Percobaan 1
Morfologi Simplisia dan Kering
NIM : 2200023137
Kelas : 1B
Kelompok :3
Dosen :
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2022
MORFOLOGI SIMPLISIA SEGAR DAN KERING
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengenal secara morfologi simplisia segar dan kering yang meliputi
daun tunggal, daun majemuk, batang, akar, rimpang, umbi batang, umbi lapis, bunga, buah,
dan biji.
B. DASAR TEORI
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
perubahan apapun dan kecuali dinyatakan lain, merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia
dari tumbuhan atau disebut simplisia nabati adalah simplisa yang berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat tanaman. Pengetahuan terhadap morfologi dan anatomi tumbuhan obat
atau bagian tumbuhan obat akan sangat membantu dalam identifikasi simplisia segar maupun
kering.
1. Daun (folium)
Daun merupakan organ vegetatif tumbuhan. Daun yang mempunyai struktur
lengkap terdiri dari :
a. seperti tangkai (petiolus)
b. helaian (lamina)
c. lidahlidah daun (ligula)
d. upih daun atau pelepah daun (vagina).
Daun yang mempunyai vagina atau ligula biasanya dimiliki oleh tumbuhan monokotil.
Daun yang tidak memiliki tangkai disebut dengan daun duduk (sessilis). Contohnya seperti padi
dan jagung. Bagian batang tempat melekatnya daun disebut nodus. Batang diantara kedua buku
buku disebut ruas (internodus). Sudut diantara batang dan daun disebut ketiak daun(axilla)
tangkai daun yang bermetamorfosis menjadi semacam helaian daun dinamakan flodia.
Tangkai daun bersifat seperti batang, ada yang berbentuk bulat maupun persegi, pipih,
ataupun setengah lingkaran. Helaian daun dibedakan menjadi daun tunggal (folium simplex)
dan daun majemuk (folium compositum). Daun tunggal memiliki ciri-ciri : bentuk daun
(circumscriptio) yang didasarkan atas perbandingan relatif antara ukuran panjang dengan lebar
daun. Bentuk daun juga didasarkan pada letak lebar helaian daunnya
lebar terbesar di dekat ujung daun ataupun berada di dekat pangkal daun.
Untuk daun majemuk, pencandraan/pendeskripsian-nya berbeda dengan daun tunggal, yang
sering dideskripsikan adalah tipe daun majemuk-nya, yang akan diuraikan nanti.
Bentuk pangkal daun maupun ujung daun bermacam-macam. Pangkal daun ada yang membulat,
rompang, runcing. Ujung daun ada yang runcing, meruncing, tumpul, membulat. Tepi daun juga
bermacam-macam, tepi daun rata (integer), bergerigi (serratus), bergigi (dentatus), beringgit
(crenatus), berlekuk (lobus), berbagi (partitus), bercangap (fissus). Ciri morfologi daun yang
juga penting : warna daun (permukaan atas dan bawah), daging daun (intervenium )seperti
selaput, seperti kertas, tipis lunak, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging. Ada tidaknya
rambut daun (trikoma), sisik maupun duri. Pertulangan daun : menjari, menyirip, melengkung,
sejajar.
Duduk daun (filotaksis) atau tata letak daun pada batang juga bermacam-macam. Ada
daun yang terletak spiralis, berseling, berhadapan, bersilang, bersilang berhadapan, berkarang
ataupun mengikuti suatu deret Vibonacci. Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang,
dan pada tangkai ini baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu
helaian daun dinamakan daun majemuk. Daun majemuk berasal dari inisiasi organ yang sama,
sehingga terbentuk bersama, tumbuh bersama dan gugur bersama pula. Pada daun majemuk
dapat dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus),
dan anak daun (foliolum)
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan
dalamempat golongan, yaitu:
a. Daun majemuk menyirip (pinnatus)
adalah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu
tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip pada ikan. Macamnya yaitu :
1) Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus), misal daun
jeruk.
2) Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) bila di ujung ibu
tangkai daun tidak ada anak daun.
3) Daun majemuk menyirip gasal (impari pinnatus) bila di ujung ibu tangkai
daun ada anak daun.
b. Daun majemuk menjari (palmatus)
adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar
pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah
anak daunnya, daun majemuk menjari dibedakan menjadi :
1) Beranak daun dua (bifoliolatus)
2) Beranak daun tiga (trifoliolatus)
3) Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
4) Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
5) Daun majemuk bangun kaki(pedatus)
c. Daun majemuk bangun kaki (digitato pinnatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua
anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada
tangkai anak daun yang di sampingnya.
d. Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang
mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memancar seperti jari dan terdapat pada
ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai daun majemuk
harus diperiksa secara seksama ini terdapat anak-anak daun yang tersusun
menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan menjari dan
menyirip.
Misal daun jeruk (Citrus sp) sepintas seperti daun tunggal, tapi tangkai
daun memperlihatkan suatu persendian sehingga helaian daun tidak langsung
terdapat pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun jeruk terdapat tiga helaian
anak daun, hanya saja yang lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak
daun saja, maka daun jeruk disebut daun majemuk menyirip beranak daun satu.
Demikian juga suatu cabang dapat menyerupai daun majemuk, misalnya meniran
(Phyllanthus niruri L.) dan katu (Sauropus androgynus Merr.) dijumpai cabang-
cabang dengan daun tunggal yang berseling dan tumbuh mendatar dari batang
pokok. Cabang-cabang berdaun ini akan kita kira daun majemuk, tetapi dari
ketiak-ketiaknya pada waktu tertentu akan keluar bunga yang kemudian jadi
buah. Jika itu daun majemuk tidak mungkin ditemukan bunga atau buah.
2. Batang (Caulis)
Batang mempunyai ciri antara lain berbuku-buku, umumnya berbentuk bulat
seperti silinder atau dapat pula berbentuk lain, tumbuhnya ke atas menuju cahaya bersifat
fototrop atau heliotrop. Berdasarkan tampak tidak batang pada suatu tanaman, maka
tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis) dan
tumbuhan yang berbatang jelas.
Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
a. Batang basah (herbaceous)
b. Batang berkayu (lignosus)
c. Batang rumput (calmus)
d. Batang mendong ( calamus )
Berdasarkan sifat batang maka habitus tumbuhan dapat dibedakan menjadi herba
atau terna (jika batang bersifat basah dan lunak), semak atau perdu (batang berkayu,
bercabang-cabang sedikit, letak percabangan dekat dengan tanah dan diameter batang
kurang dari 10 cm), pohon (jika diameter lebih dari 10 cm).
Berdasarkan panjang pendek umurnya, tumbuhan dibedakan menjadi : tumbuhan
anual (bila hidup hingga satu tahun atau kurang) misal tanaman palawija (kedelai, kacang
tanah), bienial (dari tumbuh sampai menghasilkan biji memerlukan waktu dua tahun) dan
tumbuhan menahun/tumbuhan keras bila bertahun-tahun belum mati.
Bentuk batang bermacam-macam, antara lain bulat (teres), bersegi (angularis):
bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis), dan pipih: filokladia dan
kladodia. Dilihat dari permukaan batangnya, tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat
yang bermacam-macam, seperti : licin (laevis), berusuk (costatus), beralur (sulcatus),
bersayap (alatus), berambut (pilosus), berduri (spinosus), memperlihatkan bekas-bekas
daun (misal Carica papaya), memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu (nangka
Artocarpus integra Merr.) memperlihatkan banyak lentisel (sengon Albizzia sp.) atau
lepasnya kerak (pohon kayu putih Melaleuca leucadendron L.).
Arah tumbuh batang pada tumbuhan dibedakan atas 8 macam, yaitu : tegak lurus
(erectus), menggantung ( dependens, pendulus ), berbaring (humifusus), menjalar atau
merayap (repens), serong keatas atau condong (ascendens), mengangguk (nutans),
memanjat (scandens), membelit (volubilis) : membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)/ke
kanan (dextrorsum volubilis).
Percabangan pada batang pada umumnya dibedakan tiga macam cara
percabangan, yaitu :
a. Percabangan monopodial bila batang pokok selalu tampak lebih besar
daripada cabang- cabangnya, misal: pinus. Monopodial semu bila daun
duduk langsung pada batang pokok, misal batang Vanilla planifolia,
batang Carica papaya
b. Percabangan simpodial, tidak dapat dibedakan antara batang pokok
dengan cabangnya, misal : batang kaktus Opuntia sp.
c. Percabangan dikotom atau menggarpu, batang setiap kali bercabang
menjadi dua yang sama besar.
3. Akar (Radix)
Akar biasanya bersifat tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara atau cahaya, tidak berbuku-buku, tidak beruas dan tidak mendukung
daun–daun atau sisik-sisik maupun bagian lainnya. 26 Bagian-bagian dari akar : leher
akar (collum), batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis), rambut atau bulu
akar (pillus radikalis); ujung akar (apex radicis). Ujung akar dilindungi oleh tudung akar
(calyptra) yang di sebelah dalamnya terdapat jaringan yang sangat kuat karena digunakan
untuuntuk menunjang masuknya akar ke dalam tanah yang lebih dalam.
Di dalam biji sudah ada calon akar. Calon akar dalam lembaga disebut akar
lembaga (radicula). Berdasarkan perkembangan akar lembaga terdapat dua sistem
perakaran :
a. Sistem akar tunggang; akar lembaga tumbuh menjadi akar pokok. Akar pokok
yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Biasanya
terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang
(Gymnospermae).
b. Sistem akar serabut; akar lembaga mati kemudian muncul akar-akar yang sama
besar dari pangkal batang, dinamakan akar serabut (radix adventicia).
5. Bunga
Bunga merupakan organ reproduktif tumbuhan. Bunga dianggap ranting yang
bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki bentuk khas sesuai
fungsinya sebagai alat perkembangbiakan. tumbuhan sebab ada jenis tumbuhan yang
tidak memiliki perhiasan bunga yang nyata sehingga Bunga sempurna biasanya tersusun
atas beberapa bagian organ seperti tangkai bunga (pedunculus), dasar bunga
(reseptakulum), kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), putik
(pistillum), dan bakal buah (ovarium). Dapat pula dijumpai alat tambahan seperti kelopak
tambahan (epicalyx) misal pada bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), ataupun mahkota
tambahan (corona).
Bagian-bagian tersebut tidaklah mutlak bagi perlu dilindungi oleh daun bractea.
Pada anggota suku Asteraceae tidak dijumpai adanya kelopak, maka untuk
mengumpulkan bunga dalam jumlah yang banyak digunakan daun pembalut (bractea
involucralis). Pada jenis tumbuhan tertentu juga tidak dijumpai mahkota bunga tetapi
mempunyai kelopak yang serupa dengan mahkota sehingga disebut kelopak yang bersifat
petaloid.
Susunan bagian-bagian bunga berbeda-beda untuk setiap jenis tumbuhan.
Seringkali diwakili oleh suku tumbuhan yang bersangkutan. Terdapat susunan perhiasan
bunga yang berlepasan atau berlekatan. Perhiasan bunga berlepasan merupakan ciri
tumbuhan yang dalam evolusinya belum maju. Tetapi bagi jenis-jenis tumbuhan dengan
susunan bunga saling berlekatan menunjukkan kemajuan dalam filogeninya.
Berlekatannya perhiasan bunga khususnya pada mahkota membentuk bangunan seperti
tabung yang dinamakan tabung mahkota, seperti pada tumbuhan anggota anak kelas
Sympetalae.
Pada beberapa jenis tumbuhan, perhiasan bunganya tidak dapat dibedakan antara
daun kelopak dengan daun mahkota namun diwakili oleh sebuah organ yang disebut tenda
bunga atau perigonium seperti pada anggrek. Salah satu tenda bunga ini akan
bermodifikasi menjadi labellum yang bentuk dan warnanya lebih menarik. Sifat efisien ini
biasanya dianggap lebih maju dalam sejarah evolusinya. Bunga biasanya dilengkapi pula
dengan kelenjar madu atau nektar. Organ ini sebetulnya modifikasi dari anther (kepala
sari), misalnya pada pisang. Adapula salah satu kepala sari mandul (staminodia) dari jenis
Monocotyledoneae yang bermodifikasi menjadi labellum untuk menarik serangga.
Tergantung jenis tumbuhan dapat ditemukan tumbuhan dengan bunga tunggal
tetapi juga ada tumbuhan berbunga majemuk. Bunga majemuk juga bermacam mulai dari
yang paling sederhana berbentuk bulir, tandan, malai, bongkol, tongkol, payung, anak
payung menggarpu dan seterusnya. Dalam identifikasi tumbuhan, bagian yang paling
representatif adalah bunga karena sifat kekompleksannya. Bunga mempunyai sifat tetap
tidak mudah berubah oleh perubahan lingkungan, hal ini sangat berbeda jika
dibandingkan dengan sifat organ vegetatif. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan
kata-kata, dapat ditambahkan dengan gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian
bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat
dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf dan
angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga
beserta bagian-bagiannya.
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua
bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang -
penampang melintang daun - daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga
bagian - bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama tesebut. Dalam
membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaries atau
terminalis) dan bagian - bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri.
Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau teoritik
(keadaan seharusnya).
Rumus Bunga : lambang - lambang yang dipakai dalam rumus bunga
memberitahukan sifat - sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-
huruf merupakan singkatan dari bagian - bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah
masing - masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukan hal - hal sebagai
berikut :
a. kelopak (Calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. mahkota atau tajuk (Corolla) dinyatakan dengan huruf C
c. benang sari (Androecium) dinyatakan dengan huruf A, 30
d. putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G
Jika antara kelopak bunga dan mahkota tidak dapat dibedakan, untuk
menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (Perigonium).
Penulisan rumus bunga, dibelakang huruf - huruf tersebut ditaruhkan angka -angka yang
menyatakan jumlah bagian - bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka dari suatu
bagian bunga diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya diberi tanda yang menunjukkan
simetris bunga, biasanya diberikan dua macam tanda simetri yaitu * untuk bunga
bersimetri banyak dan tanda ↑ untuk bunga bersimetri satu. Selain itu juga ditambahkan
lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang ,
untuk bunga jantan dipakai lambing ♂ , dan bunga betina dipakai lambing ♀ . Untuk
menyatakan keadaan antara daundaun kelopak, tajuk, dan benang sari (berlekatan atau
terpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah,
dinyatakan adanya garis (di atas atau dibawah) angka yang menunjukan jumlah putik,
sesuai kedudukannya. Contoh : bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherrima) rumus
bunganya :
.SKEMA KERJA
I. Daun:
1. Amatilah dan fotolah atau gambarlah (bila perlu diwarnai) dan beri keterangan bagian-bagian
duan: tangkai (petioles), pelepah (vagina), helaian daun (lamina), lida-lidah (ligula)
2. Amati & catat bangun daun: lanset, bulat telyr, bulat telur terbalik, perisai, garis/pita, dan
sebagainya.
3. Amati ujung daun; runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, terbelah, berdiri.
4. Amati pangkal daun; runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, terbelah, berlekuk.
5. Amati tepi daun; rata, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, brombak, berlekuk, bercangap,
berbagi.
6. Amati daging daun; tipis seperti selaput, tipis lunak, seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit,
berdaging.
8. Amati permukaan atas dan bawah daun; gundul, licin (mengkilat,suram,berselaput lilin), kasap,
berkerut, berbingkal-bingkal, berbulu (jarang halus rapat dan kasar).
II. Batang:
1. Habitus keseluruhan tumbuhan: herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
4. Permukaan batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, ada bekas-bekas daun
5. Arah tumbuh: tegak lurus, mengganyung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong,
mengangguk
SEGAR KERING
SEGAR KERING
Nama ilmiah:
Azadirachta indica
Familia: Meliaceae
Khasiat /kegunaan:
1. Digunakan untuk
penyembuhan
penyakit kulit,
antiinflamasi,
demam, antibakteri, sumber : Keterangan :
Keterangan :
antidiabetes, https://www.liputan6.com/
health/read/2626381/berag Rasa : Pahit
penyakit am-manfaat-kesehatan- Bau : tidak berbau
kardiovaskular, dan dari-daun-mimba Warna : hijau
insektisida. Bntuk : lonjong
Keterangan :
Rasa : Pahit
Khasiat /kegunaan:
Daun sambiloto
merupakan daun tunggal
dan letaknya yang saling
berhadap-hadapan. Bentuk
dari daunnya ini
menyerupai pedang atau
lanset sampai bentuk lidah
tombak. Pada bagian tepi
daunnya merata atau
integer dan permukaannya
sangat halus.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wi
ki/Sambiloto
6. DAUN JATI BELANDA PUSTAKA PENGAMATAN
(gambar & keterangan) (gambar & keterangan)
SEGAR KERING
Nama ilmiah:Guazuma
ulmifalia
Familia: Sterculiaceae
Khasiat /kegunaan:
Sebagai pelangsingh, obat
diare, mengobati sakit
perut, kolera, sembelit,
mengobati batuk, perut keterangan :
kembung, sesak lambung, Sumber : rasa : asam dan agak
sebagai penurun kolesterol. https://bibitbunga.com/pro asin
duct/jati-belanda/ warna : hijau muda
Uraian makroskopis:
tekstur : berambut
1. Jenis daun: tunggal
tepi : daun bergerigi
2. Filotaksis: ovalis halus
3. Ukuran: panjang
10-16 cm dan lebar
3-5 cm
4. Margo folli:
bergerigi
5. Basis folli:
melekuk
6. Apex folli: runcing
7. Tekstur: kasar
Nama ilmiah:Cyperus
rotundus
Familia: Cyperaceae
Khasiat /kegunaan:
Mengatasi haid tidak
lancar, keputihan, Keterangan :
memperlancar buang air, Sumber :
Rasa : Pahit
mengatasi kencing batu, https://www.greeners.co/flo Bau : Tidak ada
nyeri, lambung bengkak, ra-fauna/rumput-teki- Warna : Hijau Lumut
tanaman-pengganggu-yang- Keseluruhan tumbuhan :
dan sakit gigi. berkayu, herbal
Uraian makroskopis: berkhasiat-obat/ Tipe batang : bulat
1. Bentuk: segitiga Permukaan batang : bulat
tegak Arah tumbuhan batang :
tegak lurus
2. Tekstur: Tipe percabangan :
berongga kecil Simpodial
dan agak lunak
3. Arah tumbuh:
tegal
4. Ukuran: tinggi
10-30 cm dan
penampang 1-2
mm
2 BATANG PUSTAKA PENGAMATAN
BROTOWALI (gambar & keterangan) (gambar & keterangan)
SEGAR KERING
Nama ilmiah:Tinospora
crispa
Familia:
Menispermaceae
Khasiat /kegunaan:
Mengobati sakit perut, Sumber :
demam, sakit kuning, https://hot.liputan6.com/re
mengobati gatal, Keterangan : Keterangan :
ad/4219394/7-manfaat-
mengobati kencing Rasa : Pahit Rasa : pahit
jamu-brotowali-untuk- Bau : tidak ada Warna : cokelat
manis kesehatan-dan-cara- Warna : hijau lumut Bentuk : memanjang
Uraian makroskopis: mengolahnya Keseluruhan lumut dan terdapat tonjolan
1. Ukuran: sebesar herbal : berkayu Tekstur : kering dan
jari kelingking Tipe batang keras
2. Permukaan: berkayu : bulat Bau : khas aromatic
Permukaan batang :
berbintil-bintil,
berusuk
rapat Arah tumbuh
3. Rasa: pahit batang : tegak lurus
4. Arah tumbuh: Tipe percabangan :
membelit, tegak Monopodial
lurus
5. Bentuk: bulat
Nama
ilmiah:Cinnamomum
verum
Familia: Lauraceae
Khasiat /kegunaan:
Mengobati asam urat, Sumber :
hipotensi, maag, sakit https://www.kangjo.net/beri
kepala, diare, mengatasi ta/detail/10-manfaat-dan- Keterangan :
masukl angin dan perut khasiat-kesehatan-batang- Bau : khas aromatic
Rasa : Pahit getir
kembung. kayu-manis-bagi-tubuh-kita
Warna : Cokelat
Uraian makroskopis: Tekstur : kasar dan
1. Jenis: berkayu keras
dan memiliki bau
khas aromatik
2. Ukuran: tinggi 6-
12 cm
3. Bentuk: bulat
1. AKAR PANDAN
Nama ilmiah:Pandanus
amaryllifolius
Familia: Pandanaceae
Khasiat /kegunaan:
Mengatasi lemah syaraf,
rematik, dan pegal linu,
mengatasi rambut rontok
dan ketombe,
menambah nafsu makan.
Uraian makroskopis: Sumber :
1. Jenis: akar https://plantstory.com/gloss Akar : berserabut
tunggang ary/pandan-wangi-
2. Arah tumbuh: Akar berwarna coklat
pandanus-
menjalar amaryllifolius#:~:text=Akar Bagian-bagian akar :
3. Tipe: berakar %20tanaman%20pandan leher akar,ujung akar
gantung %20ini
4. Ukuran: panjang %20berukuran,tersusun
30-60 cm %20dalam%20roset
%20yang%20rapat.
Nama ilmiah:Rheum
offianale
Familia: Polygonaceae
Khasiat /kegunaan: Keterangan :
Mengatasi sembelit, Akar : Tunggang,
mengatasi sakit kuning, lunak, rhizoma tegak
Warna : cokelat
menghentikan Sumber : gelap
pendarahan, emncegah https://positif62.com/nama- Bau : beraroma khas
pertuymbuhan bakteri. nama-simplisia-radix/ Tekstur : kasar
Uraian makroskopis:
1. Jenis: tunggang,
lunak
2. Bentuk: bulat
3. Habitat: semak
1. RIMPANG
TEMULAWAK
Nama ilmiah:Curcuma
xanthorrhi
Familia: Zingiberaceae
Khasiat /kegunaan:
K
Memperbaiki
metabolisme sistem
pencernaan tubuh,
Sumber : Keterangan :
menambah selera
makan, mencegah https://lifestyle.kompas.com Bau : Beraroma
hepatitis, meningkatkan /read/2021/09/11/14403412
khas dan
produksi cairan empedu. 0/8-manfaat-temulawak- menyengat
Uraian makroskopis: untuk-kesehatan-sayang-
1. Bentuk: lonjong untuk-dilewatkan?page=all Rasa : tajam dan
dan terdapat pait
mata tunas
2. Cabang: tunas Bentuk : bulat
berwarna gepeng
3. Daging: merah
Warna : cokelat
kuning kotor
Tekstur : halus,
lunak
Nama ilmiah:Zingiber
officinale
Familia: Zingiberaceae
Khasiat /kegunaan:
Mengobati masuk angin,
kolera, difetria,
neuropati, sebagai
antioksidan dan Sumber :
antikejang. http://nasibnatal.blogspot.co
m/2013/12/klasifikasi- Keterangan
Uraian makroskopis:
rimpang-kunyit-serta.html :
1. Daging: kuning Keterangan ;
hingga merah Warna :
2. Bau: menyengat Berbuku buku pendek cokelat pipih
3. Batang: semu
4. Ukuran: tinggi 6- Beruas Bau : khas
12 cm jahe
Bersisik
5. Habitat: Daging dan
ketinggian 0-150 Metamorfose akar permukaan sama
m diatas batang daun tunas warnanya
permukaan laut tumbuh kesamping
Rasa :
Memiliki rasa pedas
pedasaromatik
Permukaan
Daging berwarna putih : kasar dan beruas
1. BUNGA KENIKIR
SAYUR
Nama ilmiah:Cosmos
caudatus
Familia: Asteraceae
Khasiat /kegunaan:
Mengobati gondongan,
mengobati sakit gigi,
sariawan, radang
tenggorokan, infeksi dan
saluran pernapasan,
mengobati
pembengkakan
payudara, sakit mata dan
kejang pada anak. Sumber :
Uraian makroskopis: https://id.wikipedia.org/wiki Keterangan
1. Habitat: perdu /Kenikir
2. Tipe: bunga Termasuk bunga
majemuk majemuk
3. Bentuk: bongkol Bagian-bagianya yaitu ;
4. Mahkota: 8 daun ibu tangkai,daun
mahkota tangkai bunga,daun-
5. Ukuran: panjang daun pembalut, bunga,
tangkai ± 25 cm mahkota berwarna
6. Benang sari: merah muda
bentuk tabung
7. Kepala sari:
coklat
8. Putik: berambut
ilmiah:Hibiscus rosa
Cinensis
Familia: Malvaceae
Khasiat /kegunaan:
Mengobati gondongan
dan sariawan, mengobati
keputihan, mengobati
batuk lendir dan
berdarah, mengobati
radang saluran
pernapasan dan demam
Keterangan :
malaria. Sumber :
Uraian makroskopis: https://id.wikipedia.org/wi Tipe bunga tunggal
1. Habitat: perdu
ki/Kembang_sepatu
2. Tipe: bunga Bagian-bagiannya :
tunggal kelopak,tangkai bunga
3. Bentuk: terompet
4. Kelopak: bentuk Berbentuk
lonceng
terompet
5. Mahkota: 15-20
mahkota Mahkota terdiri dari 15-
6. Tangkai: merah
20 daun mahkota
7. Kepala sari:
kuning Berwarna merah muda
8. Putik: merah
berbentuk tabung
Nama ilmiah:Syzygium
aromaticum
Familia: Myrtaceae
Khasiat /kegunaan:
Sebagai antibakteri, anti
jamur, analgesik,
mencegah pembekuan
darah, stroke, kanker,
mengatasi sakit gigi, bau Sumber :
mulut. https://rimbakita.com/pohon
Uraian makroskopis: -cengkeh/ keterangan
1. Jenis: majemuk
2. Tangkai: pendek Bearoma wangi
dan bertandan khas
3. Bunga: diujung Berwarna
ranting daun cokelat muda
pada bagian
mahkota
Pada tangkai
dan kelopak
berwarna
cokelat
kehitaman
Bunga
berbentuk bulat
telur
Rasa : samar-
samar pedas
kemudian hilang
Nama ilmiah:Jasmine
sambac
Familia: Oleaceae
Khasiat /kegunaan:
Sebagai obatr sesak
napas, sakit kepala, sakit
mata, disengat lebah,
demam.
Uraian makroskopis: Sumber :
1. Habitat: perdu https://manfaat.co.id/18-
2. Ukuran: 0,3 – 3 manfaat-bunga-melati-
Keterangan :
cm untuk-kesehatan-dan-
3. Rasa: pahit, kecantikan Berbau tidak
manis, sejuk sedap
dilidah Tangkai bunga
pendek
Mudah rapuh
Tidak ada rasa
Warna : kuning
cokelat ke
orenan
BUAH MAHKOTA
DEWA
Nama ilmiah:Phaleria
macrocarpa
Familia: Thymelaeaceae
Khasiat /kegunaan:
Penetralisir racun dalam
tubuh, anti bakteria dan
antivirus, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, Sumber :
meningkatkan vitalitas, https://id.m.wikipedia.org/w
emngurangi kadar gula, iki/Mahkota_dewa Keterangan :
mengobati kolesterol
Uraian makroskopis:
Permukaan halus
1. Bentuk: bulat
2. Ukuran: panjang berwarna merah
3-5 cm
Berkulit tipis
3. Warna: hijau dan
merah Daging putih berserat
4. Biji: bulat, keras
5. Daging buah: Rasanya sepat
pahit, berserat,
berair Biji bulat agak pipih
berwarna cokelat yang
terletak ditengah daging
buah
Berbau harum
BIJI
Dilindungi
daging buah berwarna
putih
Rasanya pedas
Baunya pedas
menyengat
PUSTAKA PENGAMATAN
(gambar & keterangan) (gambar & keterangan)
Segar Kering
UMBI
UMBI KETELA
RAMBAT
Nama ilmiah:Ipomea
batatas
Familia:
Convolvulaceae
Khasiat /kegunaan: Sumber :
Mencegah infeksi https://www.google.com/am
HIV/AIDS, mengontrol p/s/www.sehatq.com/artikel
gula darah, mencegah
/bahaya-ubi-jalar-untuk-
diabetes, menjaga
kesehatan mata. kesehatan-orang-dengan-
Keterangan :
Uraian makroskopis: kondisi-medis-tertentu/amp
1. Getah: putih Bentuk tidak beraturan
2. Batang: menjalar,
bercabang- Berwarna cokelat muda
cabang
3. Daun: tunggal,
spiral Tekstur kasar, keras
4. Bentuk daun:
bulat telur, rata Berkulit sangat tipis
bersudut, menjari
Daging berwarna putih
5. Bunga: tunggal
tulang tidak berbiji
6. Buah: kapsul
7. Biji: hitam Tekstur daging halus
Nama ilmiah:Maremia
mammosa
Familia:
Convolvulaceae
Khasiat /kegunaan:
Sebagai antiflamasi,
antiseptik, mengobati
demam, batuk, serak,
Sumber :
difteri dan sembelit.
https://www.cronyos.com/6- Keterangan
Uraian makroskopis:
tanaman-herbal-mampu-
1. Berat: ± 5 kg Berbau tidak
mengatasi-kanker/
2. Warna: kuning sedap
kecoklatan
Warna putih
3. Kulit: tebal
kecoklatan
4. Getah: putih
Tekstur agak
keras
Permukaan
kasar
Rasa hambar
Berbntuk
melonjong
Nama ilmiah:Allium
Sativum
Familia: Liliaceae
Khasiat /kegunaan:
Menghambat
kemerosotan otak,
sebagai sistem
Sumber :
kekebalan, menghambat
https://www.greeners.co/flo
proses penuaan dan
pertumbuhan sel kaker, ra-fauna/bawang-putih- Keterangan :
menurunkan kolesterol, umbi-pendatang-yang-
Baunya menyengat khas
mencegah digemari-dan-banyak-
penggumpalan darah, khasiat/ Warna putih tulang
mencegah stress, memiliki 4 lapis selaput
penawar racun.
Umbi majemuk
Uraian makroskopis:
1. Batang: semu Bentuk bulat melonjong
2. Akar: serabut dengan satu sisi lurus
3. Buah: berbentuk
Rasanya gurih/umami
siung
Bagian tengah memiliki
rongga yang memanjang