuntungan
• Akun penarikan terpisah terkadang diinginkan
untuk mencatat penarikan periodik dan
kemudian ditutup kepada akun modal pada akhir
periode
Prive, Bayu 3.000.000
Kas 3.000.000
(Penarikan Rp.3.000.000 oleh Bayu)
15-28
Drawing Accounts
15-29
Drawing Accounts
15-30
Loan Accounts
15-31
Loan Accounts
15-32
Loan Accounts
• Sebaliknya, persekutuan dapat meminjamkan uang
kepada sekutu, dalam kasusu ini dicatat piutang
pinjaman kepada sekutu.
• Sekali lagi, apabila disetujui oleh semua sekutu,
pinjaman ini seharusnya dikenakan bunga dan diakui
pendapatan bunga dalam laporan laba rugi persekutuan.
• Persekutuan meminjam dari Aldi Rp.4.000.000 dengan
bunga 10% pada tgl. 1 Juli 20x1
• 1Juli 20x1
• Kas 4.000.000
• Pinjaman dari Aldi 4.000.000
• (mencatat pinjaman dari Aldi)
15-33
Loan Accounts
15-34
Allocating Profit or Loss
15-35
Allocating Profit or Loss
• Secara tidak langsung, semua persekutuan memiliki
perjanjian alokasi labatau rugi.
• Perjanjian tersebut harus diikuti secara benar, dan jika
ada yang tidak jelas, maka akuntan harus memastikan
bahwa semua sekutu setuju atas distribusi laba atau rugi
• Terdapat baragam rencana distribusi laba atau rugi di
dunia usaha
• Beberapa persekutuan memiliki rencana distribusi
sedrhana, sedangkan yang lain bersifat kompleks.
• Menjadi tanggung jawab akuntan untuk mendistribusikan
laba atau rugi berdasarkan perjanjian persekutuan
terlepas seberapa sederhana atau kompleks perjanjian
tersebut
15-36
Allocating Profit or Loss
15-37
Allocating Profit or Loss
• Kebanyakan persekutuan menggunakan satu
atau lebih metode distribusi
• Rasio yang ditetapkan sebelumnya atau
Preselected ratio.
• Bunga tas saldo modal atau Interest on
capital balances.
• Gaji kepada sekutu atau Salaries to
partners.
• Bonus kepada sekutu atau Bonuses to
partners.
15-38
Preselected Ratio
• Rasio yang ditetapkan sebelumnya biasanya
adalah hasil negoisasi antara sesama sekutu.
15-40
Salaries to Partners
15-41
Bonuses to Partners
• Terkadang, proses distribusi bisa tergantung
kepada besarnya laba atau bisa berbeda jika
persekutuan mengalami kerugian pada akhir
periode
• Contoh, gaji untuk sekutu hanya dibayarkan jika
pendapatan melampaui beban pada jumlah
tertentu.
15-43
Contoh
• Selama tahun 20x1, persekutuan AB memperoleh
pendapatan Rp.45.000.000 dan beban Rp.35.000.000
sehingga menghasilkan laba Rp.10.000.000 pada tahun
tersebut. Aldi masih memiliki saldo modal Rp.20.000.000
selam atahun berjalan tetapi investasi selama tahun
berjalan berubah sbb :
Tanggal Debit Kredit Saldo
1 Januari Rp.10.000.000
1 Mei 3.000.000 7.000.000
1 September 500.000 7.500.000
1 November 1.000.000 6.500.000
31 Desember 6.500.000
• Nilai debit sebesar Rp.3.000.000 dan Rp.1.000.000
dicatat dalam akun penarikan Bayu, sedangkan
tambahan investasi di kredit ke akun modalnya
15-44
• Aldi dan Bayu setuju untuk membagi laba atau
rugi dengan rasio 60% untuk Aldi dan 40%
untuk Bayu
Aldi Bayu Total
%tase pemb laba 60% 40% 100%
Laba bersih Rp.10.000.000
Alokasi 60 : 40 Rp.6.000.000 Rp.4.000.000 (10.000.000)
Total Rp.6.000.000 Rp.4.000.000 Rp. 0
15-45
Example: Allocating Profit or Loss
• NOTE: All amounts assumed.
15-47
Bunga atas Saldo Modal
• Perjanjian persekutuan dapat memberikan bunga atas
saldo modal sekutu sebagai bagian dari distribusi laba.
• Tingkat bunga sekarang sering dinyatakan dalam
persentase tertentu, tetapi beberapa persekutuan
menggunakan suku bunga yang mengacu kepada suku
bunga BI atau suku bunga pasar uang saat ini.
Tgl Debit kredit saldo jml bln bln x saldo
1 jan Rp.10 jt 4 Rp.40.000.000
1 mei Rp.3 jt Rp. 7 jt 4 Rp.28.000.000
1 Sept Rp.0,5jt Rp7,5jt 2 Rp.15.000.000
1 nov Rp.1 jt Rp.6,5jt 2 Rp.13.000.000
Total 12 Rp.96.000.000
Rata-rata modal Rp. 8.000.000
15-48
Jika Aldi dan Bayu setuju mengenakan bunga 15% atas
rata-rata tertimbang saldo modal dengan sisa laba yang
akan didistribusikan pada rasio 60:40, maka distribusi laba
Rp.10.000.000 akan dihitung sbb :
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Rata-rata modal Rp.20.000.000 Rp.8.000.000
Laba bersih Rp.10.000.000
Bunga atas mdal 3.000.000 1.200.000 (4.200.000)
Sisa laba Rp.5.800.000
Alokasi 60:40 3.480.000 2.320.000 (5.800.000)
Total Rp.6.480.000 Rp.3.520.000 Rp. 0
15-49
Gaji
• Gaji yang dibayarkan kepada sekutu sering termasuk di
dalam rencana distribusi laba untuk mengakui dan
memberikan kompensasi atas perbedaan jasa yang
diberikan masing-masing sekutu kepada persekutuan
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Laba bersih Rp.10.000.000
Gaji 2.000.000 5.000.000 (7.000.000)
Sisa laba Rp.3.000.000
Alokasi 60:40 1.800.000 1.200.000 (3.000.000)
Total Rp.3.800.000 Rp.6.200.000 Rp. 0
15-50
Bonus
15-51
• Kasus 1, bonus dihitung sebagai persentase
dari laba sebelum dikurangi bonus
• Bonus = x% (NI-MIN)
• Keterangan :
• X% = persentase bonus
• NI = Laba bersih sebelum bonus
• Jumlah minimum laba sebelum bonus
15-52
• Kasus 2, bonus dihitung sebagai persentase
dari laba setelah dikurangi bonus
• Bonus = x% (NI-MIN-Bonus)
• Keterangan :
• X% = persentase bonus
• NI = Laba bersih sebelum bonus
• Jumlah minimum laba sebelum bonus
15-53
Alokasi Laba dengan dasar Bertahap
15-54
Partnership Financial Statements
• .
15-55
• Laporan modal sekutu (statement of partner’s capital)
biasanya dibuat untuk menyajikan perubahan akun
modal sekutu untuk suatu periode
Persekutuan AB
laporan Modal Para Sekutu
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20x1
ALDI BAYU TOTAL
Saldo 1 Januari 20.000.000 10.000.000 30.000.000
Ditambah :
Investasi tambahan 500.000 500.000
Distribusi laba bersih 3.980.000 6.020.000 10.000.000
23.980.000 16.520.000 40.500.000
Dikurangi
Penarikan (4.000.000) (4.000.000)
Saldo 31 Desember 20x1 23.890.000 12.520.000 36.500.000
15-56
Perubahan Dalam Keanggotaan
(Changes in Membership)
15-57
Changes in Membership
• .
15-58
Changes in Membership
15-59
• Harga pembelian adalah nilai estimasi jika
1. Aset dijual pada harga sana dengan atau lebih
besar dari nilai likuidasi atau nilai yang menjadi
dasar penjualan seluruh bisnis jika bisnis tetap
berjalan tanpa sekutu yang keluar tersebut
2. Persekutuan diakhiri pada saat tersebut, dengan
pembayaran seluruh kreditor persekutuan dan
penghentian bisnis.
15-60
• Sekutu yang mengundurkan diri dari
persekutuan dapat dimintai
pertanggungjawaban oleh persekutuan atas
kerugian yang dialami persekutuan karena
pengunduran diri atau disasosiasi yang illegal
• Disasosiasi yang illegal terjadi ketika disasosiasi
tersebut terjadi karena pelanggaran dalam
perjanjian persekutuan atau untuk persekutuan
yang dibentuk untuk waktu atau tujuan tertentu
sebelum waktu atau tujuan tersebut selesai.
15-61
Konsep umum mencatat perubahan
keanggotaan dalam persekutuan
• Persekutuan sebagai sebuah entitas terpisah
dari individu-individu sekutu dan penggunaan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Contoh : entitas persekutuan tidak berubah
karena penambahan dana atau pengunduran
diri individu sekutu
• Hal ini sama dengan konsep bentuk bisnis
korporasi, dimana nkorporasi tidak perlu
direvaluasi setiap terjadi perubahan pemegang
saham.
15-62
• Persekutuan sebagai sekumpulan hak
kepemilikan sekutu dan penggunaan akuntansi
non prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum
• Banyak persekutuan menggunakan transaksi
perubahan keanggotaan persekutuan sebagai
kesempatan untuk merevaluasi aset dan
kewajiban persekutuan yang ada atau untuk
mencatat goodwill yang belum dicatat.
15-63
Changes in Membership
• Praktik revaluasi aset bersih atau pengakuan
goodwill tidak sesuai dengan GAAP.
15-65
Sekutu Baru membeli hak kepemilikan
New Partner Purchases an Interest
15-66
New Partner Purchases an Interest
• Sebuah konsep yang sering digunakan adalah
nilai buku
15-68
New Partner Invests in Partnership
15-69
New Partner Invests in Partnership
15-70
New Partner Invests in Partnership
15-71
Retirement of a Partner
15-72
Retirement of a Partner
15-73
Retirement of a Partner
15-74
Retirement of a Partner
15-75
Retirement of a Partner
15-76
Retirement of a Partner
15-77
Retirement of a Partner
15-78
Retirement of a Partner
• Occasionally, a partnership uses the retirement
of a partner and dissolution of the old
partnership to record unrecognized goodwill.
• In this case, the partnership may record the
retiring partner’s share only, or it may impute the
entire amount of goodwill based on the retiring
partner’s profit percentage.
15-81
Partnership Joint Venture
15-82
Syndicate
15-83
You Will Survive This Chapter !!!
15-84
Chapter 15
End of Chapter
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.