Anda di halaman 1dari 10

Nama : Umiati Fitri Prilia

NIM : PO7124320013
Kelas : 2A
Mata Kuliah : Kesehatan Masyarakat

Narasi Penyuluhan Tumbuh Kembang

Orang yang salah harus dihukum


Biar adil buat semua kaum
Aku ucapkan assalamualaikum
Sambutlah pagi dengan tersenyum
Assalamualaikum warahmatullahi warabakatuh

Saya bidan Umiati Fitri Prilia disini saya akan melakukan penyuluhan tentang tumbuh
kembang, disini saya bukan ingin menggurui ibu-ibu semua yang tentunya sudah
berpengalaman dari saya tentang mengurusa anak, tapi kita sharing saja ya bu ibu.

Baik kita langsung saja ya bu ibu

Okei, materi yang pertama menarik banget nih buuk

1. MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING

Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan

perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya  anak dari segi jasmani.

Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian anak, dari seorang mahluk yang

tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya, menjadi seorang yang secara

relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi

berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara faktor

bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan sebaik-baiknya, anak

perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama dalam lingkungan kehidupan

berkeluarga.
2. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN

MEMBIMBING ANAK

Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor

bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam mengasuh

anak.

1.      Faktor bawaan

Faktor bawaan adalah sifat yang dibawa anak sejak lahir :

o   Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara, ceradas, bodoh,

dll

o   Kedaan fisik yang berbeda-beda , ada yang tinggi/pendek, ada yang berkulit

hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll

Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh

faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun

yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh

membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa

memperhatikan sifat mereka masing-masing.

2.      Faktor lingkungan

Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan

anak. Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain

yang berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang

tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televisi.

Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari

anak, shingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga

dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak. Peran


orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak

ke arah yang positif.

3. HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      Keluarga merupakan lembaga pertama dan utama dalam mendidik anak.

Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan dasar-dasar pertama

perkembangan anak

2.      Mengasuh dan membimbing anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak

dapat berkembang dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa

yang bertanggung jawab.

3.      Mengasuh dan mebimbing anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak,

baik aspek jasmani, intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma

dan nilai.

4.      Hakikat mengasuh dan membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan

rasa aman, sekaligus disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan

suasana kehidupan keluarga yang stabil dan bahagia

5.      Mengasuh dan membimbing anak selain merupakan tantangan dalam kelauraga,

juga merupakan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.

6.      Mengasuh dan membimbing anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan,

pengalaman dan kesabaran orangtua

4. PRINSIP DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK

1.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 0 – 1,5 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan


o   Memperoleh rasa aman dan rasa percaya dari lingkungan merupakan dasar yang

penting dalam hubungan anak dengan lingkungannya

o   Rasa aman ini diperolehnya melalui sentuhan fisik yang menyenangkan dengan

ibunya dan sesedikit mungkin mengalami hal-hal yang kurang mneynangkan

b.      Sikap orangtua

o   Penuh kasih sayang dalam merawat dan mengasuh akan menimbulkan perasaan

aman serta percaya pada bayi

o   Kesiapan ibu pada setiap saat dibutuhkan oleh bayi, juga menimbulkan rasa

aman dan percaya pada bayi

o   Berilah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda. Jangan terlalu ketat dengan

jadwal pemberian makanan, karena setiap bayi mempunyai kebutuhan yang

berbeda-beda

o   Bila ibu terpaksa memberikan susu botol, perlakukanlah seperti bayi minum

ASI, yaitu dengan cara memeluknya

o   Ketika bayi rewel, carilah penyebabnya dan atasilah masalahnya. Tangisan

tidak selalu berarti bayi lapar.

o   Angkat dan peluklah bayi anda serta gendonglah berkeliling rumah/halaman

sambil menunjukkan benda-benda yang ada di sekitarnya

o   Sering-seringlah berbicara kepada bayi anda setiap hari, pada saat memakaikan

pakaian, memberinya makan, memandikan, atau ketika melakukan kesibukan

rumah tangga lainnya. Bayi tidak pernah terlalu muda untuk diajak berbicara

o   Ajaklah bayi anda bermain sambil tersenyum dan tirukanlah gerakan, mimik,

dan kegiatannya. Bayi anda akan menirukan kegiatan anda pula.

o   Senandungkan dan ayunkanlah bayi anda pada saat menidurkan, sehingga ia

akan tertidur dengan nyaman.


o   Perkenalkan dengan berbagai macam benda, bunyi-bunyian, dan warna. Hal ini

akan mempercepat perkembangan bayi anda.

Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui dalam hubungan ibu

dan anak pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya pembentukan rasa

aman dan percaya. Hal ini menyebabkan goyahnya tahap perkembangan

berikutnya. Anak diliputi rasa tidak aman dan tidak percaya.

c.       Gangguan/penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o   Kesulitan makan

o   Mudah terangsang, marah, tersinggung (Irritabilitas)

o   Menolak segala sesuatu yang baru

o   Sikap dan tingkah laku yang seolah-olah ingin melekat pada ibu dan menolak

lingkungan

Bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik, maka pada masa dewasa

kemungkinan besar akan timbul kelainan jiwa yang bercorak ketergantungan

yang kuat seperti :

o   Depresi (rasa murung, sedih, dan perasaan tertekan)

o   Adiksi obat (ketergantungan obat)

o   Skizofrenia (gangguan jiwa dengan kepribadian terpecah)

2.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 1,5 – 3 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o   Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan keamuannya sendiri,

sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya

o   Anak dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia

kehendaki
o   Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur

badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa

yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari

b.      Sikap orangtua

o Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih melakukan hal-hal

yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan menumbuhkan rasa

kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi dari bahaya,

karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemmapuan untuk

melaksanakannya secara wajar dan rasional

o Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan demikian ia

akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan lupa

bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih

bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang

lain sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri

o Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang mudah

dimengerti

o Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan doronglah agar

ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar

o Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau tempat lainnya

o Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain, membantu

kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa

dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab.

o Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air kecil dan buang air

besar pada tempatmnya, namun jangan terlalu ketat


o Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu, dan ajaklah ia

makan bersama keluarga

o Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar anak mau bermain

balok-balok atau menggambar

o Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun jangan

terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak ketika

ia kecewa dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.

c.       Gangguan / penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan

o Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)

o Tingkah laku kejam

o Tingkah laku menentang dan keras kepala

o Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai oleh sikap

menyerang

3.      MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK UMUR 3 –5 TAHUN

a.      Ciri dan tuntutan perkembangan

o Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya berbagai macam, dan meniru

kegiatan di sekitarnya.

o Anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif

untuk mengerjakan sesuatu, tapi ia tidak mementingkan hasilnya. Pengalaman

dalam melakukan aktivitas ini amat penting artinya bagi anak.

o Seringkali kita lihat bahwa anak cenderung berpindah-pindah dan

meninggalkan tugas yang diberikan kepoadanya untuk melakukan yang lain.


Hal ini dapat menimbulkan krisis baru karena hal itu bertentangan dengan

lingkungan yang semakin menuntut, sehingga anak mengalami kekecewaan

o Jika dalam tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi anak,

dalam tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting baginya. Disini

terbentuk segitiga hubungan kasih sayang ayah-ibu-anak. Anak laki-laki

merasa lebih sayang kepada ibunya, dan anak perempuan lebih sayang kepada

ayahnya

o Melalui peristiwa ini, anak dapat mengalami perasaan sayang, benci, irihati,

persaingan, memiliki dan lain-lain. Begitu pula perasaan takut dan cemas.

o Kedua orangtua harus bekerjasama untuk membantu anak melalui tahap ini.

Peranan orangtua sebagai tokoh ayah dan tokoh ibu sangat penting

o Ayah dan ibu merupakan suatu kesatuan. Oleh karena itu jangan mau

dimanipulasi oleh anak. Ayah dan ibu memberikan kasih sayang yang sama,

baik terhadap anak perempuan ataupun anak laki-laki

o Dengan terselesaikannya hubungan segitiga tersebut, maka anak wanita akan

beridentifikasi dengan ibunya dan anak laki-laki dengan ayahnya (identitas

seksual maupun identitas diri)

o Bila ibu terlalu dominan (menonjol pengaruhnya) dalam rumah tangga,

sedangkan ayah kurang tegas atau ayah tidak ada (absen) baik secara lahiriah

maupun kejiwaan, maka akan terjadi identifikasi (proses meniru) yang salah.

Anak laki-laki akan beridentifikasi dengan ibunya, sehingga ia lebih

mengembangkan sikap kewanitaan dan sebaliknya

o Anak mulai melihat adanya perbedaan jenis kelamin. Kadang-kadang, ia

terpaku pada alat kelaminnya. Sering kita melihat anak laki-laki memegang

alat kelaminnya sampai ereksi. Jangan dimarahi karena hal ini tetapi
alihkanlah perhatiannya. Bila diatasi dengan baik, fase ini akan berakhir

dengan baik pada usia 6 tahun.

b.      Sikap orangtua

o Berilah kesempatan kepada anak untuk menyalurkan inisiatifnya, sehingga ia

mendapat kesempatan untuk membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan

tersebut

o Ikut sertakan anak dalam aktivitas keluarga, misalnya menyapu, berbelanja ke

pasar, memasak, atau membetulkan mainan yang rusak

o Jangan menakut-nakuti anak. Pada anak laki-laki akan berakibat cemas, karena

pada tahap ini ia sangat takut akan kehilangan alat kelaminnya (kastrasi),

sedangkan pada anak perempuan timbul rasa iri hati.

o Dengar dan hargailah pendapat serta usul yang dikemukakan oleh anak

o Jangan menuntut yang melebihi kemampuan anak

o Ibu perlu lebih dekat kepada anak perempuannya. Sedangkan ayah perlu lebih

akrab dengan anak laki-lakinya

o Jawablah pertanyaan anak dengan benar, jangan membohongi atau menunda

jawaban, misalnya bila anak bertanya bagaimana caranya adik keluar dari

perut mama, jawablah bahwa keluarnya melalui jalan lahir, jangan katakan

dibelah dari perut. Hal ini akan menakutkan bagi anak yang dapat berdampak

negatif pada jiwanya

o Sering-seringlah membacakan buku cerita atau dongeng. Kemudian

diskusikanlah isi ceritanya dan tanyakanlah beberapa pertanyaan kepada anak

o Berilah ia kesempatan untuk mengunjungi tetangga, teman, dan saudara tanpa

ditemani.
o Luangkan waktu setiap hari untuk berdialog dengan anak. Dengarkanlah ia

dan tunjukkanlah bahwa anda mengerti pembicaraannya dengan mengulangi

apa yang dikatakannya. Pada saat ini janganlah menggurui, mencaci dan

menyepelekannya

o Ajarkanlah untuk membedakan yang salah dan yang benar, serta tata tertib dan

sopan santun yang berlaku di masyarakat setempat

o Peranan ayah menjadi penting disini. Oleh karena itu ajaklah anak bermain

bersama. Disini, ayah perlu bersikap sebagai teman bagi anak

o Gangguan dalam mencapai rasa inisiatif akan menyebabkan anak merasa

bersalah, rasa takut berbuat sesuatu, takut mengemukakan sesuatu, serta serba

salah dalam bergaul

c.       Gangguan/ Penyimpangan yang dapat timbul pada tahap ini

o Kesulitan belajar

o Masalah sekolah

o Masalah pergaulan dengan teman

o Anak yang pasif dan takut serta kurang kemauan, kurang inisiatif

Mohon maaf jika ada kesalahan karena kesempurnaan itu judul lagu rizky febian. Maaf saya

bercanda bu ibu. Sampai sini saya harap semua yang saya berikan bisa dimengerti dengan

baik oleh ibu ibu sekalian. Akhir kata saya akhiri Wassallamualaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai