Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BOTANI FARMASI

DAUN MAJEMUK

Mata Kuliah : Botani Farmasi


Nama : Sepvia Putri Sukma Wibowo
NPM : 2010631210010
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Dosen : Apt. Lely Sullfiani Saula., M.Si.

UNIVERSITAS SINGAPERRBANGSA KARAWANG


2020

Soal :
1. Definisi Daun Majemuk
2. Jelaskan perbedaan antara daun majemuk dan daun tunggal
3. Jelaskan bagian-bagian daun majemuk
4. Jelaskan macam-macam daun majemuk berdasarkan susunan anak daun
nya (Sertakan foto/gambar)

Jawaban :
1. Berdasarkan jumlah anak daun, daun tumbuhan dapat dibedakan
menjadi daun majemuk (folium compositum) dan daun tunggal (folium
simplex). Daun majemuk merupakan daun yang dalam satu tangkai daun
terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun majemuk merupakan
modifikasi dari daun tunggal, dimana dalam setiap satu tangkai daun
terdiri dari beberapa daun yang disebut anak-anak daun.

2. Perbedaan yang paling terlihat dari daun tunggal dan daun majemuk itu
dapat di lihat dari jumlah daun pada tangkai. Pada daun tunggal, hanya
terdapat 1 helaian daun saja. Sedangkan pada daun majemuk terdapat
beberapa atau lebih dari 1 helaian daun pada 1 tangkai nya. Selain itu,
perbedaan daun tunggal dan daun majemuk juga dapat dilihat dari
berbagai aspek lain sepeti tata letak kuncup batang, percabangan tangkai
daun, pertumbuhan dan gugurnya daun (umur daun).

3. Bagian- bagian daun majemuk :

a. Ibu tangkai daun (potiolus communis)


Yaitu suatu daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-
helaian daunnya, yang di sini masing-masing dinamakan anak daun
(foliolum). Ibu tangkai daun ini dapat dipandang merupakan penjelmaan
tangkai daun funggal ditambah dengan ibu tulangnya, oleh sebab itu
kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun majemuk, letaknya
juga di atas pangkal ibu tangkai pada batang.

b. Tangkai anak daun (petiololus)


Yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun.
Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang
cabang pada daun tunggal, oleh sebab itu di dalam ketiaknya tak pernah
terdapat suatu kuncup.

c. Anak daun (foliolum)


Bagian ini sesungguhnya adalah bagian-bagian helaian daun yang
karena dalam dan besarnya toren menjadi terpisah-pisah. Anak daun
pada suatu daun majemuk lazimnya mempunyai tangkai yang pendek
saja atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya pada daun seledri
(Apium graveolens L.). Ada kalanya anak daun mempunyai tangkai yang
cukup panjang dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan
(Nothoponax scutellarium Merr.).

d. Upih daun (vagina)


Yaitu bagian di bawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk
batang, seperti dapat kita lihat pada daun pinang (Areca catechu L.).
Sama halnya dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun
majemuk atau di dekat pangkal ibu tangkai itu dapat pirla ditemukan
sepasang daun penumpu, seperti misalnya pada daun mawar (Rosa sp.),
yang berupa dua daun kecil melekat pada kanan kiri pangkal ibu tangkai
daun, dan pada daun kacang kapri (Pisum sativum L.), yang di sini
merupakan sepasang daun yang lebar dan ikut serta menunaikan tugas
daun sebagai alat untuk berasimilasi.
4. Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat
dibedakan menjadi beberapa golongan yaitu sebagai berikut :

1.) Daun majemuk menyirip


Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus) Yang dinamakan daun majemuk
menyirip ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri
ibu tangkai daun, jadi tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk
menyirip dapat dibedakan dalam beberapa macam:

A. Daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus)

Tanpa penyelidikan yang teliti daun ini tentu akan disebut sebagai
daun tunggal, tetapi di sini tangkai daun memperlihatkan suatu
persendian (articulatio), jadi helaian daun tidak langsung terdapat
pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun ini juga terdapat lebih
daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah
tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang demikian
ini biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, antara lain
jeruk besar (Citrus maxima Merr.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Sw.),
dan lain-lain.
B. Daun majemuk menyirip genap (Papirinnatus)

Biasanya di sini terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-


pasangan di kanan kiri ibu tulang, oleh sebab itu jumlah anak
daunnya biasanya lalu menjadi genap. Akan tetapi, mengingat bahwa
pada suatu daun majemuk menyirip anak-anak daun tidak selalu
berpasang- pasangan, maka untuk menentukan apakah suatu daun
majemuk menyirip genap atau tidak, orang tidak lagi menghitung
jumlah anak daun, tetapi melihat kepada ujung ibu tangkainya. Jika
ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu tangkai tidak
terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, atau
kadang- kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh,
maka hal itu berarti bahwa daun yang menyirip genap. Dengan
keterangan ini jelaslah, bahwa satu daun majemuk menyirip genap
mungkin mempunyai jumlah anak daun yang gasal. Daun majemuk
menyirip genap antara lain terdapat pada pohon asam (Tamarindus
indica L.) yang anak daunnya berpasang-pasangan, jadi jumlah anak
daun benar genap. Daun majemuk menyinp genap, tetapi jumlah
anak daunnya gasal dapat kita jumpai misalnya pada pohon leci
(Litchi chinensis Sonn.) dan kepulasan (Nepphelium mutabile B.).
C. Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)

Juga di sini yang menjadi pedoman ialah ada atau tidaknya satu
anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari jumlah
anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika
anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak
daun yang tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar daripada
yang lainnya), seperti dapat dilihat pada daun pacar cina (Aglaia
odorata Lour.) dan mawar (Rosa sp.). Sebagai kebalikan daun
majemuk menyirip genap yang dapat mempunyai jumlah anak daun
yang gasal, daun majemuk menyirip gasal dapat pula mempunyai
jumlah anak daun yang genap, seperti sering kita temukan pada
pohon pacar cina tersebut di atas.

Selain itu dapat pula suatu daun majemuk menyirip dibedakan


lagi menurut duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai, dan juga
menurut besar kecilnya anak-anak daun yang terdapat pada satu ibu
tangkai, hingga kita dapati pula:
 Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-
pasangan, yaitu jika duduknya anak daun pada ibu tangkai
berhadap-hadapan.
Gambar :
 Menyirip berseling, jika anak daun pada ibu tangkai duduknya
berseling.
Gambar :

 Menyirip berselang-seling (interrupte pinnatus), yaitu jika anak


anak daun pada ibu tangkai berselang-seling pasangan anak dau
yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit, misalnya
pada anak daun tomat (Solanum lycopersicum L.).
Gambar :
Daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan menurut letak
anak daun pada cabang tingkat berapa dari ibu tangkainya. Dengan
demikian daun majemuk menyirip ganda dapat dibedakan dalam:
 Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk
pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai.
Gambar :

 Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus), jika anak-anak daun


duduk pada cabang tingkat dua dari ibu tangkai.
Gambar :

 Majemuk menyirip ganda empat, dan seterusnya. Pada umumnya


jarang dapat ditemukan daun yang menyirip ganda lebih dari tiga.

Daun yang menyirip ganda dibedakan lagi dalam:


 Menyirip ganda dengan sempurna, yaitu jika tidak ada satu anak
daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
 Menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang
duduk langsung pada ibu tangkainya. Yang menyirip ganda tidak
sempurna biasanya hanyalah daun majemuk yang menyirip gasal
saja, sedang yang dengan sempurna yang menyirip genap.
Gambar :

2.) Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)


Daun majemuk menjari ialah daun majemuk yang semua anak
daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya
jari-jari pada tangan. Mengenai daun majemuk menjari ini tidak ada
hal-hal yang begitu rumit seperti pada daun majemuk yang menyirip.
Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat
dibedakan seperti berikut:
A. Beranak daun dua (bifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat
dua anak daun, misalnya daun nam-nam (Cynometra cauliflora
L.)
Gambar :
B. Beranak daun tiga (trifoliolatus), pada ujung ibu tangkai terdapat
tiga anak daun, misalnya pada pohon para (Hevea brasiliensis
Muell.).
Gambar :

C. Beranak daun lima (quinquefoliolatus), pada ujung ibu tangkai


terdapat lima anak daun, misalnya daun maman (Gynandropsis
pentaphylla D.C.)
Gambar :

D. Beranak daun tujuh (septemfoliolatus), jika ada tujuh anak daun


pada ujung ibu tangkainya, misalnya daun randu (Ceiba
pentandra Gaertn.).
Gambar :
Jika daun majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau
lebih, maka dapat dikatakan saja beranak daun banyak (polyfolio-
latus), tidak usah dihitung lagi jumlah anak daun yang tepat,
seperti misalnya pada daun randu (Ceiba pentandra Gaertn.).
Seperti halnya dengan daun majemuk menyirip yang menyirip-
nya dapat bersifat ganda, maka dapat pula terjadi daun majemuk
menjari yang bersifat ganda, misalnya: majemuk menjari beranak
daun tiga ganda dua (biternatus). Sebagai contoh: Aegopodium
dan Aquilegia vulgaris.

3. ) Daun Majemuk Bangun Kaki (Pedatus)

Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari,


tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu
tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang di sampingnya
(Gambar 30c), seperti terdapat pada Arisaema filiforme
(Araceae).
4. ) Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)

Yang dimaksud dengan daun majemuk campuran adalah


suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu
tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai
daun, tetapi pada cabang-cabang ibu tangkai. ini terdapat anak-
anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran
adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip, misalnya
daun sikejut (Mimosa pudica L.).
DAFTAR PUSTAKA

1. Tjitrosoepomo G. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press; 2013.
2. Silalahi, M. Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Universitas Kristen Indonesia;
2015.

Anda mungkin juga menyukai