A. LAPORAN PENDAHULUAN
1. Masalah utama
Bagaimana orangtua/pengasuh memiliki pengetahuan yang efektif untuk
mengoptimalisasikan perkembangan psikososial kanak-kanak usia (18 bulan – 3
tahun), agar menyelesaikan tugas perkembangannya yaitu kemandirian.
3. Pohon Masalah
Perkembangan yang normal
Kemandirian
4. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
5. Batasan Karakteristik
a. Bergaul dan mandiri :
Mengenal dan mengakui namanya
Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
b. Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2 hitungan
c. Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
d. Berbicara, berbahasa dan kecerdasan :
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
6. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan :
Untuk anak
1) Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan sehari-hari
2) Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang lain.
b. Tujuan
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan psikososial
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya (kemandirian)
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
kemandirian anak
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan kemandirian
anaknya.
1. Kondisi pasien
B, 2 tahun laki-laki, merupakan anak tunggal dari pasangan bapak Amir (23
tahun) dan pekerjaan OB dan ibu Aminah (21 tahun) ibu rumah tangga. Berat
badan 12 kg dan tinggi badan 100 cm. Dari hasil wawancara : ibu Aminah
mengeluh perilaku B yang tidak bisa diatur dan sering membantah.
2. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian
3. Tujuan (keluarga)
Menjelaskan perkembangan psikososial kanak-kanak (usia 18 bulan – 3 tahun)
yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi perkembangan anak.
4. Tindakan keperawatan :
a. Menjelaskan karakteristik perilaku kanak-kanak normal :
Mengenal dan mengakui namanya
Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2
hitungan
Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
SP1 – keluarga :
Menjelaskan perkembangan psikososial kanak-kanak yang normal dan
menyimpang dan cara menstimulasi perkembangan anak.
Orientasi
Selamat pagi..., saya suster A, Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Nama ibu
siapa? Biasa dipanggil apa..? Bagaimana kondisi kesehatan si kecil? Siapa
namanya? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan
anak ibu, usianya 2 tahun ya bu? Berapa lama ibu punya waktu ? ...30
menit..?.. Dimana kita akan bicara? Diruangan ini saja? Baiklah..,kita akan
berbincang-bincang kurang lebih selama 30 menit.
Kerja
Ibu..ini leaflet tentang perkembangan anak balita.., Mari kita lihat
perkemangan yang normal dan menyimpang..., saya akan jelaskan satu
persatu. Anak usia 1,5 – 3 tahun kemampuan utamanya adalah mengatur
keinginanya, tetapi tahu batasannya sehingga anak tidak merasa dirinya
tidak dihargai, artinya dia akan tahu mana yang bisa dan boleh dilakukannya
serta merasa percaya diri bahwa dia mampu mengatur keinginannya. Jadi
kalau B tidak mau diatur oleh kita, itu adalah hal yang wajar. Tugas kita
adalah membantu mencapai kemampuan seperti yang tertulis di leaflet ini.”
Lakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin tahunya selama
kegiatan tersebut aman bagi anak, misalnya main pasir, main lilin.
Memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang
diinginkan anak dengan tetap memberi sedikit batasan-batasan,
misalnya diijinkan naik tangga tetapi dijelaskan agar tidak jatuh dan
dijaga.
Melarang dengan kata-kata yang bersifat positip ( tangganya licin nanti
kalau naik B bisa jatuh, masih ingat..waktu kemarin hujan-hujanan B
batuk dan pilek.
Memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak : pakai baju
beritahu langkah-langkahnya dan beri pujian kalau berhasil.
“ Apakah B sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet itu?”
Sebagian besar sudah? Bagus itu, ibu tinggal membantu supaya kemampuan
lain bisa tercapai. Anak yang tidak bisa mencapai kemampuan itu akan
merasa selalu ragu-ragu atau malu sehingga dia akan bergantung terus pada
orang lain dan nanti setelah besar akan akan merasa minder”.
Terminasi
“Nah ibu.., kita sudah diskusi tentang perkembangan kanak-kanak yang
normal dan menyimpang, bagaimana perasaan ibu sekarang? Adakah
manfaatnya?” Syukurlah kalau begitu, apakah ibu masih ingat bagaimana
cara merawat B supaya ia berkembang lebih baik lagi?...betul sekali..bagus
ibu sudah mengingat dengan baik. Kalau begitu ibu dapat mencoba
beberapa cara yang belum ibu lakukan selama ini...dan pada pertemuan
berikutnya ceritakan pada saya.. Saya bisa kesini lagi minggu depan
bu...Adakah yang ingin ibu ketahui lagi? kita bisa diskusikan minggu
depan?..Kalau begitu minggu depan kita akan mempraktekkan cara-cara
yang telah kita diskusikan kepada anak ibu..Baiklah..,Saya permisi dulu
Bu..Selamat pagi.