Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ORGANISASI

3.1. Latar Belakang Organisasi


3.1.1. Sejarah Organisasi
PT XYZ berdiri pada tahun 1982 di Jakarta Utara untuk memproduksi
peralatan rumah tangga dari plastik dengan merek dagang “XYZ”. Produk-
produk yang dihasilkan merupakan produk-produk yang berkualitas untuk
memenuhi pasaran domestik maupun internasional dengan jenis, warna dan
ukuran yang sangat beragam untuk keperluan rumah tangga dengan harga
yang terjangkau.
Berawal dari pengalaman tiga dasawarsa, perusahaan terus menerus
melakukan improvisasi untuk menyediakan produk-produk yang lebih baik,
dan secara berkala mengganti seri warna pada produk-produk kami untuk
memberi penyegaran baru terhadap produk-produk tersebut. Demikian pula
perusahaan terus mengupayakan pembaharuan untuk turut berpartisipasi
dalam melestarikan lingkungan melalui penghematan penggunaan energi
dan penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Di tengah persaingan yang ketat dalam industri ini, perusahaan
menyadari bahwa kepuasan konsumen adalah hal yang tidak boleh
terabaikan dan faktor tersebut menjadi misi dari perusahaan.
Visi dan Misi : Menjadi produsen peralatan rumah tangga dari plastik
yang berkualitas dan juga menyajikan ragam produk yang luas untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen di dalam maupun di luar
negeri dengan harga yang terjangkau.

34
35

3.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi perusahaan


3.2. Tanggung Jawab dan Wewenang
1. Direksi
Berdasarkan Pasal 1 angka (5) Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) menyebutkan bahwa pengertian
Direksi dalam Perseroan Terbatas (“Perseroan”) adalah organ Perseroan
yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan anggaran dasar.
1.1.1. Kewenangan Direksi
36

Sebagaimana disebutkan dalam pengertian direksi di atas, maka


kewenangan direksi adalah sebagai berikut:
1. Salah satu organ Persoran yang memiliki kewenangan
penuh atas pengurusan dan hal-hal terkait kepentingan
Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
2. Mewakili Perseroan untuk melakukan perbuatan hukum
baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan UUPT and anggaran dasar.

Kewenangan direksi untuk mewakili Perseroan bersifat tidak terbatas dan


tidak bersyarat, kecuali ditentukan lain dalam UUPT, anggaran dasar atau
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). Dalam hal anggota
direksi terdiri lebih dari 1 (satu) orang, yang berwenang mewakili Perseroan
adalah setiap anggota direksi, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar.
Maksud dari pengecualian ini adalah agar anggaran dasar dapat menentukan
bahwa Perseroan dapat diwakili oleh anggota direksi tertentu sebagaimana
diatur dalam Pasal 98 UUPT.

Menurut Pasal 99 UUPT, kewenangan direksi dalam mewakili Perseroan


bukan berarti tidak ada pembatasan. Namun, dalam hal tertentu direksi tidak
berwenang mewakili Perseroan apabila:

1. Dalam hal terjadi perkara di pengadilan antara Perseroan dengan


anggota direksi yang bersangkutan; atau
2. Anggota direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan
dengan Perseroan.

Jika terjadi kondisi seperti demikian, maka Perseroan dapat diwakili oleh:

1. Anggota direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan


dengan Perseroan;
37

2. Dewan komisaris dalam hal seluruh anggota direksi mempunyai


benturan kepentingan dengan Perseroan; atau
3. Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota direksi
atau dewan komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan.
1.1.2. Tanggung Jawab Direksi
Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad
baik. Tanggung jawab direksi melekat penuh secara pribadi atas
kerugian Perseroan, apabila anggota direksi yang bersangkutan
bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya.
Tanggung jawab direksi yang terdiri atas 2 (dua) anggota direksi atau
lebih berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota
direksi. Pengecualian terhadap tanggung jawab secara renteng oleh
anggota direksi terjadi apabila dapat membuktikan:

1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;


2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-
hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan
tujuan Perseroan;
3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung mapun
tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan
kerugian; dan
4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.

1.1.3. Tugas Direksi


Sesuai dengan Pasal 100 UUPT, direksi berkewajiban
menjalankan dan melaksanakan beberapa tugas selama jabatannya
menurut UUPT, yaitu:
38

1. Membuat daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah


RUPS dan risalah rapat direksi;
2. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan
Perseroan;
3. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen keuangan
Perseroan.

Seluruh daftar, risalah, dokumen keuangan Perseroan dan dokumen


Perseroan lainnya disimpan di tempat kedudukan Perseroan. Atas
permohonan tertulis dari pemegang saham, direksi dapat memberi izin
kepada pemegang saham untuk memeriksa daftar pemegang saham,
daftar khusus, risalah RUPS serta mendapat salinan risalah RUPS dan
salinan laporan tahunan.

Anggota direksi juga wajib melaporkan kepada PT mengenai saham


yang dimiliki anggota direksi dan/atau keluarganya dalam Perseroan
dan Perseroan lain untuk dicatat dalam daftar khusus. Anggota direksi
yang tidak melaksanakan kewajiban ini dan menimbulkan kerugian bagi
Perseroan, bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan
tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 101 UUPT.

Lebih lanjut, menurut Pasal 102 UUPT diatur tugas direksi sehubungan
dengan pengurusan kekayaan Perseroan dimana direksi berkewajiban
untuk memperoleh persetujuan RUPS untuk:

1. Mengalihkan kekayaan Perseroan; atau


2. Menjadikan kekayaan Perseroan sebagai jaminan utang.

Kekayaan Perseroan yang dimaksud merupakan kekayaan yang


jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih
39

Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu
sama lain maupun tidak. Selain tugas-tugas di atas, kewajiban atau tugas
direksi juga dapat ditentukan lebih lanjut dalam anggaran dasar
Perseroan.

2. Direktur Utama
Tugas direktur utama memang sangat berat karena direktur utama
merupakan jenjang atau jabatan tertinggi dalam perusahaan. Ia harus
piawai dalam mengambil keputusan yang terkait dengan perkembangan
perusahaan sekaligus mengelola sumber daya yang tersedia. Jadi,
apakah sebenarnya tugas seorang direktur utama dalam perusahaan?
Pada dasarnya tugas seorang direktur utama dalam sebuah perusahaan
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tugas direktur utama secara
umum dan tugas direktur utama secara khusus. Mari simak
penjelasannya lebih lanjut!
A. Tugas Direktur Utama Secara Umum
Secara umum, tugas direktur utama atau juga sering disebut
dengan dewan direksi adalah memimpin sebuah perusahaan
(perubahan peraturan pada industri bisnis,). Memimpin dalam hal
ini memiliki banyak sekali arti. Seorang direktur utama harus
membuat serta menerbitkan beragam kebijakan perusahaan
sekaligus mengawasi jalannya kebijakan tersebut. Ia juga harus
memeriksa anggaran tahunan perusahaan sebelum dilaporkan
kepada pemegang sah
B. Tugas Direktur Utama Secara Khusus
Secara khusus, tugas direktur utama adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Strategi untuk Mengarahkan Bisnis Menjadi
lebih Maju
40

Sebuah perusahaan pastinya memiliki tim untuk menyusun


strategi bisnis berdasarkan divisi masing-masing. Sebagai
direktur utama, Anda dituntut untuk bisa menyusun strategi
atau perencanaan bisnis yang dapat mengarahkan
perusahaan ke arah yang lebih baik. Dalam hal ini, direktur
utama bisa menggunakan masukan para karyawan dari
seluruh level untuk mengembangkan strategi rencana
tersebut.
2. Mengorganisasi Visi dan Misi Perusahaan Secara
Keseluruhan
Yang dimaksud mengorganisasi di sini adalah seorang
direktur utama harus mampu menyusun,
mengomunikasikan, dan menerapkan visi, misi, serta arah
yang akan ditempuh perusahaan ke depannya, termasuk apa
yang akan dilakukan kepada para karyawannya. Seorang
direktur utama harus memastikan setiap karyawannya telah
memahami betul tujuan yang hendak dicapai perusahaan.
Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan komunikasi pada
level yang dapat membuat para karyawan benar-benar
merasa dilibatkan dalam tujuan perusahaan sehingga mereka
yakin bahwa peran memang dihargai.
3. Memimpin Meeting Rutin dengan Para Pemimpin
Senior Perusahaan
Biasanya direktur utama akan menjadi pemimpin meeting
rutin dengan CEO, tim eksekutif, dan para jajaran
pemimpin senior perusahaan untuk memastikan bahwa
berbagai keputusan yang dibutuhkan perusahaan telah
berjalan dengan baik dan tepat waktu. Dalam hal ini,
direktur utama bertanggung jawab menyebarkan ide dan
41

arahan ke seluruh perusahaan hingga setiap karyawan


memahami peran dan kontribusi yang diharapkan pimpinan
dari mereka.

4. Menunjuk Orang untuk Memimpin Divisi Tertentu dan


Mengawasi Pekerjaannya

Lazimnya, suatu perusahaan memiliki banyak divisi agar


keseluruhan performa mereka menjadi lebih fokus. Setiap
divisi dalam perusahaan akan dipimpin oleh seseorang yang
dianggap mumpuni dan ahli dalam bidangnya. Nah,
disinilah tugas seorang direktur yaitu menunjuk karyawan
yang akan memimpin divisi tertentu. Karena pemimpin
divisi ditunjuk langsung oleh direktur, umumnya para
pemimpin divisi tersebut dimintai untuk memberi laporan
rutin tentang performa divisinya kepada direktur.

5. Menyampaikan Laporan kepada Pemegang Saham atas


Kinerja Perusahaan

Menyampaikan laporan pada pemegang saham atas kinerja


yang telah dicapai perusahaan juga merupakan tugas
seorang direktur utama perusahaan. Hal ini bertujuan agar
para pemegang saham mengetahui apa saja yang telah
dicapai oeh perusahaan.

6. Mengawasi Kompetisi Bisnis Internal dan Eksternal

Tugas direktur utama lainnya adalah mengawasi situasi


kompetisi bisnis secara keseluruhan, baik internal maupun
42

eksternal.Sehingga direktur utama bisa langsung


mengetahui jika ada kesempatan untuk melakukan ekspansi
bisnis, perubahan peraturan pada industri bisnis, bagaimana
opini pelanggan tentang produk, inovasi apa yang dilakukan
kompetitor, dan lainnya.

7. Mengevaluasi Kesuksesan Perusahaan

Meskipun sudah mencapai target, tugas direktur utama tidak


berhenti sampai di situ saja. Seorang direktur utama masih
harus melakukan evaluasi kesuksesan perusahaan dengan
menggunakan metode-metode tertentu, atau justru
mungkin perusahaan tidak berhasil mencapai target yang
ditetapkan, nah di sinilah tugas direktur utama yaitu mencari
tahu alasan di balik ketidakberhasilan tersebut.

Direktur utama juga memiliki tanggung jawab yang besar


karena mengemban amanah perusahaan. Salah satu
tanggung jawab seorang direktur utama adalah menanggung
atau bertanggung jawab jika terjadi kerugian dalam
perusahaan karena ia tidak menjalankan tugas sesuai dengan
kebijakan. Dalam kasus seperti ini, direktur utama akan
dimintai pertanggung jawaban baik secara perdata maupun
pidana. Jika terjadi kerugian walaupun direktur utama sudah
menjalankan tugasnya dengan baik dan benar maka ia tidak
dipersalahkan atau tidak perlu bertanggung jawab atas
kerugian tersebut. Sebelum itu, pihak-pihak terkait akan
melakukan investigasi mendalam berdasarkan kebijakan,
anggaran dasar, dan aspek lainnya sebelum memutuskan
43

apakah direktur utama perusahaan harus bertanggung jawab


atau tidak saat terjadi kerugian.

3. Direktur Keuangan
Bertugas Memantau Arus keuangan perusahaan, menerima laporan
keuangan serta mengoreksi laporankeuangan perusahaan.
4. Direktur
Memimpin segala aktifitas yang terjadi dalam perusahaan , mengoreksi
serta menerima laporan perusahaan dari berbagai divisi perusahaan.
Bertanggung jawab mengelola visi dan misi perushaan
5. Direktur Personalia
Tugas
• Membuka lowongan pekerjaan, merekrut, mewawancarai dan
menyeleksi calon karyawan.
• Mengelola dan melakukan evaluasi terhadap berkas pelamar
kerja.
• Menghukum atau memberhentikan karyawan yang melanggar
aturan.
• Memiliki tanggung jawab pada perkembangan sumber daya
manusia di perusahaan.
• Menumbuhkan sikap positif terhadap karyawan.
• Membentuk dan menyiapkan karyawan untuk progam kerja
dengan melakukan pelatihan atau training.
• Mejadi penghubung antara karyawan dengan manajemen.
• Mengawasi dan memastikan kepatuhan hukum yang mengikat
karyawan.
• Menjadi penyidik serta melaporkan jika terjadi kecelakaan kerja
terhadap karyawan untuk mengurus kepentingan asuransi.
44

• Menyusun rancangan progam yang berkaitan dengan


pengembangan kualitas karyawan.

Tanggung Jawab
• Memperbaiki dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya
manusia yang ada dalam perusahaan.
• Menyediakan dan melengkapi segala informasi yang berkaitan
dengan sumber daya manusia yang bertujuan untuk membantu
kegiatan sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan.
• Merancang dan mempersiapkan aktifitas sumber daya manusia
dan kebutuhan sumber daya manusia di masa yang akan datang.
• Meningkatkan kualitas, efektifitas, dan efisiensi pemanfaatan
sumber daya manusia.
• Teliti dalam melakukan rekrutmen karyawan baru.

6. Manager
Tugas Manajer (manager)

• Mempertahankan staf dengan merekrut, memilih, mengorientasi,


dan melakukan pelatihan karyawan, menjaga lingkungan kerja
yang aman, nyaman, dan tertib.
• Menyelesaikan dan mengevaluasi kinerja staf dengan
berkomunikasi, perencanaan, monitoring, dan menilai hasil
pekerjaan.
• Melakukan coaching, konseling, dan mendisiplinkan karyawan,
mengembangkan, mengkoordinasikan sistem, kebijakan, prosedur,
dan standar produktivitas.
• Menetapkan tujuan strategis dengan mengumpulkan bidang bisnis
yang bersangkutan, keuangan, layanan, dan informasi.
45

• Mengidentifikasi dan mengevaluasi tren, memilih tindakan,


mendefinisikan tujuan dan mengevaluasi hasil.
• Menyelesaikan tujuan keuangan dengan perencanaan kebutuhan,
mempersiapkan anggaran tahunan, pengeluaran, menganalisis
varians dan memulai tindakan korektif.
• Mempertahankan kualitas layanan dengan menegakkan standar
kualitas dan layanan pelanggan, menganalisis dan menyelesaikan
kualitas dan layanan masalah pelanggan, merekomendasikan
perbaikan sistem.
• Mempertahankan pengetahuan profesional dan teknis dengan
menghadiri workshop pelatihan, meninjau publikasi profesional,
membangun jaringan pribadi, benchmarking, berpartisipasi dalam
sosial bermasyarakat secara profesional.
• Pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi,
pengarahan organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.

Tanggung Jawab Manager


Menyelesaikan tujuan organisasi atau perusahaan dengan mengelola
staf sesuai dengan departemen yang dia pimpin, bertanggung jawab
tentang perencanaan dan evaluasi kegiatan sebuah organisasi atau
perusahaan. Seseorang yang tanggungjawab utamanya adalah
menjalankan proses atau fungsi manajemen, dengan membuat
perencanaan serta mengambil keputusan, mengorganisasikan,
memimpin, serta melakukan fungsi pengawasan terhadap
manusia/pekerja, keuangan, aset fisik, serta informasi. Dalam
pelaksanaan kegiatannya, seorang manajer harus dapat mencapai tujuan
organisasi melalui kerjasama dengan banyak orang (staf).
7. Manager Personal
46

Memutuskan siapa karyawan yang harus direkrut. Dan menerima


laporan personal karyawan
8. Manager Pemasaran
Untuk memasarkan sebuah produk memerlukan cara yang tidak mudah.
Selain harus bersaing dengan produk lain, pemasaran juga
mengharuskan sebuah produk untuk bisa dipercaya masyarakat.
Dibutuhkan keterampilan untuk membuat sebuah produk yang laku di
pasaran. Nah, tim pemasaran umumnya dipimpin oleh seorang
marketing manager.
Ia bisa saja dapat bertanggung jawab atas beberapa produk di
perusahaan tersebut atau hanya pada sebuah produk. Secara umum, ia
bertindak sebagai konseptor dan evaluator.
Untuk menjalankan proses pembuatan konsep, ia bekerja sama dengan
seluruh tim yang berhubungan dengan produk. Sementara, untuk proses
evaluasi, biasanya ia hanya berhubungan dengan tim marketing.
Di beberapa perusahaan, marketing manager hanya berperan sebagai
evaluator. Selain itu, ia juga memberikan laporan kepada CMO atau
CEO terkait strategi-strategi yang sudah dilakukan tim marketing untuk
memasarkan sebuah produk.
9. Manager Pabrik
Tugas
1. Merencanakan dan mengawasi seluruh pekerjaan yang ada
dibawahnya supaya berjalan dengan baik, efektif dan effisien.
2. Mengevaluasi pengembangan pabrik demi meningkatnya
produktifitas sehingga keuntungan juga ikut meningkat.
3. Mengupayakan pencapaian target yang telah ditetapkan
perusahaan.
4. Merencanakan dan menyususn anggaran operasional, dalam
waktu bulanan ataupun tahunan.
47

5. Membina hubungan sebaik mungkin kepada semua divisi yang


berada di bawahnya.
6. Melakukan pembinaan karyawaan melalui pelatihan.
7. Menjadi koordinasi seluruh kegiatan pekerja pabrik agar semua
kegiatan berjalan lancar.
8. Merencanakan jumlah tenaga kerja yang sesuai penempatan
bidangnnya.
9. Mengayomi seluruh karyawan.

Tanggung Jawab
1. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan supaya terpenuhi.
2. Selalu meninjau kinerja karyawan.
3. Mengawasi dan memberikan motivasi kepada karyawan.
4. Memastikan keselamatan karyawan dalam bekerja.
5. Memantau standar produk.
6. Memperkirakan pengeluaran anggaran dan menetapkan standar
kualitas produksi.
7. Mengawasi proses produksi.
8. Memutuskan apa saja sumber daya yang diperlukan untuk
kebutuhan perusahaan.

10. Adm & Gudang


Tugas utama seorang admin gudang adalah melakukan penerimaan
akan permintaan dan pesanan dari bagian gudang, mengurus data-data
pengiriman, lalu menjaga kualitas layanan pengiriman barang pada
konsumen.
Selain itu, seorang admin bertugas memproses dan menyiapkan barang
yang dipesan untuk dikirim, melakukan fungsi pencatatan pejalanan
keluar masuk barang. Hal lain yang dilakukan adalah menjaga
48

lingkungan kerja nyaman dan kondusif, serta penataan barang tertata


dengan baik dan membuat pelaporan yang akurat dan rapi.
Sehingga, untuk posisi seorang admin gudang ini cukup banyak
cakupan kerjanya dan membutukan kualifikasi pekerja yang cukup
tinggi. Tidak hanya bisa mengoprasikan komputer, memahami sistem
pencatatan dan juga memahami manajemen logistik. Serta memiliki
moral cekatan dan teliti serta kemampuan analisa masalah yang baik.

11. Divisi
Divisi atau departement adalah sebuah komponen struktur organisasi
yang berada di dalam sebuah pabrik industri yang berfungsi untuk
mengkoordinasi setiap pekerja sesuai tugas dan bidang pekerjaan
masing - masing yang telah di tentukan oleh perusahaan.
49

3.2. Analisa Kebutuhan Organisasi

3.2.1. Analisan Kebutuhan Bisnis


o Visi PT.XYZ:
“Menjadi perusahaan makanan dan minuman terdepan yang unggul
dalam inovasi, mutu, dan nilai.”
o Misi :
“Membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi dimana
karyawan berjuang dalam membentuk tim berkinerja tinggi. HAI
(berlandaskan pada kepercayaan, perdebatan yang sehat, komitmen,
pertanggung jawaban, dan pencapaian hasil kelompok yang dapat
melampaui keinginan.

3.2.2. Analisa Kebutuhan Informasi


Pada penulisan Kuliah Kerja Praktek ini kebutuhan informasi
difokuskan pada “lemari keamanan berbasis Radio frekuensi
identification”.
Analisa Kebutuhan Tekhnologi
Dalam penulisan Kuliah Kerja praktek ini penulis menjadikan focus
kebutuhan tekhnologi dengan menggunakan
JaringanInternet : Localhost
Merk Laptop : Lenovo ideapead 110
Memori : HDD 4 GB
Processor : AMD APU A9-9400
Graphic : Radeon™ R5 M430
Operating System : Windows 10
50

Tegangan : 100 – 240 V


Frekuensi : 50 – 60Hz
Alat menggunakan : Arduino uno
Rfid reader : Rc522
Card RFID :6
Pengunci lemari : Selenoid lock door 12V DC
Relay : 5v 4chanel
Cabel usb : Type A-B
Cabel jumper : Male-male,female-female,male-female
Adaptor : 12V 2A AC/DC
Mikrokontroller : Mikrokontroller atmega 328

Anda mungkin juga menyukai