Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH ABU VULKANIK GUNUNG BROMO TERHADAP

MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SEKITAR

Disusun oleh :

Kelompok :6
Nama : 1. Azkanul Wahyu
2. Keisha Bijou Thalian
3. M. Rifqi Shafari
4. Octarinda Putri Rosmala
5. Rita Zahara
6. Wafi Hidayahtullah
Kelas : XI MIPA 7

Jl. Karadenan No. 05, Cibinong Bogor 16913 Jawa Barat


Telp/Fax. (0251) 8654 347 Email. info@sman2cibinong.sch.id
2018/2019
PENGARUH ABU VULKANIK GUNUNG BROMO TERHADAP
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SEKITAR
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah dibaca dan dipelajari pada tanggal 23 Maret 2019

Sari Rahayu Hidayat, S.Pd


Karya tulis ilmiah ini dipersembahkan untuk memenuhi nilai praktik pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diampu oleh Sari Rahayu Hidayat,
S.Pd
“Seseorang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapannya, tetapi
hebat dalam tindakannya”
(Riwayat hidup pribadi)

1. Nama : Azkanul Wahyu


Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 08 Juli 2002
Alamat : Kampung Kandang RT001/006
kelurahan Pakansari
Nomor Telepon : 088212914738

2. Nama : Keisha Bijou Thalian


Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 23 April 2002
Alamat : Jl. Pembangunan 1 no. 51 RT004/006
kelurahan Kedunghalang
Nomor Telepon : 087781166569

3. Nama : M. Rifqi Shafari


Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Mei 2002
Alamat : Jl. Pradana 8 no. 12 RT10/16 Villa
Pabuaran Indah kelurahan Pabuaran
kecamatan Bojonggede
Nomor Telepon : 085289957230
4. Nama : Octarinda Putri Rosmala
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 26 Oktober 2002
Alamat : Perumahan Taman Sukahati Permai
blok i/12 RT004/008, Cibinong,
Kab.Bogor
Nomor Telepon : 087778337015

5. Nama : Rita Zahara


Tempat Tanggal Lahir : Aceh, 12 Maret 2002
Alamat : Kampung Kedung Jiwa RT002/006
kelurahan Kedung Waringin kecamatan
Bojonggede.
Nomor Telepon : 08992723151

6. Nama : Wadi Hidayahtullah


Tempat tangal lahir : Jember, 15 Februari 2003
Alamat : Jl. Manggis no 23 Perumahan dian asri
2 Kelurahan Pabuaran
Nomor Telepon : 0823397772
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. karena atas berkat
rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul “PENGARUH ABU VULKANIK
GUNUNG BROMO TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
SEKITAR”dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan proposal kegiatan ini
khususnya untuk Ibu Sari selaku guru Bahasa Indonesia SMAN 2
Cibinong, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal
kegiatan ini.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi nilai praktik pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini, penulis mendapat banyak bantuan dan masukan dari berbagai pihak.
Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
yang tulus kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan karya
tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif
demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga
gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk memperluas
pengetahuan penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

 
Cibinong, 23 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ii
DEDIKASI................................................................................................iii
KATA BIJAK.............................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.....................................................................v
KATA PENGANTAR................................................................................vii
DAFTAR ISI.............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori..................................................................................4
2.2 Deskripsi Data....................................................................................6
2.3 Analisis Data......................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................10
3.2 Saran..................................................................................................10
Daftar Pustaka.........................................................................................11
Lampiran..................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah Negara dengan kekayaan alam yang melimpah.
Kekayaan dari flora dan faunanya, serta kekayaan dari hasil tambangnya.
Hamparan bumi Indonesia ini juga memiliki kerawanan bencana alam
yang tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat
kerawanan bencana alam yang tinggi, baik itu gempa bumi, gunungapi,
banjir, tanah longsor maupun juga tsunami. Negara Indonesia merupakan
negara kepulauan dimana tempat tiga lempeng besar dunia bertemu, yaitu
Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Interaksi antar lempeng-lempeng tersebut lebih lanjut menempatkan
Indonesia sebagai wilayah yang memiliki aktifitas kegunungapian dan
kegempaan yang sangat tinggi. Sebanyak 129 gunungapi di Indonesia
atau 14 persen dari seluruh gunungapi di dunia, terbantang dari pulau
Sumatera menyusuri pulau Jawa kemudian menyeberang ke Bali, Nusa
Tenggara hingga bagian timur Maluku dan berbelok ke utara pulau
Sulawesi atau melingkari kepulauan Indonesia sehingga dikenal dengan
sebutan lingkaran api (The Ring of Fire) Indonesia, atau jalur tektonik
Indonesia (BNPB, 2011).
Gunung Bromo adalah salah satu gunung yang aktif di dunia.
Masyarakat yang ada di daerah Gunung Bromo akan selalu dihantui
dengan bahaya dari letusan gunungapi yang sewaktu-waktu akan meletus
dan mengakibatkan korban jiwa, harta dan benda. Sepanjang era 20 serta
era 21, Gunung Bromo sudah meletus sejumlah sekian kali, dengan
interval saat yang teratur, yakni 30 tahun. Letusan paling besar
berlangsung 1974. letusan Gunung Bromo paling akhir berlangsung pada
26 Desember 2010 sampai awal tahun 2011. Bahkan juga pada tahun
2004, letusan Bromo menewaskan dua wisatawan. Tetapi, meletusnya
Gunung Bromo ini tidak menjadi momok yang menakutkan untuk warga
Tengger. Warga di sekitaran Bromo telah punya kebiasaan dengan
‘batuknya’ gunung yang disucikan itu. Letusan awal Gunung Bromo yang
terjadi pada tahun 2011 lantas menyebabkan banyak tempat tinggal
masyarakat di Ngadirejo rusak kronis. Bangunan balai desa ataupun
gedung sekolah ambruk lantaran tidak dapat menahan beban abu akibat
semburan dari perut Bromo.
Potensi bencana alam yang tinggi pada dasarnya tidak lebih dari
sekedar refleksi fenomena alam yang secara geografis sangat khas untuk
wilayah tanah air kita. Peningkatan kerentanan bencana alam ini akan
lebih parah saat masyarakat dan pemerintah sama sekali tidak menyadari
dan tanggap terhadap adanya potensi bencana alam di daerahnya.
Pengalaman memperlihatkan bahwa kejadian-kejadian bencana alam
selama ini telah banyak menimbulkan kerugian dan penderitaan yang
cukup berat sebagai akibat dari perpaduan bahaya alam dan
permasalahan lainnya. Bencana diartikan sebagai suatu rangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh fenomena alam, ulah manusia atau oleh
keduanya yang mengakibatkan korban jiwa, penderitaan dan atau
kesengsaraan manusia kerugian harta benda kerusakan lingkungan hidup
dan kerusakan sarana dan prasarana umum

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah akibat dari erupsi Gunung Bromo yang sedang terjadi
saat ini?
2. Apakah pengaruh abu vulkanik terhadap lingkungan sekitar?
3. Apa saja komponen-komponen kimia yang terkandung dalam
abu vulkanik?
4. Apa pengaruh abu vulkanik tersebut pada kesehatan dan
lingkungan masyarakat sekitar?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Mengetahui akibat erupsi pada Gunung Bromo
2. Mengetahui pengaruh abu vulkanik terhadap lingkungan sekitar
3. Mengetahui komponen-komponen kimia yang terkandung dalam
abu vulkanik
4. Mengetahui pengaruh dari abu vulkanik pada kesehatan dan
lingkungan sekitar.
1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak sebagai berikut.
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi siswa
1. Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai alam sekitar
2. Meningkatkan motivasi untuk lebih mencintai alam sekitar
3. Menumbuhkan minat siswa untuk mempelajari lebih
lanjut mengenai alam sekitar
2. Manfaat bagi guru
1. Guru mendapat pengetahuan baru mengenai alam
sekitar dengan melihat objeknya secara langsung
2. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan
kreatif bagi para siswa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Pengertian Erupsi
Sebagai negara yang memiliki banyak gunung berapi, maka
Indonesia memang harus bersiap-siap ketika gunung itu erupsi.
Contohnya, seperti erupsi Gunung Merapi dan Gunung Bromo di Jawa
Tengah yang sedang terjadi.
Erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi.
Material tersebut bisa dalam bentuk lava, gas, abu, dan lain-lain. Material
ini nantinya akan dilepaskan ke atmosfer atau ke permukaan bumi dalam
jumlah yang tidak menentu.
Erupsi terjadi karena adanya pergerakan magma dari dalam perut
bumi. Pergerakan magma disebabkan oleh kuatnya tekanan gas dari
dalam perut bumi yang secara terus menerus hingga mendorong magma
untuk keluar.
Terdapat dua macam erupsi gunung berapi :
1. Erupsi secara eksplosif
Jenis erupsi ini ditandai dengan suara dentuman yang keras.
Magma dan material lain keluar dari perut bumi disertai dengan
dentuman yang kuat sehingga suaranya juga begitu nyaring. Erupsi
jenis ini pernah terjadi pada Gunung Krakatau hingga menimbulkan
banyak korban jiwa.
2. Erupsi secara efusif
Jenis erupsi ini ditandai dengan keluarnya magma dalam bentuk
lelehan lava. Perbedaan dengan erupsi eksplosif adalah tekanan
gas tidak begitu kuat, sehingga magma keluar dalam bentuk aliran
lava hingga ke lereng gunung. Suara yang ditimbulkan tidak terlalu
nyaring.
2.1.2. Proses Terjadinya Erupsi
Pada umumnya erupsi terjadi karena adanya tekanan gas yang
sangat kuat yang berasal dari dalam perut bumi yang secara terus
menerus berusaha mendorong magma untuk keluar. Tekanan gas
tersebut nantinya perlahan akan membuat magma akan bergerak naik ke
atas secara perlahan, hal ini terjadi karena massa magma lebih ringan
dibandingankan dengan batuan padat disekitarnya.
Dalam proses tersebut, magma yang memiliki suhu sekitar 1200
derajat Celcius ini perlahan lahan akan melelehkan batuan yang berada
disekitarnya dan kemudian terjadi penumpukan magma dalam gunung
tersebut. Dari sinilah tekanan yang berasal dari dalam bumi akan semakin
besar, hal ini terjadi karena magma tadi terhambat oleh lapisan batuan
padat/litosfer yang sangat sulit untuk ditembus. Karena adanya tekanan
yang sangat kuat pada daerah ini, maka di tempat inilah tersimpan tenaga
yang sangat kuat sehingga lapisan batuan disekitarnya perlahan lahan
menjadi rapuh dan retak, dari celah retakan inilah nantinya magma akan
menjalar keluar ke permukaan bumi.
Sambil menjalar, magma ini juga akan melelehkan saluran retakan
tadi sehingga akan membentuk saluran batu yang disebut sebagai pipa
kepundan. Ketika lapisan batuan tadi sudah tidak dapat membendung
tenaga yang sangat kuat dari magma, maka akan terjadi sebuah ledakan
dan semburan yang sangat kuat sebagai reaksi dari pelepasan energi
yang berasal dari dalam bumi tersebut. Ketika magma tersebut berhasil
keluar ke permukaan bumi, inilah yang kemudian disebut sebagai erupsi.

2.1.3. Material Yang Terkandung Pada Erupsi Gunung Berapi


Erupsi gunung berapi tentunya akan mengeluarkan material-
material di dalam perut gunung. Adapun material-material tersebut antara
lain adalah:

 Gas Vulkanik, Gas yang dimaksud adalah gas karbon monoksida,


karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida dan nitrogen yang
sangat membahayakan bagi manusia.
 Lava, Lava yang keluar ada dua jenis, yaitu lava encer dan lava
kental. Lava encer akan keluar mengalir ke aliran sungai, sedangkan lava
kental akan membeku didekat sumber keluarnya. Lava yang membeku ini
akan membentuk berbagai macam batuan.
 Lahar, Lahar merupakan aluran material vulkanik yang biasanya
berupa campuran pasir, baru dan kerikil. Biasanya aliran lahar akan
meningkat cepat apabila intensitas curah hujan yang tinggi.
 Hujan Abu, Hujan abu ini sering terjadi ketika gunung api meletus.
Hujan abu ini berupa material halus yang telah disemburkan ke udara dan
perlu diketahui bahwa abu vulkanik ini berbahaya untuk pernafasan dan
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Awan Panas, Awan panas merupakan material yang mengalir dari
puncak gunung yang bentuknya bergulung seperti awan. Pada awan ini
terdapat batuan pijar yang panas dan beberapa material vulkanik yang
memiliki suhu lebih dari 600 derajat Celcius yang dapat menyebabkan
kematian apabila terkena manusia ataupun hewan dan bahkan dapat
merusak bangunan.

2.1.4. Pengaruh Erupsi

Sejauh ini, erupsi yang sedang terjadi pada Gunung Bromo tidak
terlalu berdampak pada lingkungan sekitar pegunungan Bromo.
Masyarakat sekitar menganggap bahwa fenomena tersebut wajar saja
terjadi. Fenomena erupsi ini tidak akan terlalu berdampak pada
lingkungan sekitar, hanya saja masyarakat harus selalu waspada dengan
aktivitas Gunung Bromo saat ini.

2.2. Deskripsi Data


Saat meletus, gunung berapi umumnya menyemburkan uap air
(H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida
(HCl), asam fluorida (HF), dan abu vulkanik ke atmosfer. Abu vulkanik
yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus memiliki kandungan
seperti silika, mineral, dan bebatuan.
Unsur yang paling umum adalah sulfat, klorida, natrium,
kalsium, kalium, magnesium, dan fluorida. Ada juga unsur lain, seperti
seng, kadmium, dan timah, tapi dalam konsentrasi yang lebih rendah
dalam abu vulkanik ini.
Abu vulkanik mengandung unsur mayor berupa aluminium,
silika, kalium dan besi, unsur minor berupa iodium, magnesium,
mangan, natrium, pospor, sulfur dan titanium, dan tingkat trace meliputi
aurum, asbes, barium, kobalt, krom, tembaga, nikel, plumbum, sulfur,
stibium, stannum, stronsium, vanadium, zirconium, dan seng.
Sedangkan lima komposisi kimia tertinggi dari tanah abu vulkanik
gunung berapi secara urutan adalah silikon dioksida mencapai 55
persen, aluminium oksida 18 persen, besi oksida 18 persen, kalsium
oksida 8 persen, dan magnesium oksida 2,5 persen. Abu vulkanik saat
di udara biasanya ukurannya sangat kecil, kurang dari 2µm. 
2.3. Analisis Data
Berdasarkan data yang kami dapat dari sumber,
material/komponen-komponen yang terkandung dalam abu vulkanik
menyebabkan dampak bagi kesehatan manusia.
Menurut The International Volcanic Health Hazard Network,
secara umum abu vulkanik menyebabkan masalah kesehatan
khususnya menyebabkan iritasi pada paru-paru, kulit, dan mata.
Gejala pernapasan akut yang sering dilaporkan oleh
masyarakat setelah/sebelum gunung meletus adalah iritasi selaput
lendir dengan keluhan bersin, pilek, beringus, iritasi, dan sakit
tenggorokan. Penyakit tersebut kadang disertai batuk kering, batuk
dahak, mengi, sesak napas, dan iritasi pada jalur pernapasan.
Gangguan tersebut akan lebih berat bila terkena pada orang atau anak
yang sebelumnya mempunyai riwayat alergi saluran napas dan
bronkitis kronis, eufisema, atau asma.
Selain itu, abu vulkanik yang terhirup dapat merangsang
peradangan di paru-paru serta luka di saluran napas. Luka ini seperti
codet di kulit yang akan menyebabkan luka permanen pada alveolus
yang dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kanker.
Ketika abu vulkanik tersebut bersifat asam dan mengenai kulit
tubuh bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi, dan infeksi. Iritasi pada
kulit tersebut bisa juga diakibatkan oleh perubahan kualitas air yang
sudah tercemar abu vulkanik yang bersifat asam.
Suntoro, peneliti dari Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, meriset mengenai
dampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud. Ia menjelaskan bahwa
pengaruh abu vulkanik terhadap kesehatan masyarakat dapat terlihat
dari meningkatnya penyakit mata. Ia juga menyebutkan bahwa dengan
terhirupnya 3-7persen kristal silika dari abu vulkanik akan
meningkatkan asma pada penderita penyakit asma dan potensi
bronkitis serta efek psikologis. Selain itu, keracunan Fluor dan
kematian ternak dapat terjadi jika ternak merumput di rumput yang
mengandung abu yang mengandung fluoride walaupun setebal 1 mm.
Dapat kami simpulkan dampak dari abu vulkanik bagi kesehatan
manusia, yaitu :
1. Meningkatkan potensi gangguan pernapasan.
2. Menyebabkan gangguan penglihatan.
3. Mengakibatkan iritasi kulit.
Selain berakibat pada kesehatan manusia, abu vulkanik juga
berdampak bagi lingkungan.

Tanda yang paling ekstrim dari tanda- tanda atau ciri- ciri
gunung api akan meletus adalah terjadinya hujan abu. Apabila kita
biasanya hujan air, maka lain halnya ketika gunung berapi disekitar
kita akan meletus. Hujan yang turun biasanya adalah abu. Hujan abu
menandakan bahwa gunung sudah mengalami erupsi atau akan
mengalami erupsi lebih besar lagi. Hujan abu ini layaknya awan panas,
jadi bisa terbawa oleh angin. Abu yang turun berasal dari dalam perut
bumi. Oleh karena massa nya yang ringan, maka abu ini terbawa
kemanapun angin berhembus. Jadi tidak harus area yang dekat
dengan gunung saja yang harus terkena hujan abu ini. Beberapa
dampak dari abu vulkanik antara lain :
1. Merusak tumbuhan
Dampak hujan abu bagi tumbuhan ternyata bukan sekedar mitos
belaka. Tumbuhan yang terpapar abu vulkanik dalam waktu yang cukup
lama dapat layu hingga mati. Pada dasarnya, abu vulkanik merupakan
pasir atau serpihan material vulkanik.
Jika abu ini melapisi daun sebuah tumbuhan, secara tidak langsung
daun tumbuhan itu akan menahan beban dari abu vulkanik yang
melapisinya. Apabila daun terus menahan beban abu vulkanik, maka
banyak daun yang tumbang lalu perlahan-lahan patah.
2. Menyebabkan gagal panen
Abu vulkanik hasil erupsi gunung berapi tersebut dapat membuat
sejumlah petani yang memiliki lahan persawahan di tempat yang terpapar
abu vulkanik ini mengalami gagal panen.
Abu vulkanik yang menutupi tumbuhan membuat mulut daun
tumbuhan itu tertutup dan tidak bisa memperoleh oksigen. Akibatnya,
proses fotosintesis pun jadi terhambat dan lama kelamaan tumbuhan bisa
mati karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Untuk mengantisipasi adanya gagal panen akibat paparan abu
vulkanik, para petani harus segera menyiram tumbuhannya dengan air
agar mulut daunnya tidak lagi tersumbat abu vulkanik.
3. Menutup sinar matahari
Letusan gunung berapi yang memuntahkan sejumlah material
vulkanik ke udara ternyata dapat menghalangi atmosfer. Bisa Anda tebak
bahwa selanjutnya sinar matahari akan terhalang lapisan abu vulkanik
yang nampak menyelubungi atmosfer.
Peristiwa abu vulkanik yang menutupi sinar matahari ini memang
tidak terlalu besar dampaknya. Hanya saja suhu di tempat yang sinar
mataharinya terhalang abu vulkanik ini jadi lebih dingin. Di samping itu,
segala kegiatan yang membutuhkan bantuan sinar matahari, seperti
menjemur pakaian, jadi terhambat.
4. Membahayakan lalu lintas udara
Abu vulkanik dapat berhembus cukup jauh dari tempat asalnya.
Tentu saja abu vulkanik akan membuat cuaca seperti berkabut dan
membuat jarak pandang pilot terbatas.
Selain itu, ada bahaya abu vulkanik lainnya yang lebih serius bagi
lalu lintas udara. Mesin jet modern biasanya bekerja dengan menarik
sejumlah udara masuk ke dalam mesin. Apabila mesin ini menarik udara
yang mengandung abu vulkanik, maka abu vulkanik akan dipanaskan
sampai suhu tinggi saat berada di dalam mesin.
Abu akan meleleh di dalam mesin sehingga membatasi aliran
udara yang melewati mesin jet. Oleh karena itu, pada saat terjadi erupsi,
beberapa bandara yang paling dekat dengan tempat kejadian itu akan
ditutup untuk alasan keamanan.
5. Mengakibatkan kerusakan material di sekitarnya
Abu vulkanik mengandung pasir, batuan kecil, dan batuan yang agak
besar yang dapat memperberat beban atap rumah Anda.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi.
Erupsi gunung berapi tentunya akan mengeluarkan material-material di
dalam perut gunung. Adapun material-material tersebut antara lain
adalah: Gas vulkanik, lava, lahar, hujan abu, dan lahar panas. Ketika
erupsi sudah parah, maka dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan potensi gangguan pernapasan.
2. Menyebabkan gangguan penglihatan.
3. Mengakibatkan iritasi kulit.
Sejauh ini, erupsi yang sedang terjadi pada Gunung Bromo
tidak terlalu berdampak pada lingkungan sekitar pegunungan Bromo.
Masyarakat sekitar menganggap bahwa fenomena tersebut wajar saja
terjadi.

3.2. Saran
Keadaan dan kekayaan alam yang ada harus selalu kita jaga
agar tetap indah dan memberikan manfaat kepada kita.
Daftar Pustaka

http://eprints.ums.ac.id/32997/2/04.%20BAB%20I.pdf
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/pengertian-erupsi
https://tirto.id/bahaya-yang-tersimpan-dari-abu-vulkanik-nbsp-cxgC
http://kupang.tribunnews.com/2018/10/03/inilah-bahaya-abu-vulkanik-
bagi-kesehatan-dan-lingkungan-paska-letusan-gunung?page=4
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai