Anda di halaman 1dari 26

Hormon Steroid

Kelompok 6
Nama anggota :
Indah Amelia
Masni Anggraini
Mefi Rahma Dela
M. Irham
Mutiara Azizah
Nanang Bagus
Hormon Steroid

• Steroid adalah senyawa organik yang terbuat dari


turunan lemak.
• Sedangkan hormon steroid adalah steroid yang
berfungsi sebagai hormon.
• Steroid dalam tubuh dapat dikelompokkan menjadi 2
kelas, yaitu kortikosteroid yang paling banyak diproduksi
di korteks adrenal dan seks steroid yang paling banyak
diproduksi dalam organ kelamin dan plasenta.
Terdapat dua jenis kortikosteroid/korteks adrenal
yang utama:
1. Glukokortikoid
2. Mineralokortikoid
Sementara seks steroid/hormon kelamin terdiri dari:
1. Testosteron
2. Estrogen
3. Progesteron
ESTROGEN
• Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid
yang berfungsi terutama sebagai hormon seks
wanita.
• Terdapat baik dalam tubuh pria maupun
wanita, kandungan nya jauh lebih tinggi dalam
tubuh wanita usia subur.
• Estradiol merupakan estrogen paling kuat yang
di produksi oleh prempuan; estrogen mayor
lainnya, estron dan estriol mempunyai potensi
kira-kira sepersepuluh potensi esradiol.
Mekanisme Kerja Estrogen

Hormon steroid berdifusi melalui membran sel dan terikat


dengan afinitas tinggi pada reseptor protein sitoplasmik spesifik
.
Afinitas terhadap reseptor bervariasi dengan estrogen spesifik.
Aktifasi kompleks steroid-reseptor mamasuki nukleus dan
berinteraksi dengan kromatin inti untuk memulai sintesis RNA
hormon spesifik, mengakibatkan sintesis protein spesifik yang
memerantarai sejumlah fungsi fisiologi.
Pengunaan Terapi Estrogen

1. Terapi hormon pasca menopause


Manfaat yang berhubungan dengan penggantian estrogen pasca menopause :
• Tidur
• Kardiofaskular
• Traktus urogenital
• Osteoporosis
• Vasomotor
2. Hipogonadisme primer
Terapi estrogen meniru pola siklus alami, dan biasanya dalam kombinasi dengan
progestin untuk merangsang perkembangan ciri khas seks sekunder pada wanita
muda (umur 11-13 tahun) dengan hipogonadisme.
FARMAKOKINETIK
1. Estogen yang terbentuk secara alamiah
2. Analog estrogen sintetik
3. Metabolisme

EFEK SAMPING
4. Mual dan muntah
5. Edema
6. Sakit kepala
7. Hipertensi
8. Nyeri tekanan payudara
ANTI ESTROGEN

Anti Estrogen yang memodifikasi atau mengantagonis kerja


estrogen termasuk senyawa anti estrogenik non steroid klomifen
dan struktur analog nya berkaitan dengan tamoksifen.
Keduanya menghambat kerja estrogen dengan cara mempengaruhi
jalan masuknya menuju tempat reseptor sitoplasmik.
Obat-obat ini bekerja sebagai antagonis kompetitif atau dalam
lingkungan rendah estrogen, sebagai agonis lemah estrogen alami.
Senyawa anti estrogenik nonsteroid ini sama efektifnya bila di
berikan peroral atupun suntikan.
PROGESTIN
Progesteron suatu progestin alami
dihasilkan sebagai respons terhadap
hormon luteinisasi (LH) oleh perempuan
dan laki-laki juga di sintesis oleh korteks
adrenal pada kedua kelamin.
Pada perempuan progesteron
menyebabkan perkembangan sekresi
endometrium yang dapat menampung
implantasi embrio yang baru terbentuk.
Penggunaan Terapi Progestin

Pengunaan klinik utama progesteron adalah pada kontrasepsi dan


progesteron umumnya di gunakan dengan estrogen baik dalam
kombinasi atau dalam bentuk sekuensial.
Progesteron sendiri tidak digunakan secara luas dalam terapi karena
metabolismenya cepat yang mengakibatkan bioavailabilitasnya rendah.
Penggunaan klinik progestin lain adalah mengontrol pendarahan
disfungsional uterus, pengobatan dismonerea, penekanan laktasi pasca
persalinan dan mengobati endometriosis, juga di gunakan untuk
mengobati karsinoma endometrium.
FARMAKOKINETIK
Progesteron cepat di absorpsi dengan semua cara
pemberian. Waktu paruh dalam plasma singkat karena
di metabolisme hampir lengkap dalam satu jalan
kehati. Metabolit glukoronida di eksresikan oleh
bginjal. Progestin sintetik kurang cepat di metabolisme.
EFEK SAMPING
Efek samping utama yang berhubungan dengan
penggunaan progestin adalah edema dan depresi.
Progestin mirip androgen dapat meningkatkan rasio
kolesterol LDL/HDL, menyebabkan trombo flebitis dan
emboli paru, serta acnes, hirsutisme, dan
bertambahnya berat badan.
ANTI PROGESTIN

Mifepriston adalah antagonis progesin dengan


aktifikatas agonis parsial.
Mifepriston dapat juga di gunakan sebagai kontrasepsi
diberikan sekali sebulan selama fase pertengahan luteal
siklus haid jika progesteron secara normal tinggi.
ANDROGEN

MEKANISME KERJA ANDROGEN

Androgen terikat pada resptor sitoplasmik spesifik pada


sel target. Walaupun testosteron sendiri adalah ligan
aktif pada otot dan hati, pada jaringan lain harus di
metabolisme menjadi derivat DHT.
Di dalam otak testosteron dibiotransformasi menjadi
estradiol. Hormon atau kompleks reseptor memasuki
nukleus tempat nya mengikat DNA dan merangsang
sintesis RNA dan protein spesifik.
PENGUNAAN TERAPI ANDROGEN

1. Efek androgenik.
2. Efek anabolik.
3. Pertumbuhan.
4. Endometriosis.
5. Penggunaan yang tidak di setujui.
FARMAKOKINETIK
1. Testosteron
2. Derivat testosteron

EFEK SAMPING
Pada perempuan, laki-laki, anak-anak,
umum, dan atlet memiliki efek
samping yang berbeda-beda.
ANTI ANDROGEN

Anti endrogen menghambat kerja hormon laki-laki


dengan mempengaruhi sintesis androgen atau
menghambat reseptornya.
Misalnya pada dosis tinggi anti fungal ketokonazol
menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang
terlibat dalam sintesis steroid.
Fungsi Hormon Steroid

 Glukokortikoid atau kortisol berperan sebagai pengatur dalam banyak


proses metabolisme termasuk pembentukan glukosa dari asam amino
dan asam lemak dan penyimpanan glikogen dalam hati. Kortisol juga
membantu menjaga tekanan darah tetap normal dan mempunyai efek
anti-inflamasi dan imunosupresif.
 Mineralokortikoid atau aldosteron berperan dalam menjaga
keseimbangan air dan garam mineral dalam tubuh. Hormon ini akan
membuat ginjal menyerap kembali natrium, kalium dan membuang
zat-zat yang diperlukan melalui urin. Hormon ini juga membantu dalam
mengatur tekanan darah.
Kelebihan Hormon Steroid

Kortisol mengatur banyak sistem, oleh karenanya kelebihan kortisol akan


menimbulkan banyak gejala dan masalah pada kesehatan. Berikut efek kelebihan
hormon steroid kortisol:
 Penurunan imunitas atau daya tahan tubuh
 Depresi
 Kelelahan
 Kenaikan berat badan
 Penumpukan lemak terutama di wajah, punggung atas (buffalo hump), dan dada
 Obesitas terutama pada perut/obesitas sentral
 Sakit punggung
Lanjutan

Sedangkan kelebihan aldosteron paling sering menimbulkan:


 Gejala tekanan darah tinggi
 Peningkatan retensi (penumpukan) air dan garam dalam
tubuh
 Menyebabkan kadar kalium darah yang rendah
(hipokalemia) yang dapat menimbulkan gejala berupa
kelemahan, kesemutan, spasme otot, dan paralisis
periodik yang bersifat sementara
Kekurangan Hormon Steroid

Kekurangan kortisol juga akan menimbulkan banyak gejala,


diantaranya:
 Dapat menimbulkan penyakit mental dan psikologis seperti
depresi, pingsan dan pusing
 Kelemahan dan kelelahan, jantung berdebar, hipersensitivitas
atau alergi, emosional, ketidakmampuan untuk mengatasi stres,
kecemasan sosial, kelemahan otot, sakit kepala, atau sakit
badan secara umum
 Dan lain-lain
lanjutan

Sedangkan kekurangan Aldosteron akan menyebabkan:


 Ginjal membuang terlalu banyak garam, sehingga menyebabkan
tekanan darah rendah, volume darah rendah, denyut nadi tinggi
dan / atau jantung berdebar, pusing ketika berdiri, kelelahan, dan
keinginan yang kuat untuk mengkosumsi garam.
 Gejala aldosteron lainnya dapat meliputi sering buang air kecil,
berkeringat, suhu tubuh sedikit lebih tinggi, dan perasaan haus.
Kadar Kalium juga mengalami perubahan, pada mulanya dapat
mengalami kenaikan, namun akhirnya Kalium juga ikut menurun.
Terapi Hormon Steroid

1. Terapi Kekurangan Steroid


Ketika seorang pasien didiagnosis dengan kadar kortisol rendah,
dokter kemungkinan besar akan meresepkan tablet hidrokortison
sebagai terapi pengganti.
Seseorang yang mengalami aldosteron rendah akan memerlukan
Fludrocortisone asetat yang digunakan untuk menyeimbangkan
kadar natrium, kalium, dan air. Dosis dimulai dengan seperempat
pil (25 mcg atau 0,025 mg) yang kemudian ditingkatkan jumlahnya
setiap 5 sampai 7 hari sampai mencapai 100 mcg/0,1 mg.
lanjutan

2. Terapi Kelebihan Steroid


Kadar kortisol tinggi, atau sindrom Cushing dapat terjadi karena dua
penyebab yaitu, karena terlalu banyak menggunakan, atau karena
adanya tumor di kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal atau beberapa
bagian lain dari tubuh.
Pasien yang menggunakan kortikosteroid dosis tinggi atau kortikosteroid
jangka panjang harus mengurangi penggunaan steroid secara perlahan-
lahan untuk mengurangi kadar kortisol tinggi. Tumor di kelenjar adrenal,
kelenjar pituitari atau organ lainnya memerlukan pengangkatan tumor
untuk menyembuhkan kadar kortisol tinggi.
lanjutan

Terapi radiasi mungkin diperlukan jika dokter bedah tidak bisa


sepenuhnya mengangkat tumor.
Kadar aldosteron tinggi umumnya disebabkan oleh tumor jinak
(adenoma memproduksi aldosteron) di kelenjar adrenal atau
dengan pertumbuhan berlebihan dari sel-sel (hiperplasia) di salah
satu atau kedua adrenal.
Adenoma memproduksi aldosteron bisa diangkat dengan operasi.
Sedangkan Hiperplasia bisa diobati dengan antagonis
mineralokortikoid reseptor (MR), seperti spironolakton.
Thank you..
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai