Oleh:
NURLIA OHOIWER
2007 14901 310
A. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak usia 18 bulan - 3
tahun adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk
mengembangkan kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan
membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila anak tidak difasilitasi
untuk kebutuhannya, seperti selalu dilindungi atau dikendalikan, maka anak
akan merasa ragu – ragu, takut, tidak berani, dan malu untuk melakukan
aktivitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang lain. Oleh karena
itu orang tua dan pengasuh penting untuk memahami dan memiliki
kemampuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai tugas
perkembangannya yaitu kemandirian.
Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena
anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi dan bagaimana
mengontrol orang lain melalui perilaku tempertantrum, negativisme, dan
keras kepala. Masa ini merupakan periode yang sangat penting untuk
pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual
B. Penyebab
Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan - 3 tahun,
adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan
kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk
mempelajari dunianya.
Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi
atau dikendalikan, maka anak - anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak
berani dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan
bergantung pada orang lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh
untuk memahami dan memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam
menstimulasi anak untuk mencapai tugas perkembangannya yaitu
kemandirian.
Pohon Masalah
Kemandirian
D. Karakteristik Perilaku
a. Karakteristik Normal
1. Anak mengenal namanya sendiri
2. Anak bertanya segala hal yang baru atau asing menurutnya
a. Pengkajian
1) Bergaul dan mandiri :
Mengenal dan mengakui namanya
Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
2) Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2
hitungan
3) Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
4) Berbicara, berbahasa dan kecerdasan
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
b. Analisa Data
1) Data Subjektif :
Klien mengenal dan mengakui namanya
Klien sering mengatakan : “jangan/tidak/nggak”
Klien banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
Klien mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
2) Data Objektif :
Klien mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Klien mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Klien mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
Klien mau berpisah dengan orangtua hanya sebentar
Klien menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Klien mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Klien suka membantah dan tidak menurut perintah
c. Masalah Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
d. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan :
Untuk anak
1) Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari –
hari
2) Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain.
b. Tujuan
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan psikososial
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya (kemandirian)
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
kemandirian anak
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan kemandirian
anaknya.
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008).Riset Kesehatan Dasar 2010.
http://www.litbang.depkes.go.id/Laporan RKD/IndonesiaNasional.pdf, diperoleh
tanggal 27 Mei 21012
Istiana (2011) Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Anak Usia Sekolah pada Anak
Orang Tua dan Anak- Guru Terhadap Perkembangan Mental Anak Usia Sekolah di
Kota Depok. Tidak di Publikasikan
Hurlock, E.(2012). Perkembangan anak jilid 1. Edisi 6. Jakarta : Erlangga. Hitchcock,
J.E., Schubert,PE.,and Thomas, S.A.(1999).Community Health Nursing : Caring in
action. USA: Delmar Publishers.