Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi pasien
Anak S, 2 tahun laki-laki, merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Erwin
( 27 tahun ) pekerjaan Wiraswasta dan Ibu Nita ( 23 tahun ) sebagai ibu rumah
tangga. Berat badan Anak S 12 kg dan tinggi badan 100 cm. Dari hasil
wawancara : ibu Siti mengeluh perilaku Anak S yang tidak bisa diatur dan sering
membantah.

2. Diagnosa Keperawatan
Potensial mengembangkan kemandirian

3. Tujuan ( keluarga )
Kelarga mengerti tentang perkembangan psikososial pada usia toddler (usia 18
bulan – 3 tahun) yang normal dan menyimpang serta cara menstimulasi
perkembangan anak.

4. Tindakan keperawatan :
a. Menjelaskan karakteristik perilaku usia toddler normal :
 Mengenal dan mengakui namanya
 Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
 Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
 Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
 Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
 Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
 Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
 Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
 Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
 Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
 Mampu menyatakan akan buang air besar dan buang air kecil
 Motorik kasar : Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling
sedikit 2 hitungan
 Motorik halus : Mampu membuat garis lurus
 Berbicara, berbahasa dan kecerdasan : Mampu menyatakan keinginan
paling sedikit dengan 2 kata.
b. Menjelaskan kepada orang tua cara-cara menstimulasi perkembangan anak
usia toddler.
1) Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk
memfasilitasi perkembangan psikososial usia toddler.
 Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak seperti
bermain tanah, pasir, lilin, membuat mainan kertas, mencampur
warna,menggunakan cat air, melihat barang / binatang / tanaman /
orang yang menarik perhatiannya dengan tetap menjaga keamanannya.
 Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan tetapi tetap memberi batasan. Misalnya membolehkan anak
memanjat dengan syarat ada yang mendampingi / mengawasi atau
mengajarkan cara agar tidak jatuh.
 Sampaikan aturan umum yang dapat dimengerti oleh anak seperti
masuk rumah harus memberi salam, bila akan pergi cium tangan dulu,
sebelum dan sesudah makan cuci tangan.
 Gunakan kata larangan yang bersifat positif contoh : main hujan-
hujanan menyebabkan pilek, bila rambut dan bajunya berantakan S
menjadi tidak ngganteng.
 Berikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak seperti mau mandi
atau makan dulu ?
 Latih anak mengerjakan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri : pakai
baju, kaus kaki, makan.
 Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki diangkat
bersamaan.
 Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun balok /kubus/ kotak
menjadi “menara”, “jembatan” dan lain-lain.
 Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya.
(kancing, kelereng, uang logam dan lain-lain)
 Melatih anak menghitung jumlah benda
 Melatih anak mencocokan gambar dengan benda sesungguhnya,
bicaralah tentang sifatnya, bentuk , warna dan sebagainya.
 Melatih anak menyebut namanya
 Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifatnya.
 Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya sendiri.
 Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih baju yang akan
dipakai
2) Diskusikan dengan keluarga cara apa yang akan digunakan keluarga untuk
menstimulasi perkembangan psikososial usia toddler.
3) Latih keluarga melakukan metode tersebut dan mendampingi saat
keluarga melakukan stimulasi perkembangan anaknya.
4) Bersama keluarga menyusun tindakan yang akan dilakukan dalam
menstimulasi perkembangan anaknya.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

SP1 – keluarga :

Menjelaskan perkembangan psikososial usia toddler yang normal dan


menyimpang dan cara menstimulasi perkembangan anak.

Orientasi
Selamat pagi Bu, saya…. mahasiswa STIKES HANG-TUAH, Bagaimana
perasaan ibu hari ini ? Nama ibu siapa ? Biasa dipanggil apa..? O.. Bu Nita,
Bagaimana kondisi kesehatan si kecil Bu Nita ? Siapa namanya ? O.. Satria
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perkembangan Satria Bu
Nita, usianya 2 tahun ya bu ? Berapa lama Bu Nita mau berbincang – bincang
dengan saya ? Bagaimana kalau 30 menit ?. Dimana kita akan bicara ?
Diruangan ini saja ? Baiklah.., kita akan berbincang-bincang kurang lebih
selama 30 menit.

Kerja
Bu Nita, ini brosur / leaflet tentang perkembangan anak usia 18 bulan – 3
tahun, Mari kita lihat perkembangan yang normal dan menyimpang., saya
akan jelaskan satu persatu. Anak usia 1,5 – 3 tahun kemampuan utamanya
adalah mengatur keinginannya, tetapi tahu batasannya sehingga anak tidak
merasa dirinya tidak dihargai, artinya dia akan tahu mana yang bisa dan boleh
dilakukannya serta merasa percaya diri bahwa dia mampu mengatur
keinginannya. Jadi kalau Satria tidak mau diatur oleh kita, itu adalah hal yang
wajar. Tugas kita adalah membantu mencapai kemampuan seperti yang
tertulis di brosur / leaflet ini.”
 Lakukan permainan yang bersifat menggali rasa ingin tahunya selama
kegiatan tersebut aman bagi anak, misalnya main pasir, main lilin.
 Memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang
diinginkan anak dengan tetap memberi sedikit batasan-batasan, misalnya
diijinkan naik tangga tetapi dijelaskan agar tidak jatuh dan dijaga.
 Melarang dengan kata-kata yang bersifat positip ( tangganya licin nanti
kalau naik Satria bisa jatuh, masih ingat..waktu kemarin hujan-hujanan
Satria jadi batuk dan pilek.
 Memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak : pakai baju
beritahu langkah-langkahnya dan beri pujian kalau berhasil.
“ Apakah Satria sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet
itu ? ” Sebagian besar sudah ? Bagus itu, ibu tinggal membantu supaya
kemampuan lain bisa tercapai. Anak yang tidak bisa mencapai kemampuan
itu akan merasa selalu ragu-ragu atau malu sehingga dia akan bergantung
terus pada orang lain dan nanti setelah besar akan akan merasa minder ”.

Terminasi
“ Nah Bu Nita, kita sudah diskusi tentang perkembangan anak usia 18 bulan –
3 tahun yang normal dan menyimpang, bagaimana perasaan ibu sekarang?
Adakah manfaatnya ? ” Syukurlah kalau begitu, apakah Bu Nita masih ingat
bagaimana cara merawat Satria supaya ia berkembang lebih baik lagi ?
Betul sekali..bagus.., ibu sudah mengingat dengan baik. Kalau begitu ibu
dapat mencoba beberapa cara yang belum ibu lakukan selama ini...dan pada
pertemuan berikutnya ceritakan pada saya.”
“ Bagaimana kalau minggu depan saya kesini lagi ? Adakah yang ingin ibu
ketahui lagi? kita bisa diskusikan minggu depan?..Kalau begitu minggu
depan kita akan mempraktekkan cara-cara yang telah kita diskusikan
kepada anak ibu..Baiklah..,Saya permisi dulu Bu..Selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai