Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN BENCANA

OLEH KELOMPOK 4

A11-A

1. ARI CENDANI PRABAWATI 17.321.2658

2. GDE DIPTA DHIATMIKA 17.321.2663

3. I KETUT RAJENDRA PADMA AGET WINATA 17.321.2670

5. NI KADEK ERNI WIDJAYANTI 17.321.2683

6. NI KETUT YULIANA 17.321.2686

7. NI MADE AYU PRIYASTINI 17.321.2695

8. NI PUTU AYU WISMAYA DEWI 17.321.2698

9. NI PUTU MERRY TASIA SURYAWAN 17.321.2702

10. NI WAYAN YUNA PRATIWI 17.321.2705

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES WIRA MEDIKA BALI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas rahmat dan hidayahnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Data Kejadian dan
Permasalahan Gunung Meletus di Indonesia” .

Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapat bantuan yang tak terhingga
besarnya baik berupa moril maupun materil dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang telah
diberikan. Semoga segala bimbingan yang diberikan mendapat amal kebajikan dan mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Mengingat kemampuan yang terbatas, penulis menyadari bahwa Makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengucapkan maaf dan
mengharapkan masukan-masukan dari pembaca agar makalah ini dapat disempurnakan
dimasa mendatang. Mudah-mudahan Makalah ini dapat memberikan manfaat sebagaimana
yang diharapkan.

Denpasar, 18 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar....................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5

1.4 Manfaat………………………………………………………………….5

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Data Kejadian Gunung Meletus ............................................................... 6

2.2 Permasalahan dari Kejadian Gunung Meletus ......................................... 7


BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan ................................................................................................. 9

3.2 Saran........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui garis
astronomis 93⁰BT-1410BT dan 60LU-110LS. Dengan morfologi yang beragam dari
daratan sampai pegunungan tinggi. Keragaman morfologi ini dipengaruhi oleh faktor
geologi terutama dengan adanya aktivitas pergerakan lempeng tektonik aktif di sekitar
perairan Indonesia antaranya lempeng Eurasia, Hindia Australia, Samudra Pasifik.
Pergerakan lempeng-lempeng ini menyebabkan jalur gempa bumi, vulkanisme, serta
patahan-patahan geologi yang menyebabkan gempa bumi dan tanah longsor. Dari
beberapa fakta data yang ada, Indonesia mengalami berbagai bencana yang
menyebabakan kerugian jiwa dan materi yang besar yang akan terus berulang
kejadiannya. Tatanan geologi dan tatanan Indonesia membentuk jalur gempa dan
gunungapi dengan ribuan titik pusat gempa dan ratusan gunungapi yang pernah dan
terus berpotensi untuk menjadi ancaman.

Indonesia adalah Negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi.


Pemikiran ini disampaikan oleh United Nations International Strategy for Disaster
Reduction (UN/ISDR, Badan PBB untuk strategi Internasional Pengurangan Resiko
Bencana, 2006). Berbagai bencana alam mulai dari gempa bumi, tsunami, letusan
gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan rawan terjadi di
Indonesia.

Indonesia menduduki peringkat pertama dalam paparan terhadap penduduk atau


jumlah manusia yang menjadi korban meninggal akibat bencana alam. Wilayah
Indonesia terletak pada kondisi geografis, geologis, hidrologis & demografis yang
memungkinkan terjadinya bencana. Hampir 80% wilayah kabupaten/kota di seluruh
Indonesia memiliki potensi bencana (rawan bencana).

4
1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini yaitu :


1. Apa yang dimaksud dengan Data Kejadian Gunung Meletus ?
2. Apa saja dampak dari Permasalahan Kejadian Gunung Meletus ?

1.3 Tujuan

Adapun Tujuan dari makalah ini yaitu :


1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan Data Kejadian Gunung
Meletus.
2. Untuk mengetahui Apa saja dampak dari Permasalahan Kejadian Gunung
Meletus.

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.

1. Manfaat bagi penulis

a. Untuk menambah wawasan penulis agar lebih mengetahui tentang data


kejadian bencana gunung meletus.

2. Bagi pembaca:

a. Untuk menambah wawasan pembaca agar lebih mengetahui tentang data


kejadian bencana gunung meletus.

b. Sebagai media informasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Kejadian Gunung Meletus


Indonesia adalah negara yang memiliki paling banyak gunung berapi aktif di
seluruh dunia. Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik beserta Lempeng Indo-Australia
adalah tiga lempeng tektonik aktif yang menyebabkan terjadinya zona-zona tumbukan
yang kemudian membentuk gunung-gunung berapi ini. Indonesia diperkirakan memiliki
129 gunung berapi, semuanya diawasi dengan hati-hati oleh Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi. Hal ini dilakukan karena sejumlah gunung berapi di Indonesia
terus menunjukkan aktivitas. Apalagi, diperkirakan lebih dari lima juta orang tinggal
(dan/atau kerja) di "zona bahaya" sebuah gunung berapi (yang harus segera dievakuasi
kalau gunungnya menunjukkan aktivitas yang naik secara signifikan).
Setidaknya ada satu letusan gunung berapi yang signifikan di Indonesia setiap
tahun. Namun, biasanya hal ini tidak menyebabkan kerusakan yang besar bagi
lingkungan atau menewaskan korban jiwa karena gunung-gunung berapi yang paling
aktif terletaknya biasanya di tempat-tempat terpencil. Beberapa peristiwa letusan gunung
berapi yang berdampak berat dalam sejarah Indonesia disebutkan di tabel di bawah.
Daftar ini hanya mencakup letusan yang berskala besar dan menewaskan paling sedikit
20orang.

Gunung Api Lokasi Tanggal Letusan Korban Jiwa


Merapi Jawa Tengah 03 November 2010 353
Kelut Jawa Timur 10 Februari 1990 35
Galunggung Jawa Barat 05 April 1982 68
Merapi Jawa Tengah 06 Oktober 1972 29
Kelut Jawa Timur 26 April 1966 212
Agung Bali 17 Maret 1963 1,148
Merapi Jawa Tengah 25 November 1930 1,369
Kelut Jawa Timur 19 Mei 1919 5,110
Awu Sulawesi Utara 07 Juni 1892 1,532
Krakatau Selat Sunda 26 Augustus 1883 36,600
Galunggung Jawa Barat 08 Oktober 1822 4,011
Tambora Sumbawa 10 April 1815 71,000+
6
Tabel di atas menunjukkan bahwa Indonesia, rata-rata, diguncang oleh letusan
gunung berapi besar (yang mengakibatkan banyak korban jiwa) setiap 15-20 tahun sekali.
Selain mengakibatkan korban jiwa, letusan gunung berapi bisa menyebabkan kerusakan
yang berarti bagi ekonomi lokal dengan merugikan perusahaan-perusahaan kecil dan
menengah yang terlibat di industri pariwisata, kuliner, akomodasi komersil, pertanian,
perkebunan, dan peternakan.

2.2 Permasalahan dari Kejadian Gunung Meletus

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan


sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor
yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya
ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam
bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin,
magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya
sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200
°C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai
sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh
radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.

Berbagai Tipe Gunung Berapi


a. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b. Gunung berapi perisai (shield volcano)
c. Gunung berapi maar

7
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara
lain :
a. Suhu di sekitar gunung naik.
b. Mata air menjadi kering
c. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d. Tumbuhan di sekitar gunung layu
e. Binatang di sekitar gunung bermigrasi

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Indonesia adalah Negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi.
Pemikiran ini disampaikan oleh United Nations International Strategy for Disaster
Reduction (UN/ISDR, Badan PBB untuk strategi Internasional Pengurangan Resiko
Bencana, 2006). Berbagai bencana alam mulai dari gempa bumi, tsunami, letusan
gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan rawan terjadi di
Indonesia.
Dari beberapa fakta data yang ada, Indonesia mengalami berbagai bencana
yang menyebabakan kerugian jiwa dan materi yang besar yang akan terus berulang
kejadiannya. Tatanan geologi dan tatanan Indonesia membentuk jalur gempa dan
gunungapi dengan ribuan titik pusat gempa dan ratusan gunungapi yang pernah dan
terus berpotensi untuk menjadi ancaman.

3.2 Saran
Adapun saran dari kami yaitu, dari dan pelaporan hasil data bencana maupun
permasalahan bencana gunung meletus yang terjadi di Indonesia seharusnya
pencegahan permasalahan dilakukan secara berkesinambungan atau dengan koordinasi
dan kerjasama yang baik antara pihak-pihak terkait agar persiapan mengahadapi
bencana dan intervensi setelah bencana dapat terlaksana dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Eko, Budiarti & Dwi, Anggraeni. 2016. Pengantar Epidemiologi edisi 2. Jakarta :
EGC
Priambodo, S.A. 2019. Panduan Praktis Menghadapi bencana. Yogyakarta :
Kanisius
Widyastuti, P (Ed.). 2016. Bencana Alam. Jakarta : EGC
Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana. 2017. Pengenalan
Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia.(2 th ed).
Jakarta: Direktorat Mitigasi.

10

Anda mungkin juga menyukai