Anda di halaman 1dari 41

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Demokrasi
Dan
Pendidikan Demokrasi

apandi@fisip.unila.ac.id
Tujuan Pembelajaran:
Setelah proses pembelajaran pada bab ini, mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari demokrasi
2. Menjelaskan bentuk-bentuk dari demokrasi
3. Menganalisis kelebihan dan kelemahan demokrasi
4. Menjelaskan apa saja yang menjadi prinsip demokrasi dan mengevaluasi
bagaimana implementasinya di Indonesia
5. Menyebutkan nilai-nilai demokrasi dan prasyarat demokrasi yang mapan
6. Mengevaluasi bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak orde
lama hingga sekarang
1. Pengertian Demokrasi
• Kata “demokrasi” yang berasal dari bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan
cratein atau cratos yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi, demos-cratein atau
demos-crotos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat dan dalam
bahasa Inggris menjadi ”democracy”.
• Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat. Atau “the government from the people, by the people, and for the people”
• Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan,
sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara.
• Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun praktek, demos menyiratkan makna
diskriminatif dan ambigu. demos bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu,
yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke
sumber-sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak-hak prerogratif dalam
proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.
Lalu bagaimana Pengertian DEMOKRASI menurut para ahlinya?
• Dalam “TheAdvanced Learner’s Dictionary of Current English (Hornby
dkk,1988) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan “democracy” adalah:
• (1) country with principles of government in which all adult citizens
sharethrough their elected representatives; (2) country with government
which encourages and allows rights of citizenship such as freedom of
speech, religion, opinion, and association, the assertion of rule of law,
majority rule, accompaniedby respect for the rights of minorities. (3)
society in which there is treatment ofeach other by citizens as equals”.
• Dari kutipan pengertian tersebut tampak bahwa kata demokrasi merujuk kepada
konsep kehidupan negara atau masyarakat di mana warga negara dewasa turut
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang dipilih;
pemerintahannya mendorong dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama,
berpendapat, berserikat, menegakkan”rule of law”: adanya pemerintahan
mayoritas yang menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan
masyarakat yang warganegaranya saling memberi perlakuan yang sama.
Lanjutan
• Pengertian tersebut pada dasarnya merujuk kepada ucapan Abraham Lincoln
mantan Presiden Amerika Serikat,yang menyatakan bahwa “demokrasi adalah
suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” atau “the
government from the people, by thepeople, and for the people”.

• Karena “people” yang menjadi pusatnya, demokrasi oleh Pabottinggi (2002)


disikapi sebagai pemerintahan yang memiliki paradigma “otocentricity” atau
otosentrisitas yakni rakyatlah (people) yang harus menjadi kriteria dasar
demokrasi. Sebagai suatu konsep Demokrasi diterima sebagai“ .…seperangkat
gagasan dan prinsip tentang kebebasan, yang juga mencakup seperangkat praktik
dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering berliku-liku.
Pendeknya, demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan” (USIS, 1995).
Lanjutan

• Sementara itu CIDES (1999) mengadopsi konsep Demokrasi sebagai berikut :


• “Democracy which is conceptually perceived a frame of thought of having
the public governance from the people, by the people has been universally
acceptedas paramount ideal, norm, social system, as well as individual
knowledge, attitudes, and behavior needed to be contextually
substantiated, cherished, and developed”.
• Apa yang dikemukakan oleh CICED (1999) tersebut melihat :
Demokrasi sebagai konsep yang bersifat multidimensional, yakni secara filosofis
demokrasi sebagai ide, norma, dan prinsip; secara sosiologis sebagai system
sosial; dan secara psikologis sebagai wawasan, sikap, dan perilaku individu dalam
hidup bermasyarakat.
• Demikianlah beberapa pendapat tentang apa itu demokrasi secara terminologis.
Ciri-Ciri Suatu Pemerintahan Demokratis
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik
langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga
negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum
5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
6. Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol
perilaku dan kebijakan pemerintah.
7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan
rakyat.
8. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin
negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
9. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan
sebagainya).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi)
Pilar demokrasi berdasar konsep rule of law menurut A.V. Dicey
sebagai berikut:
1. Tidak adanya kekuasaan yang sewenang-wenang
2. Kedudukan yang sama dalam hukum
3. Terjaminnya hak-hak manusia dan undang-undang

• Kekuasaan menurut Budiardjo (2005) merupakan kemampuan seseorang


atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok
lain sesuai keinginan dari pelaku.

• Kebebasan pribadi merupakan hal yang harus dijamin oleh konstitusi


dan pemerintah. Meskipun demikian, kebebasan pribadi tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan
bangsa dan negara. Kebebasan pribadi dalam demokrasi Pancasila pada
hakikatnya adalah disertai tanggungjawab yang besar.
2. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Dilihat dari sistem pemerintahannya, Demokrasi ada 2 macam yaitu :
1. Sistem Presidentil
2. Sistem Parlementer

• Sistem Presidentil
• Sistem presidensil menekankan pentingnya pemilihan presiden secara
langsung, sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat secara langsung
dari rakyat.
• Dalam sistem ini kekuasaan eksekutif sepenuhnya berada di tangan
presiden.
• Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
• Kekuasaan presiden dibatasi oleh hukum atau konstitusi.
Menurut Hague (dalam Damanhuri,2014:54)
Sistem presidensil memiliki tiga unsur pokok, yaitu:

1 2 3
Presiden yang dipilih Presiden dan Dewan Tidak ada status
rakyat memimpin Perwakilan Rakyat tumpang tindih antara
pemerintahan dan memiliki masa jabatan badan eksekutif dan
mengangkat pejabat- tetap dan tidak bias badan legislatif.
pejabat pemerintahan saling menjauhkan.
yang terkait.
Menurut Jafar (dalam Martini (ed),2013:110),
Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan Sistem presidensil adalah sebagai
berikut:

1 2 3 4 5
Negara Kekuasaan Presiden Menteri tidak Presiden dan DPR
dikepalai eksekutif presiden mempunyai bertanggungjawab mempunyai
presiden dijalankan kekuasaan kepada DPR, kedudukan yang
berdasarkan mengangkat dan melainkan kepada sama sebagai
kedaulatan yang memberhentikan presiden lembaga negara dan
dipilih dari dan menteri tidak dapat saling
oleh rakyat membubakan.
melalui badan
perwakilan
• Sistem Parlementer
• Sistem ini menerapkan model hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif
dan legislatif.
• Parlemen adalah pemegang peran utama dalam sistem pemerintahan di negara-negara
yang menerapkannya.
• Parlemen memiliki kewenangan mengangkat dan kepala pemerintahan serta
memberhentikannya dengan mengeluarkan mosi tak percaya.
• Kepala eksekutif adalah berada di tangan seorang perdana menteri, ia dipilih dan
bertanggungjawab pada parlemen.
• Perdana menteri bisa membubarkan parlemen dengan cara menyelenggarakan
pemilihan umum.
• Adapun kepala negara ada pada tangan Ratu, raja, sultan, dan sebutan lainnya,
misalnya di Inggris, Kamboja, dan lainnya.
• Kepala negara di negara parlemen memiliki fungsi utama sebagai simbol negara.
Dilihat dari cara menyampaikan pendapatnya, menurut Chamim, dkk (2003),
demokrasi dibagi dua yaitu demokrasi langsung (direct democracy) dan
demokrasi tidak langsung/perwakilan (in direct democracy ).
• Selain demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan, menurut Jafar
(dalam Martini (ed), 2013:108) terdapat demokrasi perwakilan dengan
sistem pengawasan langsung dari rakyat.
• Demokrasi macam ini merupakan campuran antara demokrasi langsung
dan demokrasi perwakilan.
• Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan
rakyat, tetapi wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya diawasi rakyat
melalui referendum dan inisiatif rakyat.
• Demokrasi ini dilaksanakan antara lain di Swiss.
Menurut Ensiklopedia Pemerintahan & Kewarganegaraan Jilid 5
(2010:5) secara umum Sistem Pemerintahan Parlementer memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kekuasaan berada di tangan parlemen
2. Anggota parlemen berasal dari partai-partai politik
3. Perdana menteri diangkat oleh parlemen
4. Kabinet yang dibentuk oleh perdana menteri berasal dari anggota parlemen yang dalam
praktik berasal dari kekuatan politik yang menguasai kursi parlemen.
5. Anggota kabinet (Seluruhnya atau sebagian) adalah anggota parlemen
6. Perdana menteri bersama dengan kabinetnya bertanggungjawab kepada parlemen.
Dengan kata lain, kekuasaan eksekutif berada di bawah parlemen
7. Ratu, raja, sultan ataupun presiden adalah kepala negara yang menjadi simbol negara
8. Kepala negara atas saran perdana menteri dapat membubarkan parlemen dan
memerintahkan
Pendapat senada tentang ciri–ciri pemerintahan parlementer
dikemukakan oleh Jafar (dalam Martini (ed),2013:110) bahwa
pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1 2 3 4
DPR lebih kuat Menteri Program Kedudukan
dari pemerintah bertanggung kebijaksanaan kepala negara
jawab pada DPR kabinet sebagai simbol
disesuaikan tidak dapat
dengan tujuan diganggu gugat.
politik anggota
parlemen
Menurut Asshidiqie dalam Damanhuri (2014:56), Secara umum
parlemen sebagai lembaga legislatif atau lembaga perwakilan memiliki
fungsi yang menyangkut empat bentuk kegiatan, yaitu:
4
3 Pemberian persetujuan
2 pengikatan atau ratifikasi
1 Persetujuan atas
pengesahan
atas perjanjian atau
Prakarsa persetujuan internasional
rancangan
pembuatan dan dokumen-dokumen
Prakarsa undang-undang
undang-undang hukum yang mengikat
pembuatan (law enactment
(legislative lainnya (Binding decision
undang- approval) making on international
initiation)
undang
agreement and treaties
(legislative
or other legal binding
initiation) document).
Dalam berbagai perundang-undangan di Indonesia fungsi legislasi ini biasanya memang dianggap paling
penting. Lembaga parlemen biasa dibedakan ke dalam tiga fungsi, yaitu

3 (tiga) fungsi Lembaga Parlemen

fungsi legislasi fungsi pengawasan fungsi anggaran

Dalam hal fungsi pengawasan, parlemen parlemen diberikan


kewenangan untuk melakukan kontrol dalam 3 hal yaitu

kontrol atas kontrol atas kontrol atas


pemerintahan pengeluaran pungutan pajak.

Berdasarkan pendapat di atas, fungsi kontrol parlemen terhadap eksekutif jika berjalan dengan baik maka akan
terhindar dari penyalahgunaan kekuasaan oleh eksekutif. Namun demikian, dalam pelaksanaannya fungsi
kontrol tersebut seringkali tidak efektif mengingat anggota legislatif yang didominasi oleh partai pendukung
kepala eksekutif sering ”mandul” untuk menjalankan fungs-fungsii kontrolnya.
Jika dilihat dari bentuk pemerintahannya demokrasi dibagi dua yaitu monarkhi
dan republik yang dapat diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh
dan untuk kepentingan orang banyak (rakyat).

Menurut Sumarsono,dkk (2002: 20) bentuk demokrasi dalam sistem


pemerintahan negara antara lain:

• Pemerintahan Monarkhi, • Pemerintahan Republik,


monarkhi mutlak (absolut), res publica (sesuatu yang publik),
monarkhi konstitusional, dan berasal dari bahasa Latin res
monarkhi parlementer. yang berarti pemerintahan dan
publica yang berarti rakyat.

Dengan demikian pemerintahan republik dapat diartikan sebagai pemerintahan


yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan orang banyak (rakyat).
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Menurut Winarno (2009:95) adapun Prinsip-Prinsip Demokrasi sebagai berikut :
1. Adanya pembagian kekuasaan 12. Adanya pemerintahan yang Konstitusional
2. Adanya pemilihan umum yang bebas 13. Adanya ketentuan tentang
3. Adanya manajemen yang terbuka pendemokrasian
4. Adanya kebebasan individu 14. Adanya pengawasan terhadap
5. Adanya peradilan yang bebas administrasi negara
6. Adanya pengakuan hak minoritas 15. Adanya perlindungan hak asasi
7. Adanya pemerintahan yang 16. Adanya pemerintahan yang mayoritas
Berdasarkan hukum 17. Adanya persaingan keahlian
8. Adanya pres yang bebas 18. Adanya mekanisme politik
9. Adanya beberapa partai politik 19. Adanya kebebasan kebijaksanaan negara
10. Adanya musyawarah 20. Adanya pemerintah yang mengutamakan
11. Adanya Persetujuan musyawarah
Menurut Boediono, (Kompas, 2007) selain prinsip-prinsip Demokrasi di atas,
perlu dijabarkan mengenai Persyaratan Kondisi Pemerintahan yang
Demokratis yaitu sebagai berikut :

1 2 3 4

Hubungan
yang
Pertumbuhan Tingkat
Ekonomi
Pluralisme seimbang
antara Negara Pendidikan
dan Rakyat
Selain prasyarat
kondisi demokratis, 1 6
Perlu tumbuh dan Kebebasan Kerjasama
berkembangnya menyatakan
pendapat
nilai-nilai
Demokrasi guna
mewujudkan
pemerintahan yang Nilai-Nilai 5
Rasa Percaya
demokratis dan 2 Demokras (Trust)
bersih. Kebebasan i menurut
Menurut Cipto Berkelompok Cipto dalam
dalam Tanireja, Tanireja
dkk (2011:126-129)
Nilai-Nilai
Demokrasi 4
3 Kebebasan
meliputi: Kebebasan Antar Warga
Berpartisipasi
• Pada aspek kesetaraan gender dalam negara demokrasi,
• Menurut Anne Philips dalam Mufti, dkk (2013: 298) konsep gender adalah perempuan
harus memiliki keterwakilan politik dalam setiap proses pembuatan kebijakan negara.
• Artinya, keterwakilan perempuan dalam parlemen dan lembaga-lembaga negara lain
sangat menentukan nasib perempuan dalam mengartikulasikan kepentingan.
• Dalam hal ini, Indonesia telah mengadopsi keterwakilan perempuan dalam pasal 15
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD
huruf (d) yang menyatakan bahwa surat keterangan dari pengurus pusat partai politik
tentang penyertaan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh
persen) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Berdasarkan undang-undang tersebut, negara secara sadar memberikan keleluasaan
bagi perempuan untuk memiliki hak dan kewajiban yang sama secara politik dengan
laki-laki untuk berpartisipasi aktif dalam pemerintahan.
• Meskipun dalam praktiknya, keterwakilan perempuan dalam bidang politik, hukum
dan bidang lainnya dalam pemerintahan masih dirasa kurang.
• Hal ini dapat disebabkan oleh kesadaran dan wawasan perempuan akan pentingnya
berpartisipasi dalam masalah kenegaraan masih kurang.
Menurut H.B. Mayo dalam Budiharjo (2005)
nilai-nilai Demokrasi yaitu:
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dan dalam
suatu masyarakat yang sedang berubah
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur
4. Membantasi pemakaian kekerasan seminimal mungkin
5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman
6. Menjamin tegaknya keadilan
Nilai-nilai demokrasi di atas perlu didukung oleh pemerintahan yang demokratis.
Dalam prakteknya, tidak sedikit perselisihan dalam praktik kenegaraan dan dalam
kehidupan bermasyarakat diselesaikan secara brutal dan main hakim sendiri,
dalam transisi pemerintahan tidak sedikit dilakukan dengan penuh ketegangan
dan ketidakharmonisan antara kepala eksekutif lama ke kepala eksekutif
selanjutnya, penegakkan keadilan yang sering dilakukan dengan cara main hakim
sendiri dan maraknya praktik hakim jalanan perlu dibenahi secara tuntas.
Adapun ciri pemerintahan demokratis adalah sebagai berikut:
a. Adanya pemilihan umum secara langsung
b. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).

Selain itu, ciri-ciri pokok pemerintahan demokratis adalah berikut:


1. Pemerintah berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak
2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan
3. Adanya tanggungjawab dari pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Demokrasi
Dan
Pendidikan Demokrasi

apandi@fisip.unila.ac.id
4. Demokrasi di Indonesia
Dinamika pemahaman Demokrasi di Indonesia sangatlah dinamis. Rakyat dan
penyelenggara negara di masanya sering menafsirkan dan melaksanakan nilai-nilai
Demokrasi yang beragam.

Menurut Sumarsono dkk, (2002:21) Pemahaman Demokrasi di Indonesia terbagi


dalam 3 bagian :

1 2 3
Dalam system kepartaian Hubungan antara
dikenal adanya tiga Sistem pengisian pemegang kekuasaan
system kepartaian, yaitu jabatan kekuasaan negara, terutama antara
system partai, dua partai, negara eksekutif dan legistatif
dan system satu partai
Perkembangan Demokrasi di Indonesia dapat dibagi Empat periode :

1 2 3 4
Periode 1959-1965
masa Demokrasi Periode 1966-1998
terpimpin, ditandai masa Demokrasi
Periode 1999-
Periode 1945–1959 dengan dominasi Pancasila era Orde
Sekarang peran
masa Demokrasi presiden, Baru. Ditandai peran
parpol kembali
parlementer yang terbatasnya peran presiden yang
menonjol, iklim
meninjolkan partai, dominan terhadap
Demokrasi
peranan parlemen berkembangnya Lembaga-Lembaga
memperoleh nafas
serta partai-partai komunis, peran negara. Pancasila
baru, multi partai
ABRI sbg unsur hanya dijadikan
sospol semakin kedok penguasa.
meluas
Masa Demokrasi di Indonesia
dalam kurun sejarah Indonesia merdeka sampai sekarang ini, ternyata pelaksanaan Demokrasi
mengalami dinamikanya. Indonesia mengalami praktik Demokrasi yang berbeda beda dari masa ke
masa. Menurut pendapatnya Budiardjo (2008) menyatakan bahwa dari sudut perkembangan sejarah
Demokrasi Indonesia sampai masa orde baru dapat dibagi dalam empat masa, yaitu

1 2 3 4
Demokrasi
Demokrasi Demokrasi Demokrasi Era
Parlementer Terpimpin Pancasila Reformasi
1945-1959 1959-1965 1965-1998 1998-
sekarang
Menurut Maftuh dkk (2007:5) isi pokok Demokrasi Pancasila
antara lain sebagai berikut:
1. Pelaksanaan demokrasi itu harus berdasarkan atas Pancasila seperti dalam
pembukaan UUD 1945 dan penjabarannya lebih lanjut dalam batang tubuh
UUD 1945
2. Demokrasi ini harus menghargai hak-hak azasi manusia serta menjamin
adanya hak-hak minoritas, baik berdasrkan kelompok ataupun kekuatan social
politik.
3. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus Berdasarkan atas kelembagaan
atau institusional.
4. Demokrasi harus bersendi atas hukum.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang berintikan sila ke empat
Pancasila, dan diintegrasikan dengan sila-sila lain dalam Pancasila.

Adapun ciri-ciri demokrasi Pancasila menurut Ruyadi dalam Ganeswara, dkk


(2007:111) adalah sebagai berikut:

1. Pelaksanaan demokrasi itu harus berdasarkan atas Pancasila


2. Bertolak dari paham kekeluargaan
3. Ada jaminan keselarasan antara kepentingan perorangan dan kepentingan
masyarakat
4. Menghargai hak-hak manusia serta menjamin hak-hak minoritas
5. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan berdasarkan atas kelembagaan
(institusional)
6. Bersendi atas hukum
7. Menjamin untk menyampaikan pendapat dan berbeda pendapat
5. Sistem Pemerintahan di Indonesia
1. Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan


Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa bentuk negara
Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya adalah republik.
Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus kepala
pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi, “Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang
Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensial.
2. Pengertian Sistem Pemerintahan

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara.

Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari
kata perintah. kata-kata itu berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau


b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau,
Negara.
c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah
Lanjutan….

Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu
Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.
Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang
dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.
Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau


1 kekuasaan menjalankan pemerintahan;

2 Kekuasaan Legislatif yang berati kekuasaan membentuk undang-undang;

Kekuasaan Yudikatif yang berati kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran


3 atas undang-undang.

Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan
yudikatif. Jadi, system pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga
negara, hubungan antar lembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai
tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.
3. Sistem Pemerintahan Indonesia
a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum


diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem
pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

1 Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat)

2 Sistem Konstitusional.
3 Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4 Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5 Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
6 Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7 Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan
Indonesia menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial.

Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di


bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan
masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga
kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut
UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau
persetujuan DPR sebagai wakil rakyat.

Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka
kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.
Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada
dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh
penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan
pemerintahan yang kompak dan solid.
b. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 setelah Diamandemen

Sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi. Sebelum diberlakukannya


sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun 2002,
sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa
perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan yang baru.

Pokok-pokok system pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut :

Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi
1
dalam beberapa provinsi.
2 Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.

3 Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4 Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.

Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
5
Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6
Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan
yang ada dalam sistem presidensial.
Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
1 Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung.

Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau


2 persetujuan dari DPR.

Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau


3
persetujuan dari DPR.

Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-
4 undang dan hak budget (anggaran)
Sebelum
diadakan
amandemen UUD
1945, sebagai
konstitusi tertulis 1. Untuk mengubah UUD
2. Putusan diambil dengan
UUD 1945 1945 sekurag-kurangnya
persetujuan sekurang-
menyediakan 1 2/3 daripada junlah
kurangnya 2/3 jumlah
(satu) pasal yang anggota MPR harus
anggota yang hadir
khusus mengatur hadir
tentang cara
perubagah UUD,
yaitu pasal 37
yang

1. Amandemen Pertama, 19 Oktober 1999

Amandemen
UUD 1945 2. Amandemen Kedua, 18 Agustus 2000
dilaksanakan
secara 3. Amandemen Ketiga, 10 November 2001
bertahap
yaitu;
4. Amandemen keempat, 10 Agustus 2002
Kelebihan Sistem Kelemahan Sistem Pemerintahan
Pemerintahan Indonesia Indonesia
• Ada kecenderungan terlalu kuatnya
• Presiden dan menteri selama otoritas dan konsentrasi kekuasaan di
1 masa jabatannya tidak dapat 1 tangan Presiden.
dijatuhkan DPR.
• Sering terjadinya pergantian para
pejabat karena adanya hak perogatif
• Pemerintah punya waktu untuk 2 presiden.
menjalankan programnya dengan
2 tidak dibayangi krisis kabinet.
• Pengawasan rakyat terhadap
pemerintah kurang berpengaruh.
3
• Presiden tidak dapat membekukan
dan atau membubarkan DPR. • Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan
3 4
politik kurang mendapat perhatian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai