Persekutuan
Bentuk Badan Hukum di Indonesia
Perusahaan Perseorangan (proprietorship)
Persekutuan:
• Persekutuan Perdata (civil partnership)
• Firma
• Persekutuan Terbatas (limited partnership) atau CV (commanditaire vennootschap);
Koperasi
Mengapa persekutuan
Persekutuan (Partnerships) merupakan bentuk usaha yang populer karena mudah dalam
pendiriannya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat dan
kemampuan mereka dalam satu usaha tertentu
Selain itu, persekutuan menyediakan sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh tambahan
modal dibandingkan dengan perusahaan perorangan dan memungkinkan pembagian risiko
dalam pertumbuhan usaha yang cepat.
Akuntansi Persekutuan
Akuntansi untuk persekutuan mensyaratkan pengakuan atas beberapa faktor penting.
Dari sudut pandang akuntansi, persekutuan adalah entitas usaha yang terpisah.
Dari sudut pandang hukum, sebuah persekutuan seperti halnya perusahaan perorangan,
tidaklah terpisah dari pemiliknya.
Laporan keuangan persekutuan biasanya disusun hanya bagi para sekutu dan terkadang bagi
kreditor.
Tidak seperti perusahaan publik, kebanyakan persekutuan tidak disyaratkan untuk diaudit atas
laporan keuangan tahunannya.
Akuntansi Persekutuan mengacu pada SAK ETAP.
Dasar Hukum Persekutuan
Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia
tertera definisi hak dan kewajiban setiap sekutu ke sekutu
lain dan kreditor dalam persekutuan.
Berhentinya sekutu
Perbedaan Firma dan CV
Commonditaire Vennootschap atau CV merupakan persekutuanyang terdiri atas satu atau lebih
rekan umum (rekan aktif) dan satu atau lebih rekan pasif. Rekan aktif secara pribadi bertanggung
jawab atas seluruh utang persekutuan, sedangkan rekan pasif hanya menyumbangkan modal
untuk persekutuan dan hanya bertangggung jawab sebesar jumlah kontribusinya saja.
Status rekan pasif memiliki perbedaan yang cukup besar dengan kreditur. Jika kreditur dapat
mempertahankan klaim atas CV bahkan setelah aset persekutuan berkurang, rekan pasif hanya
memiliki hak atas bagian dari persekutuan jika perusahaan menghasilkan laba.
Saat persekutuan membukukan rugi, rekan pasif juga menanggungnya, sehingga dalam kedua
kasus, rekan pasif hanya mendapatkan laba atau menanggung rugi sebesar jumlah kontribusi
dalam persekutuan
Perbedaan Firma dan CV
Firma merupakan bentuk persekutuan lain yang biasa ditemukan di Indonesia. Firma atau biasa
disingkat Fa, secara luas digunakan untuk kantor‐kantor jasa profesional seperti kantor hukum
atau kantor akuntan.
Perbedaan antara Firma dan CV adalah firma menggunakan nama rekan sebagai identitas usaha.
Contoh kantor hukum adalah Konsultan Hukum dan Advokat Oto C. Kaligis dan Rekan, di mana
O.C. Kaligis adalah salah satu rekan dalam firma tersebut. Contoh lainnya adalah KAP
Purwantono
Perbedaan Firma dan CV
Firma tidak memiliki rekan pasif sehingga seluruh rekan mempunyai tanggung jawab yang sama
menurut hukum. Sementara dalam CV, rekan aktif adalah rekan yang dapat melakukan
perjanjian hukum dengan pihak ketiga; dalam Firma, seluruh rekan dapat bertindak atas nama
perusahaan.
Firma diharuskan oleh hukum untuk memiliki pembukuan terpisah dari pemiliknya (rekan)
[KUHD Pasal 6 ayat 1]. Proses akuntansi dapat dikelola oleh pihak ketiga dan rekan memiliki hak
untuk melihat, memeriksa, dan mengawasi pembukuan (KUHD Pasal 12)
Contoh
Kas Rp.3.000.000 Kewajiban Rp.10.000.000
Persediaan 7.000.000 Modal Aldi 15.000.000
Peralatan 20.000.000
Akm penystn (5.000.000)
Aldi perusahaan perorangan telah mengembangkan beberapa piranti lunak untuk berbagai
jenis komputer. Berikut adalah saldo dari akun-akun Aldi pada 31 Desember 20x0
Aldi membutuhkan bantuan teknis dari pihak lain untuk meningkatkan penjualan dan
menawarkan kepada Bayu, pihak yang tertarik pada usahanya untuk bergabung. Aldi dan
Bayu setuju untuk membentuk persekutuan. Usaha Aldi diaudit dan dinilai aset netonya.
Hasil audit dan penilaian menyatakan bahwa ada kewajiban senilai Rp.1.000.000 yang tidak
tercatat, persediaan dinilai sebesar Rp.9.000.000 dan peralatan memiliki nilai wajar
Rp.19.000.000
Aldi dan Bayu menyiapkan dan menandatangani perjanjian persekutuan yang mencakup
semua kebijakan operasi yang signifikan. Bayu akan menyetorkan uang tunai sebesar
Rp.10.000.000 untuk sepertiga kepemilikan modal. Persekutuan AB mengambil alih semua
usaha Aldi termasuk kewajibannya
Januari 20x1
Kas 13.000.000
Persediaan 9.000.000
Peralatan 19.000.000
Kewajiban 11.000.000
Modal, Aldi 20.000.000
Modal, Bayu 10.000.000
Modal dari persekutuan adalah Rp.30.000.000. Nilai tersebut adalah penjumlahan masing-
masing sekutu dan juga merupakan nilai aset dikurangi dengan kewajiban. Bayu akan
menerima sepertiga kepemilikan modal dalam persekutuan dengan kontribusi
Rp.10.000.000
A=K+M A-K=M 41-11=30 JUTA
Jumlah bagian modal masing-masing sekutu tidak harus sebanding dengan modal yang
disetorkan. Sekutu dapat memutuskan modal sama rata.
15-11
Catatan Penting
Persekutuan merupakan akuntansi entitas yang terpisah dari masing-
masing sekutu dan bahwa aset dan kewajiban dicatat sebesar nilai
wajarnya pada saat disetorkan
15-13
Akun modal (Capital Accounts)
Investasi awal para sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi keuntungan atau kerugian
dan penarikan modal oleh sekutu dicatat dalam akun modal para sekutu.
Saldo akun modal menyajikan bagian aset bersih masing-masing sekutu dalam persekutuan.
Setiap sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya bersaldo kredit.
Dalam keadaan tertentu, akun modal seorang sekutu bisa saja berslado debit disebut
defisiensi (deficiency) atau kadang-kadang dikatakan defisit, yang terjadi karena kerugian dan
penarikan modal seorang sekutu melebihi modal yang disetor dan pembagian keuntungan.
Akun penarikan terpisah terkadang diinginkan untuk mencatat penarikan periodik dan kemudian
ditutup kepada akun modal pada akhir periode
15-15
Drawing Accounts
Penarikan dalam bentuk selain kas harus dinilai wajarnya pada tanggal penarikan.
Contoh:
15-16
Loan Accounts
Persekutuan bisa meminta Harus dilengkapi dengan dokumen Pinjaman dari sekutu dicatat sebagai
pendanaan tambahan dari para pinjaman yang memadai seperti surat kewajiban dalam pembukuan
sekutu. utang. persekutuan.
15-17
Loan Accounts
Sebaliknya, persekutuan dapat meminjamkan uang kepada sekutu, dalam kasus ini dicatat piutang
pinjaman kepada sekutu.
Sekali lagi, apabila disetujui oleh semua sekutu, pinjaman ini seharusnya dikenakan bunga dan diakui
pendapatan bunga dalam laporan laba rugi persekutuan.
Persekutuan meminjam dari Aldi Rp.4.000.000 dengan bunga 10% pada tgl. 1 Juli 20x1
1Juli 20x1
Kas 4.000.000
Pinjaman dari Aldi 4.000.000
(mencatat pinjaman dari Aldi)
15-18
Mengalokasikan laba/rugi ke para
Sekutu
Laba atau rugi dialokasikan kepada para sekutu pada tiap akhir periode sesuai dengan perjanjian
dalam persekutuan
Bab VIII, Bagian II, Pasal 1633 KUHPer menyatakan bahwa sekutu berhak memperoleh bagian laba
atau rugi secara proporsional sesuai dengan jumlah yang dikontribusikan ke dalam persekutuan.
Distribusi laba hampir sama dengan dividen pada korporasi, distribusi ini tidak seharusnya termasuk
ke dalam laporan laba rugi, terlepas bagaimana cara laba tersebut didistribusikan.
15-19
Metode Distribusi Laba/Rugi
Rasio yang ditetapkan sebelumnya atau Preselected ratio.
• Rasio yang ditetapkan sebelumnya biasanya adalah hasil negoisasi antara sesama sekutu.
• Rasio pembagian laba bisa berdasarkan persentase jumlah modal persekutuan, waktu dan tenaga yang dicurahkan
kepada persekutuan atau berbagai faktor lainnya.
• Beberapa sekutu memiliki rasio yang berbeda jika perusahaan mengalami kerugian dibandingkan jika memperoleh
keuntungan.
• Distribusi laba persekutuan berdasarkan bunga atas saldo modal mengakui kontribusi dari investasi modal para sekutu
kepada kemampuan menghasilkan laba bagi persekutuan
• Bunga atas saldo modal ini bukanlah beban bagi persekutuan, tetapi merupakan distribusi laba.
• Jika satu atau lebih jasa dari sekutu yang penting bagi persekutuan, perjanjian distribusi laba bisa saja memberikan gaji
atau bonus.
• Sekali lagi, gaji yang dibayarkan ke sekutu ini adalah bentuk distribusi laba dan tidak dibebankan.
• Terkadang, proses distribusi bisa tergantung kepada besarnya laba atau bisa berbeda jika persekutuan mengalami
kerugian pada akhir periode
15-20
Allocating Profit or Loss
Distribusi laba atau rugi dicatat dengan jurnal penutup pada tiap akhir periode.
Pendapatan dan beban ditutup kepada ikhtisar laba rugi atau langsung ke akun modal para
sekutu.
15-21
Contoh
Selama tahun 20x1, persekutuan AB memperoleh pendapatan
Rp.45.000.000 dan beban Rp.35.000.000 sehingga menghasilkan
laba Rp.10.000.000 pada tahun tersebut. Aldi masih memiliki
saldo modal Rp.20.000.000 selam atahun berjalan tetapi investasi
selama tahun berjalan berubah sbb :
Tanggal Debit Kredit Saldo
1 Januari Rp.10.000.000
1 Mei 3.000.000 7.000.000
1 September 500.000 7.500.000
1 November 1.000.000 6.500.000
31 Desember 6.500.000
15-22
Aldi dan Bayu setuju untuk membagi laba atau rugi dengan rasio 60% untuk Aldi dan 40% untuk Bayu
Aldi Bayu Total
15-24
Jika Aldi dan Bayu setuju mengenakan bunga 15% atas rata-rata tertimbang saldo
modal dengan sisa laba yang akan didistribusikan pada rasio 60:40, maka
distribusi laba Rp.10.000.000 akan dihitung sbb :
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Rata-rata modal Rp.20.000.000 Rp.8.000.000
Laba bersih Rp.10.000.000
Bunga atas mdal 3.000.000 1.200.000 (4.200.000)
Sisa laba Rp.5.800.000
Alokasi 60:40 3.480.000 2.320.000 (5.800.000)
15-25
Gaji
Gaji yang dibayarkan kepada sekutu sering termasuk di dalam rencana distribusi
laba untuk mengakui dan memberikan kompensasi atas perbedaan jasa yang
diberikan masing-masing sekutu kepada persekutuan
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Laba bersih Rp.10.000.000
Gaji 2.000.000 5.000.000 (7.000.000)
Sisa laba Rp.3.000.000
Alokasi 60:40 1.800.000 1.200.000 (3.000.000)
15-26
Bonus
Bonus terkadang digunakan sebagai alat untuk memberikan kompensasi tambahan kepada sekutu yang
memberikan jasa kepada persekutuan
Bonus biasanya dinyatakan dalam persentase dari laba sebelum atau sesudah bonus
Terkadang perjanjian persekutuan mensyaratkan laba minimum yang harus di peroleh sebelum bonus
dibagikan
Contoh:
Bonus sebesar 10% dari laba akan dikreditkan pada akun modal Bayu jika laba melebihi Rp 5 juta
sebelum mendistribusikan sisa laba.
Kasus 1, bonus dihitung dari laba sebelum dikurangi bonus
Kasus 2, bonus dihitung dari laba setelah dikurangi bonus
15-27
Kasus 1, bonus dihitung sebagai persentase dari laba sebelum dikurangi bonus
Bonus = x% (NI-MIN)
Keterangan :
X% = persentase bonus
NI = Laba bersih sebelum bonus
MIN = Jumlah minimum laba sebelum bonus
Bonus = 10%(10 juta – 5 Juta) = 500 ribu
15-28
Kasus 2, bonus dihitung sebagai persentase dari laba setelah dikurangi bonus
Bonus = x% (NI-MIN-Bonus)
Keterangan :
X% = persentase bonus
NI = Laba bersih sebelum bonus
MIN = Jumlah minimum laba sebelum bonus
Bonus = 10% (10 juta – 5 juta – Bonus)
Bonus = 0,1 (5 juta – Bonus)
Bonus = 500 rb – 0,1 bonus
Bonus = 454.545
15-29
Jika Aldi dan Bayu setuju untuk memberikan bonus 10% dari laba setelah bonus kepada Bayu
jika laba melebihi 5 juta rupiah dengan sisa laba didistribusikan pada rasio 60:40 maka distribusi
laba adalah sebagai berikut:
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Laba bersih 10000000
Bonus 454.545 -454.545
Sisa laba 9.545.455
Alokasi 60:40 5.727.273 3.818.182 -9.545.455
Total 5.727.273 4.272.727 0
Alokasi Laba dengan dasar Bertahap
Misal perjanjian laba atau rugi persekutuan AB menyatakan alokasi dengan
metode :
Bunga 15% dari rata-rata tertimbang saldo modal
Gaji sebesar Rp2juta untuk Aldi dan untuk Bayu Rp.5juta
Bonus 10% akan dibayarkan kepada Bayu jika laba persekutuan melebihi
Rp.5juta sebelum dikurangi bonus, gaji, dan bunga atas saldo modal
Jika ada sisa akan dialokasikan 60% untuk Aldi dan 40% untuk Bayu
15-31
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Modal Rata-rata 20.000.000 8.000.000
Laba bersih 10.000.000
Langkah 1 Bunga atas modal 15% 3.000.000 1.200.000 (4.200.000)
Setelah langkah 1 5.800.000
Langkah 2 Gaji 2.000.000 5.000.000 (7.000.000)
Defisiensi setelah L.2 (1.200.000)
Langkah 3 Bonus 500.000 (500.000)
Defisiensi setelah L.3 (1.700.000)
Langkah 4 Alokasi 60:40 (1.020.000) (680.000) 1.700.000
Total 3.980.000 6.020.000 -
Partnership Financial Statements
Sebuah persekutuan merupakan entitas pelaporan terpisah menurut kepentingan akuntansi
Ada tiga laporan keuangan : laporan laba rugi, neraca dan laporan arus kas, biasanya disusun
pada akhir periode.
Laporan modal sekutu (statement of partner’s capital)
Persekutuan ABbiasanya dibuat untuk menyajikan
perubahan akun modal sekutu untuklaporan
suatu Modal Para Sekutu
periode
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20x1
ALDI BAYU TOTAL
Saldo 1 Januari 20.000.000 10.000.000 30.000.000
Ditambah :
. Investasi tambahan 500.000 500.000
Distribusi laba bersih 3.980.000 6.020.000 10.000.000
23.980.000 16.520.000 40.500.000
Dikurangi
Penarikan (4.000.000) (4.000.000)
Saldo 31 Desember 20x1 23.890.000 12.520.000 36.500.000
15-33
TERIMA KASIH
15-34