R-C-OH
R rantai karbon yg jenuh atau tidak jenuh terdiri atas
4 sampai 24 buah atom C
Asam lemak jenuh
a. Asam butirat C3H7COOH
b. Asam kaproat C5H11COOH
c. Asam palmitat C15H31COOH
d. Asam stearat C17H35COOH
OH OH
9.10-dihidroksi asam stearat
Struktur
Yg dimaksud dg lemak disini ~ suatu ester asam lemak
dengan gliserol
Gliserol ~ suatu trihidroksi alkohol yg terdiri atas 3 atom
C. jadi tiap atom C m’punyai gugus –OH. Satu
molekul gliserol dpt m’ngikat satu,dua atau
tiga molekul asam lemak dlm bentuk ester
yg disebut monogliserida. Pada lemak, satu
molekul gliserol m’ngikat 3 molekul asam lemak.
HO-CH2 R1-COO-CH2 HO-CH2
R2-COO-CH
R3-COO-CH2
trigliserida
Oleh karena itu lemak~ suatu trigliserida
R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH ialah molekul
Asam lemah yg terikat pada gliserol ketiga molekul
asam
Lemah itu boleh sama boleh berbeda.
Asam lemah yg t’dpt dialam ~ asam palmitat,
asam stearat
asam oleat dan
asam linoleat
Lemak yg m’punyai titik lebur tinggi m’ngandung asam
Lemak jenuh, lemak cair atau yg biasa disebut minyak
M’ngandung asam lemah tidak jenuh
Untuk m’nentukan derajat ketidak jenuhan asam lemah
Yg t’kandung didlmnya diukur dg bilangan iodium.
Makin banyak ikatan rangkap, makin banyak pula I yg
dpt bereaksi.
C=C + I2 - C-C-
I I
Bilangan iodium ~ banyaknya garam iodium yg dapat
B’reaksi dg 100 gram lemak. Jd makin banyak ikatan
Rangkap, makin besar bilangan iodium.
Semua gliserida larut dlm ester kloroform, atau benzen,
Alkohol panas~pelarut lemak yg baik
Dg proses hidrolisis lemak akan terurai mjd asam lemah
dan gliserol.
Proses hidrolisis yg m’gunakan basa m’hasilkan gliserol
& garam asam lemah atau sabun oleh karena itu proses
hidrolisis yg m’gunakan basa disebut proses
penyabunan. Jumlah miligram KOH yg diperlukan untuk
menyabunkan 1 gram lemak disebut bilangan penyabunan
Semakin kecil berat molekul lemak makin besar bilangan
penyabunan.
R1COO-CH2 CH2OH R1COOH
R2COO-CH H+ CHOH + R2COOH
R3COO-CH2 3H2O CH2OH R3COOH
CH3CO-CH2CO-SCOA+COASH
Asetoasetil-COA
CH3CHOH-CH2CO-SCoA
β hidroksibutiril-CoA
NAD+
2CH3CO-SC0A HOOCCH2COCH2CO-SCoA
NADH+H+ malonil-CoA
CH3CO-Coa
asetil-CoA
CoASH CH3-CO-CH2CO-SCoA
CO2.COASH
CH3
CH3CHOHCH2COOH CO ASH HOOCCH2CCH2CO-SCOA
β -hidroksibutirat OH
NAD+ CH3-CO-CH2COOH β-hidroksi β-metil
asetoasetat glutaril-SCoA
NADH,H+ asetil-CoA
CO2
CH3COC aseton
Gbr.A
Jalur reaksi pembentukan senyawa keton
Selanjutnya, asetoasetil koenzim-A b’kondensasi dg
Asetil koenzim-A m’hasilkan β-hidroksi- β-metil glutaril
Koenzim-A(yg merupakan prazat untuk biosintesis
Sterol) yg kemudian dipecah mjd asam asetoasetat dan
Asetil koenzim-A
Kedua tahap reaksi dikatalisis masing-masing oleh
Enzim hidroksimetilglutaril koenzim-A sintase dan
Hidroksimetilglutaril koenzim-A liase
CH3CO-S-COA H2O COASH COOH
asetil CoA hidroksimetilglutaril CH2
+ CoA sintesa HO-C-CH3
CH3-C-CH2-C-S-CoA CH2
O O C-S-CoA
asetoasetil-CoA O
β-hidroksi β- metil
glutaril – CoA
hidroksimetilglutaril
- CoA liase
CH3-C-CH2-COOH+ CH3CO-S-CoA
asetoasetat asetil CoA
Gbr c ; reaksi pembentukan asetoasetat dari asetoasetil-CoA
di dalam sel hati
Didalam mitokondrian sel hati, asam asetoasetat bebas
direduksi oleh NADH yg terikat pada
enzim β-hidroksibutirat dehidrogenase, mjd
asam β-hidroksibutirat asetoasetat dan β-hidroksibutirat
Kemudian keluar (b’difusi) dari sel hati
Asetoasetat+NADH+H+ β-hidroksi butirat+NAD+
Masuk kedalam aliran darah dan diangkat ke jaringan tepi
dalam keadaan normal, kadar senyawa keton dalam darah
Msa dalam ukuran (miligram,kurang dari 0,1 gram
dikeluarkan bersama air kemih per hari.
Dalam keadaan tubuh tidak normal, mis keadaan puasa
atau menderita penyakit diabetes mellitus, kadar kedua
Senyawa keton tersebut tinggi sekali, hal ini disebabkan
karena laju penambahan asam lemak dalam jaringan
hati naik sebagai akibat naiknya kebutuhan akan
naiknya ATP, laju sintesis senyawa keton dalam hati
melebihi laju pemakaiannya didalam sel tepi, shg
Senyawa keton t’timbun dlm darah (ketonimia) dan
eksresinya bersama air kemih naik (ketonuria), keadaan
demikian disebut ketosis yg dlm keadaan parah dpt
tercium bau aseton dalam air kemihnya.
Keadaan diabetik yg parah dpt m’eksresi sampai 120
gram senyawa keton dlm air kemih per hari.
Di dlm jaringan tepi sebagian besar β-hidroksibutirat
dioksidasi mjd asetoasetat dg adanya suksinil
koenzim-A berasal dari oksidasi α- ketoglutarat
Asetoasetat diubah mjd asetoasetil koenzim-A selanjutnya
asetoasetil koenzim-A dipecah kembali mjd asetil
koenzim-A dan masuk ke dalam mekanisme daur krebs
H3C H3C
CH-CH-COOH CH-CH2-CH-COOH
H3C NH2 H3C NH2
Valin leusin
(2-amino-3-metil ( 2-amino-4-metil-as.pentanoat)
Asam butanoat)
CH3
CH2
C-CH-COOH isoleusin (2-amino-3-metil as.pentanoat)
CH3 NH2
Ad.2. kel yg m’ngandung gugus hidroksil
CH2-CH-COOH CH3-C-CH-COOH
OH NH2 OH NH2
Serin (2-amino-3-hidroksi treonin (2-amino-3-hidroksi
asam propanoat) asam butanoat)
HOOC-CH2-CH2-CH-COOH H2N-C-CH2-CH2-C-COOH
NH2 O NH2
As. Glutamat glutamin
(2-amino, as.glutarat) (2-amino, as.glutaramat)
Ad.5. kel. Yg m’ngandung gugus basa
H-N-CH2-CH2-CH2-CH-COOH
C =NH2 NH2
NH2
Arginin (2-amino-5-guanido, as. Valerat)
CH2-CH2-CH2-CH2-CH-COOH
NH2 NH2
Lisin (2,6-diamino- as.heksanosat)
CH2-CH-CH2-CH2-CH-COOH
NH2 OH NH2
Hidroksilisin (2,6 diamino-5-hidroksi, as.heksanoat)
CH2-CH-COOH
HN N NH2 histidin (2—amino-1 himidazol-
4-as.propanoat)