Anda di halaman 1dari 13

A.

Fase Perkembangan dan Pertumbuhan Anak


 Dari Lahir sampai 3 Bulan
- Belajar mengangkat kepala.
- Belajar mengikuti objek dengan matanya.
- Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
- Bereaksi terhadap suara/bunyi.
- Melihat ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan komtak.
- Menahan barang yang dipengannya.
 Dari 3 sampai 6 Bulan
- Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan tangan.
- Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar
jangkauannya.
- Menaruh benda-benda di mulut.
- Berusaha memperluas lapangan pandangan.
- Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
- Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
 Dari 6 sampai 9 Bulan
- Dapat duduk tanpa dibantu.
- Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.
- Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
- Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain.
- Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
 Dari 9 sampai 12 Bulan
- Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
- Dapat berjalan dengan dituntun.
- Menirukan suara.
- Mengulang bunyi yang didengarnya.
- Belajar mengatakan satu atau dua kata.
- Mengerti perintah sederhana larangan.
 Dari 12 sampai 18 bulan
- Berjalan dan mengeksplorasi rumah sekeliling rumah.
- Menyusun 2 atau 3 kotak.
- Dapat mengatakan 5-10 kata.
- Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.
 Dari 18 sampai 24 bulan
- Naik turun tangga.
- Menyusun 6 kotak.sss
- Menunjuk mata dan hidungnya.
- Menyusun dua kata.
- Belajar makan sendiri.
- Menggambar garis di kertas atau pasir.
 Dari 2 sampai 3 Tahun
- Belajar meloncat, memanjat, melompat, ddengan satu kaki.
- Membuat jembatan dengan 3 kotak.
- Mampu menyusun kalimat.
- Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan
kepadanya.
 Dari 3 sampai 4 Tahun
- Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
- Berjalan pada jari kaki.
- Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
- Menggambar garis silang.
- Menggambar orang hanya kepala dan badan.
- Mengenal 2 atau 3 warna.
- Bicara dengan baik.
- Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya.
- Banyak bertanya.
 Dari 4 sampai 5 Tahun
- Melompat dan menari.
- Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan.
- Menggambar segi tiga dan segi empat.
- Pandai bicara.
- Dapat menghitung jari-jarinya.
- Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu.
- Dapat mencuci tangan tanpa bantuan.

B. Jenis – jenis stimulasi yang dibutuhkan oleh anak


1. Stimulasi aspek fisik
Rangsangan untuk fisik bayi dan balita amat diperlukan, karena pada usia mereka
perkembangan syaraf-syaraf motorik sangat pesat. Melakukan gerakan-gerakan
sederhana seperti berlari, berjalan, menari akan sangat membantu perkembangan mereka.
2. Stimulasi aspek emosi
Kenalkan mereka dengan bentuk emosi dasar, bahagia dan sedih. Dengan menghiburnya
pada saat menangis karena mainannya rusak akan membantu. Ajari pula mereka untuk
berbagi dengan teman sebayanya, misalnya dengan bernagi mainan, sehingga dapat
menimbulkan kepekaan untuk bertoleransi dan berperilaku menyenangkan.
3. Stimulasi aspek spiritual
Ajarilah anak untuk berdoa dengan menggunakan kata-kata yang sederhana,
mengucapkan terimakasih kepada tuhan atas makanan, hari yang indah, dan meminta
maaf atas kesalahan yang dilakukan hari itu. Akan membuat anak semakin peka. Ajak
juga mereka ke tempat ibadah, dan membacakan dongeng dan kisah-kisah para nabi juga
akan membantu meningkatkan moral.
4. Stimulasi aspek intelektual
Rangsangan intelektual dapat dilakukan dengan sering memberikan buku bacaan,
mengajak anak melakukan permainan, dan rekreasi bersama, dan juga dengan rajin
menjawab keingintahuan anak. Jadi sebagai orangtua juga harus rajin belajar agar
sanggup memenuhi dan menjawab keingintahuan anak dengan baik dan benar.
5. Stimulasi aspek social
Anak pun harus diajari untuk peka terhadap lingkungan sekitarnya. Membantu menjaga
adik, membantu orangtua yang sedang sibuk, akan merangsang kepekaan alaminya. Agar
stimulasi ini dapat menunjukkan hasil yang baik, kita tidak boleh melupakan istirahat
yang cukup dan asupan nutrisinya. Gizi yang baik amat sangat dibutuhkan oleh anak,
karena mereka sedang berada dalam masa pertumbuhan. Jadi asupan nutrisi tentunya
amat dibutuhkan untuk perkembangan fisik, daya tahan tubuh, pencernaan, dan juga
tentunya untuk perkembangan otak mereka.
C. Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 Proses Pertumbuhan yang Dialami
Pertumbuhan paling cepat terjadi pada masa bayi adalah sejak ia lahir sampai berumur 1
tahun. Hal ini terlihat dari pertumbuhan BB saat bayi umur 6 bulan BB nya 2x lipat dari
BB saat lahir dan usia 12 bulan BB nya + 3x lipat dari BB waktu lahir.
 Proses Perkembangan yang Dialami
Perkembangan Motorik
Perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan duduk, berjalan, melompat,
menulis, mengambil sesuatu.
Perkembangan Bahasa
Berhubungan dengan kemampuan mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa.
Perkembangan Sosial
Untuk berhubungan dengan orang lain, contoh : bermain dengan teman.

D. Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur dan Aspek Kemampuan


Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkorelasi dengan pertumbuhan.
Perkembangan kemampuan dasar mempunyain pola yang tetap dan berlangsung secara
berurutan. Oleh karenanya stimulasi yang diberikan kepada anak balita dalam rangka
merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan sesuai dengan pembagian
kelompok umur anak berikut ini:
No. Periode Tumbuh Kembang Kelompok Umur
1. Masa prenatal, janin dalam kandungan Masa Prenatal
2. Masa bayi Umur 0-12 bulan
3. Masa anak balita Umur 12-60 bulan (2-5 tahun)
4. Masa pra sekolah Umur 60-72 bulan (5-6 tahun)
1. Kemampuan Bayi (0 –12 bulan)
Pada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan
terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari
sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi;
a) Kemampuan Motorik
Kemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan dan
mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun gerakan halus. Motorik kasar
merupakan keterampilan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat
berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus
merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera. Kemampuan
motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek
motorik ini perlu perhatian.
Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:
Usia Motorik kasar Motorik halus
0-3 bulan mengangkat kepala, melihat, meraih dan menendang
guling-guling, mainan gantung,
menahan kepala tetap memperhatikan benda bergerak,
tegak, melihat benda-benda kecil,
memegang benda,
meraba dan merasakan bentuk
permukaan,
3-6 bulan menyangga berat, memegang benda dengan kuat,
mengembangkan Memegang benda dengan kedua
kontrol kepala. tangan,
Duduk. makan sendiri,
mengambil benda-benda kecil.
6-9 bulan merangkak Memasukkan benda kedalam wadah,
menarik ke posisi Bermain 'genderang'
berdiri Memegang alat tulis dan mencoret-
berjalan berpegangan coret
berjalan dengan Bermain mainan yang mengapung di
bantuan. air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
9-12 bulan bermain bola Menyusun balok/kotak
membungkuk Menggambar
berjalan sendiri Bermain di dapur.
naik tangga.

b) Kemampuan Bicara dan Bahasa


Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin sehingga
dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Kemampuan bicara
bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan dengan cara menangis,
mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini
lebih sering muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar .
Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai cara untuk
mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi akan bereaksi pada
ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua membaca ekspresi bayi dan
merespon jika ekspresi bayi menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan ekspresi
emosi bayi, yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi mudah dikondisikan.
Jika orangtua lebih banyak menunjukkan suasana hati yang positif seperti selalu gembira,
santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi terhadap sesuatu dan
cenderung menimbulkansuasana hati yang menyenangkan. Sebaliknya jika orang dewasa
mengkondisikan dengan situasi yang tidak menyenangkan maka suasana emosi bayi
cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya ada hubungannya dengan
perkembangan otak, terutama pada saat bayi menangkap kata-kata yang diucapkan dan
menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara,
tersenyum dan mengerutkan dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak.
Meski keterkaitan sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun
akan sangat mempengaruhi pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi
mengerti dan memahami sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan
melihat serta memanipulasi namun sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk
memberi perhatian, menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep
melalui gerakan sudah lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan
kemampuan otaknya maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal
benda-benda sekelilingnya sambil terus mengajak berbicara.
Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:
Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa
prabicara,
0-3 bulan meniru suara-suara,
mengenali berbagai suara.
mencari sumber suara,
3-6 bulan
menirukan kata-kata..
menyebutkan nama gambar di buku majalah,
6-9 bulan
menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.
menirukan kata-kata
9-12 bulan berbicara dengan boneka
bersenandung dan bernyanyi.

c) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


Kemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan sosialisasi pada
masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga terjadi hubungan timbal
balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua
akan memberi kerangka pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting
bagi bayi karena keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi
untuk bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh
dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh
perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara
penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi dan
kemandirian pada masa bayi sbb:

Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian


memberi rasa aman dan kasih sayang,
mengajak bayi tersenyum,
mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di
0-3 bulan sekitarnya,
meniru ocehan dan mimik muka bayi,
mengayun bayi,
menina bobokan.
bermain "ciluk ba',
3-6 bulan melihat dirinya di kaca,
berusaha meraih mainan.
mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan orang lain.
6-9 bulan Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir,
9-12 bulan Makan bersama-sama
Menarik mainan yang letaknya agak jauh.

2. Kemampuan Anak di Bawah Usia Lima Tahun (12 – 59 bulan)


Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi eksresi/pembuangan.
Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf
dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah
dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala
kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf hingga bersosialisasi.
a) Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa kehidupannya, karena
tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar mereka sedang tumbuh. Demikian
halnya dengan kemampuan motorik halus anak, sudah mulai meningkat dan menjadi
lebih tepat pada saat berusia 5 tahun. Koordinasi tangan, lengan dan tubuh dapat bergerak
bersama dibawah koordinasi yang lebih baik daripada mata.
Dengan demikian masa ini disebut juga sebagai masa belajar berbagai kemampuan
dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin tahu yang cukup kuat dengan seringnya
anak mencoba hal-hal baru dan seringnya pengulangan menyebabkan masa ini menjadi
masa yang tepat untuk mempelajari keterampilan baru.
Kemampuan motorik yang dimiliki anak sbb;

Usia Gerak Kasar Gerak Halus


12-15 Berjalan tanpa pegangan Bermainan balok dan menyusun
bulan sambil menarik mainan balok.
yang bersuara, Memasukkan dan mengeluarkan
Berjalan mundur, benda kedalam wadah.
Berjalan naik dan turun Memasukkan benda yang satu ke
tangga, benda lainnya.
Berjalan sambil berjinjit
Menangkap dan
melempar bola
15-18 Bermain di luar rumah. Meniup,
bulan Bermain air Membuat untaian.
Menendang bola.
18-24 Melompat, Mengenal berbagai ukuran dan
bulan Melatih keseimbangan bentuk,
tubuh, Bermain puzzle,
Mendorong mainan Menggambar wajah atau bentuk,
dengan kaki. embuat berbagai bentuk dari adonan
kue/lilin mainan.
24-36 Latihan menghadapi Membuat gambar tempelan,
bulan rintangan, Memilih dan mengelompokkan
Melompat jauh, benda-benda menurut jenisnya,
Melempar dan Mencocokan gambar dan benda,
menangkap bola besar. Konsep jumlah,
Bermain/menyusun balok-balok.
36-48 Menangkap bola kecil Memotong dengan menggunakan
bulan dan melemparkan gunting,
kembali. Menempel guntingan gambar sesuai
Berjalan mengikuti garis dengan cerita.
lurus, Menempel gambar pada karton.
Melompat dengan satu Belajar 'menjahit' dengan tali rafia.
kaki, Menggambar/menulis garis lurus,
Melempar benda-benda bulatan,segi empat, huruf dan angka.
kecil ke atas, Menghitung lebih dari 2 atau 3
Menirukan binatang angka.
berjalan, Menggambar dengan jari, memakai
Berjalan jinjit secara cat,
bergantian. Mengenal campuran warna dengan
cat air,
Mengenal bentuk dengan menempel
potongan bentuk.

48-60 Lomba karung Mengenal konsep "separuh atau satu"


bulan Main engklek Menggambar dan atau melengkapi
Melompat tali. gambar,
Menghitung benda-benda kecil dan
mencocokkan dengan angka.
Menggunting kertas (sudah dilipat)
dengan gunting tumpul,
Membandingkan besar/kecil,
banyak/sedikit, berat/ringan.
Belajar 'percobaan ilmiah'
Berkebun.
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Bertambahnya kematangan otak dikombinasikan dengan peluang-peluang untuk
menjelajahi dunia sekelilingnya dan sebagai penyumbang terbesar untuk lahirnya
kemampuan kognitif anak. Sejumlah kemampuan anak, seperti belajar membaca adalah
berkaitan dengan masukan dari mata anak yang ditransmisikan ke otak anak, kemudian
melalui sistem yang ada di otak, menterjemahkannya kedalam kode huruf-huruf, kata-
kata dan asosiasinya. Akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk bicara. Bakat bicara anak
karena sistem otak diorganisasikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak
memproses sebagai bahasa.
Anak mulai pandai berbicara, sejalan dengan perkembangannya memahami sesuatu.
Biasanya anak mulai berbicara sendiri, kemudian berkembang menjadi kemampuan
untuk bertindak tanpa harus mengucapkannya. Dalam hal ini anak telah
menginternalisasikan pembicaraan yang egocentris dalam bentuk berbicara sendiri
menjadi pemikiran anak. Hal ini merupakan suatu transisi awal untuk dapat lebih
berkomunikasi secara sosial.
Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa
Membuat suara dari dari barang2 yang dipilihnya,
12-15
Menyebut nama bagian tubuh,
bulan
Melakukan pembicaraan.,
Bercerita tentang gambar di buku/majalah,
15-18
Permainan telepon-teleponan,
bulan
Menyebut berbagai nama barang.
Melihat acara televisi,
18-24
Mengerjakan perintah sederhana,
bulan
Bercerita tentang apa yang dilihatnya.
Menyebut nama lengkap anak,
24-36 Bercerita tentang diri anak,
bulan Menyebut berbagi jenis pakaian.
Menyatakan keadaan suatu benda.
Berbicara dengan anak,
Bercerita mengenai dirinya,
36-48
Bercerita melalui album foto,
bulan
Mengenal huruf besar menurut alfabet di
koran/majalah.
Belajar mengingat-ingat,
Mengenal huruf dan simbol,
Mengenal angka,
48-60 Membaca majalah,
bulan Mengenal musim,
Mengumpulkan foto kegiatan keluarga,
Mengenal dan mencintai buku,
Melengkapi dan menyelesaikan kalimat,
Menceritakan masa kecil anak,
Membantu pekerjaan di dapur.

c) Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


Dasar-dasar sosialisasi yang sudah diletakkan pada masa bayi, maka pada masa ini
mulai berkembang. Dalam hal ini hubungan keluarga, orangtua-anak, antar saudara dan
hubungan dengan sanak keluarga cukup berperan. Pengasuhan pada tahun pertama
berpusat pada perawatan, berubah ke arah kegiatan-kegiatan seperti permainan,
pembicaraan dan pemberian disiplin, akhirnya mengajak anak untuk menalar terhadap
sesuatu. Pada masa ini sebagai masa bermain, anak mulai melibatkan teman sebayanya,
melalui bermain, meski interaksi yang dibangun dalam permainan bukan bersifat sosial,
namun sebagai kegiatan untuk menyenangkan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu
sendiri. Jenis permainan yang dilakukan bisa berbentuk konstruktif, permainan pura-pura,
permainan sensori motorik, permainan sosial atau melibatkan orang lain, games atau
berkompetisi.

Usia Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian


Menirukan pekerjaan rumah tangga,
Melepas pakaian,
12-15
Makan sendiri,
bulan
Merawat mainan,
Pergi ke tempat-tempat umum.
Belajar memeluk dan mencium,
Membereskan mainan/membantu kegiatan di rumah,
15-18
Bermain dengan teman sebaya,
bulan
Permainan baru,
Bermain petak umpet.
Mengancingkan kancing baju,
Permainan yang memerlukan interkasi dengan teman
18-24 bermain.
bulan Membuat rumah-rumahan,
Berpakaian,
Memisahkan diri dengan anak.
Melatih buang air kecil dan buang air besar di WC/kamar
24-36 mandi.
bulan Berdandan/memilih pakaian sendiri.
Berpakaian sendiri.
36-48 Mengancingkan kancing tarik,
bulan Makan pakai sendok garpu,
Membantu memasak,
Mencuci tangan dan kaki,
Mengenal aturan/batasan.
Membentuk kemandirian dengan memberi kesempatan
mengunjungi temannya tanpa ditemani.
Membuat atau menempel foto keluarga,
48-60 Membuat mainan/boneka dari kertas.
bulan Menggambar orang,
Mengikuti aturan permainan/petunjuk,
Bermain kreatif dengan teman-temannya,
Bermain 'berjualan dan berbelanja di toko"

3. Masa Anak Pra Sekolah (usia 60-72 bulan atau 5-6 tahun);
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil, aktivitas jasmani semakin
bertambah dan meiningkatnya keterampilan dan proses berpikir. Anak mulai menunjukkan
keinginannya seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini, anak mulai
diperkenalkan dengan lingkungan luar selain lingkungan dalam rumah, sehingga anak mulai
senang bermain di luar rumah. Anak mulai berteman bahkan anak banyak keluarga
menghabiskan waktunya bermain di luar rumah, seperti bermain di taman atau ke tempat-
tempat yang menyediakan fasilitas bermain anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, oleh karenanya panca indera dan sistim
reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu
belajar dengan baik. Proses belajar yang tepat bagi usia ini adalah dengan cara bermain.
Kemampuan yang dimiliki pada anak pra sekolah adalah sbb:

Kemampuan Keterangan
bermain bola dengan teman sebayanya
Gerak kasar
naik sepeda, bermain sepatu roda.
mengerti urutan kegiatan,
berlatih mengingat-ingat,
membuat sesuatu dari tanah liat/lilin,
bermain "berjualan",
belajar bertukang, memakai pali, gergaji dan paku,
Gerak halus
mengumpulkan benda-benda,
belajar memasak,
mengenal kalender
mengenal waktu,
menggambar dari berbagai sudut pandang,
belajar mengukur.
mengenal benda yang serupa dan berbeda,
bermain tebak-tebakan,
berlatih mengingat-ingat,
Bicara dan
menjawab pertanyaan "mengapa ?"
bahasa
menganal rambut/tanda lalu lintas,
mengenal uang logam,
mengamati/meneliti keadaan sekitar.
Bersosialisasi Berkomunikasi dengan anak,
dan Berteman dan bergaul,
kemandirian. Mematuhi peraturan keluarga

Anda mungkin juga menyukai