Anda di halaman 1dari 7

MATA KULIAH : KEPERAWATAN JIWA II

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA TODDLER


(18 BULAN – 3 TAHUN)

Dosen Pengampu : Ns. S.S. Pinilih, M.Kep

Disusun Oleh:
Bilfrans Keyvien A 16.0603.0053
M Safruddin H 16.0603.0055
Widyastuti 17.0603.0001
Maghriza Tiara N 17.0603.0002
Ida Fariza 17.0603.0003

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA TODDLER (18 BULAN – 3
TAHUN)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Pasien
Anak K, usia 2 tahun laki – laki, merupakan anak pertama dari pasangan
Bapak Rudy (24 tahun) pekerjaan Satpam dan Ibu Siti (21 Tahun)
sebagai ibu rumah tangga. Berat badan anak K 12 kg dan tinggi badan
100 cm. dari hasil wawancara : ibu Siti mengeluhkan Anak K yang tidak
bisa diatur dan sering membantah.
2. Diagnosa Keperawatan
Potensial Mengembangkan Kemandirian
3. Tujuan ( keluarga)
Keluarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada anak usia
toddler ( 18 bulan – 3 tahun) yang abnormal dan menyimpang serta cara
menstimulasi perkembangan anak.
4. Tindakan keperawataan
a. Menjelaskan karakteristik perilaku usia toddler normal:
1) Mengenal dan mengakui namanya.
2) Sering menggunakan kata “ jangan / tidak / nggak”.
3) Banyak bertanya tentang hal / benda yang asing baginya ( api,
air, ketinggian, warna dan bentuk benda)
4) Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
5) Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah.
6) Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar
keluarganya.
7) Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
8) Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
9) Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga.
10) Mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil.
11) Motorik kasar: berdiri dengan 1 kaki tanpa berpegangan selama
sedikit 2 hitungan.
12) Motorik halus : mampu membuat garis lurus.
13) Bicara, berbahasa dan kecerdasan : mampu menyatakan
keinginan paling sedikit 2 kata.
b. Menjelaskan kepada orang tua cara- cara menstimulasi
perkembangan anak usia toddler:
1) Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk
memfasilitasi perkembangan psikososial usia toddler.
a) Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu
anak seperti bermain tanah, pasir, lilin, membuat mainan
kertas, mencampur warna,menggunakan cat air, melihat
barang / binatang / tanaman / orang yang menarik
perhatiannya dengan tetap menjaga keamanannya.
b) Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan tetapi tetap memberi batasan. Misalnya
membolehkan anak memanjat dengan syarat ada yang
mendampingi / mengawasi atau mengajarkan cara agar tidak
jatuh.
c) Sampaikan aturan umum yang dapat dimengerti oleh anak
seperti masuk rumah harus memberi salam, bila akan pergi
cium tangan dulu, sebelum dan sesudah makan cuci tangan.
d) Gunakan kata larangan yang bersifat positif contoh : main
hujan-hujanan menyebabkan pilek, bila rambut dan bajunya
berantakan S menjadi tidak ngganteng.
e) Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti
mau mandi atau makan dulu ?
f) Latih anak mengerjakan kegiatan yang dapat dilakukan
sendiri : pakai baju, kaus kaki, makan.
g) Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki
diangkat bersamaan.
h) Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun balok
/kubus/ kotak menjadi “menara”, “jembatan” dan lain-lain.
i) Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut
jenisnya. (kancing, kelereng, uang logam dan lain-lain)
j) Melatih anak menghitung jumlah benda
k) Melatih anak mencocokan gambar dengan benda
sesungguhnya, bicaralah tentang sifatnya, bentuk , warna
dan sebagainya.
l) Melatih anak menyebut namanya
m) Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifatnya.
n) Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya sendiri.
o) Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih baju yang
akan dipakai
2) Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan
keluarga untuk menstimulasi perkembangan psikososial usia
toddler.
3) Latih keluarga melakukan metode tersebut dan mendampingi
saat keluarga melakukan stimulasi perkembangan anaknya.
4) Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan dilakukan
dalam menstimulasi perkembangan anaknya.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

SP1 – keluarga :

Menjelaskan perkembangan psikososial usia toddler yang normal dan menyimpang


dan cara menstimulasi perkembangan anak.

1. Orientasi
Selamat pagi Bu, saya…. mahasiswa FIK – UI, Bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Nama ibu siapa ? Biasa dipanggil apa..? O.. Bu Siti, Bagaimana kondisi kesehatan
si kecil Bu Siti ? Siapa namanya ? O.. Satrio Bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang perkembangan Satrio Bu Siti, usianya 2 tahun ya bu ? Berapa lama
Bu Siti mau berbincang – bincang dengan saya ? Bagaimana kalau 30 menit ?.
Dimana kita akan bicara ? Diruangan ini saja ? Baiklah.., kita akan berbincang-
bincang kurang lebih selama 30 menit.

2. Kerja
Bu Siti, ini brosur / leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3 tahun,
Mari kita lihat perkembangan yang normal dan menyimpang., saya akan jelaskan
satu persatu. Anak usia 1,5 – 3 tahun kemampuan utamanya adalah mengatur
keinginannya, tetapi tahu batasannya sehingga anak tidak merasa dirinya tidak
dihargai, artinya dia akan tahu mana yang bisa dan boleh dilakukannya serta merasa
percaya diri bahwa dia mampu mengatur keinginannya. Jadi kalau Satrio tidak mau
diatur oleh kita, itu adalah hal yang wajar. Tugas kita adalah membantu mencapai
kemampuan seperti yang tertulis di brosur / leaflet ini.”
a. Lakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin tahunya selama
kegiatan tersebut aman bagi anak, misalnya main pasir, main lilin.
b. Memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang
diinginkan anak dengan tetap memberi sedikit batasan-batasan, misalnya
diijinkan naik tangga tetapi dijelaskan agar tidak jatuh dan dijaga.
c. Melarang dengan kata-kata yang bersifat positip ( tangganya licin nanti
kalau naik Satrio bisa jatuh, masih ingat..waktu kemarin hujan-hujanan
Satrio jadi batuk dan pilek.
d. Memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak : pakai baju
beritahu langkah-langkahnya dan beri pujian kalau berhasil.
“ Apakah Satrio sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet
itu ? ” Sebagian besar sudah ? Bagus itu, ibu tinggal membantu supaya
kemampuan lain bisa tercapai. Anak yang tidak bisa mencapai kemampuan
itu akan merasa selalu ragu-ragu atau malu sehingga dia akan bergantung
terus pada orang lain dan nanti setelah besar akan akan merasa minder ”.
3. Terminasi
“ Nah Bu Siti, kita sudah diskusi tentang perkembangan anak usia 18 bulan –
3 tahun yang normal dan menyimpang, bagaimana perasaan ibu sekarang?
Adakah manfaatnya ? ” Syukurlah kalau begitu, apakah Bu Siti masih ingat
bagaimana cara merawat Satrio supaya ia berkembang lebih baik lagi ?
Betul sekali..bagus.., ibu sudah mengingat dengan baik. Kalau begitu ibu
dapat mencoba beberapa cara yang belum ibu lakukan selama ini...dan pada
pertemuan berikutnya ceritakan pada saya.”
“ Bagaimana kalau minggu depan saya kesini lagi ? Adakah yang ingin ibu
ketahui lagi? kita bisa diskusikan minggu depan?..Kalau begitu minggu
depan kita akan mempraktekkan cara-cara yang telah kita diskusikan
kepada anak ibu..Baiklah..,Saya permisi dulu Bu..Selamat pagi.”
DAFTAR PUSTAKA

Niimma Nur A, 2012, Gambaran Stimulasi Perkembangan Oleh Ibu Terhadap


Anak Usia Pra Sekolah Di TKIT Cahaya Ananda, Depok : Universitas
Indonesia.
H.M. Taufik A, 2017, Memahami Psikologi Perkembangan Anak Bagi
Pengembangan Soasial Emosional Anak Usia Dini, Jambi : STAI MA’arif
Jambi.
Ernia Haris H, 2017, Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Sehat Jiwa Anak Usia Toddler, Semarang: Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang

Anda mungkin juga menyukai