Disusun Oleh :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt. Shalawat dan salam tercurahkan kepada
Rasulullah Saw. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi UTS mata kuliah “Manajemen
Penanggulangan Bencana”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan semua pihak, sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Palembang Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Kampus Muara Enim.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6
A. Pengertian Cardiotocography (CTG). ..................................................................... 6
B. Indikasi Penggunaan Cardiotocography (CTG). ................................................... 12
C. Bentuk Cardiotocography (CTG)..............................Error! Bookmark not defined.
D. Cara Pengaplikasian Cardiotocography (CTG). .......Error! Bookmark not defined.
E. Pengertian Ultrasonografi (USG)..............................Error! Bookmark not defined.
F. Indikasi Penggunaan Ultrasonografi (USG). ............Error! Bookmark not defined.
G. Bentuk Ultrasonografi (USG). ..................................Error! Bookmark not defined.
H. Cara Pengaplikasian Ultrasonografi (USG). .............Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Namun, penerapan manajemen bencana di Indonesia masih
terkendala berbagai masalah, antara lain kurangnya data dan informasi
kebencanaan, baik di tingkat masyarakat umum maupun di tingkat
pengambil kebijakan. Keterbatasan data dan informasi spasial
kebencanaan merupakan salah satu permasalahan yang menyebabkan
manajemen bencana di Indonesia berjalan kurang optimal. Pengambilan
keputusan ketika terjadi bencana sulit dilakukankarena data yang beredar
memiliki banyak versi dan sulit divalidasi kebenarannya.3
B. Rumusan Masalah
“Apa saja bencana alam dan bencana sosial yang pernah terjadi di
indonesia dan bagaimana menanggulangi bencana-bencana tersebut ?”
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Lalu, lima menit kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tsunami. Namun,
gelombang tsunami setinggi enam meter telanjur menyapu Kota Palu
sebelum warga sempat melarikan diri ke daratan tinggi.
7
4. Letusan Gunung Toba 74.000 Tahun Lalu
Seperti yang diketahui, Danau Toba adalah ikon dari Sumatera Utara
dan didapuk menjadi danau terbesar di Indonesia dengan luas 1.130
kilometer persegi.
Pada 27 Mei 2006, tepat di pagi hari pukul 05.53, terjadi gempa bumi
berkekuatan 5,9 SR yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya.
Orang-orang banyak yang masih dalam kondisi terlelap, sehingga
mereka terjebak di dalam rumah yang roboh.
8
Menteri-menteri penanggulangan bencana se-Asia Pasifik mengadakan
pertemuan pada tahun 2012 di Yogyakarta untuk memaparkan
pelajaran yang bisa diambil dari gempa 2006, dan Deklarasi Yogya
ditetapkan sebagai Dokumen PBB.
9
Gempa tersebut bahkan disebut sebagai gempa terbesar ke-5 yang
pernah terjadi dalam sejarah. Lalu timbul gelombang tsunami setinggi
30 meter.
10
Ledakan Gunung Tambora terjadi April 1815 dan mengukir sebagai
salah satu ledakan gunung terbesar yang berdampak secara global.
Puncak letusan eksplosif itu terjadi pada 10 April 1815.
11
menyampaikan berita tersebut terdiri dari Associated Press America,
Reuters (Inggris), ABC News (Australia), dan Xinhua (China).
12
2) pemulihan dini sarana pendidikan, dengan prioritas aksi :
Pembangunan ruang belajar semi permanen, pengadaan alat
tulis dan buku untuk siswa dan guru.
3) Pemulihan dini sarana kesehatan, dengan prioritas aksi :
Pembangunan ruang rawat sementara pada rumah sakit yang
membutuhkan, pengadaan alat-alat medis dan obat-obatan,
standarisasi sarana sanitasi dilokasi penampungan.
4) Pemulihan dini infrastruktur kota, dengan prioritas aksi
membangun sistim pendukung sementara untuk menanggulangi
keterbatasan infastruktur (aksesibilitas, energi, dan transportasi
sanitasi).
5) Pemulihan dini aktifitas sosial perekonomian masyarakat,
dengan prioritas aksi : Perbaikan sentra ekonomi umum
masyarakat (pasar tradisional), percepatan pemulihan aktifitas
ekonomi global dengan menerapkan metode reward dan
kemudahan – kemudahan lain kepada investor, pembangunan
rumah penduduk semi permanen.
6) Pemulihan dini psikologi masyarakat, dengan prioritas aksi
melakukan terapi mental masyarakat.
7) Penyusunan dokumen rencana aksi rehabilitasi dan
rekontruksi, dengan prioritas aksi : Penyusunan rencana induk
pemulihan kota Padang, menerapkan aksi mitigasi dalam
perencanaan pemulihan, menggalang dan mengkoordinir
bantuan dari berbagai sumber / pihak.
b. Tahap Rehabilitas dan Rekontruksi
Pada tahap ini pemerintah kota Padang menitik beratkan pada
proses pembangunan kembali dan penguatan bangunan /
infrastruktur yang ada di kota Padang, hingga pulihnya aktifitas
pemerintahan dan masyarakat, dengan mempertimbangkan upaya
mitigasi dan pelaksanaannya. Prioritas penanganan pada tahap ini
adalah :
13
1) Melaksanakan rehabilitasi dan rekontruksi pasca gempa
yang disesuaikan dengan urusan pemerintahan kota Padang,
dengan prioritas aksi pemberian bantuan pembangunan dan
perbaikan rumah masyarakat yang menjadi korban bencana
2) Rehabilitasi/rekontruksi sarana pendidikan, prioritas aksi :
Pembangunan kembali sarana pendidikan, disertai dengan
penguatan bangunan sekolah yang telah rubuh, Relokasi
bagi sekolah yang membutuhkan
3) Rehabilitasi/rekontruksi sarana kesehatan, prioritas aksi :
Pembangunan danpenguatan bangunan rumah sakit daerah
dan Puskesmas, Mengawasi dan memberikan konsultasi
teknis yang ketat terhadap pembangunan Rumah Sakit serta
fasilitas medis lainnya yang dimiliki oleh swasta dengan
menerapkan sistim mitigas
4) Rehabilitasi/rekontruksi infrastruktur kota, prioritas aksi :
Pembangunan kembali dan penguatan prasarana
transportasi dengan menerapkan aspek mitigasi bencana,
Pembangunan kembali dan penguatan infrastruktur kota,
5) Rehabilitasi/rekontruksi aktifitas sosial dan ekonomi
masyarakat, dengan prioritas aksi pembangunan sarana
sosial dan ekonomi yang menjamin normalisasi kehidupan
sosial masyarakat
6) Penyusunan perubahan dokumen perencanaan tata ruang,
dengan prioritas aksi penyediaan dokumen perencanaan dan
tata ruang kota pasa gempa
7) Upaya pemindahan pusat pemerintahan ke Aie Pacah,
dengan perioritas aksi pemindahan pusat pemerintahan kota
Padang ke Aie Pacah.
3. Tsunami Aceh (2004)
Dalam penanggulangan Tsunami Aceh ini Presiden SBY melakukan 3
hal yakni :
14
1) Penetapan status bencana nasional peristiwa Tsunami Aceh
tahun 2004 ditandai dengan keluarnya Keputusan Presiden
Nomor 112 Tahun 2004. Penetapan tersebut mengacu pada
beberapa pertimbangan antara lain, korban dan kerugian yang
ditimbulkan, pelayanan publik yang tidak dapat berjalan
dengan semestinya, dan kondisi APBD Aceh yang tidak
mampu untuk melakukan penanggulangan bencana alam.
2) Keluarnya peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang penanggulangan bencana alam seperti UU No 24
Tahun 2007, UU No 26 Tahun 2007, UU No 27 Tahun 2007.
3) Terbentuknya badan khusus yang bertugas melaksanakan
proses penanggulangan bencana alam yaitu BNBP (Badan
Nasional Penanggulangan Bencana).
4) Adanya hambatan kasus korupsi di penanganan Tsunami Aceh
yang diselesaikan oleh BRR dengan membentuk SAK (Satuan
Anti Korupsi) dan mengadakan CFAN (Coordination Forum
for Aceh and Nias) guna membentuk kepercayaan lembaga
donor kepada BRR.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia
terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan
juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.Pedoman
16
B. Saran
Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu banyak pihak yang menaruh
perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga, moril
maupun material. Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan
sebuah keuntungan yang harus dikelola dengan baik, agar setiap bantuan
yang masuk dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat manfaat, dan terjadi
efisiensi. Dengan demikian diharapkan pelaksanaan manajemen logistik
dan peralatan dapat berjalan secara efektif dan efisien dan terkoordinasi
dengan baik.
17
Daftar Pustaka
18