Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
TINGAKAT II-AP
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2023/2024
Diskusikan pertanyaan dan kasus dibawah ini bersama kelompok
3. Berikan hadiah
Ketika Si Kecil menaati aturan yang Bunda terapkan, berikanlah kejutan
kepadanya dalam bentuk hadiah. Pemberian hadiah ini bertujuan agar anak merasa
bahwa apa yang dilakukannya selama ini tidak sia-sia. Dengan begitu, Si Kecil makin
terbiasa dan senang menerapkan aturan yang berlaku kapan dan di mana saja.
4. Ajarkan anak untuk bersikap empati
Ketika anak melakukan kesalahan, cobalah untuk melatih empati pada anak
ketimbang langsung memberinya hukuman. Misalnya, bila Si Kecil mengambil mainan
milik temannya, nasihati ia bahwa temannya pasti akan sedih karena mainannya
diambil
Jika rasa empati anak telah tumbuh, ia bisa memahami perasaan orang lain
yang telah dirugikannya dan memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu sebelum
melakukan hal yang tidak baik.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menerapkan Disiplin
Sebelum menerapkan disiplin pada anak, ada beberapa hal yang perlu perhatikan, di
antaranya:
1. Bersikap konsisten
Sikap konsisten adalah hal terpenting dalam menerapkan disiplin pada anak.
Upayakan agar Ayah dan Bunda memberikan aturan yang sama, agar Si Kecil tidak
bingung dan merasa serba salah.
2. Jadilah teladan yang baik
Berusahalah agar menjadi orang tua yang selalu memberikan contoh baik
untuk anak, karena Si Kecil akan lebih meniru perilaku dibandingkan kata-kata
yang Bunda atau Ayah sampaikan.
3. Berikan apresiasi
Ucapkan kata-kata pujian ketika Si Kecil berhasil melakukan suatu pekerjaan
dengan baik, seperti “Terima kasih karena kamu hari ini sudah membersihkan
tempat tidur”. Bunda juga bisa menyampaikan kalimat yang membangkitkan
semangatnya, saat Si Kecil sedang mengerjakan tugasnya, seperti, “Kamu baik
sekali membantu Bunda mencuci piring setelah makan”.
Menerapkan disiplin pada anak membutuhkan proses yang berkelanjutan. Hal
ini karena perilaku anak tidak bisa berubah dalam waktu yang singkat. Begitu juga
bila anak melakukan kesalahan. Hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-
besarkan. Kesalahan anak merupakan proses untuk menjadikannya lebih baik lagi.
3 Sebutkan dampak negative dari hukuman fisik pada toddler!
Jawab :
WHO menyebut, hukuman fisik memicu respons psikologis dan fisiologis yang
berbahaya. Bukan hanya sakit, sedih, takut, marah, malu dan bersalah, yang dialami anak.
Namun, anak juga cenderung menunjukkan reaktivitas hormonal yang tinggi terhadap
stres, sistem biologis yang kelebihan beban, termasuk sistem saraf, kardiovaskular, dan
nutrisi, serta perubahan struktur dan fungsi otak.
Bahkan penelitian mengungkap, anak yang mengalami hukuman fisik bisa alami efek
negatif jangka panjang dan jangka pendek seperti:
1. Luka fisik langsung yang bisa mengakibatkan kerusakan parah, cacat jangka
panjang bahkan kematian
2. Gangguan kesehatan mental yang bisa sebabkan bunuh diri, ketergantungan
alkohol dan obat-obatan. Ini berkemungkinan berlanjut hingga dewasa
3. Gangguan perkembangan kognitif dan sosio-emosional
4. Terputusnya pendidikan
5. Peningkatan perilaku antisosial
6. Peningkatan agresi pada anak-anak.
7. Berisiko melakukan perbuatan kekerasan hingga criminal
8. Kerusakan fisik tidak langsung karena kelebihan sistem biologis, termasuk kanker
yang berkembang, masalah terkait alkohol, migrain, penyakit kardiovaskular,
radang sendi, dan obesitas yang berlanjut hingga dewasa
9. Peningkatan penerimaan bentuk kekerasan karna hubungan keluarga yang retak
Ilustrasi Kasus 1 :
Seorang ibu mempunyai anak laki-laki berusia 6 bulan, datang ke puskesmas untuk melakukan
konsultasi dengan perawat. Saat konsultasi Ibu menanyakan bagaimana kebutuhan gizi
bayinya setelah berusia diatas 6 bulan.
1. Bentuk kelompok yang beranggotakan 3 orang Peran masing-masing orang adalah sebagai
perawat, ibu dan bayi
2. Lakukan tindakan anticipatory guidance pada ibu untuk mempersiapkan makanan padat
bagi anaknya
Jawab :
Perawat : Waalaikumsalam
Ibu Pasien : Saya datang kemari untuk berkonsultasi ingin tahu mengenai MP-ASI untuk
anak saya sus.
Perawat : ohh begitu, Oh iya mbak sebelumnya, anak mbak ini berusia berapa bulan?
Perawat : : 6 bulan ya mbak, untuk berat badan dan tinggi badannya mbak?
Perawat : Baiklah kalau begitu saya timbang dulu berat badannya dan juga saya ukur
tinggi badannya (Perawat sambil menukur bb dan tb si bayi)
Perawat : Baik berdasarkan berat dan tinggi serta umurnya, anak mbak ini termasuk ke
dalam normal mbak status gizinya.
Perawat : Iya mbak. Tadi itu makanan awal untuk bayi ya mbak. Jadi mengenai MP-ASI
tersebut, apakah yang ingin Mbak tanyakan? Saya akan mencoba membantu.
Ibu Pasien : Jadi ini anak pertama saya dengan usia 6 bulan, aya bingung sus kapan ya
saya bisa mulai memberikan makanan pendamping tersebut kepada anak saya
dan bagaimana cara mengatur pemberiannya?
Perawat : Jadi mbak, pemberian MP-ASI itu adalah pemberian makanan tanpa
memotong pemberian ASI eksklusif sejak usia 6 bulan hingga 2 tahun.
Ibu Pasien : Lalu sus, kira-kira seberapa banyak dan makanan apa yang harus saya berikan
pada anak saya?
Ibu Pasien : Lalu sus untuk rasa, saya harus mengenalkan rasa apa dahulu kepada anak
saya?
Perawat : Dapat dikenalkan berbagai macam rasa, oh iya perlu diingat usahakan tidak
memberikan makanan yang berwarna mencolok karena akan dapat
menambah beban kerja ginjal anak menjadi semakin berat.
Ibu Pasien : Oh begitu, lalu untuk tekstur. Tekstur yang bagaimana yang harus saya
berikan pada anak saya?
Perawat : Pada awal pemberian, dapat diberikan makanan yang bertekstur lumat
seperti buah-buahan yang dilumatkan mbak. Lalu setelah menginjak 8 bulan
dapat diberikan tekstur yang lunak seperti bubur mbak. Lalu pada usia 12
bulan, dapat diberikan makanan bertekstur biasa atau padat seperti makanan
orang dewasa hanya saja porsinya yang berbeda.
Ibu Pasien : Oh jadi begitu ya. Untuk pola makannya apakah bisa disesuaikan dengan pola
makan dewasa atau khsusus ya sus?
Perawat : Dapat diberikan seperti pola makan dewasa kok mbak, yakni 3x sehari
Ibu Pasien : Loh sus, tetapi kalo tiba-tiba saja ternyata anak saya alergi pada makanan
tersebut bagaimana saya mengetahuinya?
Perawat : Jadi untuk mengetahui alergi pada anak pada pemberian MPASI, adalah
dengan meberi jarak pada saat pemberian makanan mbak. Contohnya saja,
hari ini diberi makan seafood lalu besok jangan diberi seafood lagi mbak tetapi
dilihat dulu apakah ada efek dari pemberian seafood tersebut. Kalau ada,
berarti anak kita alergi terhadap bahan makanan tersebut mbak.
Ibu pasien : Oh begitu ya. Baiklah kalau begitu terimakasih banyak ya sus, saya jadi tahu
mengenai MPASI yang akan saya berikan kepada anak saya.
Perawat : Baik mbak sama-sama, Apakah ada lagi yang ingin di konsultasi kan mbak?
Ibu Pasien : Sudah sus tidak ada lagi. Terima kasih banyak sus.
Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa ibunya keposyandu, anak rewel dan
keluarga!
Jawab :
Ibu Pasien : Aduh maaf bu, ini anak saya nangis dari tadi, padahal waktu berangkat baik-
baik saja
Perawat : Halo adik.. nama kakak Intan, adik namanya siapa? Ada apa adik ganteng?
Mau bola ya?
Ibu Pasien : Namanya Fino bu, loh nak, ayo jangan begitu, itu kakak perawatnya ga gigit,
itu ada bola
Perawat : Ini apa ini ( menunjukkan bola ) coba dipegang (memberikan bola pada anak)
Perawat : Baik kalau begitu kakak izin periksa dulu yaa dik, mau dengar detak jantung
adi Fino yang ganteng, boleh ya?
Ibu Pasien : Loh kok nangis lagi nak, ini kakaknya cuman meriksa, ga sakit kok
Perawat : (menempelkan bell stetoskop untuk di praktikkan pada ibu) , permisi bu, saya
coba praktikkan ke ibu ya, ini dik Fino lihat, kakak memeriksa mama, mama
sakit atau tidak?
Ibu pasien : Tidak sama sekali kak, ayo sekarang gilirannya anak mama yang ganteng ini,
nanti di ambilkan bola lagi sama kakaknya
Perawat : Iya dik, ini bola warna biru, mau? (perawat memberikan bola pada anak)
Perawat : Baik saya periksa dulu ya.. ( memeriksa detak jantung ) sudah selesai,
sekarang waktunya timbang yaa
Ibu pasien : Loh nakk, sudah sudah yaa, hanya mau dilihat berapa berat badannya, ga
sakit
Perawat : (Memegang boneka bayi laki-laki) ini dik lihat, adik bayinya juga mau
timbang, (mempraktikkan menimbang) nahh sudah, bagaimana adik bayi?
Apakah timbangannya sakit? Tidak katanya, nah sekarang giliran adik Fino,
adik Fino kan ganteng, pemberani, masa kalah sama adik bayi? Adik bayinya
mau timbang.. ayo sekarang gilirannya adik Fino
Perawat : Baik bu, dari hasil pemeriksaan alhamdulillah anak ibu sehat
Perawat : Sama-sama ibu Niqma, jangan lupa untuk bulan berikutnya kembali lagi bu..
adik Fino sampai jumpa bulan depan… dadaaa