NPM : 2116051056
Kelas : Reguler B
Mata Kuliah : UAS Kepemimpinan
PENGERTIAN
1. Kepemimpinan Monarki
2. Kepemimpinan Demokratis
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah
(terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal
dari bahasa Yunani yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat
dan “cretein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara
bahasa demos-cratein atau demos-cratos adalah keadaan Negara di mana dalam
sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi
berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintah rakyat dan
oleh rakyat.
Ada beberapa alasan dipilihnya demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan
bernegara. Pertama, hampir semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi
sebagai asas yang fundamamental. Kemudian yang kedua, demokrasi sebagai asas
kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk
menyelenggarakan Negara sebagai organisasi tertingginya. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada warga masyarakat
tentang demokrasi.
JENIS – JENIS
Dalam pelaksanaan monarki, raja memang punya peran penting lantaran diklaim
pengangkatannya terjadi akibat keputusan Tuhan. Hak dan kewenangannya sebagai
pemimpin membawa pengaruh besar dalam kehidupan penduduk kerajaan.
• Kekurangan
a) Sistem pemerintahan monarki sendiri kurang memberikan kesempatan bagi
warganya untuk berpartisipasi dalam proses politik.
b) Kurangnya transparansi politik, karena monarki dapat melakukan tindakan
politik tanpa mempertanggungjawabkan kepada masyarakat.
c) Sistem dalam pemilihan pemimpin pemimpin, masyarakat tidak di berikan
kesempatan dalam memilih pemimpinnya.
• Kelebihan
a) Kepemimpinan monarki dapat memastikan stabilitas politik karena
memiliki pemimpin yang tetap dan tidak tergantung pemilihan.
b) Dapat memastikan kedaulatan negara dan memastikan bahwa tidak
terpengaruh pihak luar.
c) Pemerintahan monarki dibantu oleh pemimpin yang hak serta
kewenangannya tak bisa diganggu gugat. Dengan begitu, maka pengaturan
sistem penduduk baik dari segi hukum atau apapun, akan lebih mudah
diputuskan.
2. Kekurangan dan Kelebihan Kepemimpinan Demokrasi
Dalam demokrasi, wakil yang dipilih oleh rakyat diberi mandat membuat undang-
undang dan keputusan lain. Demokrasi berfokus pada peluang rakyat untuk
mengontrol pemimpin mereka dan kemampuan menggantinya tanpa perlu revolusi
(melalui pemilu). Berikut akan dibahas berbagai hal yang menjadi kelebihan dan
kekurangan demokrasi.
• Kekurangan
a) dalam demokrasi yang memerintah adalah publik, sedangkan publik atau
kelompok seringkali beraksi dengan cara mencolok. Tindakan rakyat
seringkali bersifat menuruti kata hati dan dengan mudah terpengaruh atas
saran dari kelompok lainnya. Publik seringkali bertindak anarkis atas nama
kebebasan. Hal yang tidak terpuji, dimana pemimpin politik memanfaatkan
psikologis rakyat banyak dan membangunkan nafsu masyarakat dalam
rangka untuk memenangkan dukungan masyarakat.
b) emerintahan oleh mayoritas merupakan peraturan yang dipegang oleh
manusia biasa, dimana secara umum tidak intelligent, memiliki opini yang
tak terkontrol dan bertindak emosional tanpa alasan, berpengetahuan
terbatas, kekurangan waktu luang yang diperlukan untuk perolehan dalam
memahami informasi, dan curiga atas kecakapan yang dimiliki oleh orang
lain. Oleh karena itu, demokrasi adalah lemah didalam kualitas.
c) propaganda partai dan sering mengunjungi masyarakat tertentu
membutuhkan pengeluaran yang besar. Sebagai contoh di Indonesia,
milyaran rupiah tersalurkan untuk setiap lima tahun pemilihan. Jumlah uang
yang sangat besar ini dikeluarkan sebagai gaji dan upah para legislator.
Dana yang seharusnya dipakai untuk tujuan produktif, dihabiskan dengan
sia- sia atas dasar berkampanye dan propaganda partai.
• Kelebihan
a) Demokrasi mencegah tumbuhnya suatu pemerintahan otokratis
(pemerintahan pada satu orang), karena otokrasi kebanyakan melahirkan
penguasa yang atas nama sesuatu, menggunakan keunggulan suatu negara
bangsa dengan pemaksaan dan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
b) Demokrasi menjamin bagi warganya untuk menggunakan hak-hak asasi
yang tidak diberikan oleh sistem yang demokratis.demokrasi menjamin
kebebasan pribadi yang lebih luas kepada warga negaranya daripada
alternatif lain yang memungkinkan.
c) Demokrasi memberikan kebebasan untuk memilih, membentuk hidup
sesuai tujuan dan sebagainya, lebih baik daripada sistem politik manapun.
1. Monarki
Arab Saudi, secara resmi dikenal sebagai Kerajaan Arab Saudi atau Kingdom of
Saudi Arabia (KSA), adalah sebuah negara Arab di Asia Barat yang mencakup
hampir keseluruhan wilayah Semenanjung Arabia. Arab Saudi menggunakan
sistem Kerajaan atau Monarki. Hukum yang digunakan adalah hukum Syariat Islam
dengan berdasar pada pengalaman ajaran Islam berdasarkan pemahaman salafush
shalih (para sabahat Nabi dan yang mengikuti mereka dengan baik) dan secara
umum bermahzab Hambali. Politik Arab Saudi terjadi dalam konteks bahwa raja
mutlak berdasarkan pada hukum Islam, dimana Raja adalah kepala negara dan
pemerintah. Keputusan dibuat, sebagian berdasarkan konsultasi dengan para
pangeran senior dan Lembaga Keagamaan. AlQur’an dinyatakan sebagai konstitusi
negara, yang diatur berdasarkan hukum Islam (Syariah).
Pemerintahan Arab Saudi dipimpin oleh Raja Salman, yang naik tahta pada 23
Januari 2015- sekarang. Tidak ada partai politik atau pemilihan umum yang
dilakukan dan menurut Economist Inteligence Unit (EIU), pada indeks Demokrasi
2010, pemeritah Arab Saudi adalah rezim paling otoriter ketujuh dari kalangan 167
negara. Undang-Undang Dasar (UUD) menegaskan bahwa raja harus dipilih dari
kalangan putra raja pertama, Abdul Aziz Al Saud, dan keturunan laki-laki mereka
yang tunduk kepada persetujuan para pemimpin agama (ulama).
Meskipun, secara teori, negara itu adalah kerajaan mutlak, dalam praktiknya
keputusan dasar utama dibuat di luar struktur pemerintahan formal dan bukan hanya
oleh raja. Keputusan dibuat dengan mendirikan konsensus dalam keluarga kerajaan
(terdiri dari banyak keturunan pendiri pemerintah, Raja Abdul Aziz).
2. Demokratis
Korea selatan melakukan hubungan diplomatik lebih dari 188 negara. Korea
Selatan juga tergabung dalam PBB sejak tahun 1991, bersamaan dengan
bergabungnya Korea Utara. Kepala negara Korea Selatan adalah seorang presiden
yang dipilih langsung oleh rakyat untuk masa jabatan lima tahun dan tidak dapat
dipilih kembali. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau
berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat
berlangsung tertutup.