Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 1

Nama : 1. Andi H G. F320175076

2. Fitria Setiani F320175081

3. Ika Romadhani Henryani F320175082

4. Lili Sueli Wiyanda F320175083

5. Sukotjo F320175087

Obat yang merangsang Hormon :

1. Oxytocin
 Oxytocin bekerja selektif pada otot polos uterus untuk menstimulasi kontraksi
ritmis pada uterus, meningkatkan frekuensi kontraksi yang telah ada dan
meningkatkan tonus otot-otot uterus. Respon yang ditimbulkan tergantung
pada ambang rangsang uterus terhadan obat ini.
 Oxytocin juga bekerja pada reseptor –reseptor sel mioepitel di payudara dan
menstimulasi kontraksi sel-sel, ini yang menyebabkan mengalirnya air susu ke
duktus yang lebih besar, serta memudahkan keluarnya air susu.
 Oxytocin merangsang hormon Oxytocin.
2. Methylprednisolone
 Adalah Glukokortikoid yang termasuk adrenokortikoid baik yang dihasilkan
secara alami ataupun sintesis, yang dengan mudah diabsorbsi dari saluran
pencernaan. Glukokortikoid yang dihasilkan secara alami (hidrokortison),
yang juga mempunyai sifat retensi garam, telah digunakan sebagai terapi
pengganti dalam penanganan kondisi yang poten pada banyak gangguan
sistem organ. Glukokortikoid dapat menimbulkan efek metabolik yang sangat
berarti dan bervariasi. Selain itu, glukokortikoid dapat menyebabkan
terjadinya perubahan respon imun sehingga menjadi rangsangan yang
bermcam-macam.
 Methylprednisolone merangsang hormon kortikosteroid.
3. Etinelestradiol
 Adalah derivat semi-sintesis yang berdaya amat kuat, oral sama efektifnya
dengan estradiol i.m (atau 25 x daripada penggunaan oral). Zat ini juga dapat
digunakan secara oromukosal dan merupakan komponen dari banyak pil
antihamil dengan kadar 20-50 mcg.
 Etinelestradiol merangsang hormon estrogen.
4. Estrogen Konyugasi
 Hormon alamiah ini diisolasi dari air seni kuda nil (1929) dan mengandung
sebanyak 100 mgkonyugat (=sulfat dan glukuronida) dari sejumlah estrogen,
terutama estron.
 Estrogen Konyugasi merangsang hormon estrogen.
5. Betametason
 Adalah stereoisomer dari Deksametason, dimana gugus metil pada C16
berada dalam posisi-beta. Daya antiradangnya pada penggunaan lokal lebih
ringan.
 Betametason merangsang hormon kortikosteroid.

Obat yang menghambat Hormon :

1. Norethisterone
 Norethisterone adalah suatu progestin sintetik yang aktif pada pemberian oral.
Norethisterone dapat menginduk di perubahan sekresi pada estrogenprimed
endometrium. Noresthisterone menghambat sekresi hormon gonadotropin.
 Berkhasiat menekan ovulasi serta memiliki daya androgen dan estrogen
lemah, dan juga efek antiestrogen.
 Norethisterone menghambat hormon estrogen.
2. Bromocriptine
 Bromocriptin merupakan agonis selektif pada reseptor D2 dopamin yang dapat
mereduksi kadar prolaktin Mrna dan menghambat pelepasan prolaktin dengan
cara pengaturan siklus menstruasi dan air susu.
 Bromokriptin bekerja secara langsung pada sel sekresi prolaktin dan secara
tidak langsung merangsang reseptor dopamin serta meningkatkan pelepasan
PIF (Prolactin Release-Inhibiting Factor).
 Bromokriptin tidak mempengaruhi sekresi hormon lain pada hipofisis kecuali
pada penderita akromegali dimana akan mereduksi peningkatan konsentrasi
hormon pertumbuhan.
 Bromocriptine menghambat hormon prolactin.
3. Acarbose
 Acarbose berkhasiat menghambat enzim glucosidase (maltase, sukrase,
glukoamilase) yang perlu untuk perombakan di polisakarida dari makanan
menjadi monosakarida. Dengan demikian, pembentukan dan penyerapan
glukosa diperlambat, sehingga fluktuasi gula darah menjadi lebih kecil dan
nilai rata-ratanya menurun.
4. Clomiphene Citrate (Klomifen)
 Derivat klor ini dari stirbestrol (1961) adalah campuran dari dua isomer dan
hanya bentuk-cisnya yang aktif.
 Berkhasiat antiestrogen cukup baik dengan efek estrogen lemah dan tidak
memiliki efek androgen atau progestagen.
 Digunakan pada kemandulan wanita tanpa ovulasi akibat hipofungsi hipofisis,
tetapi dengan cukup estrogen endogen.
 Pada kemandulan pria akibat oligospermae (terlalu sedikit sel mani), klomifen
menghasilkan efek yang variabel.
 Clomiphene Citrate menghambat hormon estrogen.
5. Tamoksifen
 Derivat klomifen ini tanpaklor (1973) memiliki daya anti-estrogen kuat dan
efek estrogen lemah. Dengan kata lain, tamoksifen merupakan antagonis dan
sebagian agonisdai reseptor estrogen, lambat laun sifat agonisnya lebih
menonjol sehingga mengurangi kegiatan anti-kankernya.
 Tamoksifen menghambat hormon estrogen.
6. Karbimazol
 Derivat tiomidazol ini berkhasiat antitiroid kuat dan paling sering digunakan.
Resorpsinya dari usus cepat danlangsung diubah secara lengkap menjadi
metabolit aktifnya, tiamazol.
 Karbimazol menghambat hormon tiroid.
7. Propiltiurasil
 Derivat pirimidin ini adalah analogon dari metiltiourasil, yaitu zat antitiroid
pertama.
 Propiltiurasi menghambat hormon tiroid.
8. Metformin 500 :
 Metformin merupakan zat antihiperglemik obat golongan binguaid.
Mekanisme kerja metformin menurunkan kadar gula dalam darah dan tidak
meningkatkan sekresi insulin.
 Metformin berkhasiat memperbaiki sensitivitas-insulin, terutama menghambat
pembentukan glukosa dalam hati serta menurunkan kolesterol- LDL dan
trigliserida.
 Metformin tidak mengalami metabolisme di hati, diekskresikan dalam bentuk
yang tidak berubah terutama dalam air kemih dan sejumlah kecil dalam tinja.
 Metformin menghambat hormon GH, ACTH, TSH, Prolactin.
9. Glibenclamide
 Adalah Hipoglikemik oral derivat sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan
kadar gula darah. Glibenklamida bekerja dengan merangsang sekresi insulin
dari pankreas.
 Glibenclamide menghambat hormon GH, ACTH, TSH, Prolactin.
10. Gliclazide
 Sebagai obat hipoglikemik oral dari golongan sulphonylurea, gliclazide
merangsang pelepasan insulin oleh sel β pankreas dengan mengurangi
konduktansi dari K dan menfasilitasi transportasi diperoleh dari Ca++.
 Gliclazide menghambat hormon GH, ACTH, TSH, Prolactin.

Anda mungkin juga menyukai