Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 8

1. DELLA ASTARY
2. DESIDERATHRIS B.J
3. RINNA HENI
4. NUR

Daun majemuk

Daun majemuk adalah daun yang memiliki lebih dari satu helai daun. Dan setiap helainya daun
itu disebut anak daun. Dan jika kita lihat daun berbagai jenis tumbuhan, akan terlihat bahwa
ada diantara yang:

– Dinamakan daun tunggal (folium simplex)


– Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat selaian daunnya,
sehingga disni pada satu tangkai terdapat lebih daru satu helaian daun. Daun dengan susunan
yang demikian itu disebut daun majemuk (folium compositum).

Suatu daun majemuk berasal dari suatu daun tunggal yang torehnya sedemikian dalamnya
Sehingga bagian daun diantara toreh toreh itu terpisah satu sama lain, dan masing masing
merupakan suatu helaian kecil yang tersendiri.Pada daun pada berbagai jenis tumbuhan
memperlihatkan bahwa:

 Pada tangkai daun hanya terdapat 1 helaian daun disebut Daun Tunggal (folium
simplex).
 Tangkainya bercabang, helaian daun terdapat pada cabang tangkai, sehingga 1 tangkai
terdapat lebih dari 1 helaian daun, disebut Daun Majemuk (folium compositum).

Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari daun tunggal yang bertoreh dalam, sehingga
bagian daun di antara toreh-toreh tersebut terpisah satu sama lain dan masing-masing
merupakan suatu helaian kecil tersendiri. Bagian-bagian daun majemuk
1. Ibu Tangkai Daun (patiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi
tempat duduknya helaian-helaian anak daun (foliolum). Ibu tangkai daun dapat
dipandang merupakan penjelmaan tangkai daun tunggal ditambah ibu tulangnya,
sehingga kuncup ketiak terletak di atas pangkal ibu tangkai pada batang.
2. Tangkai Anak Daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai daun yang
mendukung anak daun. Dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang
cabang pada daun tunggal, sehingga di dalam ketiaknya tak pernah terdapat kuncup.
3. Anak Daun (foliolum), merupakan bagian helaian daun yang karena dalam dan
besarnya toreh menjadi terpisah-pisah. Anak Daun pada daun majemuk lazimnya
mempunya tangkai pendek atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun
Selderi (Apium graveolens L.). Terkadang anak daun mempunyai tangkai yang cukup
panjang dan terlihat jelas, misalnya pada daun Mangkokan (Nothoponax scutellarium
Merr.).
4. Upih Daun (vagina), yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya
memeluk batang, misalnya pada daun Pinang (Areca catechu L.).

Pada pangkal ibu tangkai daun majemuk atau di dekat pangkal ibu tangkai dapat pula
ditemukan sepasang daun penumpu yang:

 berupa 2 daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai daun, misalnya pada
daun Mawar (Rosa sp.)
 berupa 2 daun yang lebar dan ikut sebagai alat untuk berasimilasi, misalnya pada daun
Kacang Kapri (Pisum sativum L.).

Daun majemuk dapat dikemukakan bahwa:

1. Pada 1 daun majemuk semua anak daun terjadi bersama-sama dan biasanya runtuh
bersama-sama pula, sedang suatu cabang dengan daun-daun tunggal mempunya daun
yang tak sama umur maupun besarnya, dan tidak runtuh bersama-sama.
2. Daun majemuk mempunyai pertumbuhan yang terbatas seperti daun tunggal, artinya
tidak bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak menyerupai kuncup. Suatu cabang
biasanya selalu bertambah panjang dan mempunyai kuncup di ujungnya.
3. Pada daun majemuk tidak akan terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedangkan
pada suatu cabang biasanya dalam ketiak daunnya terdapat 1 atau lebih kuncup.

Walaupun demikian, perlu pemeriksaan secara seksama agar tidak menyesatkan, misalnya:

1. Mempunyai daun majemuk yang memperlihatkan pertumbuhan memanjang sampai


agak lama sehingga anak daunnya mempunyai umur yang berbeda, dan tidak luruh
berbarengan. Sering terlihat anak daun pada pangkal ibu tangkai sudah runtuh,
sedangkan pada ujungnya ada anak daun yang masih muda dan terlihat segar (masih
hijau). Misalnya pada pohon Cerme (Phyllanthus acidus Skeels)

dan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.).

2. Terdapat cabang-cabang dengan daun tunggal yang berseling, yang tumbuh mendatar
dari batang pokok dan terbatas pertumbuhannya (tidak bertambah panjang lagi).
Cabang-cabang berdaun ini seperti daun majemuk tetapi bukan, karena dari ketiak-
ketiaknya pada waktu tertentu akan tampak keluar bunga yang kemudian menjadi
buah. Jika itu daun majemuk maka tidak mungkin ditemukan bunga atau buah.
Misalnya pada tumbuhan Meniran (Phyllanthus niruri L.)
dan Katu (Sauropus androgynus Merr.).

Daun majemuk menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya dibedakan menjadi 4
golongan:

1. Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)


2. Daun Majemuk Menjari (palmatus)

3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)

4. Daun Majemuk Campuran (digitato pinnatus)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------

Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
Ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun, seperti sirip
ikan. Daun majemuk menyirip dibedakan menjadi:

1. Daun Majemuk Menyirip Beranak Daun Satu (unifoliolatus). Terlihat seperti daun
tunggal tetapi bukan, karena ada persendian (articulatio) pada tangkai daun sehingga
helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Daun ini sebenarnya
mempunyai lebih dari 1 helaian daun, namun daun yang lain telah tereduksi sehingga
tinggal 1 anak daun saja. Contohnya pada daun Jeruk Besar (Citrus maxima Merr.),
Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Sw.), dll.
2. Daun Majemuk Menyirip Genap (abrupte pinnatus). Biasanya terdapat sejumlah anak
daun yang berpasangan di kanan kiri ibu tulang, sehingga anak daunnya berjumlah
genap. Akan tetapi, mengingat bahwa pada suatu daun majemuk menyirip anak-anak
daun tidak selalu berpasangan, maka untuk menentukan daun majemuk menyirip
ganda atau bukan dilihat ujung ibu tangkainya, bukan jumlah anak daunnya. Jika
ujung ibu tangkai terputus (pada ujung ibu tangkai tidak terdapat anak daun) sehingga
ujung ibu tangkai bebas, atau kadang tertutup oleh pucuk kecil yang mudah runtuh,
maka berarti bahwa daun tersebut menyirip ganda. Oleh karena itu daun majemuk
menyirip ganda mungkin juga mempunyai jumlah anak daun yang gasal (ganjil).
Contoh tumbuhan dengan daun majemuk menyirip ganda dengan jumlah anak
daunnya genap adalah Pohon Asam (Tamarindus indica L.).

Contoh tumbuhan dengan daun majemuk menyirip ganda dengan jumlah anak
daunnya gasal adalah daun Kepulasan (Nepphelium mutabile B.).
3. Daun Majemuk Menyirip Gasal (imparipinnatus). Pedomannya adalah ada tidaknya
anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah anak daunnya,
akan didapati jumlah yang gasal jika berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai
terdapat anak daun yang tersendiri (biasanya lebih besar dari yang lainnya), misalnya
pada daun Pacar Cina (Aglaia odorata Lour.)

dan Mawar (Rosa sp.). Sebagai kebalikan daun majemuk menyirip ganda yang dapat
mempunya jumlah anak daun yang gasal, daun majemuk menyirip gasal dapat pula
mempunyai jumlah anak daun yang genap, seperti pada Pacar Cina.

Daun majemuk menyirip menurut duduknya anak daun pada ibu tangkai dan besar kecilnya
anak daun dibedakan dalam:

1. Daun Majemuk Menyirip Berpasangan, jika duduknya anak daun pada ibu tangkai
berhadap-hadapan.
2. Daun Majemuk Menyirip Berseling, jika duduknya anak daun pada ibu tangkai
berseling.

3. Daun Majemuk Menyirip Berselang-seling (interrupte pinnatus), jika duduknya anak


daun pada ibu tangkai berpasangan berselang-seling anak daun yang lebar dengan
anak daun yang sempit. Misalnya pada daun Tomat (Solanum lycopersicum L.).
Pada daun majemuk dapat pula terlihat bahwa anak daun tidak langsung duduk pada ibu
tangkainya melainkan pada cabang ibu tangkai, disebut Daun Majemuk Rangkap/Ganda.
Biasanya hanya daun majemuk menyiriplah yang mempunyai sifat tersebut, sehingga jika ada
daun majemuk ganda, biasanya adalah daun majemuk menyirip.
Daun majemuk menyirip ganda dibedakan menurut letak anak daun pada cabang tingkat ke
berapa dari ibu tangkainya:

1. Daun Majemuk Menyirip Ganda 2 (bipinnatus), jika anak daun duduk pada cabang
tangkat 1 dari ibu tangkai.
2. Daun Majemuk Menyirip Ganda 3 (tripinnatus), jika anak daun duduk pada cabang
tangkat 2 dari ibu tangkai.
3. Daun Majemuk Menyirip Ganda 4, dan seterusnya.

Daun majemuk menyirip ganda dibedakan lagi dalam:

1. Daun Majemuk Menyirip Ganda Sempurna, jika tidak ada 1 anak daun pun yang
duduk pada ibu tangkainya. Biasanya hanya pada daun majemuk menyirip genap.
2. Daun Majemuk Menyirip Ganda Tidak Sempurna, jika masih ada anak daun yang
duduk langsung pada ibu tangkainya. Biasanya hanya pada daun majemuk menyirip
gasal.

Beberapa contoh daun menyirip ganda:

1. Daun Majemuk Menyirip Genap Ganda 2 Sempurna, misalnya pada daun Kembang
Merak (Caesalpinia pulcherrima Sw.).

2. Daun Majemuk Menyirip Gasal Ganda 2 Tidak Sempurna, misalnya pada daun
Kirinyu (Sambucus javanica Bl.).
3. Daun Majemuk Menyirip Gasal Rangkap 3 Tidak Sempurna, misalnya pada daun
Kelor (Moringa oleifera Lamk.).

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
Daun Majemuk Menjari (Palmatus/Digitatus)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
ialah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar dapa ujung ibu tangkai
seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya dibedakan menjadi:

1. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 2 (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat
2 anak daun. Misalnya pada daun Nam-nam (Cynometra cauliflora L.).
2. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 3 (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat
3 anak daun. Misalnya pada pohon Para (Hevea brasiliensis Muell.).

Catatan: Daun majemuk menjari beranak daun 3 dapat pula dijumpai pada daun
majemuk menyirip, misalnya pada daun Kacang Panjang (Vigna sinensis Endl.). Untuk
membedakan apakah menyirip atau menjari, harus diteliti mengenai letak pertemuan
ketiga tangkai anak daunnya. Jika semua bertemu pada 1 titik (ujung ibu tangkai) berarti
menjari, jika tidak berarti menyirip. Untuk lebih jelas, bandingkan antara daun Para
dengan daun Kacang Panjang.

3. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 5 (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai
terdapat 5 anak daun. Misalnya pada daun Maman (Gynandropsis pentaphylla D.C.).
4. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun 7 (septemfoliolatus), pada ujung ibu tangkai
terdapat 7 anak daun. Misalnya pada daun Randu (Ceiba pentandra Gaertn.).

5. Daun Majemuk Menjari Beranak Daun Banyak (polyfoliolatus), pada ujung ibu tangkai
terdapat ≥7 anak daun. Misalnya pada daun Randu (Ceiba pentandra Gaerthn.).
Daun majemuk menjari dapat bersifat ganda, misalnya Daun Majemuk Menjari Beranak Daun
3 Ganda 2 (biternatus), pada daun Aegopodium dan Aquilegia vulgaris.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
ialah daun majemuk yang mempunya susunan daun seperti daun majemuk menjari, tetapi 2
anak daun paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan duduk pada tangkai anak
daun yang disampingnya. Misalnya pada Ariceae (Arisaema filiforme).
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------
ialah daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari
dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai terdapat anak-
anak daun yang tersusun menyirip. Daun majemuk campuran merupakan campuran antara
daun majemuk menjari dan menyirip. Contohnya pada daun Puteri Malu (Mimosa Pudica L.).

Jika diteliti lebih detail, daun Puteri Malu bukan merupakan daun majemuk campuran sejati,
tetapi adalah daun majemuk menyirip genap ganda 2 sempurna. Hanya saja letak kedua pasang
cabang ibu tangkainya sangat dekat satu sama lain, hingga seakan-akan terdapat 4 cabang
tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.

Anda mungkin juga menyukai