Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN SEHAT JIWA ANAK


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Praktek Profesi Ners
Departemen Keperawatan Jiwa

Oleh:
NURLIA OHOIWER
2007 14901 310

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL USIA TODDLER


(18 Bulan – 3 tahun)

A. Pengertian
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak usia 18 bulan - 3
tahun adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk
mengembangkan kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan
membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila anak tidak difasilitasi
untuk kebutuhannya, seperti selalu dilindungi atau dikendalikan, maka anak
akan merasa ragu – ragu, takut, tidak berani, dan malu untuk melakukan
aktivitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang lain. Oleh karena
itu orang tua dan pengasuh penting untuk memahami dan memiliki
kemampuan dalam menstimulasi anak untuk mencapai tugas
perkembangannya yaitu kemandirian.
Masa ini merupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena
anak berusaha mencari tahu bagaimana semua terjadi dan bagaimana
mengontrol orang lain melalui perilaku tempertantrum, negativisme, dan
keras kepala. Masa ini merupakan periode yang sangat penting untuk
pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual

B. Penyebab
Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan - 3 tahun,
adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan
kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk
mempelajari dunianya.
Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu dilindungi
atau dikendalikan, maka anak - anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak
berani dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan
bergantung pada orang lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh
untuk memahami dan memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam
menstimulasi anak untuk mencapai tugas perkembangannya yaitu
kemandirian.

Pohon Masalah

Kemandirian

Simulasi tumbang (18 bulan – 3 tahun)


optimal

Pengetahuan keluarga yang efektif

C. Ciri-ciri Tumbuh Kembang

a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu dengan riwayat yang


dipenuhi faktor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam priode tertentu terdapat masa percepatan atau perlambatan serta
laju tumbu kembang yang berlainan diantara orng”
c. Pertumbuhan anak cukup relatif tapi kecepatan berbeda antara anak satu
dan anak lain.
d. Aktifitas semua tubuh di ganti dengan respon tubuh yang khas

D. Karakteristik Perilaku
a. Karakteristik Normal
1. Anak mengenal namanya sendiri
2. Anak bertanya segala hal yang baru atau asing menurutnya

3. Anak melakukan kegiatanya sendiri dan tidak mau dibantu


4. Anak melakukan kegiatanya sendiri dan tidak mau dibantu
5. Anak sering mengatakan “tidak” atau “jangan”
6. Anak mulai bergaul dengan orang lain dan mau berpisah
dengan orangtua
7. Anak mulai belajar untuk mengikuti kegiatan keagamaan
8. Rasa malu terjadi jika anak secara jelas menyadari dirinya
sendiri karena pemaparan negatif
9. Keraguan anak akan berkembang jika orang tua secara jelas
membuat malu/ mempermalukan anak di hadapan orang lain,
maka sebaiknya orang tua dapat memberikan sikap yang arif
ketika anak menjalani masa ini
E. Gangguan Perkembangan
a. Gangguan berbicara dan bahasa
Gangguan berbahas merupakan indikator merupakaan
perkembangan yang sensitf terhadap keterlambatan atau
kerusakan pada sistem lainnya
b. Retradatsi mental
Merupakan kondisi ditandai oleh intlegesi yang rendah IQ <70
yang menyebabkan ketidak mampuan individu untuk
memusatkan perhatian dngan hiperaktifitas
F. Mekanisme Koping
Bila anak tidak di fasilitas untuk kebutuhan, seperti terlalu dilindungi
atau di kendalikan, maka anak-anak akan merasa ragu-ragu, takut,
tidak berani dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak
akan bergantung pada orang lain.

G. Perkembangan motorik yang dicapai anak usia toddler


Terdapat 2 tahap perkembangan meliputih motorik halus dan
perkembangan motorik kasar.
 Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak mengamati sesuatu, melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu, dilakukan otak
kecil, dan memerlukan koordinasi yang cepat,
 motorik kasar merupakan aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh (Halimsyah, 2011)
H. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Proses percepatan dan
perlambatan perkembangan motorik anak usia toddler
 Faktor herediter,
 Hormonal, dan
 Lingkungan.
Faktor lingkungan merupakan faktor 2 yang memegang
peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya
potensi yang sudah dimiliki dan stimulasi masuk dalam faktor
lingkungan yaitu lingkungan pos natal (Hidayat, 2011).

Keterlambatan perkembangan pada masa toddler akan


berdampak pada perkembangan berikutnya. Menurut Santrock (2011 )
terdapat efek negatif jangka panjang bagi anak-anak yang gagal
mengembangkan ketrampilan motorik dasarnya. Anak-anak tersebut
tidak akan dapat bergabung dalam pertandingan kelompok atau
berpartisipasi dalam olahraga selama mereka di bangku sekolah dan
pada masa dewasa.

Stimulasi berguna untuk merangsang semua indra (sensorik),


gerak (motorik), komunikasi dan perasaan (emosi). Anak yang mendapat
stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan
dengan anak yang kurang mendapat stimulasi (Djuwita, 2012)
Konsep Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Anak

a. Pengkajian
1) Bergaul dan mandiri :
 Mengenal dan mengakui namanya
 Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
2) Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2
hitungan
3) Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
4) Berbicara, berbahasa dan kecerdasan
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
b. Analisa Data
1) Data Subjektif :
 Klien mengenal dan mengakui namanya
 Klien sering mengatakan : “jangan/tidak/nggak”
 Klien banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
 Klien mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
2) Data Objektif :
 Klien mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Klien mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Klien mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
 Klien mau berpisah dengan orangtua hanya sebentar
 Klien menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Klien mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Klien suka membantah dan tidak menurut perintah

c. Masalah Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
d. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan :
Untuk anak
1) Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari –
hari
2) Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain.

Tindakan keperawatan bagi usia toddler


Tugas Tindakan keperawatan
Perkembangan
Perkembangan yang a. Latih anak-anak melakukan kegiatan secara
normal kemandirian mandiri.
b. Puji keberhasilan yang dicapai anak
c. Tidak menggunakan kata yang memerintah
tetapi memberikan alternatif untuk memilih.
d. Hindari suasana yang membuatnya bersikap
negatif (memisahkan dengan orangtuanya,
mengambil mainannya, memerintah untuk
melakukan sesuatu)
e. Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun
perbuatan.
f. Berikanan mainan sesuai usianya (boneka,
mobil-mobilan, balon, bola, kertas gambar dan
pensil warna )
g. Saat anak mengamuk (temper tantrum) pastikan
ia aman dari bahaya cedera kemudian
tinggalkan, awasi dari jauh.
h. Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, yang baik dan yang buruk
dengan kalimat positif.
Contoh :
 Mau tidak permen Nonik diambil orang?
Kalau begitu Nonik juga tidak boleh
mengambil permen Tono.
 Supaya cantik bila akan pergi Nonik harus
memakai baju yang rapi.
i. Libatkan anak dalam kegiaatan-kegiatan
keagamaan

b. Tujuan
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan psikososial
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya (kemandirian)
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
kemandirian anak
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan kemandirian
anaknya.

Tindakan keperawatan untuk keluarga


Tugas Tindakan Keperawatan
Perkembangan
Perkembangan Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk :
yang normal : a) Memfasilitasi perkembangan psikososial anaknya.
Kemandirian  Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin
tahu anak seperti bermain tanah, pasir, lilin,
membuat mainan kertas, mencampur warna,
menggunakana cat air, melihat
barang/binatang/tanaman/orang yang menarik
perhatiannya dengan tetap menjaga keamanannya.
 Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan
sesuatu yang diinginkan tetapi tetap memberi
batasan. Misalnya membolehkan anak memanjat
dengan syarat ada yang mendampingi/mengawasi
atau mengajarkan cara agar tidak jatuh
b) Menstimulasi /latihan perkembangannya :
 Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki
diangkat bersamaan.
 Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun
balok /kubus/ kotak menjadi “menara”, “jembatan”
dan lain-lain.
 Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda
menurut jenisnya. (kancing, kelereng, uang logam
dan lain-lain)
 Melatih anak menghitung jumlah benda
 Melatih anak mencocokan gambar dengan benda
sesungguhnya, bicaralah tentang sifatnya, bentuk ,
warna dan sebagainya
 Melatih anak menyebut namanya
 Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal
sifatnya
 Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya
sendiri.
 Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih
baju yang akan dipakai

Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008).Riset Kesehatan Dasar 2010.
http://www.litbang.depkes.go.id/Laporan RKD/IndonesiaNasional.pdf, diperoleh
tanggal 27 Mei 21012
Istiana (2011) Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Anak Usia Sekolah pada Anak
Orang Tua dan Anak- Guru Terhadap Perkembangan Mental Anak Usia Sekolah di
Kota Depok. Tidak di Publikasikan
Hurlock, E.(2012). Perkembangan anak jilid 1. Edisi 6. Jakarta : Erlangga. Hitchcock,
J.E., Schubert,PE.,and Thomas, S.A.(1999).Community Health Nursing : Caring in
action. USA: Delmar Publishers.

Anda mungkin juga menyukai