Anda di halaman 1dari 8

MAULANA

PENGANTAR ILMU
HUKUM
WIBOWO
21040704021
2021C
Karakteristik Civil Law
1. Adanya sistem kodifikasi
kodifikasi hukum merupakan suatu kegiatan
pembukuan jenis-jenis hukum ke dalam suatu kitab
undang-undang secara sistematis dan lengkap.
Kodifikasi hukum sendiri dahulunya dilaksanakan
oleh negara-negara Eropa Kontinental demi
kepentingan politik imperium Romawi. Tujuan dari
diadakannya kodifikasi hukum ialah menciptakan
keseragaman hukum dalam keberagaman hukum di
wilayah imperium Romawi.
2. Hakim tidak terikat dengan preseden
atau doktrin stare decicis
Doktrin stare decisis adalah suatu doktrin dimana
seorang hakim terikat untuk mengikuti putusan
pengadilan yang lebih tinggi atau putusan pengadilan
sebelumnya. Dengan demikian di dalam negara-negara
common law hukum utamanya ialah Undang-Undang
bukan putusan-putusan terdahulu.
3. Sistem peradilannya yang bersifat inkuisitorial

Maksudnya ialah bahwa hakim memiliki peranan yang besar dalam


mengarahkan dan memutuskan suatu perkara, selain itu, hakim pun
aktif dalam menemukan fakta. Friedman mengatakan bahwa, hakim
dalam sistem hukum eropa kontinental berusaha untuk mendapatkan
gambaran lengkap dari peristwa yang dihadapkan kepadanya sejak
awal, oleh karena itu, sistem ini mengandalkan profesionalisme dan
kejujuran hakim.
Karakteristik Common Law
1. Yurisprudensi sebagai sumber hukum utama

Merujuk dari pendapat yang diberikan oleh Mahadi,


yurispeudensi sendiri merupakan rentetan keputusan-keputusan
yang dibuat oleh hakim yang keputusan tersebut sama bunyinya
dan mengenai masalah yang serupa pula. Menurut negara
penganut common law, menempatkan undang-undang sebagai
sumber hukum utama merupakan suatu hal yang berbahaya, hal
tersebut dikarenakan adanya suatu anggapan oleh mereka bahwa
undang-undang adalah hasil karya kaum teoritis yang sangatlah
berbeda dari kenyataan dan tidaklah sinkron dengan kebutuhan
yang ada.
2. Dianutnya Doktrin Stare Decicis /Sistem Preseden

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya maksud dari doktrin stare decisis
adalah asas atau prinsip yang mengharuskan hakim untuk mengikuti
preseden yang telah ditetapkan sebelumnya. Akan tetapi walaupun di dalam
sistem hukum common law diberlakukan doktrin stare decisis, maka bukan
berarti tidak dimungkinkan adanya penyimpangan oleh pengadilan. Dengan
diberlakukannya distinguishing, yaitu ketika pengadilan dapat membuktikan
bahwa fakta yang dihadapi berlainan dengan fakta yang telah diputus
terlebih dahulu, maka keputusan yang berbeda dapat diambil oleh
pengadilan.
3. Adversary System dalam proses peradilan

Dalam negara penganut common law proses persidangan dilaksanakan


dengan suatu sistem pemeriksaan yang menepatkan keduanya pada posisi
yang saling berhadapan. Keduanya saling bersengketa di hadapan hakim
dengan menggunakan lawyer nya masing-masing. Di dalam persidangan
tersebut hakim dalam posisi yang tidak memihak kedua kedua belah
pihak atau bersifat netral.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai