NIM : PO7124320013
Tingkat : 2A
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021/2022
1. 17 β-estradiol
a. Penjelasan Umum
17 β-estradiol merupakan senyawa yang banyak dimanfaatkan sebagai hormon
estrogen sintetis dalam kontrasepsi.
b. Nama Dagang
Oestrogel
c. Farmakokinetik
- Absorpsi
Estrogen terkonjugasi larut dalam air dan terserap dengan baik dari saluran
gastrointestinal setelah keluar dari formulasi obat. Tablet obat akan
melepaskan estrogen terkonjugasi perlahan selama beberapa jam.
- Distribusi
- Metabolisme
- Eliminasi
d. Farmakodinamik
Estrogen merupakan salah satu hormon yang penting dalam mengatur sistem
reproduksi wanita dan juga karakteristik seksual sekunder. Estrogen juga berperan
dalam modulasi kepadatan tulang dan transport kolesterol. Estradiol adalah
estrogen intraseluler utama manusia dan lebih kuat daripada estron dan estriol
pada tingkat reseptor, estradiol adalah estrogen utama yang dikeluarkan
sebelum menopause. Setelah menopause, produksi estrone dan estrone sulfate
yang akan cenderung lebih tinggi.
e. Efek Samping
Mual
Muntah
Perut kembung
Diare
Sakit kepala
Perubahan berat badan
Melasma (bercak gelap pada wajah)
f. Cara Penggunaan
1) Estradiol tablet
e. Mekanisme kerja
- Kontrasepsi
Indikasi penggunaan medroxyprogesterone acetate parenteral terutama adalah
untuk mencegah kehamilan pada wanita subur
- Amenorea Sekunder
Pada amenorea sekunder, medroxyprogesterone acetate diberikan dengan cara
5-10 mg/hari PO selama 5-10 hari dan Mulai minum kapanpun pada siklus
menstruasi.
- Pendarahan Uterus Abnormal
Medroxyprogesterone acetate dapat digunakan pada perdarahan uterus
abnormal yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan tanpa
penyebab organik lainnya seperti kanker uterus atau fibroid dan Mulai minum
di hari ke-16 atau ke-21 siklus menstruasi
- Hiperplasia Endometrium
Medroxyprogesterone acetate digunakan untuk mengatasi hiperplasia
endometrium dengan cara 5-10 mg/hari PO selama 12-14 hari setiap bulannya
dan dimulai dari hari ke-1 atau ke-16 siklus menstruasi. Berikan terapi dengan
durasi sesingkat mungkin dan dosis paling kecil yang efektif, konsisten
dengan tujuan terapi pada wanita postmenopause
- Endometriosis
Pada endometriosis diberikan 104 mg melalui injeksi SC setiap 3 bulan (12-14
minggu). Terapi dilakukan selama < 2 tahun.
- Karsinoma Endometrium dan Renal
Pada karsinoma endometrium dan renal tahap lanjut, rekuren dan metastatik,
medroxyprogesterone acetate digunakan sebagai terapi adjuvan dan paliatif.
f. Efek Samping
Reaksi alergi: pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan, serta
sesak napas.Penggumpalan darah di dalam paru-paru: ditandai dengan napas
pendek, nyeri dada yang berkaitan dengan pernapasan, serta batuk
darah.Penggumpalan darah di dalam pembuluh darah vena betis: pembengkakan
pada area kaki dan betis, nyeri atau radang pada pembuluh darah betis, kaki
berubah warna kemerahan atau keunguan dan terasa hangat jika disentuh.
- Sakit kuning: ditandai dengan kulit dan mata menguning.
- Hiperkalsemia: kadar kalsium darah meningkat.
- Peningkatan gejala diabetes: haus dan buang air lebih sering.
- Tekanan darah naik secara drastis.
- Migrain.
g. Cara penggunaan
- Kontrasepsi
150 mg; injeksi IM di lengan atas (deltoid) atau bokong (gluteal) setiap 3
bulan (12-14 minggu)
104 mg; injeksi SC di abdomen atau paha anterior setiap 3 bulan (12-14
minggu)
- Kombinasi dengan estradiol : injeksi IM di lengan atas (deltoid) atau bokong
(gluteal) setiap 1 bulan
- Amenorea Sekunder
Pada amenorea sekunder, medroxyprogesterone acetate diberikan dengan
cara :
5-10 mg/hari PO selama 5-10 hari
Mulai minum kapanpun pada siklus menstruasi
Withdrawal bleeding dapat terjadi 3-7 hari setelah berhenti konsumsi
Medroxyprogesterone acetate
- Pendarahan Uterus Abnormal
5-10 mg/hari PO selama 5-10 hari
Mulai minum di hari ke-16 atau ke-21 siklus menstruasi
Withdrawal bleeding dapat terjadi 3-7 hari setelah berhenti konsumsi
Medroxyprogesterone acetate
- Hiperplasia Endometrium
5-10 mg/hari PO selama 12-14 hari setiap bulannya
Mulai dari hari ke-1 atau ke-16 siklus menstruasi
Berikan terapi dengan durasi sesingkat mungkin dan dosis paling kecil yang
efektif, konsisten dengan tujuan terapi pada wanita postmenopause
- Endometriosis
Pada endometriosis diberikan 104 mg melalui injeksi SC setiap 3 bulan (12-14
minggu). Terapi dilakukan selama < 2 tahun.
Injeksi pertama dilakukan pada 5 hari pertama siklus menstruasi untuk
menghindari pemberian pada wanita yang sedang hamil. Pada wanita
menyusui, injeksi pertama setelah masa nifas/ 6 minggu pasca persalinan.
- Karsinoma Endometrium dan Renal
Dosis awal 400-1000 mg/minggu melalui injeksi IM atau PO. Dosis
pemeliharaan 400 mg/bulan melalui injeksi IM atau PO.
h. Interaksi obat
Antikoagulan atau pengencer darah, seperti warfarin. Antikejang untuk epilepsi,
seperti phenobarbitol, phenytoin, carbamezapine.
Anti-infeksi, rifampicin, rifabutin, efavirenz, atau nevirapine untuk obat untuk
infeksi bakteri atau jamur.
Obat HIV/AIDS, yakni ritonavir dan nelfinavir.
Obat untuk membunuh sel kanker atau obat sitotoksik.
Ciclosporin untuk menekan sistem imun.
Obat herbal yang mengandung bahan St. John’s wort.
Aminoglutethimide untuk sindrom Cushing.
Pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen.
Vasodilator, yakni hydrazalazine dan minoxidil.