Jaminan Mutu
A. Manfaat Program Jaminan Mutu
Next...
b. Pembentukan Tim Jaminan Mutu
Next...
c. Pembuatan Alur Kerja dan Standar Pelayanan
Next...
d. Penilaian Kepatuhan Terhadap Standar
Untuk menilai tingkat kepatuhan, digunakan daftar tilik penilaian yang telah
disiapkan terlebih dahulu. Penilaian tingkat kepatuhan dilakukan oleh rekan
kerja dari unit pelayanan kesehatan lain (peer review) atau sejawat dari unit
pelayanan yang sama tetapi harus dijaga kerahasiaan rekan yang ditunjuk
sebagai penilai ataupun supervisor dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Sesuai
dengan kegunaannya daftar tilik dipakai untuk mengukur kelengkapan
sarana dan prasarana, pengetahuan pemberi pelayanan, standar kompetensi
teknis petugas dan persepsi penerima pelayanan.
Next...
e. Penyampaian Hasil Kegiatan
Data temuan yang terkumpul diolah dan dianalisa untuk kemudian disajikan
dalam Lokakarya Mini oraganisasi/unit pelayanan. Jika nilai tingkat
lkepatuhan di bawah 80% maka keadaan ini perlu diperbaiki dengan
melakukan intervensi terhadap penyebab rendahnya tingkat kepatuhan
terhadap standar.
Next...
f. Survei Pelanggan
Next...
g. Penyusunan Rencana Kegiatan
Next...
PoA antara lain berisi:
Next...
Untuk mempermudah proses pemecahan masalah, beberapa instrumen
mutu sederhana dapat digunakan, misalnya:
a. Curah pendapat (brain storming), untuk menggali berbagai alternatif
pemecahan masalah dan solusinya;
b. Muliple Criteria Utility Assessment (MCUA), untuk pengambilan
keputusan bersama;
c. Check List
d. Diagram alur (flowchart) untuk menjelaskan komponen yang terlibat
dalam proses;
e. Diagram Ishikawa (diagram tulang ikan) untukn menggali kemungkinan
penyebab.
f. Data matrik.
Next...
h. Pemantauan dan Supervisi
Evaluasi dilakukan pada akhir siklus kerja tim jaminan mutu (3-6 bulan). Pada akhir
tahun, Tim Jaminan Mutu Puskesmas melakukan Penilaian Kinerja Jaminan Mutu
yang telah dilakukan bertempat di aula Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. Bahan
presentasi mencakup pencapaian program terhadap indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan dan penyampaian identifikasi proses pembelajaran atas pelaksanaan
kegiatan selama ini serta rekomendasi/saran tindaklanjut. Keberhasilan suatu
organisasi pelayanan menjalankan suatu kegiatan dapat menumbuhkan inspirasi dan
bahkan menjadi tolok banding (benchmarking) oleh organisasi pelayanan lainnya
untuk meniru/mencontoh dengan melakukan kunjungan lapangan ke organisasi
pelayananyang telah berhasil tersebut.
Next...
C. Bentuk-Bentuk Jaminan Mutu
Next...
Sertifikasi : Sertifikasi adalah tindak lanjut dari perizinan, yakni memberikan
sertifikat (pengakuan) kepada institusi kesehatan yang benar-benar telah dan atau tetap
memenuhi persyaratan Ditinjau serta diberikan secara berkala
Akreditasi :
a. Akreditasi adalah bentuk lain dari sertifikasi yang nilainya dipandang lebih tinggi
b. Dilakukan secara bertingkat, yakni sesuai dengan kemampuan institusi kesehatan.
c. Ditinjau serta diberikan secara berkala.
Next...
Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan dan
tercantum dalam banyak peraturan perundang-undangan,diantaranya : \
a. Standarisasi
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai kisaran
variasi yang masih dapat diterima (Clinical Practice Guideline, 1990).
b. Lisensi (Perizinan)
Standarisasi perlu diikuti dengan perizinan untuk mencegah pelayanan yang tidak
bermutu.
Izin menyelenggarakan pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada institusi
Next...
kesehatan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan.
b. Jaminan mutu Konkuren
Next...
Perhatian utama pada standar proses, memantau dan menilai tindakan medis
dan non medis yg dilakukan. Apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan, maka berarti pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan kurang bermutu.
Program menjaga mutu ini paling sulit dilaksanakan, hal ini antara lain
disebabkan karena ada faktor tenggang rasa antara sesama teman sejawat
yang dinilai.
Next...
c. Program menjaga mutu retrospektif
a. Program Menjaga Mutu dilaksanakan oleh suatu organisasi yang dibentuk di dalam
institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.Sebaiknya
keanggotaan organisasi pelaksana program menjaga mutu adalah mereka yang
meyelenggarakan pelayanan kesehatan (dapat semuanya atau hanya perwakilan).
b. Pembentukan organisasi sebaiknya pada setiap unit organisasi yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Next...
e. Program menjaga mutu Eksternal
Dilaksanakan oleh suatu organisasi khusus yang dibentuk di luar institusi pelayanan
kesehatan.
Merupakan pelengkap program menjaga mutu internal, yang perannya lebih banyak
bersifat lembaga pembanding. (Apabila terdapat perselisihan pendapat tentang hasil
penilaian mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh program menjaga mutu
internal) Jika dibandingkan antara program menjaga mutu internal dengan program
menjaga mutu eksternal maka program menjaga mutu internal yang lebih baik, karena
program menjaga mutu akan lebih mudah tercapai (penyelenggaranya terlibat
langsung).
Juga untuk dapat menyelenggarakan program menjaga mutu eksternal dibutuhkan
sumber daya yg tidak sedikit (dalam banyak hal sulit dipenuhi)
D. Tahap-Tahap Pelaksanaan Jaminan Mutu
Pengamatan tingkat kepatuhan dilakukan oleh sejawat yang sama dari Puskesmas lain
menggunakan instrumen berupa Daftar Tilik (checklist).
Daftar Tilik berisi item-item yang harus dilaksanakan oleh petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Analisis Sistem merupakan suatu audit atau
penilaian terhadap mutu pelayanan kesehatan, adapun penilaian meliputi beberapa
aspek:
Next...
1) Kepatuhan terhadap standar
Pengamatan dilakukan untuk menilai kepatuhan petugas terhadap standar yang
ada dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Next...
2) Pengetahuan Petugas Puskesmas
Selain pengamatan, juga akanm dilakukan wawancara oleh pengamat tentang
pengetahuan petugas yang diamati, menggunakan alat bantu berupa Daftar Tilik.
3) Pengetahuan Pasien
Wawancara juga dilakukan terhadap pasien/pengantar untuk mengetahui
pengetahuan mereka tentang penyakit atau pelayanan yang diberikan
berhubungan dengan kunjungannya ke Puskesmas. Wawancara dilakukan setelah
pasien selesai mendapatkan pelayanan sewaktu akan meninggalkan Puskesmas
(exit interview) menggunakan instrumen Daftar Tilik.
Next...
4) Ketersediaan Sarana (Obat dan Alat)
Dilakukan pengamatan ketersediaan alat dan obat yangg mendukung pelayanan
kesehatan yang bersangkutan, menggunakan instrumen berupa Daftar Tilik
Next...
c. Pelaksana
Empat atau lima petugas kesehatan dalam satu organisasi, biasanya terdiri dari seorang
dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dan atau Jurim yang telah mendapat Pelatihan
Analisis Sistem, sehingga mereka terampil dalam menggunakan Daftar Tilik untuk
melakukan pengamatan langsung terhadap petugas. Pelayanan kesehatan yang sedang
dilakukan harus telah berdasarkan suatu Standar Pelayanan yang telah disepakati.
d. Jumlah sampel
Untuk setiap area akan dikumpulkan sejumlah 25 kasus. Ada kalanya setelah
melakukan pengamatan selama 5-6 hari dalam kutrun waktu dua minggu, tetapi tidak
terkumpul 25 kasus, maka pengamatannya dihentikan, dan data yang akan digunakan
cukup dengan jumlah yang sudah terkumpul saja.
Next...
e. Cara mengumpulkan data
1. Pengamatan Langsung
2. Wawancara terhadap petugas Puskesmas yang diamati
3. Wawancara dengan pasien/klien
4. Ketersediaan Peralatan Essensial
Next...
g. Pengolahan dan Analisa
Data yang terkumpul dibuat tabulasi, kemudian dihitung tingkat kepatuhan/tingkat
pengetahuan/tingkat kelengkapan sarana dengan mempergunakan rumus sebagai
berikut: Tingkat kepatuhan = Jumlah Ya Jumlah (Ya + Tidak)
Contoh:
1. Membuat job aid yang dapat dipergunakan sebagai alat Bantu bagi petugas agar selalu
ingat standar pelayanan
2. Melakukan kalakarya (on the job training) untuk meningkatkan ketrampuilan dan
pengetahuan petugas.
3. Melengkapi sarana yang masih kurang dengan cara realokasi atau pengaturan.
Next...
i. Pemantauan dan Supervisi
Next...
Ada dua hal yang harus menjadi perhatian Supervisor, yaitu:
1. Apakah petugas Puskesmas mematuhi Standar? Apakah semua kegiatan yang terdapat di dalam
Standar dikerjakan?
2. Apakah petugas Puskesmas melaksanakan Standar dengan benar?
Misalnya di dalam Standar menyebutkan harus mengukur tekanan darah, pengamat akan melihat
petugas yang diamati melakukan pengukurasn tekanan darah secara tepat dan benar.
Evaluasi
Tiga sampai enam bulan setelah ulasbalik kesejawatan yang pertama dilakukan lagi ulasbalik
kesejawatan yang kedua, dengan cara dan instrumen yang sama, tetapi cukup dengan
mengumpulkan 12 pengamatan. Penyajian data sama dengan ulasbalik kesejawatan yang
pertama.
Tingkat kepatuhan/pengetahuan/ketersediaan sarana yang diperoleh pada peer review pertama
(25 kasus) dibandingkan dengan hasil peer review kedua (12 kasus) dan diharapkan terjadi
peningkatan tingkat kepatuhannya.
Next...
2 Tahap Pelaksanaan Pendekatan Tim dalam Pemecahan Masalah
Pendekatan Tim sudah dimulai sejak saat Jaminan Mutu mulai dilaksanakan.
Pendekatan Tim dalam Pemecahan Masalah adalah suatu pendekatan untuk
memecahkan masalah, dalam hal ini adalah masalah mutu pelayanan (masalah
kompleks), yang terjadi di dalam organisasi pelayanan secara tim dengan mengikuti
langkah-langkah dalam siklus pemecahan masalah (Problem Solving Cycle) dan
mempergunakan alat-alat pemecahan masalah (Quality Improvement Tool) serta
berdasarkan data.
Istilah masalah kompleks yang ditujukan terhadap masalah Keluaran yaitu outcome
dan output pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah keluaran, maka masalah
tentang kepuasan pasien akan dilihat sebagai mutu pelayanan. Kompleksitas masalah
itu dapat terjadi dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut:
Next...
Antara lain sebagai berikut:
a. Besaran atau magnitude suatu masalah yang kompleks lebih sulit
ditentukan;
b. Penyebab masalah yang kompleks lebih sulit diketahui atau dimengerti;
c. Pengumpulan data harus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab suatu
masalah yang kompleks;
d. Suatu intervensi khusus diperlukan untuk menghilangkan penyebab
masalahnya;
e. Diperlukan suatu pemantauan khusus terhadap kemajuan pelaksanaan
pemecahan masalah untukm menentukan apakah masalah kompleks
tersebut telah dapat dipecahkan.
Next...
Cara Menjaga Kelangsungan jaminan Mutu di Puskesmas
Mempertahankan tingkat kepatuhan terhadap standar, dalam arti
profesionalisme petugas dalam memberikan pelayanan tetap memegang ‘best
practice’