Anda di halaman 1dari 31

Organ – Organ Perseroan Terbatas

terdiri dari :

1. RUPS ( Rapat Umum Pemegang Saham )


2. Direksi
3. Komisaris
Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)        
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
adalah Organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas
yang ditentukan dalam undang-undang ini
dan/atau anggaran dasar. (pasal 1 ayat 4
UU PT) 
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)  - Pasal 63 UUPT      

(1)     RUPS mempunyai segala wewenang yang


tidak diberikan kepada Direksi atau komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam UU ini dan
atau Anggaran Dasar.

(2)     RUPS berhak memperoleh segala keterangan


yang berkaitan dengan kepentingan perseroan
dari direksi atau komisaris.
Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS)        
1. RUPS diselenggarakan ditempat perseroan
melakukan kegiatan usahanya yang utama
sebagaimana ditentukan oleh anggaran dasar.
2. RUPS dapat juga diselenggarakan melalui
media elektronik dan media-media lainnya
3. RUPS di selenggarakan harus di laksanakan
minimum setahun sekali.dalam tiap tahun
buku perseroan.
JENIS RUPS       
1. RUPS Tahunan
RUPS tahunan wajib diadakan setiap
tahun, dalam jangka waktu paling lambat
6 (enam) bulan setelah tahun buku
berakhir. Dalam RUPS tahunan, harus
diajukan semua dokumen dari laporan
tahunan Perseroan
2. RUPS Luar Biasa.
RUPS lainnya dapat diadakan setiap
waktu berdasarkan kebutuhan untuk
kepentingan Perseroan.
Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

1) Mengangkat anggota Direksi (pasal 94 ayat 1)


2) Memberhentikan anggota Direksi (pasal 105 ayat 2)
3) Mengangkat anggota Dewan Komisaris (pasal 111 ayat 1)
4) Memberi persetujuan mengenai penggabungan, peleburan,
pengambilalihan atau pemisahan (pasal 127 ayat 1)
5) Memberi keputusan atas pembubaran perseroan (pasal 124
ayat 1)
6) Perubahan Anggaran Dasar (AD) ditetapkan oleh RUPS
(pasal 19 ayat 1)
7) Menetapkan pembagian tugas dan pengurusan perseroan
antara anggota Direksi (pasal 92 ayat 5)
DIREKSI
       Perseroan yang
Direksi adalah Organ
berwenang dan bertanggung jawab penuh
atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan, sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar. (pasal 1 ayat (5) UU PT)
Prinsip pengelolaan suatu perusahaan

Prinsip Kolegial. Menurut prinsip ini,


      

kedudukan para direktur sama tingginya


sehingga tidak ada yang menjadi Presiden
Direktur, Perbedaan hanya terletak tugas,
wewenang dan tanggung jawab.
 
Prinsip pengelolaan suatu
perusahaan
 
Prinsip Direktorial. Menurut prinsip ini seorang
direktur menjadi presiden direktur atau direktur
utama. Sedangkan direktur lainnya, berada di
bawahnya dan bertanggung jawab kepadanya.
Sedangkan presiden direktur bertanggung jawab
kepada dewan komisaris.
Tugas dan tanggung jawab pengurusan
dan perwakilan yang dimiliki Direksi
tersebut bersumber pada :
 
1. Ketergantungan Perseroan pada Direksi
sebagai organ yang oleh undang-undang
dipercayakan dengan kepengurusan dan
perwakilan Perseroan.
2. Perseroan adalah sebab bagi keberadaan
(raison d'etre) Direksi karena apabila
tidak ada Perseroan, maka juga tidak ada
Direksi.
DIREKSI (Pasal 93 UU PT)
Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi
adalah orang perseorangan yang cakap melakukan
perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima)
tahun sebelum pengangkatannya pernah:
 a. dinyatakan pailit;
b. menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu Perseroan dinyatakan pailit; atau
c. dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan.
DIREKSI (Pasal 97 UU PT)
3 macam tanggung jawab anggota Direksi :
1. Bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan dengan itikad baik.
2. Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
perseroan apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai menjalankan tugasnya.
3. Bertanggung jawab secara renteng dalam hal
direksi terdiri dari 2 orang atau lebih atas
kerugian yang sama seperti poin 2 tersebut
diatas.
ULTRA VIRES
Peristiwa dimana direksi melakukan
pelanggaran atas anggaran dasar perseroan
terbatas
KEWAJIBAN DIREKSI
1. Direksi wajib
a. Membuat daftar saham, risalah RUPS, rapat direksi
b. Membuat laporan tahunan dan dokumen keuangan
c. Memelihara seluruh daftar, risalah dan dokumen
keuangan.
2. Melaporkan kepada perseroan mengenai saham
anggota direksi yang bersangkutan dan atau
keluarganya
3. Meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan
kekayaan perseroan atau jaminan hutang kekayaan
perseroan.
4. Mendaftarkan dalam daftar perusahaan Akta Pendirian
beserta perubahan AD beserta persetujuan atau
pemberitahuan
Direksi tidak dapat dipertanggung jawabkan atas
kerugian APABILA dapat dibuktikan:

a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau


kelalaiannya.
b. Melakukan penggurusan dengan Iktikad baik kehati
– hatian untuk Kepentingan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseorangan.
c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik
langsung atas tindakan pengguruan yang
mengakibatkan kerugian
d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul
atau berlanjutnya kerugian tersebut..
DOKUMEN PERUSAHAAN

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007


tentang Dokumen Perusahaan bahwa Dokumen
perusahaan adalah data, catatan, dan atau
keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh
perusahaan dalam rangka pelaksanaan kegiatannya,
baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun
terekam dalam bentuk corak apapun yang dapat
dilihat, dibaca, atau didengar.
DOKUMEN PERUSAHAAN

Dokumen perusahaan terdiri dari dokumen


keuangan dan dokumen lainnya.

Dokumen keuangan terdiri Dokumen lainnya terdiri dari


dari catatan, bukti data atau setiap tulisan yang
pembukuan, dan data berisi keterangan Yang
pendukung administrasi mempunyai nilai guna bagi
keuangan, yang merupakan perusahaan meskipun tidak
bukti adanya hak dan terkait langsung dengan
kewajiban serta kegiatan dokumen keuangan.
usaha suatu perusahaan.
ANGGOTA DIREKSI

Jumlah anggota direksi :

a) perseroan yang bersifat umum, boleh satu orang


anggota Direksi.

b) perseroan yang melakukan usaha tertentu,


diwajibkan mempunyai paling sedikit dua orang
anggota Direksi.
- Menghimpun dana
- Menerbitkan surat hutang
- Perseroan terbuka
ANGGOTA DIREKSI

Pasal85
(1)     “Dalam hal anggota direksi terdiri lebih dari
1(satu) orang, maka yang berwenang mewakili
perseroan adalah setiap anggota direksi kecuali
ditentukan lain dalam UU ini dan atau Anggaran
Dasar.
(2)     Anggaran Dasar dapat menentukan
pembatasan wewenang anggota direksi
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)”.
PENGANGKATAN DIREKSI

1. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS


2. Pengangkatan anggota Direksi dilakukan oleh
pendiri dalam akta pendirianya
3. Anggaran dasar mengatur tata cara pengangkatan,
penggantian,dan pemberhentian anggota Direksi
dan tentang tata cara pencalonan anggota Direksi.
4. Keputusan RUPS mengenai pengangkatan,
Penggantian dan pemberhentian anggota Direksi
dan menetapkan saat mulai berlakunya
penggangkatan
PEMBERHENTIAN DIREKSI

1. Pemberhentian anggota Direksi secara sementara


dapat dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan
menyebutkan alasannya dan diberitahukan secara
tertulis kepada anggota Direksi terkait.
2. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh)
hari setelah tanggal pemberhentian sementara harus
diselenggarakan RUPS
DEWAN KOMISARIS        
Dewan Komisaris adalah Organ
Perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau
khusus sesuai dengan anggaran dasar
serta memberi nasihat kepada Direksi.
(pasal 1 ayat (6) UU PT)
KEWAJIBAN DEWAN KOMISARIS         
a. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinannya.
b. Melaporkan kepada Perseroan mengenai
kepemilikan saham atau keluarganya pada
Perseroan tersebut dan Perseroan lain.
c. Memberikan laporan tentang tugas
pengawasan yang telah dilakukan selama
tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
DEWAN KOMISARIS        
Dalam hal Dewan Komisaris, berdasarkan Pasal 110 UUPT
menguraikan persyaratan untuk dapat menjadi seorang
anggota Dewan Komisaris, yaitu mereka yang cakap
melakukan perbuatan hukum kecuali dalam waktu 5 (lima)
tahun sebelum pengangkatannya pernah:
a.       Dinyatakan pailit
b.      Menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
Perseroan dinyatakan pailit
c.       Dihukum Karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keunagnan negara/ dan/ atau yang berkaitan
dengan sektor keuangan.
Tugas dan kewajiban serta wewenang Dewan Komisaris dapat
dilihat berdasarkan 3 fungsi Dewan Komisaris, yaitu:    

a.         Fungsi pengawasan.


b.         Fungsi Penasehat.
c.         Fungsi Pemberi Bantuan
kepada Direksi.
FUNGSI PENGAWASAN
bahwa tugas Dewan Komisaris adalah
melakukan pengawasan secara umum
dan/ atau khusus sesuai dengan
anggoran dasr, dan penjabaran dari
fungsi pengawasan yang diemban
Dewan Komisaris diatur dalam pasal
108 ayat (1) dan ayat (2) UUPT
FUNGSI PENASEHAT
Berdasarkan Pasal 1 angka 6 UUPT dan
Pasal 108 UUPT bahwa Dewan
Komisaris bertugas dna berwenang
untuk memberikan Direksi dalam
tugasnya mengatur perseroan.
FUNGSI PEMBERI BANTUAN KEPADA
DIREKSI

Bahwa Dewan Komisaris berwenang


untuk   memberikan persetujuan atau
bantuan kepada Direksi dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu.
Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat Pasal 114 ayat (3) UUPT apabila
dapat membuktikan:

1. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik


dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik
langsung maupun tidak langsung atas tindakan
pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian;
dan
3. Telah memberikan nasehat kepada Direksi untuk
mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian
tersebut.
Pengangkatan Dewan Komisaris:
1. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS.
2. Pengangkatan anggota dewan komisaris pertama
kali dilakukan pada saat Akta Pendirian
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka
waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.
4. Anggaran dasar Perseroan mengatur tata cara
pengangkatan, penggantian, pemberhentian dan
serta pencalonan dewan komisaris.
Pemberhentian Dewan Komisaris:
1. Anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan
sewaktu-waktu berdasarkan keputusan RUPS
dengan menyebutkan alasannya
2. Keputusan untuk memberhentikan anggota dewan
komisaris harus didahului dengan pemberian
kesempatan untuk membela diri
3. Pemberian kesempatan tidak diperlukan dalam hal
yang bersangkutan tidak berkeberatan

Anda mungkin juga menyukai