Anda di halaman 1dari 27

SEHAT JIWA PADA ANAK USIA TODDLER

DISUSUN OLEH:

Kelompok 3

1. Mella Dwaja P (2110016)


2. Satria Budi P (2110036)
3. Devina Febiola Z (2110052)
4. Berliana Caroline N (2110090)
5. Anastasya Angga P (2110096)
6. Achmad Wildan B (2110102)

PRODI S-1 KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH SURABAYA

TA. 2022/2023
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Upaya peningkatan kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
dan masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Peran serta dan
dukungan dari keluarga dan lingkungan dalam mencapai kondisi sehat jiwa dapat
dilakukan dengan mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak di setiap tahap
perkembangan mereka. Perkembangan anak usia toddler perlu di maksimalkan dengan
melakukan stimulasi perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, dan social.
Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek dan tidak bisa diulang
kembali, masa ini sering juga disebut masa keemasan (Golden Period), jendela
kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis (Rahardjo, Wayanti, & Wardani,
2019). Masa kanak-kanak memberi pengaruh yang besar pada individu dalam tahapan
perkembangan selanjutnya. Anak toodler adalah anak yang berusia 1-3 tahun, yang
pada umumnya kelompok anak tersebut sudah belajar percaya pada orang lain, mulai
cepat meniru dan mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri dan ke toilet mulai terbentuk kontrol diri. Jika
perkembangan kemandirian toodler tidak didukung oleh orangtua, maka rerata anak
akan memiliki kepribadian yang ragu-ragu, dan jika anak dibuat merasa buruk pada saat
kegiatan stimulasi ia melakukan kegagalan, maka anak akan menjadi pemalu dan
pendiam (Lestari & Hati, 2016).
Kualitas generasi penerus bangsa tergantung dari kualitas tumbuh kembang
anak, terutama usia toodler (1-3) tahun, dimana anak menunjukkan perkembangan otak
yang sangat signifikan, keluarga harus mengupayakan agar anaknya dapat bertumbuh
dan berkembang secara optimal untuk mengindari tumbuh kembang yang abnormal,
meragukan ataupun menyimpang. Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi
(ditemukan) sejak dini, terutama sebelum berumur 3 tahun, supaya dapat segera di
intervensi (diperbaiki), bila deteksi terlambat, maka penanganan terlambat, sehingga
penyimpangan sukar untuk diperbaiki (Cecily L., Betz. Showden., 2009). Masa anak
dianggap sebagai fase yang penting karena akan menentukan kualitas kesehatan,
kesejahteraan, pembelajaran, dan perilaku dimasa yang akan dating serta masa depan
masyarakat tergantung pada anak-anak yang mampu mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal (WHO, 2017).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sehat jiwa?
2. Apa pengertian toddler?
3. Apa pengertian dan perkembangan bagi toddler?
4. Apa saja jenis perkembangan pada toddler?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan toddler!
6. Apa masalah kesehatan yang dialami toddler?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari sehat jiwa
2. Untuk mengetahui definisi dari toddler
3. Untuk mengetahui pengertian dan perkembangan bagi toddler
4. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang toddler
5. Untuk mengetahui jenis perkembangan pada toddler
6. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan toddler
7. Untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami toddler
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sehat Jiwa


Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang
secara fisik, mental, spiritual, dan social sehingga individu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan
mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (Kemenkes, 2014). Kesehatan
jiwa menunjukkan kemampuan individu dalam mengelola perasaan dan menghadapi
kesulitan dalam kehidupan sehari-hari (Marcelina & Nur, 2020). Kesehatan jiwa pada
seseorang berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan dengan tugas
perkembangan yang harus dicapai di setiap tahapnya.
Salah satu tahap perkembangan yang perlu mendapat perhatian dari keluarga
adalah tahap perkembangan anak usia toddler, dimana tugas perkembangan yang harus
diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian/otonomi sekaligus dapat memperkecil
perasaan malu dan ragu-ragu. Bila interaksi antara anak dan orang tua terdapat suatu
sikap atau tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian. Namun,
jika orang tua dalam mengasuh anaknya bersikap kurang baik, maka anak akan
mengalami sikap malu dan ragu-ragu (Thahir, 2018). Karena itu sangat diperlukan
peran serta orang tua dan keluarga serta lingkungan dalam upaya mengoptimalkan
tumbuh kembang anak dan mencegah keterlambatan perkembangan anak dengan
memberikan stimulus optimal bagi anak dengan berbagai aktivitas yang sesuai dengan
usia dan tugas perkembangan anak (Puspitasari & Wati, 2018)
2.2 Pengertian toddler

Toddler adalah anak yang berusia di antara 12 (dua belas) hingga 36 (tiga puluh
enam) bulan. Istilah toddler ini berasal dari kata dalam bahasa Inggris “to toddle” yang
berarti berjalan dengan tidak stabil. Anak usia toddler merupakan anak yang berada
antara rentang usia 12-36 bulan (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013). Masa ini juga
merupakan masa golden age/masa keemasan untuk kecerdasan dan perkembangan anak
(Loeziana Uce, 2015).

2.3 Pertumbuhan dan perkembangan toddler

Pertumbuhan pada tahun ke dua akan mengalami beberapa keterlambatan


pertumbuhan fisik, dimana pada tahun kedua anak akan mengalami kenaikan berat
badan 1,5-2,5 kg dan panjang badan 6-10 cm. pertumbuhan otak juga mengalami
keterlambatan yaitu kenaikan lingkar kepala hanya 2 cm. untuk pertumbuhan gigi susu
termasuk gigi geraham pertama dan gigi taring hingga seluruhnya berjumlah 14-16
buah (Hidayat, 2005)

Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,


jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya
(Soetjiningsing, 1998 & Tanuwijaya, S. 2003)

2.4 Perkembangan anak usia toddler


1. Perkembangan motorik kasar
a. Usia 12-18 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan, membungkuk
untuk memungut permainannya kemudian berdiri tegak kembali secara mandiri,
berjalan mundur lima langkah.
b. Usia 18-24 bulan anak mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30
detik, anak mampu berjalan tanpa terhuyung-huyung.
c. Usia 24-36 bulan anak mampu menaiki tangga secara mandiri, anak dapat
bermain dan menendang bola kecil.
2. Perkembangan motorik halus
a. Usia 12-18 bulan anak mampu menumpuk dua buah kubus, memasukkan kubus
ke dalam kotak.
b. Usia 18-24 bulan anak mampu melakukan tepuk tangan, melambaikan tangan,
menumpuk empat buah kubus, memungut benda kecil dengan ibu jari dan
telunjuk, anak bisa menggelindingkan bola ke sasaran.
c. Usia 24-36 bulan anak mampu mencoret-coretkan pensil diatas kertas
(Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013).
3. Perkembangan Bahasa
Tahapan perkembangan bahasa pada anak yaitu Reflective vocalization, Bubbling,
Lalling, Echolalia, dan True speech.
a. Usia 10-16 bulan anak mampu memproduksi kata-kata sendiri, menunjuk
bagian tubuh atau mampu memahami kata-kata tunggal
b. usia 18-24 bulan anak mampu memahami kalimat sederhana, perbendaharaan
kata meningkat pesat, menucapkan kalimat yang terdiri dari dua kata atau lebih
c. usia 24-36 bulan pengertian anak sudah bagus terhadap percakapan yang sudah
sering dilakukan di keluarga, anak mampu melakukan percakapan melalui
kegiatan tanya-jawab (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013).
4. Perkembangan personal-sosial
a. Usia 12-18 bulan anak mampu bermain sendiri di dekat orang dewasa yang
sudah dikenal, mampu menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis, anak
mampu mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu,
memeluk orang tua, memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing.
b. Usia 18-24 bulan anak mampu minum dari cangkir dengan dua tangan, belajar
makan sendiri, mampu melepas sepatu dan kaos kaki serta mampu melepas
pakaian tanpa kancing, belajar bernyanyi, meniru aktifitas di rumah, anak
mampu mencari pertolongan apabila ada kesulitan atau masalah, dapat
mengeluh bila basah atau kotor, frekuensi buang air kecil dan besar sesuai,
muncul kontrol buang air kecil biasanya tidak kencing pada siang hari, mampu
mengontrol buang air besar, mulai berbagi mainan dan bekerja bersama-sama
dengan anak-anak lain, anak bisa mencium orang tua.
c. Usia 24-36 bulan anak mampu menunjukkan kemarahan jika keinginannya
terhalang, mampu makan dengan sendook dan garpu secara tepat, mampu
dengan baik minum dari cangkir, makan nasi sendiri tanpa banyak yang tumpah,
mampu melepas pakaian sendiri, sering menceritakan pengalaman baru,
mendengarkan cerita dengan gambar, mampu bermain pura-pura, mulai
membentuk hubungan sosial dan mampu bermain dengan anak-anak lain,
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan ditambahkan gerakan
isyarat. (Soetjiningsih dan Gde Ranuh, 2013)
5. Perkembangan seksualitas
Menurut Freud:
a. Fase oral (umur 0-1 tahun)
Tahap ini anak akan selalu memasukkan segala sesuatu yang berada di
genggamannya ke dalam mulut. Peran dan tugas ibu disini adalah memberikan
pengertian bahwa tidak semua makanan dapat dimakan.
b. Fase anal (umur 2-3 tahun)
Fungsi tubuh yang memberikan kepuasan terhadap anus.
c. Fase phallic/oedipal (3-6 tahun)
Anak senang memegang genetalia, anak cenderung akan dekat dengan orang
tua yang berlawanan jenis kelamin (anak perempuan akan lebih dekat dengan
bapak) dan mempunyai rasa persaingan ketat dengan orang tua sesama jenis
(merasa tersaingi oleh bapak dalam mendapatkan kasih sayang ibu).
d. Fase Laten (6-12 tahun)
Anak mulai megeksplor dunia luar, mulai mencari teman sebaya untuk diajak
bermain.
e. Fase Genital
Pemusatan seksual pada genetalia, anak belajar menentukan identitas dirinya,
belajar untuk tidak tergantung dengan orang tua, bertanggung jawab pada
dirinya sendiri, mulai ada perasaan senang dengan lawan jenis (Ridha, 2014).
6. Perkembangan kognitif
Menurut Piaget:
a. Sensori motor (0-2 tahun) Tahap ini perkembangan panca indra sangat
berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesar anak adalah menyentuh atau
memegang karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari
perbuatannya.
b. Pra-operasional (usia 2-7 tahun) Anak menjadi egosentris, sehingga terkesan
pelit karena tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak memiliki
kecenderungan meniru orang disekitarnya. Usia 6-7 tahun anak sudah mulai
mengerti motivasi, tetapi mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis.
c. Operasional konkret (7-11 tahun) Anak mulai berpikir logis tentang kejadian-
kejadian konkrit, proses berpikir menjadi lebih rasional.
d. Operasional formal (mulai umur 11 tahun) Perkembangan kemampuan nalar
abstrak dan imajinasi lebih baik, pengertian terhadap ilmu dan teori lebih
mendalam (Sulistyawati, 2015).
7. Perkembangan moral
Teori Kohlberg menyatakan perkembangan moral anak sudah harus dibentuk pada
usia toddler. Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (sekitar usia 2-4 tahun) anak
mampu menilai suatu tindakan apakah baik atau buruk bergantung dari hasilnya
berupa hukuman atau penghargaan. Usia 4-7 tahun anak berada pada tahap orientasi
instrumental naif dimana segala tindakan ditujukan ke arah pemuasan kebutuhan
mereka dan lebih jarang ditujukan pada kebutuhan orang lain, rasa keadilan konkret.
Timbal balik atau keadilan menjadi landasan mereka (misalkan, jika kamu
memukul tanganku, aku akan memukul tanganmu juga) tanpa berpikir mengenai
loyalitas atau rasa terima kasih (Wong, 2008).
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut


Sulistyawati (2015) adalah sebagai berikut:

1. Faktor genetik
Genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
perkembangan anak. Instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang
telah dibuahi dapat ditentukan kulitas dan kuantitas perkembangan. Hal yang
terkandung dalam faktor genetik antara lain berbagai faktor bawaan yang
normal dan patologis, jenis kelamin, dan suku bangsa.
2. Faktor lingkungan
a. Faktor lingkungan prenatal
• Gizi pada ibu sewaktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada
waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR, cacat
bawaan bahkan lahir mati. Gizi yang buruk sewaktu hamil juga
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada
bayi baru lahir (BBL), BBL menjadi mudah terkena infeksi, dan bisa
terjadi abortus pada ibu hamil.
• Toksin/zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat
teratogen seperti obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin,
methadion, dan obat-obatan anti kanker. Ibu hamil, perokok
berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan BBLR, lahir mati,
cacat atau retardasi mental. Keracunan logam berat pada ibu hamil,
misalkan karena makan ikan yang terkontaminasi merkuri dapat
menyebabkan mikrosefali, serebral palsy (di Jepang dikenal dengan
penyakit Minamata).
• Endokrin
Hormon-hormon yang berperan dalam pertumbuhan janin mungkin
somatotropin, hormon plasenta, tiroid, insulin dan peptida-peptida
lain dengan aktivitas mirip insulin. Cacat bawaan sering terjadi pada
ibu yang mengalami diabetes dan tidak mendapat pengobatan pada
trimester I kehamilan, umur ibu 35 tahun, defisiensi yodium pada
waktu hamil, phenyketonuria (PKU).
• Radiasi
Radiasi pada janin sebelum kehamilan 18 minggu dapat
menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat
bawaan lainnya.
• Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (Toxoplasmis, Rubella, Cytomegalovirus, Herves
Simplex). Infeksi lainnya yang juga menyebabkan penyakit pada
janin adalah varisella, cixsackie, echovirus, malaria, lues, HIV,
polio, campak, listeriosisleptospira, mikoplasma, virus influenza
dan virus hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat
merusak janin.
• Stress
Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin yang dapat menyebabkan cacat bawaan dan
kelainan kejiwaan.
• Anoksia embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau
tali pusat menyebabkan BBLR.
• Riwayat kelahiran prematur.
b. Faktor lingkungan postnatal
Faktor lingkungan postnatal dibagi menjadi empat yaitu :
• Lingkungan biologis yang terdiri dari ras/suku bangsa, jenis
kelamin, umur, status gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis dan
hormon.
• Faktor fisik yang terdiri dari cuaca, musim, keadaan geografis suatu
daerah, sanitasi dan radiasi.
• Faktor psikososial antara lain stimulasi, motivasi belajar, ganjaran
atau hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta
dan kasih sayang, kualitas interaksi anak dan orang tua
• Faktor adat dan istiadat yang meliputi pekerjaan dan pendapatan
keluarga, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah
tangga, adat-istiadat, norma-norma, dan tabu-tabu dan agama
(Cahyaningsih, 2011).

2.6 Masalah kesehatan pada toddler


1. Diare
Diare merupakan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi buang air besar lebih dari satu kali dengan bentuk tinja encer atau
cair. Angka kejadian diperkirakan 500 anak terkena diare per tahun 20%
menyebabkan kematian karena dehidrasi (Suriadi, 2001 dalam Maryunani, 2014).
2. Sembelit
Sembelit merupakan sulitnya buang air besar pada bayi dan anak-anak dan kondisi
ini sangat umum terjadi. Sembelit bisa disebabkan karena adanya perlambatan
pergerakan feses pada usus besar, faktor umum, pola makan, dan kebiasaan anak
sendiri
3. Cacingan
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh cacingcacing khusus (seperti
cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk) yang ditularkan melalui tanah.
Penyebab cacingan antara lain antara lain seperti lingkungan tempat tinggal sekitar
memberi pengaruh yang cukup besar terhadap ancaman serangan penyakit apapun
BAB III
KASUS
BAB IV
PENGKAJIAN

A. IDENTITAS
Initial klien : _________________________ Usia : ________________ Jenis kelamin : L/P Tanggal Pengkajian :
_________________________________
Alamat : ________________________________Pekerjaan : ______________ Pendidikan : ______________________________Suku bangsa :
____________________ Agama : ___________________
Nama orang tua/penanggungjawab : __________________________________ Pekerjaan : _______________________ Pendidikan :
__________________________
B. KELUHAN : __________________________________________________-
_____________________________________________________________________________________________
C. STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN (sekarang)
USIA TUMBUH KEMBANG *
KOMPONEN
INFANT TODLER PRESCHOOL SCHOOL ADOLESENCE YOUNG ADULT OLD
PENGKAJIAN
ADULT

FISIK

PSIKOSEXUAL
PSIKOSOSIAL

KOGNITIF

MORAL

*) isi pada kolom yang sesuai dengan usia klien

D. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor biologis
Riwayat penyakit fisik yang lalu (alergi, trauma, infeksi, keganasan, degenerative, genetik, bawaan)
________________________________________________
Riwayat dan perilaku ibu selama klien di kandungan (ante, intra, post natal)
______________________________________________________________________
Riwayat imunisasi lengkap tidak lengkap Jelaskan : ________________________________________________________________________
Riwayat Paparan terhadap Tidak Ya, jelaskan_______________________________________________________________________________________
gas dan racun,
Riwayat gangguan Tidak ada, jelaskan_______________________________________________________________________________________
tidur/istirahat
Riwayat Status baik cukup Kurang Jelaskan : ___________________________________________________________________
gizi
Riwayat Tidak Ya, Jelaskan:____________________________________________________________________________________________
hospitalisasi
Riwayat gangguan Tidak ada Jelaskan _______________________________________________________________________________________
hormonal
Riwayat seksual (aktifitas, fungsi, gangguan perilaku) ________________________
___________________________________________________________________________
Riwayat penggunaan Tidak Ya
zat
kafein tembakau Alkohol obat-obatan, Jelaskan : _________________________________
Riwayat pekerjaan dulu, Jelaskan :
_________________________________________________________________________________________________________________________
Riwayat reproduksi (kehamilan, persalinan, jumlah anak) Jelaskan :
___________________________________________________________________________________
Gaya hidup
_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Faktor Psikologis
Motivasi tinggi rendah Jelaskan: _______________________________________________________________________________________________
Pertahanan psikologi : kebiasaan koping yang digunakan
________________________________________________________________________________________________
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Jelaskan :
_____________________________________________________________________________________________
Self kontrol
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Konsep diri dahulu
____________________________________________________________________________________________________________________________________________

Faktor-faktor Sosiobudaya
Riwayat Pendidikan __________________________________________________________________________________________________________________________________________
Pendapatan cukup kurang jelaskan ________________________________________________________________________________________________
Riwayat pekerjaan Jelaskan :
_______________________________________________________________________________________________________________________________
Riwayat interaksi sosial :
Keluarga________________________________________Masyarakat_____________________________________________________________________
Riwayat Peran sosial :
Keluarga________________________________________________Masyarakat________________________________________________________________
Latar belakang Budaya :
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
Pertentangan nilai tidak Ada, jelaskan _________________________________________________________________________________________________
budaya
Riwayat Agama dan keyakinan :
____________________________________________________________________________________________________________________________
Pandangan dan nilai yang
dianut_____________________________________________________________________________________________________________________________
Kegiatan ibadah yang
dilakukan_____________________________________________________________________________________________________________________________
Konflik nilai / keyakinan / budaya
_________________________________________________________________________________________________________________________
Riwayat Keikutsertaan dalam tidak ya Perannya apa ______________________________________________________________________________
politik :

E. FAKTOR PRESIPITASI (stimulasi pertumbuhan & perkembangan)


1. Faktor biologis
Imunisasi lengkap tidak lengkap jelaskan : _____________________________________________________________________________
Nutrisi seimbang tidak seimbang jelaskan : _______________________________________________________________________________
Latihan motorik cukup Kurang jelaskan : _______________________________________________________________________________
kasar
Latihan motorik cukup kurang jelaskan : _______________________________________________________________________________
halus
Nutrisi seimbang tidak seimbang jelaskan : _______________________________________________________________________________

2. Faktor-faktor Psikologis dan Sosiobudaya (isi sesuai dengan usia klien)


Psikosexual
• (0-1,5 th) Pemenuhan ASI PASI Alat bantu lain jelaskan (sampai usia berapa disapih)_________________
kepuasan fase oral
• (1,5-3 th) Pemenuhan toilet traning tidak ya dilatih kebersihan diri jelaskan : ______
kepuasan fase anal (bladder & bowel)
• (3-6 th) Pemenuhan pengenalan ASI PASI Alat bantu lain jelaskan : ___________
kepuasan fase phalik identitas kelamin
• (6-12 th) Pemenuhan diberi kesempatan bergaul dengan tidak ya jelaskan : ___________________
kepuasan fase laten teman sebaya/orang lain
• (> 12 th) Pemenuhan diberikan kesempatan bergaul dengan tidak ya jelaskan : ___________________
kepuasan fase genital lawan jenis
Psikososial
• (0-1,5 th) Membangun rasa percaya: mambantu dilakukan menyuruh orang membiarkan sering mengajak
anak bila minta pertolongan sendiri lain bicara
• (1,5-3 th) Meningkatkan memberi kesempatan anak tidak menggendong anak terus
otonomi mengeksplorasi lingkungan
• (3-6 th) Merangsang inisiatif : memberi ya tidak membiarkan ikut pekerjaan tidak,
respon pertanyaan anak sederhana Overprotektif
• (6-12 th) mengikut sertakan anak dalam dilatih
Mengembangkan percaya perlombaan ketrampilan
diri baru
• (12-20 th) Pembentukan identitas : memiliki ya tida punya tokoh idola membangun solidaritas
cita-cita yang jelas dan realistis k
• (20-30 th) Membangun hubungan intim : ya belum berkarir
memiliki calon/pasangan hidup
komunikasi dengan ya tidak melakukan kegiatan ya Tidak
teman intim bersama orang lain
• (30-60 th) Produktif : karir/pekerjaan sudah ya belum
mapan
Memberi kesempatan membimbing orang lebih ya belum
muda

Kognitif
• (0-2 th ) Merangsang sensori melihatkan benda bergerak, mengajak membedakan rasa
berwana bicara/bercanda/
• (2-7 th) Mengembangkan warna anggota benda Melatih membaca, menulis, menggambar,
persepsi/intuisi : Mengenalkan tubuh berhitung
memberi kesempatan anak berbicara
dan bercerita
• (7-11 th) Melatih menyelesaikan melatih beberapa ketrampilan baru Memberi tugas/perintah sederhana
masalah konkrit (rumah,sekolah)
• (> 11 th ) Melatih berfikir abstrak : melatih hubungan sebab akibat setiap melatih menyelesaikan masalah yang lebih
kejadian kompleks
moral
• (4-9 th) melatih dan agama sosial, Memberikan reinforcement terhadap Hukuman thd
mengajarkan nilai-nilai buday ketaatan pelanggaran
a
• (9-12 th) melatih dan agama sosial, Memberikan dukungan Hukuman thd
mengajarkan nlai-nilai : buday pelanggaran
a
• (>12 th) melatih dan agama sosial, Melatih evaluasi diri terhadap perbuatan Hukuman thd
mengajarkan nilai-nilai buday yang dilakukan pelanggaran
a

F. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR


Respon Kognitif tantangan mengancam Membahayakan jelaskan : -
Respon Afektif senang sedih Marah lain-lain sebutkan
Respon fisiologi : Tanda B P R T
Vital: P R
Gejala fisik tremor berdebar berkeringat Lain-lain sebutkan
Perilaku yang tampak :
__________________________________________________________________________________________________________________________________
Respon sosial
Merubah lingkungan yg penuh stressor Mencari Informasi
Lari dari stessor Mengidentifikasi faktor-faktor yg berkontribusi terhadap
permasalahan
Mengabaikan kondisi-kondisi eksternal yang Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain
berakibat buruk
G. SUMBER KOPING
GENOGRAM
KEMAMPUAN PERSONAL
Problem solving skill baik Kurang jelaskan ……………
Status Kesehatan/energi baik cukup rendah
Sosial skill baik cukup kurang
Intelegensia Geniu superi Rata-
s or rata
Pengetahuan
Tumbuh kembang baik cukup kurang
Sistem pendukung baik cukup kurang
Koping baik cukup kurang
Pola asuh baik cukup kurang
Konsep diri positif negatif
(citra diri, ideal diri, identitas, peran, harga diri)

H. DUKUNGAN SOSIAL
1. Dukungan : keluarga , kelompok, masyarakat
_________________________________________________________________________________________________________
2. Jaringan social (perkumpulan, organisasi,)
____________________________________________________________________________________________________________
3. Stabilitas Budaya
________________________________________________________________________________________________________________________________________

I. ASET MATERIAL
1. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan kurang cukup lebih
2. kekayaan yang dimiliki kurang cukup kaya
3. Pelayanan kesehatan terjangkau Tidak terjangkau Tidak ada
J. KEYAKINAN
1. Keyakinan dan nilai
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
2. Motivasi__________________________________________________________________________________________________________________________________________
________
3. Orientasi kesehatan
_____________________________________________________________________________________________________________________________________

H. MEKANISME KOPING
Bicara dengan orang lain Aktivitas konstruktif
Membandingkan negosiasi
Mekanisme pertahanan ego : __________________ Lainnya ____________________________________

__________________________________

Mahasiswa

__________________________
ANALISA DATA
NO TANDA DAN GEJALA DIAGNOSA KEPERAWATAN
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien :
Umur :
NO DIAGNOSA
TGL TUJUAN INTERVENSI TT
DX KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Klien :
Umur :

NO
TANGGAL/
DX. IMPLEMENTASI EVALUASI
PUKUL
KEP.
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Usia toddler merupakan masa keemasan bagi perkembangan anak. Pada usia 1-
3 tahun perkembangan otak, psikologi, sosial, dan fisik anak berjalan cepat. Tahap
perkembangan toddler dapat dilihat dari bertambahnya kemampuan anak dalam
bersosialisasi, perkembangan mental, dan aktifitas fisiknya

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai