Anda di halaman 1dari 9

ILMU NEGARA

Teori demokrasi yang dianut


negara-negara barat dan teori
demokrasi yang dianut negara-
negara berkembang
Anggota Kelompok :
FAIQ TSAQFAN VERANANDO KUSUMA (21040704020)

MAULANA WIBOWO (21040704021)

VIONA ANISSA SHAFINA PUTRI (21040704023)

NARITA DEWI ANGGARAWATI (21040704048)

DENI ANGGA SAPUTRA (21040704070)


1.
DEMOKRASI
LANGSUNG
Demokrasi langsung atau demokrasi murni
(puredemocracy) merupakan jenis
demokrasi di mana rakyat memiliki
kekuasaan secara langsung. Demokrasi ini
membutuhkan partisipasi luas warga
dalam politik.
2. Demokrasi Tidak Langsung 3. Demokrasi Semi Langsung
Demokrasi tidak langsung atau demokrasi Demokrasi ini menggabungkan unsur-unsur
representatif adalah ketika orang memilih demokrasi tidak langsung dan demokrasi
siapa yang akan mewakili suara mereka di langsung yang disebut juga demokrasi hibrid,
parlemen. Demokrasi ini adalah bentuk atau demokrasi semi-langsung atau demokrasi
demokrasi yang paling umum ditemukan di partisipatif.
seluruh dunia. Penekanannya terletak pada
melindungi hak-hak tidak hanya mayoritas
rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas.
Dengan memilih perwakilan yang lebih
berkualitas, minoritas akan dapat
menyuarakan keluhannya dengan cara yang
lebih efisien.

4. Demokrasi Presidensial

Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden


suatu negara memiliki sebagian besar kekuasaan
atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung
atau tidak langsung oleh warga negara. Presiden
dan cabang eksekutif pemerintah tidak
bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi dalam
keadaan normal, tidak dapat membubarkan
legislatif sepenuhnya. Demikian pula, legislatif
tidak memberhentikan, kecuali jika kasusnya
ekstrem. Dalam demokrasi presidensial, kepala
negara adalah kepala pemerintahan. Negara-
negara seperti Amerika Serikat, Argentina, dan
Sudan menggunakan jenis demokrasi ini.
5. Demokrasi Parlementer 6. Demokrasi Islam

Demokrasi yang memberi lebih banyak Bentuk demokrasi ini berdasar pada hukum Islam
kekuatan kepada legislatif disebut demokrasi dalam menjalankan kebijakan publik. Demokrasi
parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak Islam memiliki tiga karakteristik utama. Pertama,
kekuasaan atas demokrasinya hanya dari para pemimpin dipilih oleh rakyat. Kedua, semua
legislatif, yaitu parlemen. Kepala negara orang tunduk pada hukum Syariah - termasuk para
berbeda dari kepala pemerintahan, dan pemimpin. Ketiga, para pemimpin harus
berkomitmen untuk mempraktikkan 'syura', suatu
keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang
bentuk perundingan khusus yang dilakukan oleh
berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus,
Nabi Muhammad. Satu-satunya negara yang
presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau memenuhi ketiga karakteristik ini adalah Iran,
pemimpin resmi (India). Afghanistan, dan Pakistan. Negara-negara Islam
lainnya, seperti Arab Saudi, lebih cocok disebut
negara otoriter daripada negara demokrasi.
7. Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila sendiri merupakan


demokrasi yang saat ini berlaku di Indonesia.
Demokrasi ini bersumber pada nilai-nilai
sosial budaya bangsa serta berazaskan
musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh
msyarakat atau warga Negara seperti yang
tercantum pada kelima sila Pancasila.

7
8. Demokrasi otoriter 9. Demokrasi sosial

Demokrasi otoriter terjadi ketika hanya Demokrasi sosial muncul sebagai reaksi
elit yang merupakan bagian dari proses terhadap kebijakan neoliberal dalam
parlementer. individu-individu tertentu ekonomi internasional. Demokrasi sosial
diizinkan memilih kandidat tetapi orang bertujuan memberdayakan negara atas
biasa tidak dapat. Karena itu, pada pasar neoliberal. Pengeluaran negara untuk
akhirnya hanya elit penguasa yang
memberikan layanan gratis daripada swasta
memutuskan berbagai kepentingan
yang terlalu mahal. Negara fokus pada
populasi negara. Contoh Rusia di bawah
penyediaan pendidikan gratis atau layanan
pimpinan Vladimir Putin.
kesehatan gratis sehingga orang tidak harus
bergantung pada perusahaan.

8
TERIMA KASIH
9

Anda mungkin juga menyukai