BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
RusaG : Rumah Siaga Gempa Inspired of Sade Village's and Using Livestock
Waste For Biogas Utilization
Diusulkan Oleh :
Rena Arya Febriant 20040704076 2020
Gracia Natalia Santoso 20040704037 2020
Fauziah Rachmadyta 20040704148 2020
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
Tujuan ...................................................................................................... 4
Manfaat .................................................................................................... 4
GAGASAN ...................................................................................................... 5
Kondisi Terkini Pencetus Gagasan .......................................................... 5
Solusi yang Pernah Diterapkan ................................................................. 5
Seberapa Jauh Kondisi Pencetus Gagasan dapat Diperbaharui Melalui
Gagasan yang Diajukan ............................................................................ 6
Pihak-pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu
Mengimplementasikan Gagasan yang Diajukan ....................................... 7
Langkah-langkah Strategis yang Harus Dilakukan untuk
Mengimplementasikan Gagasan yang Diajukan ....................................... 8
KESIMPULAN ............................................................................................... 9
Inti Gagasan yang Diajukan ...................................................................... 9
Teknik Implementasi ................................................................................ 9
Prediksi Keberhasilan ................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ..................................................11
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing ................................................ 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan
Pembagian Tugas .....................................................................................15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim ................................................ 21
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Wilayah Pulau Lombok
Gambar 2. Rumah Desa Sade
Gambar 3. Kondisi Rumah Masyarakat Lombok Pasca Gempa
Gambar 4. Masyarakat Mengungsi di Tenda Seadanya
Gambar 5. Struktur Bangunan Rumah Siaga
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Kejadian Gempa Bumi di Nusa Tenggara Barat
Tabel 2. Tahapan-tahapan dan Jangka Waktu Pengimplementasian Gagasan
iv
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar penduduknya
bertempat tinggal di daerah pesisir. Hal tersebut penduduk Indonesia wajib
mengetahui tentang potensi terjadinya gempa maupun tsunami. Indonesia juga
negara paling rawan gempa karena Indonesia berada di daerah Cincin Api Pasifik
(Ring of Fire). Indonesia berada pada zona subduksi, yaitu daerah di mana terjadi
tumbukan antara dua buah lempeng (Zuhdi, dkk, 2019). Dikelilingi oleh tiga
lempeng tektonik yang terus bergerak, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng
Eurasia, dan lempeng Pasifik. Beberapa wilayah Indonesia memiliki potensi gempa
yang sangat tinggi, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu,
Lampung, Banten, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT,
Balikpapan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Selatan, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen, dan Fak-Fak.
(sumber: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/8koryLlb-masa-tanggap-
darurat-gempa-lombok-diperpanjang-2-pekan )
Tujuan
1. Untuk membudidayakan budaya dari adat Desa Sade yaitu struktur
bangunan rumah Sade.
2. Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan bangunan-bangunan rumah pada
saat terjadinya gempa.
3. Untuk melestarikan sumber energi alternatif dari limbah peternakan.
Manfaat
1. Menjaga kelestarian alam sekitar di daerah rentan gempa.
2. Meningkatkan pembuatan sumber energi alternatif yang bisa diperbarui.
3. Mengenalkan sumber energi alternatif untuk sumber daya listrik yang ramah
lingkungan kepada masyarakat.
4. Menurunkan tingkat banyaknya limbah atau sampah peternakan.
5
GAGASAN
Kondisi Rumah di Lombok pada saat gempa
Gempa Bumi yang pernah melanda Lombok di tahun 2018 memberi bekas
mendalam bagi masyarakat setempat. Gempa bumi yang terjadi di Lombok
berturut-turut menyebabkan adanya 546 korban jiwa, 1.886 luka-luka, 105
meninggal, dan 472.419 yang telah mengungsi. Selain itu, korban jiwa yang dari
wisatawan terdapat 4.636 wisatawan. Dampak pada bidang sektor pariwisata
mengalami kerugian senilai Rp. 4 Triliun.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
secara keseluruhan kerusakan yang diakibatkan oleh rangkaian Gempa Lombok
2018 adalah 71.962 unit rumah rusak, 671 fasilitas pendidikan runtuh, 52 unit
fasilitas kesehatan, 128 unit fasilitas peribadatan, dan sarana infrastuktur.Perkiraan
kerugian sementara yang dilakukan oleh BNPB akibat Gempa Lombok mencapai
triliunan. Angka ini belum termasuk kerugian yang diakibatkan oleh penurunan
kunjungan wisatawan lokal dan manca negara.
penampungan bisa saja runtuh dan mungkin ada rumah-rumah warga lainnya yang
ikut runtuh juga.
Konsep rumah siaga ini memiliki bentukan dasar dari bahan jerami dan
bambu karena kunci tahan gempa dari rumah siaga ini ada pada pilar rumah yang
didesain khusus dengan pasak kayu. Kayu setinggi 3 meter dapat menopang
bangunan untuk menahan potensi gempa karena kayu sasak sepanjang 2 meter
tertancap di tanah. Simpul anyaman yang dibuat untuk menyambung struktur
bangunan berpengaruh karena simpul tersebut yang menyebabkan rumah tersebut
lebih fleksibel ketika digoyang gempa tetapi tetap kokoh. Meskipun bagian luar
rumah terlihat tradisional dan sederhana tetapi bagian dalam rumah bisa kita
modifikasi sebagaimana rumah modern pada umumnya.
7
(sumber : https://arcadiadesain.com/)
Rumah siaga bencana ini akan dikonsep semandiri mungkin agar
masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok pasca bencana.
Pemanfaatan rumah siaga ini bisa digunakan untuk menyimpan kebutuhan pokok
desa sehingga jika terjadi bencana gempa penduduk desa bisa mengakses
kebutuhan pokok dengan mudah tanpa harus menunggu bantuan dari luar daerah.
Selain itu, penerapan teknologi biogas pada rumah siaga ini akan secara mandiri
menghasilkan listrik alternatif karena setelah terjadi bencana akan kesulitan
mengakses kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, terciptalah rumah siaga bencana
yang tahan gempa dan memiliki sistem teknologi listrik yang mandiri dan modern.
KESIMPULAN
Inti Gagasan yang Diajukan
Setelah terjadinya bencana alam, masyarakat membutuhkan banyak
kebutuhan dan bantuan. Puing-puing yang tersisa disekitar mereka dimanfaatkan
sebaik mungkin demi mencukupi kebutuhan mereka sementara. Akan tetapi,
penyaluran bantuan dari pemerintah membutuhkan waktu yang cukup lama karena
akses menuju daerah terkena bencana akan sulit dijangkau. Runtuhnya rumah,
pohon, hingga jembatan membuat akses jalan utama sulit dilewati. Tenda darurat
menjadi solusi masyarakat untuk berlindung sementara. Namun, jika ada daerah
terpencil yang tidak memiliki tenda dan kebutuhan pokok warga akan kesulitan
menjalani keberlangsungan hidupnya. Maka dari itu, kita membuat inovasi rumah
siaga bencana yang tahan gempa dan memiliki teknologi listrik dari biogas.
Sehingga ketika terjadi pemadaman listrik akibat gempa, rumah siaga bencana ini
bisa tetap dialiri listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, rumah
siaga ini juga melestarikan budaya lokal karena diadaptasi dari kebudayaan Suku
Sasak di Desa Sade, Lombok.
Teknik Implementasi
Dalam mengimplementasikan gagasan RusaG : Rumah Siaga Gempa Inspired of
Sade Village's and Using Livestock Waste For Biogas Utilization yang dilakukan
penulis adalah dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat
setempat mengenai program ini. Kemudian, melakukan pembahasan dan
pengkajian lebih dalam bersama dengan pihak-pihak yang terlibat, seperti
BNPB,BPBD, Pemerintah setempat, Arsitek dan Kontraktor, serta peran
masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk terlaksananya pembangunan RusaG :
Rumah Siaga Gempa Inspired of Sade Village's and Using Livestock Waste For
Biogas Utilization sehingga menjadi lebih efsien dan lebih efektif dalam
menjalankan pembuatan rumah siaga yang tahan gempa.
Prediksi Keberhasilan
Gagasan yang kami ajukan dapat membantu upaya pemerintah dan
masyarakat dalam mengatasi kesulitan mecari tempat tinggal ketika gempa yaitu
membangun rumah siaga yang tahan gempa. Adanya Sade Villages’s Inspired
Earthquake Resistant House Using Livestock Waste For Biogas Utilization ini
untuk mempermudah masyarakat berlindung serta mencari tempat tinggal yang
aman terhadap gempa dan mengoptimalkan pemanfaat biogas menjadi sesuatu
yang berguna dikala gempa melanda.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://regional.kompas.com/read/2018/09/23/11321551/melihat-kembali-
gempa-lombok-2018-dan-sejarah-kegempaannya?page=all
MAGMA Indonesia, “Gempa Bumi M 7.0 SR di Lombok Utara, NTB”,
https://magma.esdm.go.id/v1/press-
release/162?signature=35fbc8395b2abad3a02e32ce42f334fe1b3bf3f68b33
77cdc70cf71f2c18c55f (diakses pada 14 Desember 2020 pada 22:30)
Wahyuningtyas, N., Tanjung, A., Idris, I., & Dewi, K. (2019). DISASTER
MITIGATION ON CULTURAL TOURISM IN LOMBOK,
INDONESIA. GeoJournal of Tourism and Geosites, 27 (4), 1227–1235.
Ayu, Gek, (2020, 10 April) “Desa Sade, Desa Tradisional Suku Sasak Asli
Pulau Lombok”, https://osc.medcom.id/community/desa-sade-desa-
tradisional-suku-sasak-asli-pulau-lombok-1015
National Geographic Indonesia, (2019, Agustus) “Indonesia Rawan
Tsunami, Manakah Wilayah yang Paling Rentan?”,
https://nationalgeographic.grid.id/read/131804119/indonesia-rawan-
tsunami-manakah-wilayah-yang-paling-rentan?page=all
Indonesiabaik.id, (2018) “Wilayah Rawan Gempa di Indonesia”,
http://indonesiabaik.id/infografis/wilayah-rawan-gempa-di-indonesia
Suarsana, I Nyoman, “ETNOGRAFI DUSUN SADE, DESA
REMBITAN, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT”
(Denpasar: Universitas Udayana,2015), hal.7.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/e7a3f3d728423c1e
774e83c429e5fb17.pdf (Diakses pada 15 Desember 2020, 13:10).
Adityawarman, A.C, Salundik, Lucia, C. “Pengolahan Limbah Ternak
Sapi Secara Sederhana di Desa Pattalassang Kabupaten Sinjai Sulawesi
Selatan” (Bogor: IPB, 2015), hal. 171.
file:///C:/Users/Usher/Downloads/14502-Article%20Text-42757-1-10-
20161230.pdf (Diakses pada 15 Desember 2020, 14:10).
Hamdiani, Sapriani. At All. (2017, September), “APLIKASI
TEKNOLOGI NANOKOMPOSIT LIMBAH PADAT PETERNAKAN
SAPI (LPSS) DI INDUSTRI GERABAH DESA BANYUMULEK
KABUPATEN LOMBOK BARAT”
file:///C:/Users/Usher/Downloads/353-916-1-PB.pdf
Sukawi, Zulfikri. “Adaptasi Arsitektur Sasak Terhadap Kondisi Iklim
Lingkungan Tropis” (2010), hal 344.
https://core.ac.uk/download/pdf/11731418.pdf (Diakses pada 15 Desember
2020, 09:20)
11
LAMPIRAN
Lampiran I Biodata Ketua, Anggota I, dan Anggota II.
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Surabaya, 16 Desember 2020
Ketua
Biodata Anggota I
D. Identitas Diri
Biodata Anggota II
G. Identitas Diri
Fauziah Rachmadyta
NIM. 20040704148
14
Biodata Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dita Perwitasari, S.H.,M.Kn.
2 Jabatan Fungsional -
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya 198906182018032002
5 NIDN 0018068903
6 No.sertifikat Pendidik
7 Update Mata Kuliah yang diampu 1. Hukum Kepailitan
2. Hukum Harta Kekayaan
3. Hukum Perbankan
4. Hukum Pengangkutan
5. Hukum Perumahan dan Pemukiman
6. Hukum Kondominium dan Apartemen
7. Hak Tanggungan Atas Tanah
8. Hukum Tata Guna Tanah
9. Hukum Surat-surat Berharga
10. Hukum Pembiayaan
11. Hukum Waris Perdata
12. Hukum Penanaman Modal
13. Hukum Jaminan
14. Hukum Perkawinan dan
Keluarga Dst.
2.
3.
4.
5.
6.
* Jenis Iuran hasil PKM berupa Publikasi artikel, Buku ber-ISBN, HKI (Paten, Hak
Cipta, desain produk, dsb).
E. Penelitian Dosen yang Melibatkan Mahasiswa dalam 3 Tahun Terakhir (2017-
2020)
No Nama Dosen Tema Penelitian Nama Judul Penelitian Tahun
sesuai roadmap Mahaasiswa
16
G. Publikasi Artikel Ilmiah Pada Jurnal Nasional dan Internasional dalam 3 Tahun
Terakhir (2017-2020)
Sinta/Ter Jumlah
Nama
No. Judul Volume/Nomor/Tahun akreditasi sitasi
Jurnal
/reputasi
1. Journal of Private and volume 2 number 2, JPCL FH
Comercial Law Faculity of November 2018 UNNES
Law Universitas
Negeri Semarang "Legal
Certification In Electronic
Credit
Agreement"”
url :
https://journal.unnes.ac.id/nju/
index
.php/jpcl/article/view/16834
https://doi.org/10.15294/jpcl.v2i2.168
34
17
https://doi.org/10.2991/icss-
18.2018.20
3. Strengthening Regulation In https://www.atlantis- Atlantis Press
Conflicts Between The press.com/proceedings/i
"Surat Ijo" Holder / Land Use css- 19/125927071
Permit (Ipt) With The
Government Of Surabaya Prosiding
City As The Implementation
Of Agrarian Reforma Penerbit : Atlantis Press
Sebagai Penulis Anggota
dari 4 orang penulis (Tamsil, Volume 383
Indri Fogar Susilowati,
Mahendra Wardhana, Dita
Perwitasari)
https://doi.org/10.2991/icss-
19.2019.155
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, 18 Desember 2020